Quantcast
Channel: Warna XP
Viewing all 114 articles
Browse latest View live

cuma 200 siap layani agan sampai pada teler

$
0
0
cerita dewasa>cewek cantik>artis>model>hot > paling seru > Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik Di warna-xp!!, bikin mata kunang - kunang, badan merinding, gemetar & panas dalam !!!

ng3ntot nikmat dengan istri dan ipar Ku sekaligus| cerita heboh

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cewek cantik > artis > model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, bikin mata kunang - kunang, badan merinding, gemetar & panas dalam !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com
cerita dewasa paling seru "Bercinta Dengan Istri Dan Ipar Ku"
cerita dewasa paling hot| seru|heboh terbaru
Kenalkan saya Ignas cowok beruntung yang memiliki istri cantik bernama Angel dan memiliki adek ipar yang sexy bernama Janet, kami pacaran selama 7th dan akhirnya memutuskan untuk menikah di tahun 2010 dan di anugrahi seorang putri yang cantik seperti bundanya, Angel istriku adalah seorang keturunan Manado, Istriku cantik, putih, tinggi 158 dengan berat badan 45kg sangat ideal dan imut dengan wajahnya yang baby face sehingga walaupun usia sudah menginjak 26th tapi berasa seperti ABG bra sekitar 36B Celana ukuran 27 sehingga bentuk tubuhnya sangat amat proporsional, sedangkan Janet tinggi sekitar 155 dan berat badan sekitar 43kg usia terpaut 2th dengan istriku, bra sekitar 34 dan celana ukuran 27 mirip dengan istriku tapi entah mengapa aura kesexyan nya lebih menonjol daripada istriku, Janet lebih terlihat sensual dan lebih sexy apakah karena dia mantan sexy dancer ya? Dengan tato kupu2 di pinggangnya dan penampilan sexynya yang membuat mata para lelaki terpana, beda dengan istriku yang kurang menyenangi penampilan sexy, istriku bekerja di sebuah pelayanan farmasi terkemuka, sedang Janet sekarang adalah seorang guru TK.

semuanya berawal ketika putriku belum lahir, saat itu kami masih awal2 menikah dan saya masih tinggal di rumah mertua ketika itu saya dan istri sedang asyik ngobrol di kamar tiba2 Janet masuk dengan menggunakan handuk sehabis mandi dan dengan cueknya ngomong "Mas merem dulu Janet mau ganti baju" spontan saya jawab " halah wong ganti tinggal ganti kok ngapain pake merem" dengan cueknya dia langsung lepas handuknya, kaget bukan kepalang kirain bugil ternyata pake bra yang ga ada talinya plus CD tipis sexynya saya yakin kalau agan2 semua memandang pasti nelen ludah, dengan tato kupu2 dipinggangnya membuat Janet tampak sexy sekali, dan herannya istriku ga bergeming sedikitpun, semenjak saat ituaku sering terobsesi dengan adek iparku yang sexy... Singkat cerita saya sudah tinggal dirumah sendiri bersama istri, putriku dan seorang pembantu... Janet jadi sering mengunjungi rumah semenjak kelahiran putriku karena dia sangat menyukai bayi, ketika itu dia datang dan curhat mengenai cowoknya yang kurang perhatian dan akhirnya dia memutuskan hubungan, dia bercerita sampai nangis, karena perhatianku sebagai kakak iparaku berusaha menenangkan sembari memberi dia semangat sampai2 Janet menangis dipelukku, waktu itu tidak ada perasaan apapun walaupun dia menjadi obsesiku, beberapa minggu kemudian ketikaaku pulang dari dinas luarkota maklum gan saya seorang kepala cabang di salah satu perusahaan distributor farmasi, ketika itu lampu posisi mati dan dikamar ada Janet lagi menemani putriku tidur, sedang istriku saat itu dinas malam, sumpah saya ga tau kalau yang tidur disebelah putriku adalah Janet adek iparku, mungkin karena postur istri dan adek iparku hampir mirip, posisi tidur saat itu adalah putriku di pojok deket tembok dan Janet ada di tengah, awalnyaaku ga curiga tetapi pada waktu tidur tanpa sengajaaku memeluk tubuhnya dan tercium aroma tubuh yang berbeda dengan istriku, aku hafal benar bau istriku, tapi mau bagaimana perjalanan luarkota membuat tubuhku tak berdaya, keesokan harinya ketikaaku buka mata,aku bingung dirumah yang ternyata istriku belum pulang danaku hanya menemukan Janet yang sedang menyiapkan makan buatku, dalam hatiku "berarti semalam yang saya peluk adalah dia, kok dia gak marah? Apa mungkin ga krasa kalau saya peluk? Ah ga mungkin pasti dia tau kalauaku memeluknya"aku coba pancing dia "semalam bobonya nyenyak?" "Ga bisa tidur mas" jawabnya "gerah semalam" trusaku coba pancing lagi "mbakmu kemana?" Dia jawab "kan masuk malam mas dia khawatir kalo mas belum pulang Bintang ga ada yang nemenin tidur" trusaku bertanya lagi " lha Bintang kemana?" "Jalan2 sama bibi" jawabnya, trusaku godain dia "berarti semalam yangaku peluk kamu to? Kirain mbakmu" sambil nyengir, lalu dia jawab "lha itu yang bikin gerah mas bikin ga konsen udah lama Janet ga dipeluk, apalagi semalam meluknya sambil itunya tegang" spontan aku tertawa "hahhaha ah masa sih?" Hari itu berlalu begitu sajaaku menceritakan hal itu ke istriku dan istriku hanya tertawa terbahak2, saat itu ketika kami asyik nonton tv cable, terdengar bunyi HP istriku dan seorang temannya minta tukar jadwal sehingga istriku harus berangkat shift malam, "dek titip Bintang kakak mau berangkat kerja, masaku diantar ya besok pagiaku langsung shift pagi jadi jemput siang aja" ucapnya sembari ganti baju dinas dan akhirnya berangkat, saat perjalanan pulangaku hanya berfikir "wah kesempatan nih kemarinaku peluk dianya malah menikmati gitu" tapi segera ku tepis walaupunaku sangat terobsesi, dan bener ketikaaku memarkirkan mercy kesayangan dan masuk kamar untuk ganti baju, shockaku melihat dia dikamar memakai lingerie sexy istriku yang ga pernah dipakai, lingerie merah merona dengan g string merah juga, serta make up sexy menggoda dan parfum khas nya, wooowww serius gan pemandangan indaaaahhh sekali, "ngapain bengong mas? Janet terlalu sexy ya?" Ucapan dia memecah kebisuan, "mmmm iya sexy banget" jawabku salah tingkah "buset dah sexy beneeerrr" dia muter2 di depan kaca,aku mencoba cuek pura2 nonton tv sembari curi2 pandang, dia pun lama2 tersipu, kalau saya mah ga tersipu lagi tapi udah keras aja nih batang, "cowomu gimana?" Tiba2 dia terdiam dari wajah ceria menjadi wajah galau, dan tiba2 dia nangis "eh sory2 salah pertanyaan nih kayanya" tiba2 dia tiduran disebelahku dan nangis sekenceng2nya, otong yang tegang tadi lama2 ngecil juga karena ilfeel lihat adek ipar nangis, ku belai rambutnya dan ku beri dia semangat eh ga tau kenapa si otong bangun lagi, dan kali ini kayanya dia tahu dan langsung megang si otong "ini apaan mas? Lihat Janet sexy gini langsung bangun ya?" "Eh anu anu wajarlah lihat cewe sexy gini siapa sih yang ga horny?" Jawabku setengah grogi, "emang kak Angel ga pernah tampil sexy gini?" "Jarang banget sih aneh tuh mbakmu", "ya udah mas boleh pandangi Janet ampe bosen" jawabnya, semakin dipandang semakin ga kuat iman ini, akhirnya kuberanikan mengecup keningnya turun ke hidung geser ke pipi dan geser lagi ke telinga sambil membisikan kata "mas sayang sama Janet", dia cuma menjawab dengan desahan "oooohhhh" baruaku tahu kalau titik sensitif dia ada di telinga.. Kuciumin telinganya dan dia hanya merem melek keenakan turun ke leher dan terakhir ke bibirnya, kita berciuman sambil kujelajahi tubuhnya yang sexy, sumpah hot kisser juga adek ipar saya, lidah menari2 sambil sesekali gigit2 kecil, jariku berhenti di boob nya yang ga begitu kecil dan ga gede pas... Putingnya yang pink dan lancip kuusap sambil terkadang kucubit2, dia hanya bisa melenguh dan terpejam menikmati, tanganku menjelajah tubuhnya lagi dan berhenti di mekinya udah basah banget tuh meki jembinya dicukur abis gundul jadi merangsang banget, gile gan anget2 basah gitu kumainin itil nya sambil sesekali jari tengah saya masuk ke liang mekinya, sambil jilatin boobs nya kumainin mekinya "ohhhhh ya mas bener gitu" jari tengahku ku masukin untuk mencari titik g spot di liang mekinya dan ketika menyentuh g spotnya spontan dia teriak "aaaahhhh maaass maass diapain sih enak banget ahh janet mau kluar masss" spontan semakinaku mainin di titik g spotnya dan baru tahu kalau janet adalah tipe cewek yang sampai squirt jika kluar terhitung sampai 4x dia squirt sampai badanya bergetar hebat dan lemes, "sumpah mas enak banget janet ga kuat mas rehat bentar ya" wah kentang nih mana konti udah tegang batin saya, "ya udah kalo gitu rehat bentar" dia tertidur agak lama sekitar 20 menitakupun juga ikut tertidur, tiba2 dia terbangun dan mencium bibir dan pipiku,aku terbangun dan segera membalas ciumannya lingerie dia turunkan sehingga tertinggal g string saja, sambil tatapan matanya yang sayu seolah2 mengatakan ayo mas entotinaku please, wow pemandangan yang sangat indah sekali rambutnya yang dipotong shagi berwarna merah semakin membuat nafsu meninggi, karna konti uda tegang dia segera pegang konti saya dan segera dijilatin seperti anak kecil jilatin permen lolypop, buseetttt sungguh BJ yang sempurna, bibirnya yang mungil dan tangan yang mungil seakan2 ga cukup melahap konti saya, sehingga cuma kepalanya doang yang masuk, dijilatinya batang konti saya yang udah tegang, sambil jilatin konti dia mainin itilnya sendiri sambil mendesah2 "umhhhggg ummhhh ahhhh slrup slrup... Uhhhh uhhh" akhirnya dia segera memasang posisi 69 minta mekinya dijilatin tanpa aba2aku jilatin sambil sesekali lidah ku masukan ke liang mekinya, "uuhhhh ummhggg uhhhh slurpp..." Semakin itil nya ku jilatin semakin cepat dia mengocok kontiku dengan mulutnya, dia udah meracau ga karuan "ahhh ahhh ahh sssss ooohhhh" isyarat udah hampir squirt sehingga langsung kubalik dan langsung kumasukan kontiku dan genjot RPM tinggi dan benarr ternyata dia squirt lagi "aaaahhhhhh breenngseekkk konttolll breeengseekkk" seeeerrrr dia dapat squirt "oohhh masss lagi mass janet mau muncrat lagiiii" saya genjot RPM tinggi lagi "ahhhh yeessss ooohhhh fucckkk ayoo mass caci maki janet mas" wooww ternyata dia seneng kalau dicaci maki waktu pas dientot, "dasar perek rasainn nih tempik brengsek rasain kontolku" lalu dia menjawab "aahhh kontolll brengseekkk dasar kontol setaann ahhhh mmmm uuhhhhh" seerrrrr akhirnya dia squirt untuk yang kedua gila hot banget gan segala posisi kami coba bahkan sampai dogy sambil di pukulin pantatnya pun dia seneng sambil di tarik rambutnya dan ujung2 nya pasti squirt sampai2 sprei kasur udah basah karena squirt dia dan kringat dia "mas janet udah lemes ga kuat kalau dientotin terus" spontan saya jawab "diem!! Dasar pelacur murahan gw entot sampai lemes lu dasar perek" seakan2 kata2ku membangkitkan birahi dia lagi "ampun mas ampun janet ga kuat" "dieemmm crewet" sambil ku tampar kecil pipinya dan kututup mulutnya kugenjot dengan RPM tinggi karena hampir kluar ku lepas dan segera dia BJ kontiku sembari dia mainin itilnya sendiri dan akhirnya crot crott croot segera dia telan sperma yang kluar dari kontiku dan dia mengejang dan dia squirt kembali sambil membersihkan sisa2 sprema dan dijilatin sampai bersih sambil badan penuh dengan keringat dia memelukaku dan mencium pipiku sambil membisikan kata2 yang sampai saat ini masih kuingat "makasih mas Janet sayang sama mas, Janet pengen mas jadi suami Janet, semoga kak Angel ngijinin ya mas"aku hanya terdiam sambil memeluknya dan mecium keningnya.. Kulirik anaku yang tertidur di box bayinya ga bergeming pertanda tidurnya pules banget, janet udah tertidur pulas wajar sih menurutku lha wong dia squirt berapa kali tadi sampai lupa, aku terpana melihat tubuhnya yang imut sexy wooww, sambil berfikir kata2 Janet tadi, "wah wah apa dia serius nih apa kakaknya ga marah ya? Secara Janet minta berbagi suami" batinku, saya segera tidur disebelahnya dan kupeluk dia dan kuselimutin dia kasihan tidur keadaan bugil gitu bisa2 masuk angin karena dinginnya AC kamarku, keesokan harinyaaku terbangun karena tangisan anakku ketikaaku buka mata Janet udah menggendong anaku danaku agak lega "udah bangun mas? Mau sarapan apa?" "Wah2 udah mirip istri nih kayanya" jawabku sambil nyengir "iya donk kan janet semalam udah bilang moga2 kak Angel ijinin", "emang udah bilang ke mbakmu?" Jawabku sambil penasaran "udah donk" jawabnya, whaatt thee fucckkk??? "Haaaaa??? Seriusss?? Udah bilaang???", "udah masssss Ignass sayaanggg"aku semakin bingung "kapan kamu bilang???" Lalu jawabnya "ada dehhh" lalu dia pake daster tanpa bra dan masih memakai g string semalam keluar kamar "bibi tolong siapin air panas buat Bibin (panggilan imut anakku)" "iya non" jawab bibi setelah Bibin dimandikan "bi tolong Bibin diajak jalan2 yaaku mau siapin sarapan buat mas Ignas", "ya non" jawab bibi. "ga kerja dek?" "Ga mas absen dulu udah lapor ama kepala sekolahnya" "oh ya udah itu kunci yaris diatas meja tar kamu pake jemput kakakmu ya kayanya mas tar ada meeting sama principle pulang agak malam", setelah sarapanaku pamitan "mas berangkat dulu ya dek" tiba2 dia mendekat dan mencium tanganku seperti yang dilakukan istriku sembari bilang "Janet ga disun mas?" Karena kebiasaan ku selalu mencium kening istriku ketika berangkat kantor "iya iya" cup cup kucium keningnya dia tersenyum cantikkk banget, sambil meremas kontiku "inget jangan macem2 udah punya 2 istri masih macem2 awas" "hahahahaaku tertawa" danakupun berangkat kantor....

"makasih mas Janet sayang sama mas, Janet pengen mas jadi suami Janet, semoga kak Angel ngijinin ya mas"
Kata kata itu teringat jelas dipikiranku membuatku gak konsen untuk memimpin meeting bulanan dengan principle untung ada asistenku yang menggantikanku..
Prcpl :"Pak Ignas" kata2 itu membuat lamunanku terpecah....
Prcpl :"Bagaimana pendapat bapak tentang permasalahan produk kami di rayon Purwokerto?"
Pertanyaan salah satu team principle yang tidak bisaaku jawab saat itu...
Sy: "Ummm sory pak saya belum bisa memutuskan untuk masalah itu sepertinya harus dibawa ke kantor pusat, permisi saya ke toilet sebentar silahkan meeting dilanjutkan"
Setelah cuci mukaaku kembali keruanganku dan asistenku segera mendatangiku,
As: "Ada apa dengan bapak? Ga kaya biasanya?"
Sy: "Ah gpp Ton cuma agak ga konsen aja, btw gimana meetingnya?"
As: "ya gitu pak masih ngganjel nunggu keputusan bapak"
aku hanya terdiam, saya lihat jam dikantor menunjukan pukul 19.00.
Sy; "shit udah malam aja nih"
As: "bapak mau pulang?"
Sy: "belum ton kurang dikit lagi, kamu mau pulang?"
As: "belum pak nunggu bapak pulang baru saya pulang"
Sy: "btw gudang gimana uda clear belum?"
As: "lah kan udah dari tadi pak kan hari sabtu setengah hari"
Sy: "ealah iya ya sampai pikun gini saya"
As: " udah pak ga usah dipikir target 12,5M bikin kriting enakan weekend sama istri"
"Deg" kata2 istri mengingatkan ku ketika janet memegang kontiku tadi pagi "inget udah punya 2 istri jangan macem2" spontan saya nyengir
As: wah senyum2 sendiri, wah bahaya nih mikirin target sampai setengah gila hehehe"
Sy: "hahahahaha"
aku ambil HP untuk telp istriku "jika memang dirimulah tulang rusukku kau akan kembali pada tubuh ini" terdengar nada sambung lagunya lastchild
A: "iya mas?"
Sy: "udah sampai rumah?"
A: "udah mas tapi ini lagi jalan ke carefour ama Janet ama Bibin lagi beli cemilan buat tar malam mumpung weekend Angel pengen nonton dvd ampe pagi "
Sy: "wogh boleh juga tuh, trus Janet balik kapan?"
A:" kayanya ga balik2 deh mas orang tadi bajunya malah dibawa kerumah semua"
aku hanya terdiam....
A: "mas.. Halooo mass kok diem?"
Sy: "eh iyaaa, ya udah sampe ketemu dirumah"
A: "iya mas jangan malam2 pulangnya ya luv u"
Sy: "luv u too bunda"
Lalu telepon terputus
Sy: "wah wah kacau nih"
As: " apanya yang kacau pak?"
Sy: "gpp ton, eh iya ton minggu depan jadwalku apaan ya?aku pengen ambil cuti hari jumat and sabtu"
As: "free pak cuma senin sampai rabu musti meeting di bandung sama big bos"
Sy: "oke dehaku ambil cuti hari Jumat and sabtu, yuu balik udah jam setengah 8 nih sabtu2 kok jam segini masih dikantor"
Segera kami beranjak dan ruangan segera di kunci oleh asistenku si Tonyaku memang sengaja cari asisten cowok karena biar ga terjadi sesuatu hehehe lagian saya lebih seneng kinerja cowok daripada cewek, skip skip diperjalanan mampir ke indomart beli rokok bentar and beli beer dingin 2 kaleng ga perlu banyak2 lagian yang doyan serumah cumaaku doank dan ketika mau bayar dikasir teringat masa2 pacaran dulu dengan istriku ketika dia minum beer pertama kalinya dan agak setengah tiang sambil bercinta sensasinya gimana gitu agan2 pasti udah pernah ngrasain juga, hehehe maklum gan istriku jarang minum gituan jadi beer aja bisa memabukkan, kembali lagi timbul pertanyaan di pikiranku, how about her? (Janet)
Sy: "bentar mbak nambah lagi deh minumannya"
Kasir: "oh monggo pak"
Segera saya berlari kecil sambil membuka pendingin dan segera ambil minuman dingin kali ini micmac 3 botol dan beer nambah 1 botol lagi, setelah saya bayar segera meluncur kerumah, setiba dirumah mercy kesayangan sengaja kuparkir di luar rumah nunggu yaris istri masuk ke garasi dulu, dan benar karena kamar yang kosong udah penuh dengan pakaian janet yang belum tertata di lemari,aku berangkat mandi dan ketikaaku didalam kamar mandi istriku pulang sambil ketawa2 dengan adiknya karena tingkah Bibin yang menggemaskan, Angel memang sayang banget dengan adeknya karena dia merasa hutang budi padanya, karena disaat susah dulu Janet yang membiayai kuliah Istriku, saat itu posisiku masih menjadi sales kanvas, samar samar kudengar pembicaraan mereka
J: "mas Ignas lagi mandi ya kak?"
A: "ho oh"
J: "yang kemarin gimana kak?"
aku semakin serius mendengarkan
A: "tar aja ya dek tunggu mas Ignas dulu"
Danaku pun keluar mengagetkan mereka berdua
Sy :"hayooo ngomongin apa?"
A: "gpp mas tar aja yah udah maem lum? Tuh Angel bawain sate sapi kesukaan mas"
Sy: "iya bunda sayang makasih ya" sambil kucium pipinya danakupun melirik ke arah Janet tampak di wajahnya menggambarkan kecemburuan
J: "ihhh mas pake celana dulu sana tar handuknya janet plorotin loh"
Sy: "iyaaaa janet sayanggg" sambil kucubit pipinya dia pun tersenyum seolah2 hilang rasa cemburunya...
aku ganti baju dan bermain dengan Bibin sebentar saat itu Janet dan istriku entah sibuk apa didalam kamar
Sy: "lagi ngapain sih berduaan di dalam kam.." Sambil kubuka pintu kamar ternyata mereka berdua sedang mencoba bra and cd sexy mereka yang barusan mereka beli
Sy: "upss soryyy ga tau"
A: "udah masuk aja gpp mas"
aku kaget "yang benerr aja nihhh" pikirku,aku masuk kamar dan melihat mereka berdua benar2 terpana dua bidadari sexy dan cantik seakan2 turun dari langit dan memamerkan keindahan tubuh mereka, 

Sy: "ohhh thanks God"

A: "for what?" Jawab Angel istriku

Sy: "Because He sent me Angel's"

Mereka berdua hanya tersenyum malu... 

Dan ketika itu juga istriku duduk di pinggiran tempat tidur dengan wajah serius

A: "mas, sebenernya ada yang pengen bunda omongin ke mas" saat itu juga Janet mendekat dan duduk di sebelah kakaknya, mereka berdua cuma pakai bra and cd aja lho hehehe

Sy: "ihh serius amat kayanya"

A: "iya mas serius nih, gini mas kemarin si janet..."

Sy: "eh eh bentar kalian ga kedinginan apa cuma pake beha and cd doank? Bikin ga konsen aja hehehe"

J: "biarinnn weeekkk, dengerin dulu kak Angel ngomong"

A: "ahhh biasa nih ayah kapan kan bunda mau ngomong serius"

Sy: "weiisssss sekarang panggilnya ayahhh hahahaha"aku tertawa

A: "ga jadi ngomong nihhh" ancam istriku

Sy: "iya iya bundanya Bibin yang sexy ayah dengerin deh"

A: "ngomongnya dari mana nih dek? Kakak bingung"

J: "biar janet yang ngomong aja kak"

J: "gini lho mas Ignas jelekk, kan selama ini kan kakak kerjaaaaa mulu ga pernah liburan mas Ignas juga targeettt mulu yang dipikirin, Janet juga sama ngajarrrr mulu kerjaannya, gimana kalo mas Ignas jelek ngambil cuti hari jumat sama sabtu kita jalan ke mana kek Bali kek atau Jogja kek atau ke Manado kek gimana?? 

Sy: "Wealaaahhhhhh kirain mau ngomong apa cuma gitu aja???? Pas banget mas juga udah ngajuin cuti hari itu truss kita kemana? Manado aja ya?? Pulang kampung sekalian??"

J: "hehehe asyikkkkk pulang kampung, pulang kampung, papi diajak sekalian gak mas?" Tanya si Janet

Sy: "silahkan kasihan papi udah berapa tahun ga pulang kampung" 

J: "oke tar janet call deh..." Dari luar terdengar tangis anakku "mimimimi hueeee mimimimi" kalau anak nangisnya seperti itu sih biasanya cari tantenya, anakku memang dari bayi selalu ditemenin oleh tantenya (janet). Segera janet memakai tank top dan hot pantnya dan meninggalkan kami berdua untuk menemani si Bibin. Dikamar tinggal istriku danaku..

Sy: "bunda..."

A: "iya ayah?"

Sy: "sini merapat dikit ga dingin apa cuma pake gituan?"

A: "ihh pasti ada maunya nih, ya jelas dingin to ayah sayang..."

Segera kutarik istriku dan kucium lehernya, lehernya adalah titik sensitifnya dia cepet tinggi kalau dicium di bagian lehernya apalagi sambil digigit2 kecil"

A: "aaahhhhh ayaahhh"

Segera ku plorotin tali Bra nya sehingga cup bra nya pun ketarik kebawah sehingga booobs istriku pun menyembul menantang dengan punting berwarna coklat muda (maklum gan pasca menyusui) tampak indah segera kujilat dan kusedot2 

A: "ihhhhh ayahhhh paling pinter kalo bikin bunda on" kata2nya dengan setengah mendesah, aku hanya terdiam sambil menjilati puting istriku yang udah mulai kaku, 

A: "uhhhhh enak banget yah" katanya sambil memjamkan mata seakan2 menikmati jilatanku

A: "sssss ohhhhh udah 5 hari ya yah kita ga bercinta, ihhhh ayaahhh ini memek bunda uda ga tahan... Mainin "kacangnya" please..."

Segera kulepas CD nya dan ku hisap "kacangnya"

A: "ohhhh iya yah bener gitu gigitin dunk ohhhh mmmmmphhh enak yah jilatin please..."

Busetttt ocehan istriku bener2 saat itu membuatku horny banget...

aku segera beranjak dan duduk dibelakang istriku ketika ingin kulepas bra nya dia menahanku menandakan branya ga boleh dilepas, memang istriku adalah tipe2 dimana suka bercinta tapi masih menggunakan pakaian ga bener2 bugil gitu, memang sensasinya beda sih, agan2 boleh coba deh

Ketikaaku dibelakangnya 

A: "ihhh ayaahhh mau ngapainn lagi sih kok pake pindah belakang segala"

Sy :"udah bunda diem aja"

Segera kumainkan kacangnya dan kuciumin leher serta punggungnya alhasil istriku mendesah menjadi2

A: "ihhh ayahhh nakalll bunda kan paling ga tahan kalau diginiin, ohhhh ahhhh geeliii yaahhh, mmmmmm enakkk yaaahhh"

Posisi ini memang merupakan posisi foreplay favoritku, tangan kiri pegang boobs dan mainin puting nya istriku menyibakkan rambutnya sendiri, sehingga lehernya bisaaku cium dan jilat, tangan kananpun bisa mainin "kacangnya"

A: "aahhhh yaaahh enakk yaahhh" tangan istriku memgang tangan kananku dan mendorong ke mekinya seolah2 ngomong keaku "yahh masukin jarimu ke mekiku dunk" untungnya aku tanggap dan segera kumasukan jari tengahku ke lubang mekinya yang udah basah

A: "yeessss ohhhhh yesssss fuck me baby, fuck me with your finger, damnnn its so fucking good"aku hafal benar letak G spot istriku secara uda 7th pacaran + 2 th menikah hehehe dan ketika jari tengahku menyentuh G spotnya dia mengerang keenakan...

A: "mmmmmmm yesssss enak banget yaahh enakk yahhh terussss, bener yahh disitu pas banget...."

Tanpa disadari Janet didepan pintu tapi dia ga brani masuk hanya memandang permainan kami, aku tahu kehadirannya tapi memang sengaja pura2 ga tahuaku cuma pengen tahu bagaimana reaksinya, sesekali ku pandang wajahnya kelihatan dia hornyy banget, kembali ke istriku

A: "mmmmm yaahhhh bunda ga tahan" lasgsung istriku membalikan badan dan mendorongku sehinggaaku jatuh tertidur, segera dia melepaskan boxer yang kukenakan dan keluarlah batang kontiku yang udah mengeras...

"Sluurpp plop plop plop" suara kontiku kluarmasuk mulut istriku dia paling suka kalau lagi BJ, Bj adalah foreplay favoritnyaaku hanya bisa merem melek sambil mencengram kepala istriku dan sesekali memandang ke arah Janet,aku yakin dia pasti horny berat... 

"Slurp plop plop plop, mmmmmmppphhhh plop plop" semuanya ga luput dari jilatan istriku dari batang bijiq sampai ujung konti dia lahap semuanya, istriku paling seneng ketika menjilat ujung kontiku ga tau kenapa, tapi sumpah rasanya nikmat dan geli2 gimana gitu... Akhirnya isrtiku ga tahan dan akhirnya dia berdiri dan memasang posisi WOT, posisi favorit istriku... 

A: "ohhhhhh yahhhh kontolnya enak banget mentok rasanya yah pas banget di memekku yah, mmmmm yahhh sssssss enak yahhh"

Istriku memang seneng bicara vulgar tapi ga sevulgar Janet. Sesekali kulirik janet lagi, ternyata dia masih didepan pintu dengan wajah horny kuberi isyarat agar dia masuk tapi dia menggelengkan kepala isyarat gak berani mungkin kakaknya masih belum memberi ijin kali ya. "Crop crop crop cop cop" bunyi yang berasal dari kluar masuknya kontiku di meki istriku...

Sy: "bun enak banget bun ayah ga tahan pengen muncrat rasanya"

A: "iya yah bentar lagi yah bunda juga mau sampai"

Gerakan istriku semakin ga beraturan semakin cepat semakin cepat semakin cepat, tiba2 dia melumat bibirku dan kita french kiss lidahnya dimasukan ke mulutku dan sambil memelukku erat

A: "mmmphhhh mmpphhh bunda kluar yah, ohhh yeessssss auuuhhhhh auuhhh auhhh uhh"

Sy: "ya bun ayah juga kluar oughhhhh ahhhh"

Ketika ituaku pun mengejang dan crot crottt crottt spermaku ditelan oleh meki istriku. Istriku lsg roboh di sebelahku dan sempat kulihat pintu ternyata janet segera menutup pintu... Istriku berdiri mencium pipiku rasanya damai banget danakupun membalas ciumanya istriku memang paling senang kalau sehabis bercinta diperlakukan seperti itu... Lelehan spermaku kluar dari lubang mekinya segera istriku lari ke kamarmandi di kamar untuk membersihkannya.

aku pakai baju kembali dan segera keluar untuk makan malam, istriku menyusul keluar mencari dvd yang baru dibelinya tadi, kami (istriku,aku dan Janet) saat itu nonton paranormal activity 2aku duduk di lantai dan sebelahku janet sedangkan istriku tiduran diatas tempat tidur... Saat dipertengahan film istriku sudah tertidur karena kecapean setelah pertempuran kami,aku dan janet hanya terdiam mungkin saling menunggu siapa dulu yang memulai hehehe... Pas waktu adegan menyeramkan spontan Janet menutup matanya dan memalingkan wajahnya kepundakku hehehehe timingnya tepat nih kayanya, aku rangkul diaaku cium rambutnya dia memandangku dengan tatapan sayu seolah2 mengatakan mas please mas puasinaku malam ini... Dia tersipu karena kita bertatapan terlalu lama, kepalanya disenderkan dibahuku kutarik dagunya dan kucium lembut bibirnya, pindah ke pipi dan akhirnya ke telinga kujilat kecil telinganya... 

J: "ahhhh ssss mass,aku pengen dipuasin kaya kak Angel tadi mas" ucapnya lirih di telinga

Sy: "kali ini ga ada caci maki dulu ya takut kakakmu bangun"

J: "ya mas"

Dia lalu berpindah didepanku membelakangiku disibakan rambutnya dan diturunkan tanktop pinknya lalu kucium lehernya sambil kumainkan putingnya

J: "eeehhmmmmm ahhhh uhhhh" desahnya lirih kami ga peduli lagi tentang paranormal activity yang sedang kami tonton hanya desahan2 lirihnya yang ada di pikiranku, ga tau bagaimana prosesnya tau2 udah lepas aja tuh hotpant yang dipake si Janet, bener2 udah banjir mekinya.
J: "mas mainin itilku please"

Sy: "sstttt jangan brisik dasar perek" bisikku lirih

J: "ahhh tadi katanya ga pake caci maki, tapi gpp ah Janet suka"

J: "please mas masukin jarimu ke memekku" lalu kumasukan jari tengahku ke dalam lubang mekinya, basah, hangat dan nyaman banget kucoba cari G Spotnya dan ketika ketemu..

J: "nah bener disitu masa gitu aja ga ketemu dari tadi bodo banget sih" bisiknya lirih

Sy: "crewet jangan banyak omong, tinggal nikmatin aja banyak ngomong" 

J: "uhhhhhh brengsekkk enak bangettt uhhh mmmmhhh ahhhh" ga lama kemudian badannya bergetar hebat dan akhirnya dia squirt untuk pertama kalinya, kumainkan itilnya lagi dan dia squirt untuk yang kedua kali

J: "uuuhhhh bangsaattt kluarr lagiiii mmmm mmm ahhhh" tiba2 dia membalikkan badan menarik boxerku, keluarlah si junior yang udah tegang dipegang tanpa ba bi bu langsung dimasukan ke mekinya, pas banget posisinyaaku bersender di kasur dan tepat di wajahku adalah boobs nya kuhisap dan kujilatin puting dan sesekali kugigit kiri dan kanan secara bergantiah janet hanya memejamkan matanya dan dan menggigit bibirnya 

J: "uhhh uhhh enak masss, kontolmu bener2 brengsek uhhhh ahhhhh mas, mas, Janet mau.... Kata2 itu mengisyaratkan bahwa dia aka squirt untuk yang ke 3 kalinya spontan putingnya kugigit2 dia meracau ga jelas dengan suara lirih..

J: "uhh brengsekk, bajingan.. Ahhh enak bangett fuckkk brengsekkk ooohhhhhhh" seerrrrrr squirtnya membasahi tubuhku... Tubuhnya bergetar ga karuan mungkin karena squirt itu berpengaruh terhadap syarafnya...

Sy: "uhhhhh"aku menepuk pundaknya isyarat pengen muncrat dan dia pun tanggap segera tangannya mengocok batang kontiku dan bibirnya melumat palkon ku beberapa saat kemudian

Sy: "ihhhhh nihhh rasain pejuhku dasar perekkk" crot crot crot crot, spermaku muncrat dan langsung ditelannya 

J: "mmmpppffff mmmppffff ahh"
dia memandangku dan kucium keningnya kupeluk erar tubuhnya..

Sy: "mas sayang sama Janet" bisiku ditelinganya dan diapun mempererat pelukanya dari bahasa tubuh ituaku tahu bahwa dia juga sangat mencintaiku... Setelah membetulkan baju kami dvd kami matikan dan kamipun tertidur... 

A: "yah bangun udah jam 9 ini" sambil mencium pipiku

Sy: "ehh jam 9 to ayah belum packing malam ini ayah harus berangkat ke Bandung soalnya senin ayah ada meeting di kantor pusat"

A: "lho lho brangkat bandung to?"

Sy: "ho oh tapi gpp kok kretanya berangkat jam 20.30" 

J: "lho mas Ignas mau ke bandung?, janet ikut mas, pengen beli kaos2 buat nambah dagangan kan lumayan"
Sy: "huss wong urusan kantor kok, next time aja ya"

skip skip karena hari ituaku full bermain dengan putriku..
-----
Jam 19.30aku berangkat dari rumah diantar istri dan adik iparku

"Perhatian perhatian kereta Harina tujuan Semarang Bandung segera masuk di jalur 2" tak lama kemudian kereta datangakupun berpamitan 

Sy: "ayah brangkat dulu ya"

A: "iya yah hati2 dijalan ya" sambil mencium tanganku danakupun mencium keningnya

Sy: "dek brangkat dulu ya nitip bibin ya"

J: "iya mas kan bintang juga anak janet juga" sambil mencium tanganku juga, dengan polosnyaaku mencium kening adek iparku juga "wahhhh bisa gawat nihh" batinku tapi ketikaaku melirik ke arah istriku dia hanya tersenyum seolah2 memang Janet itu adalah istriku juga,aku naik ke kereta dan kereta pun berangkat...

"About your wife, I don't care"

Buset deh kok bisa gitu ya si Vani, moga2 dia ga nekat, bisa berabe nih... "Para penumpang yang terhormat sebentar lagi kita akan mendarat di bandara internasional Ahmad Yani Semarang bla bla bla" dan ga lama kemudianaku mendarat dengan selamat... Setelah ambil bagasiaku keluar dan seorang wanita cantik kulit putih bersih khas manado, rambut panjang warna merah dengan rok jeans mini, dan kaos warna putih lumayan tipis sehingga terlihat jelas warna merah dari bra yang dikenakannya, "Janet", ketika melihat kehadiranku dia tersenyum lebar dan segera menghampiri dan memelukku serta mencium bibirku, dia cuek aja walaupun banyak yang memandang ke arah kami 

"I miss you so" katanya...aku menjawab dengan senyuman... 

"Mana mbakmu?" Tanyaku sambil clingak clinguk

"Ga ikut mas, katanya dinas malam takutnya ntar telat" jawabnya

"Lho kalau dines malam kan jam 10 to? Ini kan masih jam 20.00" jawabku sambil melihat jam tangan

"Ga tau tuh kak Angel"

Kami berjalan menuju parkiran mobil, didalam mobilaku menelpon istriku

"Halo, Bunda kok ga ikut kan mau makan malam dulu"

"Iya yah maaf bunda siap2 dulu soalnya dinas malam"

"Ya udah kalo gitu.. Nyempet ketemu ga ntar?" tanyaku kangen..

"Kayanya gak deh yah ini bunda udah mo berangkat" jawab nya

"Ya udah kalo gitu hati2 bunda sayang"

"Iya ayah sayang".. Dan telp pun kututup, 

"Makan di mana nih beb?" Tanyaku sambil memegang perut

"Hmmm di biasanya aja deh"

"de'koning maksudmu?"

"Iyesss bener" jawab janet sembari senyum, senyumnya benar2 bikin cowo2 klenger maniss banget apalagi lesung pipinya, ga kakak ga adek punya lesung pipi semuanya, sampai kadang2aku terheran kok mereka berdua bisa cakep2 gini dulu bikinnya gimana ya hehehe...

"Sippp deh pengen steak kayanya enak..."

Selama perjalanan kami hanya terdiam hanya saja Janet menyandarkan kepalanya dibahuku, aroma rambutnya yang wangi, serta parfumnya yang bikin horny, ga krasa konti udah tegang aja.. 

"Beb kok diam aja" tanyaku

"Hehehe kangen kamu mas kalo deket kamu nyaman banget, beda ama mas Julius dulu cuekk banget padahal Janet kan seneng kalo disayang di manja2 apalagi di enak2 hehehe"

Julius adalah mantan Janet saya rasa ga perlu dicritain detail tentang Julius...

"Haiisss memang kamunya aja yang terlalu manja"

Lalu dia memukul lenganku...

"Ahhhh pokoknya Janet pengen di sayang2..."

"Iyaa adekku Janet yang paling cantik dan sexy" jawabku

"Kok adek sih??" Jawabnya judes..

"Lha teruss mas harus manggil apa?"

"Istri dunk, ayo diulang manggilnya" jawabnya manja...

"Iya istriku yang paling cantik dan sexy"

"Lha gitu dunk" jawabnya sembari menyenderkan kembali kepalanya ke lenganku... "Pake parfum apaan sih beb kok baunya bikin greng ajah" tanyaku..

"Biarin, biar mas horny hehehe mesti otongnya udah tegang ya?" Sembari memegang kontiku

"Lhaaaa bener kan udah tegang..."

"Hoi hoi hoi di jalan ini, lagi nyetir pula tar nabrak lho" jawabku, padahal sebenernya juga pengen di BJ di mobil wkwkwkw

"Tar ya mas, sampe rumah mandi dolo, bauuuu tuh otongnyan seharian lom mandi hehehe" jawabnya polos..
"Hohoho gini2 bikin ketagihan"

Ga lama kemudian kami sampai di restoran yang kami maksud, dan kamipun makan dengan lahapnya, dan setelah selesai kami lanjutkan perjalan pulang, 

"Eh kemarin beer ku ada yang minum gak?" Tanyaku.. 

"Ga ada mas siapa yang doyan selain kamu di rumah"

"Ya udah bablas pulang aja ya ga usah mampir2 dolo" jawabku..

"Ga beli kondom dolo hehehe?" Jawabnya sambil nyengir..

"Emangnya kamu doyan kalo pake kondom?" Jawabku...

"Gaaakk, enak ga pake hehehe, lha ga beli viagra dulu? Pengen ampe pagi mas..." Jawabnya mendesahh.. 

"Buseettttt ga usah pake viagra ampe pagi juga mas siap hahahaha paling2 kamu squirt 2x ajah udah ampun2" jawabku menantang...

"Hehehe iya2 masssss"

Kira2 20menit kami sampai rumah, mobil kuparkir di garasi, mobil istriku ga terlihat tanda dia sudah pergi.. 

"Bibin mana dek?"

"Udah tidur mas boxnya Janet pindah, kemarin kak Angel baru beli AC tuh di pasang dikamar depan" jawabnya

"Lho la tar kalo nangis?" Tanyaku khawatir karena memang Bibin adalah anak pertamaku danaku sangat menyayanginya

"Kan ada bibi mas, 24 jam lho bibi nemenin Bintang bobo" 

"Ooohh ya udah kalo gitu"

akupun masuk kamar untuk segera mandi, Janet ngikutinaku masuk kekamar, dan dia melepas baju dan rok mininya tampak tubuh mungil sexy mengenakan BH dan CD warna merah merona terlihat pas banget dengan tubuhnya, wooooowwwaku pun terpana seakan dia tau kalauaku mengamatinya lalu diapun menyatukan boobsnya dengan wajah menggoda...aku hanya geleng2 trus diapun naik ke tempat tidur dan kakinya dibuka sambil ngomong

"Mau ini mas?" Tangannya menunjuk ke arah memeknya

Clegukkaku hanya menelan ludah

"Kalau mau buruan mandi sana, punya Janet udah basah lho.."

Ga pake lamaaku langsung pergi mandi.... Setelah selesai mandiaku keluar hanya mengenakan handuk Janet masih tiduran di bedaku menghampirinya dan berdiri di bed bagian bawah dan diapun menghampiriaku dengan wajah seakan2 haus, haus akan kenikmatan full make up sensual terlihat sangat binal dan bicthy saya yakin 80% cowo lebih senang melihat cewe bitchy daripada feminim, ditariknya handuk yang kukenakan keluarlah si otong dari persembunyiannya, mengacung keras dan kaku sekali tanpa ba bi bu Janet langsung melahap semuanya "slurp slurp ehhhmmm mmmm slurp slurp" aku hanya dapat memejamkan mata "dammnn its fucking goodd" 

"Sini mas tiduran"aku pun menurutinya..

Dia berdiri dan segera turun ke lantai 

"Look at me, and enjoy my show" saya pikir nih anak mo ngapain ternyata dia memutar lagu dan diapun striptis didepanku "anjriiiittt" sexy bener goyangannya dia memang dulu ex sexy dancer dan dia sangat pandai menari sexy seperti ini aku ga tahan bener2 ga tahan melihat tubuhnya dan akhirnya...

"Beb cukup beb, mas ga tahan kamu sini deh"

Dia berjalan kearahku, aku mengambil remote untuk mematikan CD playerku,aku tarik dia kearahku, kali iniaku bener2 ga tahan kuarahkan dia agar posisinya menjadi posisi 69 kuplorotkan CD merahnya dan kubuka labia mayoranya dan ku jilatin itilnya

"Ooohhhhhh gaa tahannn ya mas lihaatt janneet nari tadi uhhh mmmmm yessssss ohhhh fuuckkk, enak banget massss"

Dia pun ga mau kalah segera di kocok kontiku sembari palkonnya dijilat2 dan disedot2 penuh nafsuaku hanya ah uh ah uh rasanya seperti diawang2 bener2 nikmat..

"Uhhhh jilatin ujungnya dunk beb.. Sambil dikocok2.. Nah bener gitu"

"Srupp sruuppp"aku kembali menggelitik itilnya, saat lidahku kucucukan ke dalam lubang memek nya dia menggelinjang

"Aww aww mass jangan digituin bikin gemes, kalau mau dimasukin masukin a.." Sbelum selesai dia bicara jariku pun segera masuk ke lubangg memeknya

"Ajaaaa awwww uooohhh enaakk masss masukin terusmas sambil itilnya jangan didiemin dunk"

Jari kumasukan dan lidahku memainkan itilnya 

"Ahhhhh yessss ohhh yessss right theree yesss, ohhhh suckk plisss yessss benerr mas hisapp terus itilku mas" ga lama kemudian tubuhnya mengejang hebat dan akhirnya "crut crut seerrrr" dia squirt untuk yang pertama kali 

"Uoooohhhh yeessssssss ssss ahhhhh awwww mmmm enakk bangettt mass" cairan squirt berwana bening baunya khass bener2 khas sangat sulit diungkapkan dengan kata2 rasanya sih mirip2 cairan memek cuma agak asin dikit, dia tiduran disebelahku sambil mengatur nafas,aku bener2 ga tahan, kubalikan dia dan sehingga dia ke arah tembok dan membelakangiku cepet2 konti kumasukan ke dalam mekinya, kami bercinta dengan gaya miring (ga tau namanya apaan hehehe) 

"Ohhh yesss baby terus mas yang kencengan dikit ohhhh nahh gitu pas banget speednya, ihhh masss rasanyaa didalam memeku geli2 enak banget massss ga tahann mass kalo aku diginiin terus ahhhhh uuuhhhhh, enak banget massaku ga taahaannnn lho lho iya kann janet dapet lagi massss, uooohhhhhh yeeesssss fucckkk meee fuucckk meee, dasarrr bajingannn kontoll setannn Janet dapet lagi masss" segera dia melepaskan kontiku dari jepitan memeknya dan benar dia squirt lagi untuk yang ke 2x nya 

"Crot crot soorrrr"

"Ampun masss ga kuaattt uda gemeter nih"

aku ga peduli kutarik dia sehingga posisiaku diatas, kakinya kuangkat kutahan dengan tanganku dan betisnya kuangkat sehingga berada di pundakku, Janet udah geleng2 pertanda ga kuat lagi menahan kontiku yang sedang on,

"Ampunnn mass ampunnn not this potition,aku ga kuat mas kalo posisi gini"

"Diem crewet, mau di tutupin mulutnya biar ga crewet?"

Blesssssss spontan dia menjerit

"Ahhhhh!!!! Masss mentok banget rasanyaa ahhhhh ga tahan masss" baru beberapa genjot saja dia udah dapet squirt lagi

"Ahhhh tuhh kann ngecrot lagi" jawabku

"Iya mas habis ga tahan kalo posisi ini, maaf ya mas, nungging aja gimana?"

Dia lalu pasang posisi dogy danakupun mengahajarnya dari belakang... 

"Plok plok plok sret sret sret" 

"Awww mass kok pinter bangett sih mas"

"Ohhh beb dikit lagii..ohh yessss ohhhhh" 

aku cabut kontiku dan kusemprotkan ke pantatnya "croott croott croott crooottt"

Masih posisi nungging, Janet memainkan itilnya sendiri, sepertinya dia masih nanggung dan benarrr tak lama kemudiann dia squirt 

"Auuuhhhhhh ahhh mmmmppff ahhhh"aku ambil kaos untuk membersihkan sperma yang ada di pantat nya.. 

Diapun langsung merebahkan dirinya make upnya udah belepotan kena keringat sambil mengatur nafasnya 

"Hufft hufftt huftt enak banget mas Janet puas malam ini" kami pun tertidur sambil berpelukan...

Pagi ituaku terbangun karena kecupan mesra dari Janet sambil menggunakan kimono dia mencium pipi dan keningku, sembari membuka mataku yang masih berataku melihat paras cantiknya dan senyum manisnya segera kupeluk dan kucium pipinya dalam-dalam dan ku beri aba2 supaya duduk di dekatku...

"Sini sayang"

Dan Janet pun terduduk terlihat kimononya tersibak pahanya mulus banget

"Jam berapa nih beb"
Tanyaku sambil mencari HP ku

"Masih jam 5 pagi mas, kenapa? Masih mau? Kalo Janet masih mau mas"

Segera kupeluk dia dan ku cium pipinya

"Bentar mas gosok gigi dulu ya"
Dia mengikutiku ke kamar mandi, setelah selesai gosok gigi dia memelukku dari belakang danaku pun memegang tangannya dari depan, nampak dari kaca wajah kami berdua..

"Mas sayang sama Janet?" Tanya dia dengan wajah setengah serius setengah manja dan agak horny gimana ya melukiskan wajahnya saat itu?

"Iya" jawabku singkat

"Kok cuma iya sih mas?"

"Iya Janet sayang, mas sayang sama Janet kalian ber 3 adalah segalanya buat mas, cinta kita memang tidak selamanya abadi karena salah satu dari kita pasti suatu saat akan meninggal, tapi selama mas bernafas mas cuma bisa menjanjikan kebahagiaan buat Janet, kebahagiaan yang akan selalu kamu ingat"

"Thank you my love" jawabnya sembari matanya berkaca-kaca dan pelukannya semakin erat"

Kami terdiam saling memandang lewat kaca kira2 3 menitan, air matanya mengalir segeraaku balik badaku dan menghadapnya, dia menunduk dan kupeluk dia membalas pelukku

"Udah ga usah nangis lagi"
Ku angkat dagunya kucium keningnya dan bibirnya dalaaam banget, no French Kiss just a kiss very very deep kiss.

Awalnya saya udah ilfeel karena situasi saat itu sudah memang sangat amat romantis gak saatnya untuk sex yang liar dan binal karena memang typical Janet sangat suka kalau sex liar dan binal. Tapi kemudian dia melepas kimono nya, tanpa bra dan CD jadi ternyata dia udah ga pake underwear, entah mengapa dia nampak malu-malu sambil nunduk tanpa sehelai kain,

"Kok malu gitu?" Tanyaku sambil mengangkat dagunya dia hanya terdiam,

Lalu kukecup bibirnya kembali, awalnya cuma ciuman bibir biasa tapi akhirnya dia mulai memasukan lidahnya dan akhirnya kita french kiss, tangannya udah menyusup ke dalam boxerku sambil mengocok batangku, reflek tanganku memegang boobs nya sambil memainkan putingnya yang kecil dan berwarna pink, kuhentikan ciumanku dan kucium lehernya yang putih dia merintih kemudian kuhentikan aktifitas di payudaranya kuganti aktifitas di clit nya, udah basah banget... Ku mainkan itilnya dan sesekali kumasukkan jariku ke lubang vaginanya, Janet hanya terdiam memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya dan sesekali mendesah pelan. Tiba-tiba dia mundur satu langkah kebelakangaku segera menghentikan aktifitasku, dia menggandengku menuintunku ke tempat tidur, dia rebahkan tubuhnya dan mengangkat pahanya dan membuka pahanya tampak vagina mungil yang ditumbuhi rambut-rambut tipis basah berwarna merah merona dia hanya memjamkan mata tanpa satu kata pun keluar dari bibirnya, tanpa dikomando aku segera menaikinya dan blesss masuk lah batangku ke dalam lubangnya..

"Arghhhhh" desahnya pelan.

Mulai kugenjot dari RPM rendah

"Eghhh egghhh eghhhh" dia terus memejamkan matanya tangannya diangkat ke atas seolah-olah dia memang benar-benar pasrah, kali iniaku memang memperlakukan dia semanis mungkin tanpa cacian, tanpa pukulan di pantat, tanpa jambakan di rambut, tanpa cekikkan dilehernya, just sex, a romance sex.. Dia hanya terpejam dan sesekali lidahnya terjulur membasahi, bibirnya.

"Ahhh ahhhh ahhhhh" desahnya kali ini agak keras

"Janet keluar mas, ohhhhhh agak kenceng mas speednya"

Speedaku tambah semakin cepat dan semakin cepat..

"Mas juga mau sampai" jawabku

Tangannya segera memegang pantatku dan ketikaaku keluar dan hendak kucabut penisku dia menahannya

"Ouuchhhhhh"

Entah berapa kali muncratan spermaku yang masuk ke dalam vaginanyaaku juga merasakan saat dia mencapai orgasme, penisku serasa diguyur oleh cairan, ternyata kita orgasme bersama2

Sembari mencapai orgasme kita berciuman cukup lama, kejadian seperti ini mirip saat pertama kaliaku melakukannya bersama Angel istriku.

"Kenapa tadi ditahan?, kan malah keluar didalam"

"Gpp mas, Janet pengen punya anak"

aku hanya tersenyum...

Kira-kira jam 6 pagi Janet mandi dan segera berangkat untuk mengajar.. Danaku segera pergi mandi, dan selesaiaku mandi istriku sudah di dalam kamar dan segera memeluku

"Ayahhhhhh, bunda kangeenn" rengeknya manja sambil memegang penisku
"1 ronde nyempet ga yah?"

Wadiuhhh bisa-bisa tar di kantor tidur nih tapi karena ga mau mengecewakan istrikuaku harus sisa

"Okeee tapi tar kalo ayah ga bisa lama jangan ngambeg ya di lanjut malam ya Bun"

Dia langsung jongkok melepas handukku dan langsung melahap pensiku yang masih 40% ereksinya

"Slurp slurp slurp"
Uohhhh nikmat banget, memang BJ istriku paling joss beda sensasi sih kalau sama Janet, istriku cenderung agak soft, kalau Janet memang agak kasar tapi tetep aja enakaku hanya terdiam keenakan, tak luput telurku juga di sedot2 di jilat2 sambil penisku dikocoknya lalu dia berdiri dan membuka 3 kancing baju dinasnya dan mengeluarkan boobsnya segera kuhisap putingnya dan kugigit putingnya, karena udah on banget ku tarik rok dinas istriku dan kupelorotkan celana dalamnya dan segera kumainkan vaginanya udah basah banget, seperti yang saya ceritakan di sesion sebelumnya istriku memang paling seneng kalau lagi ngesex tapi masih memakai atribut seperti baju dinas, daster, CD dan bra, kaos, lingerie.

"Ahh ayahhhh paling jago kalo mainin pepekku geser kiri dikit yah, nah disitu pas banget garuk yah enakk bangettt"

"Ohhh yahhh enakkk mmmm sssshhh yessss, bunda mau keluar yahhh"

Segera kulepas tanganku dan dia kusuruh nungging "bleesss"

"Auuhhhhhhh ayahhhh"

Langsung ku genjot dengan RPM tinggi "plok plok plok sret sret" bunyi vagina istriku

" Ahhhhh yahhhhh terusss yaahhh bunda keluar jangan berhenti kocokannya yahh" beberapa detik kemudian istriku langsung mengejang dan akhirnya tumbang.

aku cabut penisku

"Udah? Apa lanjut?"

"Lanjut lah tar ayah nanggung lho"

"Bunda ga capek?"

"Gpp yah lanjut"

Kali ini posisi istriku diatas (WOT)aku paling ga tahan kalau posisi ini pasti sering keok kalau di awal2 udah pakai posisi ini, soalnya rasanya beda banget..aku segera tiduran dan istriku langsung menaiki ku dan bleeeesss

"Ouhhh" desahnya dia mulai maju mundur naik turun dan sesekali goyang sambil membuka kancing bajunya sehingga tampaklah boobs nya yang bergoyang2 indah banget,aku mulai memilin2 mencubit2 putingnya sesekali sambil kuremas2

"Ohhhh yessss enak banget yahhh"

"Iya bun"

"Yah bunda mau dapet lagi nih"

"Sama bun ayah juga"

Goyangannya semakin lama ga beraturan dan akhirnya kita berdua mencapai orgasme bersama2 wooww gileee pagi tadi udah sama Janet sekarang sama kakak nya pegel bener...

"Jangan lupa packing lho bun besok kan berangkat ke manado tiketnya udah dapet kok papi ga jadi ikut kan?"

"Ga jadi yah, bunda udah packing kok baju ayah juga udah bunda siapin"

Setelah ituakupun segera bebersih dan pamitan untuk berangkat ke kantor...
------------------------------

@office kira2 jam 4 sore

"Tok tok tok"
Ruanganku di ketuk dan ternyata si Eva.
Eva adalah seorang medical representatif dari salah satu principle yang produknya di distribusikan oleh perusahaanku

"Eh mbak Evaa kenapa mbak?"

Sebelum dia jawab dia masuk ke ruanganku dan memperkenalkan temannya

"Kenalin pak ini Puput"

aku hanya bengong sumpah bener2 cakep tinggi kira2 165 berat badan kira2 56 badan memel semox gitu boobs toge rambut pendek dan wajahnya itu lho wajah2 penggoda birahi hehehe,

"Pak Ignas kok bengong?"

"Eh iya Va"

Sambil berjabat tanganaku mengenalkan diriku

"Jadi mbak Eva kesini mau ngenalin mbak Puput atau mau ngapain nih?"

"Hehehehe gak pak mau minta PDU tanggal kemarin"

"Wah kemarin saya di Bandung, coba saya mintakan ke Tony ya"

"Halo ton, coba kesini bentar"

Gak lama kemudian tony pun masuk keruanganku

"Ya pak?"

"Ini mbak Eva minta PDU yang kemarin tolong di follow up"

"Ya pak, sebentar ya mbak Eva saya printkan dulu"

Tony meninggalkan kami, disusul si puput dia hendak ke toilet,

"Wuihhh cakep juga si Puput ya mbak"

"Hehehe iya pak SPG mana ada yang jelek"

"SPG mana tuh?"

"*****, dia pegang yang susu pak"

"Owh pantes gede hahahaha"

"Husss pak Ignas, lha gimana? Minat?"

"Hahahahaha"aku tertawa

"Kalau minat di pelihara aja pak"

"Wew bisa gitu?"

"Bisa pak asal jelas itungannya hahahaha"

"Hahahahaha, gampang lah"

Tony masuk nyerahin PDU ke Eva kemudian Eva pun pamitan untuk pulang...

Jam 6akupun meninggalkan kantor

"Ton besok saya cuti lho nitip kanto"

"Beres bos"

Perjalanan pulang tiba2 BB ku berbunyi tapi memang belum sempat buka karena lagi nyetir, sesampai dirumah Janet dan Angel tampak bermain dengan putriku geli juga lihatnya, dan ketikaaku cek BB ku ternyata ada yang add PIN BB ku

220EXXXX

Dibawahnya ada pesannya
"Pak ini Puput di app ya"

Busetttttt wah si Eva nih yang kasih Pin BB ku

Danaku approve

Ga lama kemudian di BBMaku


-̶̶•-̶̶•̸Ϟ•̸THANK YOU•̸Ϟ•̸-̶̶•-̶. Sudah di aprove pak

Ku jawab sama2 mbak Puput jangan panggil pak ah panggil mas saja

"̮hϱϱhϱϱhϱϱ"̮ iya mas...

Langsung deleter convertation hehehehe taku ketahuan istri2 ku

"Bibin sayaaanggg" sapaku sambil menggendong putriku tersayang....

"Bun mama, papa udah datang belum?"

"Uda yah itu lagi di kamar.."

Memang ortuku datang karena besok kita bertiga akan berangkat ke Manado beliau menjaga anak kami, maklum lah cucu pertama jadi perasaan cemas selalu ada.

"Papi jadi ikut bun?"

"Kayanya ga deh yah, lha tar pabriknya ga ada yang ngawasin"

"Janet mana?"

"Ya mas?" Jawab janet

"Oalah di teras to?, ngapain kamu disana beb?"

"Gpp mas lagi mainan hape ajah"

"Udah packing lom?"

"Udah mas"

Seperti biasa kami melakukan aktifitas sampai jam menunjukan kira2 pukul 22.00

"Hoaaaammmm, bobo ah ngantuk"

"Ikut yahhh" jawab istriku

"Beb kamu belum ngantuk?"

"Udah mas"

"Yuk bobo besok terbang jam 5.30 lho"

Kami bertiga pun pergi tidur, seperti biasaaku di tengah, Angel di sebelah kiri sedang Janet ada di sebelah kanan, Tuhan beruntung sekali saya kerjaan mapan istri 2 walaupun yang 1 belum sah anak cantik keluarga ga broken "what a wonderfull world"

Ga sampai 5 menit Angel dan Janet udah tertidur

"Ahhh sampai kasur malah ga bisa tidur" gerutuku

"Hhmmm" gumam istriku

Kuambil BB ku dan mulai update di status BB ku, "can't sleep" ga lama kemudian "ting" 1 notifikasi

Puput: "Have fun aja yuk mas"

Hehehehe wah lumayan nih ada yang ngajak BBM an silent mode on biar ke dua kekasihku ga terbangun

"Wah ga bilang dari tadi udah terlanjur rebahan "̮hϱϱhϱϱhϱϱ"̮, btw itu status kok kenapa galau tingkat dewa?"

"Xixiix gpp mas cuma lagi BT aja kok ga ada cowok yang serius samaaku ya, semua cuma mempermainkanaku saja"

"Ah masa? Kan puput cantik"

"Bener mas"

"lha ini lagi dimana?"

"Lagi di kostan mas, lha mas lagi dimana?"

"Dirumah lagi mau bobo"

"Sama siapa?"

"Sama istri lah x_x masa sama kamu "̮hϱϱhϱϱhϱϱ"̮ "

"Ya kapan kapan samaaku juga boleh mas "

Busettt ini anak kok udah menjurus kesana ya jangan2 si Eva nih yang tadi siang diomongin,

"Ya udah mas bobo dulu"

"Okeee" jawabnya singkat

aku memang berusaha agar tidak terlalu dalam dengan Puput,aku cuma ga ingin kedua kekasihku ini kecewa...

------

Pagi itu jam 3.30 alarm ku berbunyi ternyata istriku udah mandi duluan,aku membuka mataku dan segera kupeluk Janet yang masih tertidur,akupun mulai tertidur lagi

"Yah, ayah bangun mandi sana"

aku langsung bergegas mandi.

---------

Kira2 jam 4.30 kami berangkat menuju bandara, ganti status BB
"OTW Manado"
Pesawat kami transit di Jakarta dulu karena memang penerbangan Semarang Manado gak ada.
--------

@Soeta

Kami menuju executive lounge dan kunyalakan BBku ada beberapa notifikasi yang rata2 minta dibawakan oleh2 tapi 1 notifikasi yang menarik perhatianku, yes BBM dari Puput

"Lho kokaku ga diajak mas? Kan pengen jalan2 kesana"

""̮hϱϱhϱϱhϱϱ"̮ wah kalau ngajak kamu beda cerita" jawabku

"Next timeaku diajak ya mas"

"Iyaa" jawabku singkat

"Masaku nanya sesuatu boleh ga?"

"Tanya aja gratis kok"

"Menurutmuaku cakep ga mas?"

""̮hϱϱhϱϱhϱϱ"̮ ga taw ah kan PP nya ga ada" jawabku meledek

"Nih puput kirimin foto"

Ga lama kemudian ada foto masuk ke BB ku, ternyata fotonya lagi mengenakan bikini toketnya, pinggulnya, pahanya, proporsional banget, ditunjang dengan rambut pendek dan wajah khasnya memang benar2 sexy beda dengan kedua bidadariku, body si Puput cenderung terlihat sebagai seorang wanita kalau kedua bidadariku terlihat seperti ABG

"Ckckckckck sexy+cakep kamu put"

"Hehehe thx mas"


"Mas"
Panggilan Janet memecahkan imajinasiku

"Ya beb?"

"Lagi BBM an sama siapa kok asyik banget kayanya"

"Oh ama temen beb, biasa pada minta oleh2"

Kami disana cukup lama, memang pesawatnya sih kira2 jam 9.00 dari Jakarta. Kami balik di ruang tunggu. Dan akhirnya kami masuk ke pesawat, kali ini pesawat transit dulu di makasar dan perjalanan Jakarta ke Makasar kira2 2 jam

--------

Di pesawat Angel dan Janet tampak asyik bercerita tentang apa yang dilakukan ntar disana...

"Bunaken bunaken mas besok kita kesana kan?" Tanya janet

"Iya beb"

"Asiiiikkkk"

aku pasang headset yang terdapat di tempat duduk danaku mulai mendengarkan musik danaku pun tertidur...

Perjalanan lama dipesawat membuatku BT karena ga bisa ngrokok hehehe kuputuskan untuk memejamkan mata saja berharap segera landing saja..

"Masss" suara seperti saya kenal.. Lembut, manja terdengar menyejukan hati, yup itu suara Janet

"Apa beb?" Jawabku sambil agak malas

"Udah hampir sampai loh bangun"

"Hmmmm transit dolo kan?"

"Iyaaaa, janet pengen pipis.."

"Sama kakakmu aja sana mas males turun udah PW"

"Iya dek tar sama kakak aja, sekalian kakak ganti panty" jawab istriku..

"Huuuu mas Ignas nyebelin" sambil memukul lenganku..

Gak lama kemudian pesawat landing untuk transit di Makasar kira2 10 menit. Mereka berdua langsung turun, dari belakang persis ABG yang masih SMA hehehe...

Iseng nyalain BB banyak notifikasi masuk email, facebook, dan BBM, setelah kubalas semuanya pas waktu mau matiin BB lagi tiba2 ada BBM masuk lagi "Puput"

"Massss, udah nyampe belum?"

"Belum to kan transit dulu di Makasar"

"Puput ajakin jalan2 to mas"

"Iyaa besok kalo dah pulang dari Manado ya"

"Hehehe asyiikk bener yakk, nonton ya mas"

"Iyaaa, ywd BB mau tak matiin lagi tar lanjut lagi ya"

". :>>
Ϛ Siaaap..  !!
_||_ Bos.......

"Hufffttttt" ku hela nafasku tiba2 teringat tubuh sexy puput kemarin dengan baju khas SPG dan make up yang sexy apalagi togenya itu lho yang bikin mata melotot, kira2 berapa ukurannya ya? Ah paling juga 36B hehehe, rambutnya yang pendek dan di cat mirip Ayu Ting Ting.

"Yah" panggilan istriku memecah kan lamunanku..

"Iya bun? What's up?"

"Hehe gpp yah cuma test kuping aja"

Tak lama kemudian pesawat take off dan meninggalkan Makasar menuju Manado, perjalanan kira2 1 jam 30 menit. Karena udah BTaku memilih untuk memejamkan mata, samar2 kudebgar pembicaraan Janet dan Angel mungkin pikir merekaaku sudah tertidur pulas.

"Kak, udah bilang belum?"

"Belum dek, kakak belum bilang tar saja tunggu situasinya pas dulu.."

"Kakak ga setuju ya?"

"Siapa yang bilang? Kakak ikut seneng kalo kamu bahagia kok, walau harus berbagi suami, dari pada kamu selalu dikecewain laki2, kakak tau bagaimana dicintai oleh seorang Ignas, dia adalah pacar, suami dan teman yang baik"

"Makasih kak, Janet juga seneng kalau deket mas Ignas, nyaman banget rasanya"

aku sangat mencintai istriku danaku juga mencintai Janet..aku tahu ini keliru tapiaku ingin membahagiakan mereka berdua terlebih Janet...

Akhirnya pesawat mendarat juga di Manado, kami keluar menuju pintu keluar setelah mengambil bawaan kami, dan kami segera masuk ke mobil jemputan menuju hotel.

Kami menuju Aryaduta hotel yang terletak dipinggir laut, setelah konfirmasi ke loby kami jalan menuju kamar, tampak wajah heran karyawan terutama karyawan lelaki, bagaimana tidak Janet memeluk lengan kiriku dan Angel lengan kanan ku.

Setelah sampai kamar, aku lepas celana jeansku sehingga hanya mengenakan boxer saja danaku langsung rebahan sedangkan Angel dan Janet membereskan barang bawaan kami, dan melepas blazer dan hot pant nya sehingga tinggal mengenakan tank top, Janet mengenakan tank top merah dan CD mini berwarna hitam, sedang istriku Tank top berwarna hitam dan CD mini berwarna merah, pemandangan yang sangat indah yang membangkitkan gairah, mereka berdua menghampiriku, spontanaku duduk di tengah ranjang dan mereka berdua tiduran manja di kedua pundakku...

"Makasih ya yah, udah ngajakin liburan"

"Iya bund sama-sama memang sudah kewajiban ayah kok"

tiba2 janet mencium pipiku..

"Makasih ya mas"

"Iya beb"

"Mas" panggilnya dengan suara lembut

"Ya?"

"Nikahinaku ya"

aku hanya terdiam...

"Kok diam mas?"

"Mas ga bisa jawab, gimana bund?"

"Kalo bunda sih terserah ayah saja, yang penting kita semua bahagia, ayah kan tau bunda ga bisa nolak permintaan Janet"

"Gini beb, kalo mas sih oke2 saja ga masalah, tapi ntar kalau ada penolakan dari berbagai pihak bagaimana?

"Kan kak Angel gak keberatan"

"Ya udah kalau gitu tar kita atur saja"

Mereka semakin mengeratkan pelukannya,aku merasa pria paling beruntung didunia ini...

"Langit semakin merah matahari turuni cakrawala, dan kita hanya diam terkagum, hati menjadi hangat kesedihan seakan hilang lenyap nikmati lukisan sang pencipta bersamamu"

Itulah kata2 yang kuucapkan ketika kami menikmati indahnya sunset di Manado, suasana semakin romantis kami hanya terdiam sembari kadang ku cium rambut Angel dan Janet, Horny? Yup kuakuiaku horny berat tapiaku ga mau merusak moment indah ini.

Tidak terasa kami hanya duduk di kasur selama 3 jam dinginnya AC pun mulai menusuk kami dan Angel pun menarik selimut dan Janet bersembunyi di balik selimut tetapi masih erat memelukku,aku tahu perasaannya, mungkin dia masih merasa nyaman didekatku. Sumpahaku horny banget dari tadi udah tegang banget tapi tetap masih kutahan, dan tiba2 ada yang menyentuh kontiku yang sudah tegang, ga tau itu tangan Janet atau Angel karena memang mereka tertutup selimut.

aku hanya memejamkan mataku menikmati sentuhan itu. Dan semakin horni, dikeluarkan kontiku dari boxerku dikocoknya lembut,aku tetap memejamkan mata dan tetap ga tau siapa yang mengocok kontiku dan tiba2 selimut terbukaaku kaget, ternyata Angel yang sedang memainkan kontiku, dan segera di BJ dengan lembut, Janet mungkin kaget juga, tapi melihat pemandangan itu dia menjadi horny dan matanya yang sayu mendekati bibirku dan mencium lembut bibirku, lidah kami saling beradu hot banget, seumur hidupku pertama kalinyaaku melayani 2 orang sekaligus.. Sensasinya luar biasa.

Bibirku sedang beradu dengan bibir Janet sedangkan Angel masih menikmati kontiku, jilatannya dan sedotan lembutnya membuataku melayang. Tangan kananku merogoh dada Angel istriku kumainkan putingnya dia menggelinjang dan menghentikan BJ nya untuk menurunkan tali tank topnya dan melepaskan BH nya, sedang Janet ga mau kalah dia melepaskan Tank topnya dan menurunkan tali BH nya dan menjejalkan dadanya ke mulutku kujitat puting dan kusedot2 Janet mendesah hebat.. Gilaaaa ini benar2 gila sensasi luar biasa ini membuatku melampaui ambang kewarasanku, Angel menghentikan BJ nya dan melepaskan CD nya, dan menginstruksiku supaya memainkan itilnya.

"Yah mainin itilku plis"

Tanganku langsung menyentuh bagian sensitifnya yang sudah basah kuyup oleh cairan nikmatnya...

"Urghhhhh" Angel semakin giras menikmati batang kenikmatanku.

Semakin ku obok2 dalam vaginanya Angel semakin belingsatan

"Tiduran mas" kata janet mesra

aku pun tiduran, Janet segera melepaskan BH dan CD nya dan dia berdiri lalu jongkok tepat di bibirku spontan ku jilat dan kusedot-sedot itilnya yang sudah basah dan ga lama kemudian janet mendapat squirtnya yang pertama,

"Arrggggg shiitttttaku sampai mas"

Wajahku penuh dengan cairan kenikmatannya aroma khas nya membuatku semakin bergairah. Janet menciumi tubuhku dari bibir, dada, perut dan akhirnya berhenti di kontiku, pemandangan yang indah sekali saat mereka berdua berebut untuk menjilat dan mem BJaku

"Wow"

Tiba2 Angel berdiri dan gantian jongkok dibibirku,aku segera memainkan "kacang" nya dan kadang menusukan lidahku ke lubangnya

"Uggghhhg iya yah bener gitu, sedot lagi yah, ohhhhhh, hisap... Terus... Nahh gitu bener oughhhh"

Janet tiba2 memasukan kontiku ke vaginanya mungkin dia sudah ga tahan "blesss"

"Aghhhhh"

Janet mulai menggerakkan pinggulnya awal2nya sih teratur, beberapa menit kemudian jadi ga beraturan

"Oh yesss oh yessss shitttt mmmmmphhh"

"Enak mas ohhhhkk ahhhhhh, kontolnya enak mass bener mentok banget rasanyaa"

"Ahhhhhh" akhirnya bobol juga pertahanannya dia squirt lagi untuk ke 2 kalinya dan lsg tepar

"Aku...aku.. Ga.. Kua..ttt mass.. Isstirahaat bentarrrr"

Langsung kutarik Angel dan ku nikmati vaginanya dengan posisi Man On Top lsg genjot RPM tinggi

"Ahhhhh yahhh bener gitu yahhh"

"Ohhhhh enakkkk banget yahhh"

"Yeessss uhhhhhh terus yahhh bunda mau keluar" dan benar palkonku serasa disembur oleh cairan dan didalam vaginanya terasa becek dan basah banget

"Nungging bund" dan Angel langsung nungging langsung kusodok dengan RPM tinggi lagi

"Ohhhhh yahhhh ga tahannn rasanya gatal banget didalam yah garuk pake kontolmu yah"

"Ohhh terusss yahhh enak banget"

Tampak Janet hanya memandangi kami mungkin dia sudah on lagi dan segera memainkan barangnya sendiri, dan dia merangkak mendekatiaku, dibukanya pahanya..

"Masukin pake jarimu mas"

"Janet horni lagi lihat mas sama kak Angel"

Kumaskan jariku ke memeknya

"Uhhhh" kumainkan dinding memeknya yang kembali basah

"Nahhh situ mas pas banget" ternyataaku menyentuh g spotnya desahan Janet dan Angel bersaut2tan gile semakin horni dan kayanyaakupun sudah ga kuat menahan muncratanku.

"Ohhh bunnd ayah ga tahan enak banget memeknya sempit banget"

"Mass masukin di punya Janet saja"

"Jangan Yah terusin aja di punya bunda"

aku dah ga perduli dengan pertengkaran kecil mereka dan memang ku semprotkan ke memek Angel

"Ahhhhh bodo amat mau dimana"

"Yeesss uhhhh"

Crot crot crott cairan kenikmatan itu muncrat ke memek Angel, dan ku cabut segera di bersihkan oleh Janet sisa2 yang ada di kontiku

"Uhhh udah beb ga tahan kalo abis keluar masih diemut2 geli banget di perut"

"Uhhh" Janet tetap menikmati sisa2 sperma yang ada di kontiku...

cerita mesum paling gila | aku bangga di 3Ntot rame-rame

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cewek cantik > artis > model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, bikin mata kunang - kunang, badan merinding, gemetar & panas dalam !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com
cerita dewasa paling seru "Aku Menikmati Diperkosa Ramai-Ramai"

cerita dewasa mesum paling hot terbaru
Hujan deras di malam ini membuat semua orang malas untuk pergi keluar, suasana malam ini sangat dingin semakin menambah alasan untuk orang-orang tidak pergi keluar rumah, begitupula dengan suasana sekitar rumah Dewi, para tetangga kiri-kanan dan di depan rumah Dewipun enggan untuk keluar rumah, tidak ada satupun dari para satpam yang meninggalkan pos jaga mereka, tidak seperti biasanya mereka selalu terlihat mengobrol di jalanan komplek perumahan mewah itu. Ternyata tidak semua orang malas berada di luar rumah, sebuah mobil minibus berjalan perlahan memasuki komplek perumahan mewah itu, tidak ada seorangpun yang menyadari mobil itu memasuki komplek perumahan mewah itu, karena derasnya hujan sehingga suara mobil itu tidak terdengar oleh seorangpun apalagi lampu mobil itu tidak dinyalakan, seolah-olah sedang mencari alamat ke empat orang di dalam mobil itupun menengok ke kiri dan kanan jalan, terlihat mobil itupun berhenti di depan rumah Dewi.

“Nampaknya rumah ini yang paling bagus, boss,” kata salah satu orang di dalam mobil itu.

“Hhmmmm…. Rumah baguskan belum tentu isinya bagus juga,” kata orang yang dipanggil boss.

“Tapi boss, kita coba dulu masuk ke situ kalau tidak bagus kita pindah ke rumah yang lainnya,” sahut yang satunya lagi.

“Hhhmmm…baiklah… kita coba masuk kerumah yang ini dulu, baru kalau tidak bagus kita pindah ke rumah yang lainnya, gua jalanin ilmu sirep gua, hhhmmmm..kalau gua jalanin dari sini dengan rumah-rumah sebesar ini paling ilmu gua bisa bikin tidur sekitar 10 rumah, jadi kita harus gerak cepat kalau tidak ada yang bagus dalam rumah ini, ilmu gua bisa bertahan hanya sampai subuh saja, begitu kedengaran adzan subuh ilmu gua pasti hilang pengaruhnya, sekarang jam 9 malam jadi waktu kita lumayan banyak, untuk masuk ke setiap rumah-rumah yang kena pengaruh ilmu sirep gua,” kata orang yang dipanggil boss itu.

“Beres Boss,” kata ketiga orang lainnya serempak.

Terlihat sang Boss mulutnya berkumat-kamit merapal ajian ilmu sirepnya, di dalam pos jaga, Marno dan Dayat yang kebetulan sedang tugas di malam ini terlihat sedang asyik menonton acara TV, keduanya terlihat tertawa-tawa menyaksikan lawakan-lawakan di acara TV tersebut, mereka tidak menyadari kehadiran sebuah mobil di depan rumah Dewi ini, karena suara hujan yang keras berjatuhan di genteng pos mereka yang kadang-kadang dibarengi suara guntur yang menggelegar serta suara TV mereka yang keras. Tak lama mulai terlihat Marno dan Dayat menguap berkali-kali, kantuk mulai menyerang mereka, kelopak mata mereka terasa berat, tanpa mereka sadari keduanya jatuh tertidur dengan lelapnya, mereka berdua sudah terpengaruh oleh ilmu sirep yang dilancarkan orang yang di dalam mobil minibus itu.

Saat mobil minibus itu berhenti di depan rumah Dewi, Dewi baru saja selesai mandi dan sedang memakai cream malam di depan meja riasnya, tubuhnya yang seksipun belum mengenakan satu helai kainpun, selesai memakai cream malamnya Dewi merasakan kantuk yang sangat kuat menyerang dirinya, dia merasakan kelopak matanya sangat berat untuk dibuka, karena sudah tidak tahan lagi akhirnya diapun merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya dalam keadaan telanjang bulat, terlihat Dewi sudah tertidur dengan lelapnya, Dewi sudah tidak memperdulikan dirinya belum mengenakan pakaian tidurnya karena rasa kantuknya yang sangat kuat mendera dirinya ini. Rasa kantuk yang sangat kuat ini dirasakan pula oleh para pembantunya, merekapun tertidur dengan lelapnya, bukan hanya orang-orang di rumah Dewi saja yang terserang kantuk yang sangat kuat itu, tetapi orang-orang di rumah-rumah di sekitar rumah Dewipun terserang rasa kantuk ini dan merekapun jatuh tertidur tanpa menyadari bahwa mereka semua telah terkena ajian sirep orang yang di dalam mobil minibus itu. 

Kira-kira seperempat jam setelah melancarkan ajian sirepnya, salah satu dari keempat orang itu keluar dari mobil dengan mengenakan payung, orang tersebut perlahan-lahan menghampiri gerbang rumah Dewi, dari celah pintu gerbang orang tersebut mengintip keadaan di balik pintu gerbang itu, matanya langsung tertuju kearah pos satpam, dan orang tersebut melihat ke dua satpam rumah Dewi sudah terkulai, orang inipun tersenyum lalu tanganya menyusup masuk ke dalam pintu gerbang kecil itu dan menarik grendel pintu gerbang kecil itu, diapun masuk ke dalam gerbang, setelah berada di dalam dia menutup pintu gerbang kecil itu, orang tersebut menuju ke pos satpam dan memastikan bahwa ke dua orang satpam yang ia lihat itu benar-benar tertidur, setelah yakin kedua satpam itu tertidur pulas, dia lalu membuka pintu gerbang utama rumah Dewi dan memberi tanda kepada orang di dalam mobil untuk memasukkan mobilnya. Mobil minibus itupun memasuki pekarangan rumah Dewi, orang itupun menutup kemabli pintu gerbang utama rumah Dewi setelah mobil minibus itu berada di dalam pekarangan rumah Dewi, sang sopir memarkir mobilnya di bawah awning di depan garasi rumah Dewi, terlihat setelah menutup pintu gerbang utama itu orang tersebut segera menghampiri ketiga rekannya yang saat itu keluar dari mobil.

“hehehehehe…hebat boss, ilmumu hebat, pada ngorok dach tuch satpam, perlu gua ikat gak boss,” kata orang itu.

“hehehehehe…iyach dong gak percuma gua berguru sepuluh tahun, gak perlu mereka gak akan bangun biar ada gempa sekalipun, mereka semua bisa terbangun kalau mendengar adzan subuh saja, dan tidak akan menyadari bahwa mereka baru saja terkena ajian gua,” kata si Boss.

“Ayo sekarang kita masuki rumah ini, kita lakukan dengan cepat, kalau hasilnya kurang memuaskan, kita bisa garap rumah yang lainnya,” lanjut si Boss.

“Siap boss,” ketiga orang itu menjawab serempak.

Ke empat orang itu mulai memasuki rumah Dewi melalui pintu garasinya, satu per satu ruangan di rumah Dewi mereka masuki dan mereka periksa semuanya tanpa terlewat, satu per satu setiap lemari dan laci mereka geledah, mereka menggeledah dengan teliti tanpa mengobrak-abrik isi dari lemari atau laci, nampaknya mereka sudah sering melakukan perampokan, terlihat dari cara mereka yang tenang tidak tergesa-gesa dan tidak mengobrak-abrik isi lemari atau laci, sehingga si empunya baru menyadari mereka kerampokan adalah saat mereka membutuhkan barang-barang mereka, dan nampaknya juga mereka tidak memperdulikan dengan barang-barang elektronik, yang mereka incar adalah perhiasan-perhiasan.

Ruangan demi ruangan telah selesai mereka geledah, perhiasan yang telah mereka dapatkan saat ini tidaklah terlalu banyak karena mereka hanya mendapatkan dari kamar anak tirinya Dewi dan dari ruang kerjanya saja, terlihat wajah mereka menampakkan kekecewaan dengan hasil yang telah mereka peroleh saat ini, yang tertinggal belum mereka geledah hanya 1 ruangan lagi, dan ruangan itu adalah kamar tidurnya Dewi, mereka berempat sangat berharap dari ruangan yang tersisa ini mereka akan mendapatkan lebih banyak lagi perhiasan agar mereka tidak perlu menjarah rumah-rumah yang lainnya, 1 rumah sudah cukup untuk malam ini bila mereka memperoleh perhiasan yang cukup untuk dibagi berempat. 

Ke empat orang inipun bergegas masuk kedalam kamar tidur Dewi, orang terakhir menutup pintu kamar tidur Dewi dan menguncinya, mereka selalu melakukan hal tersebut sekedar berjaga-jaga saja apabila ada orang yang terbangun dari ajian boss mereka walaupun boss mereka bilang bahwa tidak ada yang bangun sebelum adzan subuh, saat ke empat orang itu menyusup masuk ke dalam kamar tidur Dewi itu, mereka menjadi tertegun saat melihat di atas tempat tidur tergolek sesosok tubuh wanita telanjang, ke empatnya hampir berbarengan menelan air liur mereka masing-masing. 

Ke empat pasang mata mereka terbelalak saat melihat tubuh telanjang Dewi, mereka melihat sepasang bukit kembar Dewi yang mengkal seperti tak pernah tersentuh oleh tangan lelaki bergerak perlahan naik turun seiring dengan nafas Dewi yang sedang terlelap tidur, mereka juga melihat gundukan hitam yang terawat di atas belahan vaginanya, kemaluan mereka segera menggeliat bangun melihat pemandangan seperti ini yang belum pernah mereka lihat seumur hidup mereka. 

Keempat orang ini bukanlah baru pertama kali melihat perempuan telanjang, sudah sering mereka melihat tubuh-tubuh telanjang, tapi baru pertama kali ini mereka melihat tubuh telanjang yang semulus ini dan kedua payudaranya yang sangat indah, ke empat orang ini berpandangan mata, di wajah mereka tersungging senyuman, nampak ke empat orang itu menghampiri tempat tidur Dewi, rupanya mereka lupa dengan tujuan mereka yaitu merampok rumah Dewi ini, saat ini dalam pikiran mereka adalah ingin melampiaskan nafsu birahi mereka pada tubuh telanjang Dewi, ke empat orang ini bagaikan singa-singa lapar yang mendapatkan suguhan daging yang siap di santap, tanpa ada yang memberi aba-aba ke empat orang itu serempak melucuti pakaian yang mereka kenakan. Dengan tubuh yang sudah telanjang bulat dan dengan kemaluan yang sudah berdiri ngaceng, ke empatnya kembali berpandangan sambil menyeringai, malam ini mereka mendapatkan durian runtuh karena mereka akan menikmati tubuh mulus si empunya rumah, mereka tahu bahwa tubuh telanjang yang berada di depan mata mereka adalan si empunya rumah karena mereka lihat dari bentuk dan besarnya kamar tidur ini, tapi yang mereka tidak sangka adalah si empunya rumah ini sangat cantik dan memiliki tubuh yang seksi, dan secara kebetulan juga mereka mendapatkan nyonya rumah ini tertidur dalam keadaan telanjang bulat serta sendirian di kamar tidurnya.

Tubuh telanjang ke empat orang itu dengan senjata masing-masing yang teracung menghampiri tubuh telanjang Dewi yang sedang terlelap tidur, tubuh Dewi dengan mudah mereka geser ke tengah tempat tidur, salah satu dari ke empat orang itu yang selalu dipanggil boss oleh yang lainnya segera menghampiri bagian bawah tubuh Dewi, kedua kakinya Dewi di buka lebar-lebar, sehingga bibir vagina Dewi terpampang dengan jelas oleh mata mereka, kedua tangan si boss mulai merambah bibir vagina Dewi dan mulai menguakkan vagina Dewi, sehingga lubang senggama Dewi yang berwarna merah muda terpampang di mata si boss rampok itu, terlihat lubang senggama Dewi begitu kecil si bosspun menyeringai melihat hal itu.

“Gila…lubang memeknya masih rapet nich, kecil bener seperti lubang memek perawan aja,” kata si Boss.

“masa sich boss, dia kan punya suami masa lubang memeknya kecil,” kata si orang yang membuka pintu gerbang.

“Loe lihat aja sendiri kalau gak percaya Dul,” kata si boss.

“Hahahaha…si Abdul bukan gak percaya boss, tapi dia pengen lihat tuch,” kata orang yang satunya lagi.

“Ehhh…kan bukan gua aja yang pengen lihat, loe sama si komar pasti pengen juga lihat kan,” kata si Abdul.
“Lha kalau gua sih pasti pengen lihat yang di bilang si boss, kalau si Amir sich gak mau lihat, hehehehe…dia sih mau masukin kontolnya aja tuch,” kata si Komar

“hehehe…kalau itu sich pasti, tapi gua juga penasaran ama perkataan si boss tuch, masa sich orang yang punya suami lubang memeknya kecil, seperti gak pernah dientot aja ama lakinya,” kata si Amir.

“Ckckckckkckck…..” ketiga orang itu berdecak setelah menyaksikan lubang memek Dewi yang betul-betul kecil seperti tidak pernah di terobos kemaluan lelaki saja.

“Khan…bener yang gua bilang, ini suaminya pasti udah impoten, punya istri bahenol seperti begini gak pernah dipakai,” kata si Boss.

“kita aja yang bantuin suaminya boss, biar nich nyonya bisa ngerasain enaknya di entot,” kata si Abdul.

“Hehehehe….tenang Dul, gua dulu baru udah gitu giliran kalian ngerasain nich memek,” kata si boss.

“Untuk sekarang kalian nikmatin saja dulu minuman pembukanya, giliran jangan rebutan,” kata si boss sambil menunjuk kedua payudara Dewi.

Komar, Amir dan Abdul berunding menentukan siapa yang duluan mengenyot-ngenyot susu Dewi, akhirnya mereka memutuskan Amir dan Komar yang bertugas mengenyoti payudara Dewi sementara Abdul kebagian bibir Dewi, Dewi mendesah dalam tidurnya saat kedua mulut Amir dan Komar menyerang kedua buah dadanya, Amir menyerang payudara Dewi yang sebelah kiri sementara yang sebelah kanan di serbu dengan penuh nafsu oleh Komar, kedua orang itu menghisap-hisap kedua putingnya Dewi dengan rakus sementara tangan merekapun tidak mau ketinggalan meremas-remas payudaranya yang mengkal.

“Hhhhmmmm…sslrrrpppp….gilaaaa…bosss…teteknya aja masih mengkal bener nich… hhmmmm…sssllrrrppp..hhhmmm…sslrrrppp….tetek perawan aja kalah mengkalnya…. Hhhmmmm…ssllrrrppp….kayanya nich tetek di kasih silikon nich,” kata Amir di tengah kesibukannya menghisap-hisap payudara Dewi.

“Iyaachhh…bosss…bener…kata si Amir…wuiiihhh…beruntung bener nich kita malam ini,” Komar menimpali perkataan Amir.

“yach udah nikmatin aja rejeki nomplok ini, gak akan ketemu dua kali yang model beginian sich, gua mau nikmatin ngejilat memeknya yang sempit,” kata si boss. Lidah si boss mulai menjulur ke bibir vagina Dewi, dengan penuh nafsu bibir vagina Dewi mulai dijilatinya, diselingi dengan hisapan-hisapan lembut di kelentitnya Dewi, terdengar Dewi mendesah kembali di dalam tidurnya, suara desahan Dewi bercampur aduk dengan suara sruputan ketiga orang itu yang sedang asyik menghisap-hisap kedua tetek dan kelentit Dewi, sementara Abdul hanya pasrah mendapatkan bibir Dewi, dia hanya bisa mengoles-oleskan kemaluannya di bibir Dewi yang sedang mendesah, entah Dewi sedang bermimpi apa saat ini. Kedua putingnya Dewipun sudah mencuat, karena hisapan Amir dan Komar, kedua putingnya itu sudah mengeras, lidah Amir dan Komarpun menari-nari di kedua putingnya Dewi itu, sementara si bosspun melihat kelentitnya Dewi sudah menongol keluar dari persembunyiannya akibat hisapan-hisapannya, memek Dewipun sudah mulai basah oleh air ludah si boss dan cairan precumnya Dewi, si boss sudah merasakan vagina Dewi yang sedang di jilatinya itu mengeluarkan cairan precumnya, karena lidahnya sudah merasakan vagina itu menjadi asin.

“hhhmmmm….sslllrrrppp….gila…nich..memek..wangi bener…gurih lagi rasanya…bener-bener jarang dipake nich memek….kasihan bener nich cewek..gak pernah disentuh ama lakinya….” Kata si boss di tengah kesibukannya menjilati vagina dan menghisap klitoris Dewi. Si boss tidak tahu bahwa vagina Dewi sudah mendapatkan servis dari Ki Jaya sehingga vaginanya seperti tidak pernah dipake dan memeknya selalu wangi.

“Boss, gimana kalau ini cewek boss bikin sadar, biar punya gua bisa diemut-emut mulutnya nich,” kata Abdul.

“Sabar Dul, nanti juga dia akan sadar sendiri, ilmu sirep gua bukan hanya sirna kalau ngedengin adzan subuh tapi juga hilang dengan sendirinya bila yang terkena ilmu sirep gua, lubang memeknya dimasukin kontol gua, jadi sabar ntar begitu kontol gua mulai masuk ke dalam lubang memeknya, dia akan sadar dengan sendirinya,” jelas si boss.

“Yach udah cepet masukin tuch kontol, biar kontol gua juga bisa ngerasain diemut-emut bibir nich cewek,” kata Abdul lagi.

“hehehehehe…gak sabaran bener loe,” kata si boss.

Si bosspun mulai bersimpuh di depan selangkangan Dewi, dia mulai mengarahkan kemaluannya ke vagina Dewi, kepala penisnya mulai ia selipkan di belahan vagina Dewi,

Sssllleeeeeeppppppp….nampak kepala penisnya mulai hilang dalam jepitan vagina Dewi, si boss melenguh panjang bersamaan dengan lenguhan Dewi yang masih tertidur itu.

“ooouuugghhhhh….gilaaaa….memeknya bener-bener rapet….,” lenguh si Boss merasakan jepitan vagina Dewi yang sangat ketat menjepit kepala penisnya.

Kedua tangan si boss mulai memegangi bagian dalam paha Dewi dan menekannya keluar sehingga kedua kaki Dewi semakin mengangkang, lalu dengan perlahan dia mulai melesakkan penisnya menerobos lubang senggama Dewi, si boss merasakan betapa sempitnya lubang senggama Dewi ini, dinding vaginanya menempel ketat pada batang kemaluannya, si boss ini merasakan enak yang sangat luar biasa, lenguhan panjangnya terdengar saat dia menekan masuk kemaluannya itu.

“Ooooooooohhhhhh…mak dirodok, memeknya peret sekali…..ooooohhhhhhhh…kontol gua …oooooooooohhhhh….kejepit sekali……” lenguh si boss.

Betul apa yang dibilang si boss, saat kemaluan si boss mulai menerobos lubang vagina Dewi, perlahan-lahan Dewi mulai membuka matanya dan Dewi terkejut saat melihat tubuh telanjang Abdul dan batang kemaluannya yang menempel di bibirnya, ia berusaha bergerak tapi usahanya sia-sia karena tubuh, tangan dan kakinya berada dalam cengkraman ke 4 orang itu, Dewi baru menyadari bahwa bukan hanya Abdul saja yang ada dalam ruangan ini, tetapi ada 3 orang lagi yang berada dalam ruangan ini dan tubuh merekapun tanpa penutup sehelai kainpun. Dewi heran dengan kehadiran ke empat orang tak dikenal ini di kamar tidurnya dan dalam keadaan bertelanjang bulat, dan ia bertambah heran karena saat ini dia merasakan lubang vaginanya tersumpal oleh kemaluan salah satu dari keempat orang ini, dalam hatinya dia sebetulnya merasa senang karena malam ini vaginanya sedang tersumpal oleh kemaluan lelaki, tapi dia pura-pura berontak mencoba untuk melepaskan sumpalan kemaluan tersebut di lubang vaginanya, tapi rontaannya tidak membuahkan hasil karena ke empat orang ini memegangi dengan kuat, tubuh mereka tidaklah besar tapi berotot dan keempat tubuh mereka banyak dihiasi dengan tatoo, wajah mereka semua sangat menyeramkan jauh dari tampan, Dewi menyadari bahwa rumahnya saat ini kemasukan perampok yang saat ini sedang berada di dalam kamar tidurnya, dan salah satu dari mereka sedang membenamkan kemaluannya ke dalam lubang vaginanya.

“Eeeehhh…mau apa kalian….lepaskanaku…jangan…jangan…tolong ambil yang kalian mau tapi jangan perkosaaku, heeeeggghhhh,” kata Dewi sambil masih berusaha meronta dan melenguh saat si boss membenamkan dalam-dalam penisnya di dalam lubang vaginanya.

“Sssstttt…tenang…neng…tenang…biarpun kamu berteriak sekuat-kuatnya tidak akan ada yang mendengar dan tidak akan ada yang datang untuk menolong, jadi nikmatin aja titit-titit kami ini, hehehehehehe…kamu pastikan merasa kesepian tidak pernah ada yang memberikan kehangatan….sama..hehehehe…tidak pernah ada yang menengoki memekmu, jadi biar kami yang memberikan itu semua sama kamu,” kata Abdul sambil berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.

Dewi masih berusaha meronta dan kepalanya bergoyang ke kiri dan kanan menghindari penis si Abdul yang sedang berusaha untuk memasuki mulutnya, sementara Amir dan Komar menahan dengan kuat kedua tangan Dewi, dan mulut mereka masih menyerang kedua payudara dan putingnya, dan si boss yang saat ini sedang merasakan penisnya terbenam dalam vagina Dewipun memegangi dengan kuatnya kedua kakinya, kedua tangannya yang berotot memegangi dengan kuat kedua paha Dewi dan menekannya kearah luar sementara itu pantatnya mulai memompa maju-mundur, dan si boss mulai merasakan ketatnya dinding vagina Dewi bergesekan dengan batang kemaluannya yang keluar-masuk seirama dengan gerakan maju-mundur pantatnya.

”oooooggghhhh…gila…neng…memekmu bener-bener rapet sekali nich, eecchhhh… berdenyut lagi.. uuuiiiiihhhh….kontolku seperti diremas-remas sama memekmu nich…. Oooohhhhh….goblok bener nich suamimu neng, punya memek begini gak pernah dipakai, biarlah gua aja yang makai dan menikmati memek sempit ini,” lenguh si boss.

Abdul masih berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi, dengan dengkulnya dan tangan kirinya dia menahan kepala Dewi agar tidak bisa bergoyang kekiri dan kekanan, lalu tangan kanannya memegangi kontolnya dan menekankan ke bibir Dewi, karena mulut Dewi masih tertutup akhirnya dia memencet hidung Dewi sehingga Dewi gelagapan berusaha nafas dengan mulutnya, saat mulutnya Dewi terbuka dengan sigap Abdul memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.

“Gggggllluuuuupppp……” Dewi gelagapan saat penis Abdul menerobos mulutnya.

“Oooooohhhhh….ayo neng emut-emut kontolku ini……jilatin kontolku…ayooo…gak usah malu-malu…kan kamu jarang dapet kontol neng, ini mumpung ada jadi nikmatin ajach..hehehehehehe,” Abdul terkekeh saat berhasil memasukkan penisnya ke dalam mulut Dewi.

Diserang oleh ke empat orang ini Dewi sebetulnya merasa senang, dia berpikir malam ini dia akan dapat menikmati 4 batang kemaluan mereka, tapi karena mereka bukanlah orang-orang yang ia kenal, maka dia tetap pura-pura berusaha menolak sambil dia mulai merasakan enak vaginanya disodok-sodok oleh kemaluan si boss, Dewi berusaha tidak memperlihatkan dan mengeluarkan suara-suara desahan, karena dia ingin merasakan perkosaan yang sedang di alaminya ini, perbuatan kasar mereka memberikan sensasi kenikmatan yang berbeda. Memang perbuatan-perbuatan ke empat orang ini kasar-kasar, si boss yang sedang mengeluar-masukkan penisnya di vagina Dewi, sodokan-sodokan yang di lakukannya terbilang kasar terutama saat dia menghujamkan batang itu ke dalam lubang Dewi, gerakan keluar masuknya tidak bisa dibilang halus, entah karena si boss ini mantan residivis jadi perbuatannya kasar atau karena dia sangat bernafsu sekali menyetubuhi Dewi, penisnya keluar masuk di lubang senggama Dewi dengan cepat dan kasar, Dewi ingin mendesah keenakan tapi dia berusaha untuk menahan mulutnya tidak mengeluarkan suara desahan.

Amir dan Komarpun perlakuan mereka di kedua payudara Dewi sangat kasar, remasan-remasan tangan mereka sungguh kasar entah karena tangan mereka yang kasar atau karena mereka memang kasar karena mereka juga bekas residivis, terlihat kedua payudara Dewi yang mengkal itu memerah bekas jari-jemari tangan mereka, kedua putingnya Dewipun tak luput dari perlakuan kasar mereka, kedua putingnya Dewi terlihat semakin mencuat dan mengeras akibat perlakuan kasar mereka, kedua putingnya Dewi sering mereka tarik-tarik menggunakan mulut mereka dan dihisap-hisap dengan kuatnya. Abdulpun begitu juga, kontolnya sering ia pukul-pukulkan di bibirnya Dewi, dan saat di dalam mulut Dewi iapun menyodok-nyodokkan kontolnya itu dengan kasar, terlihat pipi Dewi sering melembung akibat sodokan kontolnya, Dewipun sering gelagapan saat Abdul menyodok-nyodokkan kontolnya itu, tapi Dewi sendiri merasakan enak dan sakit di perlakukan begitu oleh mereka.

“Sudddaaahhhh…hentikaan…jangan…aaaduuuuhhh…sakiitt…saakiiittt…toooloongg…hentikan…aaddduuuhhhh…..to loooonnggg…hentikkaaannn….suddaaahhh…adduuuhhh…amp uuuunnn….sakiiiittt….” Dewi pura-pura merintih kesakitan tapi sangat menikmati permainan mereka.

“Oooohhhhh…aaachhh…neng…nikmatin…aja….hehehhehe….o oooohhhhh….memekmu bener-benerrr…..enaaak….belum pernah gua nikmatin memek yang seenak punyamu neng….oooohhhhhh….” si boss mendesah keenakan.

“Iyaaachhh..nich…bosss…..mulutnya…juga enak…lembut di kontolku…..hehhehehe…. boss…cepetan dach tuch ngentotin memeknya…gua juga pengen ngerasain batang gua di jepit memeknya nich….oooooooohhh….” kata si Abdul.

“Emang loe doang yang pengen ngerasain jepitan memeknya Dul, gua juga pengen nich, hehehehehehe…..toketnya….mengkal sekali nich….hhhhmmm…sslllrrpppp…. putingnya udah ngaceng nich boss….nampaknya si eneng nich sudah terangsang juga….hhhmmm. ….sssllrrrppppp…..sakit tapi enak yach neng….hehehehhe…..hhhmmm…sssllrrrpppp…,” kata Amir yang sibuk dengan tetek Dewi.

“hooh….gua juga pengen…nich…kontolku udah ngaceng bener nich….pengen masuk ke dalam memeknya…..masa…gua cuman ngisepin toketnya doang…..nich putingnya juga udah ngaceng gua isepin….hehehhee…..” kata si Komar yang sama-sama sibuk di payudara yang satunya.

Selama ini belum pernah Dewi mendapat perlakuan kasar seperti sekarang dia alami, biasanya lelaki yang menyetubuhinya memperlakukannya dengan lembut, walaupun Bambang pernah memperkosanya tapi tidak sekasar yang mereka lakukan sekarang ini, Dewi merasakan sakit tapi juga enak, dia ingin mendesah dan merintih-rintih, tapi dia berusaha menahan mulutnya untuk tidak mengeluarkan suara desahan atau rintihan. Abdul dan bossnya semakin gencar mengeluar-masukkan kemaluan mereka di mulut dan vagina Dewi, keduanya seperti sedang berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan mereka, gerakan mereka berdua bertambah cepat, Dewi semakin bertambah gelagapan meladeni kemaluan Abdul yang keluar masuk di mulutnya, pipinya Dewi terlihat menggembung dan mengempis dengan cepat juga seirama dengan keluar masuk penis Abdul, gerakan merekapun sudah mulai tidak beraturan, nampaknya Abdul dan sang boss akan segera mencapai puncak kenikmatan mereka.

“Oooohhhh…neeeenngg….enaaaknya…ngentotin memeeekkmuuu…..oooohhhh… gua udah gak tahan lagi nich….ooohhhh…gua mau ngecreeett…..oooohhhh…neeenggg enak. Guaaaa keluaaaarrr…aaacchhhh….neengg….terimmaaa…pejuh guaaa…nichhh…aahhh sedaaaappp…..” si boss mengerang panjang.

Creeeettt….creeeettt…creeettt….creeetttt…kontol si boss menembakkan air maninya di dalam rongga senggama Dewi, Dewi merasakan betapa hangatnya cairan sperma si boss ini, terlihat si boss menekan dalam-dalam penisnya bersamaan dengan muncratnya air maninya itu, tubuh si boss mengejang saat menembakkan spermanya.

Creeeettt….creeeettt….ccreeettt….creeettt….sperma Abdulpun ikutan muncrat di dalam mulut Dewi, bertepatan dengan penisnya memuntahkan lahar kenikmatannya Abdulpun menekan penisnya ke dalam mulut Dewi, Dewi bertambah gelagapan saat penis itu masuk lebih dalam di mulutnya sehingga menyentuh anak tekaknya dan Dewipun tersedak saat sperma si Abdul mulai membanjiri kerongkongannya.

“Neeengg….gua juga ngecret nich…oooohhh….telan pejuhku….neng….oooohhhh…” Abdul mengerang menyambut puncak kenikmatannya.

“Uuhuuk…uuuhukk…..aaarrrgghhh….uuuhuukkk…uuhuuukkk ….” Dewi tersedak saat kerongkongannya diterjang sperma si Abdul.

Setelah tetes terakhir air mani mereka menetes keluar, keduanya hampir berbarengan mencabut kemaluan mereka masing-masing dari mulut dan vagina Dewi, sang boss melihat lubang senggama Dewi empot-empotan seperti pantat ayam, dan dari dalam lubang vagina Dewi mengalir cairan putih kepunyaannya, spermanya mengalir keluar perlahan-lahan seolah-olah sedang dipompa keluar oleh lubang senggama Dewi yang sedang empot-empotan itu.

“Boss…giliran kita nich…ngerasain memeknya dong,” kata si Amir

“Mar, gua duluan yach ngentotin memeknya si eneng ini, hehehehe loe terakhir aja yach,” lanjut si Amir, sambil memposisikan tubuhnya di depan selangkangan Dewi.

“Waahhh….masa gua terakhir sich, kita barengan aja Mir, loe ngentot memeknya, biar gua yang entot boolnya….hehehehe…pasti enak juga tuch….gua pengen nyobain kaya di film-film tuch…pasti bool si eneng masih perawan,” kata si Komar.

“Yach udah kalau loe mau ngentotin bool si eneng, berarti si eneng harus naikin gua, ayo neng buruan, gua udah gak tahan pengen ngerasain sempitnya memekmu..hehehehe… tadikan lubang atas dan bawah loe udah ngerasain kontol-kontol boss gua dan si Abdul, sekarang lubang depan dan belakang ngerasain kita punya…hehehehhe,” kata si Amir sambil menarik tangan Dewi untuk bangun dan menindih tubuhnya.

Si Abdul dan sang boss membantu Amir dengan memposisikan tubuh Dewi diatas tubuh si Amir, dan memposisikan selangkangan Dewi diatas selangkangan Amir, Amir mendapatkan bantuan dari si Abdul dan sang boss, melepaskan pegangannya pada Dewi dan mulai memegangi penisnya sendiri, dia pegangi penisnya sehingga berdiri tepat berhadapan dengan vagina Dewi, kepala penisnya dia arahkan ke lubang vagina Dewi dan diselipkannya…sssslllleeeeeeppppp…kepala penis itu pun terjepit oleh vagina Dewi, 

“Uuuaaaahhhh…bener….kata si boss nich...memeknya rapet…hehehehe…Dul…tekan tubuh si eneng kebawah dong... hehehehe….biar si ujangku masuk kedalam memeknya” kata si Amir.

Si Abdul dengan dibantu si boss mulai menekan tubuh Dewi kebawah, dan..bblllleeesssss penis si Amir tertelan seluruhnya oleh vagina Dewi, Komar yang melihat vagina Dewi sudah menelan penis Amirpun mulai menghampiri mereka, didorongnya tubuh Dewi hingga jatuh dalam pelukannya. Amir segera memeluk tubuh Dewi dengan erat sehingga Dewi sulit untuk berontak, lalu Komar menyelipkan penisnya ke lubang anus Dewi….ssslleeeeppppppp…..kepala penisnya mulai menyeruak masuk di lubang anus Dewi, tanpa menunggu lama lagi Komar yang memang sudah sangat bernafsu itu segera menghentakkan kontolnya kuat-kuat, bbbblllleeeeeeesssssssss……penis itu masuk seluruhnya di dalam lubang anus Dewi.

“Aaadddduuuhhhhh……..saaakiiittt…..aaduuuuhhh….ssud aaahhh…cabut…pantatku sakit adduuuhhh….aampuuunn…sudaah…ammpuuunn…jangan…terus in..aduuhh….” Dewi berpura-pura kesakitan padahal dia sedang merasakan keenakan di terobos oleh kedua batang kemaluan mereka.

“Wuuihhh….emang belon pernah ada yang pakai nich boolnya si eneng, asli masih rapet-pet…hehehehhee…beruntung gua dach dapatin lobang yang masih perawan…uuuhhhh gillaaaa….ngempot juga nich bool kaya boolnya ayam…hahahahaha…Mir…enak juga nich dapetin bool si eneng” Kata si Komar

“Uuuuhhh…memeknya tambah sempit aja nich, gara-gara kontolmu nyumpalin boolnya tuch, emang enak nich memek si eneng, jarang dipake ama lakinya kita yang beruntung jadinya ngerasain rapetnya memek si eneng…hehehehe…” kata si Amir.

“Mar, boolnya masih perawan tar gua mau nyobain juga ach….memeknya masih rapet seperti memek perawan, eeehhh…boolnya juga gak pernah ada yang pakai, komplit dach si eneng nich punya dua lubang yang satu jarang dipake yang atunya masih perawan…” kata si boss.

“iyach nich boss, sepertinya baru kita nich yang pakai, rapet bener nich boolnya…enak boss, boolnya juga ngempot nich boss….uuuuiiihhh…nikmaaaaat….ooooohhhh….” kata Komar lagi sambil mulai mengeluar masukkan kontolnya itu dalam lubang anusnya Dewi.

Dengan kedua tangan memegangi pinggang Dewi, Komar mulai memaju-mundurkan tubuhnya Dewi dengan cepat, sehingga kedua batang kemaluan mereka dengan cepat keluar masuk di dalam lubang memek dan anus Dewi, Komar dan Amir melenguh keenakan merasakan sempitnya lubang-lubang Dewi, Dewi sendiri merasakan enak disetubuhi oleh mereka ini,

sssrrrttttt…blleeeess….srrrrttt…bbleesss….sssrrtt… .bleesssss nampak kedua batang kemaluan Amir dan Komar bagaikan piston mesin keluar masuk di kedua lubang Dewi dengan cepatnya.

“Uuuggghhh….bener…enak..nich..si eneng…ooohhh…kontolku kejepit bener nich ama memek si eneng….oooohhh….hhhmmmm….ssslllrrrppp….ooohh…hhhmm m…ssllrrrppp …oooohhh….hhhmm….sssllrrrpppp….” Amir melenguh sambil mulutnya sibuk menghisap-hisap payudara Dewi yang tepat bergantungan di depan wajahnya, kedua tangannya juga ikut meremas-remas kedua gunung kembar Dewi itu.

“Adduuuhhh….sudaaaahhh…saaakiiittt….aaaduuuhhh…aaa mmppuuunn…saaakiitt… sudaaaahhh…baaanggg….caabuuuttt…punya kaliann….aaduuuhhh…” Dewi merintih pura-pura kesakitan padahal dia merasakan enak yang luar biasa disetubuhi oleh mereka dengan kasar dan cepat.
“Eeehh…neng…nikmatin aja batang-batang kita ini….hehehee….ntar juga gak sakit lagi yang ada malah enak, oooohhh…..neng…ooohhh…boolmu enak…bener nich…ooohhh… jarang dipake sich si eneng…jadi kesakitan dientot kita-kita….hehehhee….oooohhh…. sedaaaaapppp….nikmaaaattt….ooooohhh…,” Komarpun melenguh keenakan.

“Gimana neng, enak gak dientot oleh dua orang sekaligus….hahahahaha…pasti enak yach, kasihan si eneng biasanya jarang di entot yach, sekarang begitu dientot sekaligus dua orang yang ngentotin…pasti enak…yach…” si boss berkata pada Dewi, sambil memegangi dagu Dewi.
“Ampuun..baannggg…ampppuunnn….sudaaaahhh…baang…jan gann perkosa saya lagi aaddduuuhhhh…sakkkiiittt…..” Dewi berkata pura-pura minta di hentikan entotan mereka di kedua lubangnya, tapi dalam hatinya dia memohon untuk jangan berhenti mengentotin dirinya.

“Hahahahaha…kenapa minta berhenti….kan si eneng jarang dientot ama lakinya, biar kita aja yach yang bantuin ngentotin….kasihan kan tuch memek kaga pernah ada yang tengokin ama ngairin….hahahahaha…tenang neng…waktu kita masih panjang…kita akan bikin eneng puas,” kata si boss lagi.

Sementara itu Komar semakin cepat menggerakkan tubuh Dewi maju mundur, sehingga penisnya dan penis Amir semakin bertambah cepat keluar-masuk di kedua lubang Dewi. Dewipun semakin merintih-rintih berpura-pura kesakitan, Komar dan Amirpun melenguh-lenguh keenakan merasakan jepitan lubang anus dan vagina Dewi yang sempit, sementara itu Abdul dan sang boss mulai terangsang, batang-batang kemaluan mereka mulai bangun kembali, nafsu birahi mereka timbul kembali menyaksikan aksi kedua teman mereka yang sedang menggarap tubuh sexy Dewi.

“Addduuuuhhh….sudaaaahh…ssuddaaahh…ampppuunnn….tol ong hentikan…aduuuhhh aamppuunn…” Dewi merintih pura-pura kesakitan padahal sedang merasa keenakan di genjot oleh batang-batang kemaluan Amir dan Komar.

“Aaaacchhhh…neng…kalau enak bilang enak ajach ngerasain di entot kita-kita, oooohhh sedaaappp…nikmaaatt…bosss…mulutnya bawel juga tuch minta dientot juga kali…. Hehehehe….masukin aja kontolmu tuch kedalam mulutnya, lagian kontolmu udah ngaceng lagi tuch boss…hehehehe...biar si eneng nich makin ngerasa keenakan… ooohhhhhh….” Kata si Komar sambil mengerang keenakan.

Terlihat si boss menghampiri wajah Dewi, kontolnya yang sudah ngaceng itu di sodorkan ke mulutnya Dewi, dan dengan cepat penisnya masuk kedalam mulut Dewi yang sedang merintih-rintih pura-pura kesakitan, sekarang ke tiga lubang Dewi sudah terisi oleh batang-batang kemaluan mereka, dan si boss hanya memegangi kepala Dewi saja karena tubuh Dewi yang bergerak maju-mundur akibat dorongan tangan si Komar di pinggang Dewi, sehingga sang boss tidak perlu repot untuk memaju-mundurkan penisnya di mulut Dewi.

“Uuaaaahhh….lembutnya nich bibir si eneng, ayo neng kenyot-kenyot kontolku…mending tuch mulut di pakai ngenyotin kontolku daripada merintih kesakitan melulu…hehehe… oooohhh…sedaaappp….yaaacchhh…kenyot…ayooo jangan malu-malu kenyot…..ooohhh nikmatnya mulutmu neng,” kata si boss yang merasakan enak kontolnya keluar-masuk di mulut Dewi.

“hhmmmm….hhhmmmm….hhhmmmm…..ggllleeekkkk…..hhhmmm m…gllleekkkk….” Dewi bergumam.

Ketiga batang kemaluan mereka yang memenuhi ketiga lubangnya membuat Dewi semakin keenakan, tetapi sampai saat ini Dewi tetap pura-pura kesakitan, dia pura-pura tidak mau meladeni permainan mereka padahal sesungguhnya Dewi merasakan nikmat luar biasa merasakan perlakuan kasar mereka ini, sebetulnya dia ingin berteriak kepada mereka untuk mempercepat sodokan-sodokan mereka di kedua lubangnya. Ia sudah mendekati puncak kenikmatannya, lubang vaginanya semakin berdenyut, gelegak lahar kenikmatannya sudah di ambang pintu bersiap untuk muncrat keluar, tetapi Dewi harus bersabar untuk tidak memperlihatkan pada mereka bahwa dirinya akan segera mencapai puncak kenikmatannya akibat sodokan-sodokan batang kemaluan mereka sampai dia yakin ke empat orang itu betul-betul takluk dan tunduk pada dirinya. Komar semakin menggila, kedua tangannya semakin cepat mendorong dan menarik tubuh Dewi, dibarengi dengan gerakan pantatnya yang menghujam saat dia menarik pinggang Dewi, sehingga penisnya menghujam dalam-dalam di lubang anus Dewi, Komar merasakan puncak birahinya akan segera ia raih, gerakannyapun semakin bertambah cepat dan kasar, Amir sendiri terlihat mengangkat pantatnya saat Komar menarik tubuh Dewi, sehingga penisnya juga semakin menyeruak masuk di lubang senggama Dewi,

Amirpun merasakan hal yang sama puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh.

“Mar…cepetin gerakan tanganmu itu…oooohhh…gua mau ngecret…nich…aaahhh…gak tahan lagi nich kontolku dijepit memeknya neng ini……enaaaakkk…beneerr…cepet…Mar. cepet….uuuuuggghhh……gilaaaaa…..memeknyaa….oooogghh h….guaaaaa…ngecret..
Dach…oooohhh……neng…terima…pejuhku…nich….oooohhhh…. ,” Amir mengerang menyambut puncak kenikmatannya.

Ccreeeeettt….ccreeett…creeeeett….ccreeett….ccreeet t…..kontolnya Amir memuntahkan lahar kenikmatannya di dalam relung senggama Dewi, Dewi merasakan dinding rahimnya menjadi hangat oleh semburan sperma Amir.

“udah ngecret…loe….Mir….oooouuugghhh…enak…gua juga mau ngecret nich…kontolku juga..enaaakkk dijepit boolnya….ooohhh…neng….gua juga mau keluar…nich….ooohhh.. enak…ngentotin boolmu neng….aaahhh…..neng…terimaaaa….spermaku…nich….aaah h nikmaaaaat….aaaahhh…..neng…..aaahhh….neng…..” Komarpun mengerang saat penisnya menyemburkan air maninya membasahi lubang anus Dewi.

Creeeettt…creeettt….creeettt…creettttt….creeettt…. penis Komar menembakan sperma di lubang anus Dewi, Dewi merasakan hangat di dinding duburnya. Saat Komar dan Amir mencapai puncak kenikmatannya, ia sendiripun mengalami puncak kenikmatannya, hanya ia menahan agar tidak mengeluarkan erangan nikmat saat mencapai puncak kenikmatannya tersebut, tanpa disadari oleh Amir dinding vagina Dewi berdenyut kencang saat menyemburkan lahar kenikmatannya, Amir juga tidak menyadari batang kemaluannya menjadi hangat karena saat itu dia sedang meresapi nikmatnya batang kemaluannya mengeluarkan spermanya. Sssrrrrr…sssrrrr…sssrrrrrr… .vagina Dewi menyemburkan lahar kenikmatannya membanjiri lubang senggamanya dan membasahi penis Amir yang sedang berada dalam jepitan vaginanya.

“hehehehe…giliran kita lagi nich ngentotin si eneng ini….ayo Dul, giliran kita bikin si eneng ini puas dientot…gua mau nyobain boolnya….hehehehe…memeknyakan udah gua cobain tadi, sekarang gua mau nyobain jepitan liang boolnya nich….” Kata si boss.

“Ayoo…bos…gua juga pengen ngerasain jepitan memeknya, tadi gua cuman di emut pake mulutnya sekarang gua pengen kontolku ini di emut memeknya…hehehehe…” jawab si Abdul.

Abdul mulai merebahkan tubuhnya, kontolnya yang sudah sangat tegang dia pegangi dengan tangannya sehingga tegak mengacung, tanpa membuang waktu lagi si boss menarik tubuh Dewi dan menaikkan ke atas tubuh si Abdul. Abdul langsung menempatkan kontolnya ke selangkangan Dewi, kepala penisnya bersentuhan dengan bibir vagina Dewi, dan mulai menekan bibir vagina Dewi. Si boss mengarahkan lubang senggama Dewi agar tepat berhadapan dengan penis si Abdul, setelah melihat kepala penis Abdul berada tepat di posisinya dengan sekali hentakan si boss menekan pantat Dewi ke bawah sehingga penis Abdul lenyap di telan lubang senggama Dewi, Dewi melenguh panjang akibat sentakan sekaligus tersebut.i Abdulpun mengerang keenakan saat penisnya langsung tenggelam di lubang senggama Dewi.

“aaaaaaawwwww…,” lenguh Dewi.

“Uuuuggghhhh…gilaaaa….bosss…bener-bener…rapet..nich…. memek…..uuuuuggghhhh kontolku kejepit sekali…..uuuugghhh…enaaaakk….bosss…enaaakkk…memek si eneng nich…hehehehe…gak percuma kita ngerampok rumahnya dapet memek begini sich…” kata si Abdul.

“Khan gua bilan dari tadi…emang memeknya si eneng ini rapet sekali….hehehehe…tahan jangan goyang dulu loe…gua mau masukin kontolku nich…hehehehehe…..ke boolnya… coba rapetnya sama gak sama memeknya….tahan….neng…hehehhe..terima nich kontolku…hehehehe….” Kata si boss sambil menempatkan kontolnya di lubang anus Dewi.

Sleeepppp….kepala penis si boss terselip di lubang anus Dewi, dan dengan sekali hentakan kuatnya menancapkan penisnya ke dalam anus Dewi sementara kedua tangannya memegangi pinggang Dewi dan menahannya agar tidak maju saat dia menyodokkan penisnya itu …blleeeessssssss…. penis si boss pun tenggelam di dalam lubang anus Dewi.

“Aaaarrrgghhh…..aaaadddduuuhhhh…..aaaaddduuuuuhhhh …..” Dewi kembali melenguh.

“Ooouuugggghhh….gilaaaa…nich boolnya rapet jugaaa….biar udah dimasukin kontol si Komar tapi masih rapet sekali…oooouuggghhhh…..” Si Boss mengerang.

“Hooh….memeknya juga masih rapet nich boss, padahal udah kontol-kontol kalian udah menyodok-nyodoknya….hehehehehe….apalagi sekarang kontolmu sedang ada di boolnya jadi tambah sempit nich memek….gak rugi kita boss masuk ke rumah ini….” Kata si Abdul.

“Ssshhhhh…Tahan….jangan gerak dulu kalian…ssshhhhh,” tiba-tiba Dewi berkata pada si boss dan si Abdul saat si boss hendak menggerakkan pinggangnya.

Anehnya si boss langsung menuruti perkataan Dewi, nampaknya ilmu Ki Jaya sudah mengena pada diri si boss, merasakan bahwa si boss menghentikan gerakannya. Dewi tahu bahwa ilmu Ki Jaya sudah bekerja pada mereka semua.

“Mulai sekarang kalian harus patuh samaku,” lanjut Dewi.

“Iyach neng….yang penting kita di kasih kenikmatan sama si eneng aja dach,” jawab mereka serempak.

“Baiklah, sekarang kalian berdua entotinaku sampai puas….” Kata Dewi sambil tersenyum.

“Baik…neng…akan kami lakukan..permintaan si eneng….kami akan bikin si eneng merem-melek….” kata si boss sambil menyeringai.

Dewi mulai memaju-mundurkan pantatnya sehingga kedua batang kemaluan yang sedang menyumpal kedua lubangnya itupun keluar masuk dengan sendirinya. Si boss dan Abdul dibuatnya merem-melek oleh gerakan Dewi tersebut, Abdul mulai mengimbangi permainan Dewi, kedua payudara Dewi yang jadi sasaran serangannya. Gunung kembar yang bergoyang di depan matanya segera ia raih dan Abdul mulai meremas-remas keduanya dengan penuh nafsu dan kasar, membuat Dewi melenguh-lenguh menikmati remasan-remasan kasar tangan Abdul di kedua payudaranya, tak hanya kedua tangannya saja yang bergerak mulutnyapun mulai ikut membantu menyerang kedua bulatan dan kedua putingnya, silih berganti kedua putingnya dan bongkahan itu ia hisap-hisap kuat. Si boss tidak mau ketinggalan kedua tangannya mulai meremas-remas pantat Dewi kadang-kadang menampar-nampar pantat itu sehingga kedua bongkahan pantat Dewi yang putih menjadi kemerahan akibat tamparan-tamparan telapak tangan si boss. Dewi semakin melenguh menikmati permainan kasar kedua orang ini.

“Ooouugghhh…teruuuss…terusss…yacch….tampar…pantatk 

u…ooohh…hisaaapp..tetekku…oooohhh…terusss..tteruuu sss…aaachhh…nikmat…oooggghhh….tekan lebih dalam kontolmuuuu…ooouugghh…iyyaaaachhh…begituuuu…puaskk annn…akuu….” Lenguh Dewi.
Dorongan tubuh Dewi kebelakang di sambut dengan gerakan si boss yang memajukan pantatnya sehingga batang kemaluannya melesak lebih dalam di lubang anus Dewi, membuat Dewi tambah keenakan akibat ulah si boss itu, belum lagi dengan tamparan-tamparan halus yang silih berganti menghajar bongkahan pantat Dewi kiri dan kanan, Komar dan Amir yang menyaksikan aksi Dewi yang heboh mulai kembali terbangkit nafsu birahinya, batang kemaluan mereka perlahan-lahan mulai bangkit kembali, tak menunggu lama batang kemaluan mereka sudah ngaceng sempurna, Dewi yang sedang menikmati kedua lubangnya disodok-sodok penis Abdul dan si boss melihat batang kemaluan Komar dan Amir yang kembali ngaceng.

“Ehh..kaliaaan….kemariii…cepatt…..aku pengen ngemutin kontol-kontol kalian….oooohhh aaaccchhh…ssshhh….cepppaaatt…yang lebih keraaaass…aacchhh..tekaaan…yang lebih kerasss…lebih dalamm…ooouuugghhh….” Dewi mengerang.

Tanpa disuruh dua kali kedua orang itu menghampiri Dewi yang sedang asyik berguncang-guncang menikmati sodokan-sodokan kedua teman mereka, Komar mengambil posisi di sebelah kiri Dewi sedangkan Amir di sebelah kanan Dewi, hampir berbarengan keduanya mengasongkan penisnya masing-masing kehadapan Dewi, sambil masih asyik memaju-mundurkan pantatnya, kedua tangan Dewi mulai meraih kedua batang kemaluan Komar dan Amir, kedua tangannya mulai mengocok-ngocok batang kemaluan mereka, mulutnyapun mulai ikut bermain, batang kemaluan Komar yang mendapat giliran pertama di emut oleh mulut Dewi. Komarpun melenguh merasakan emutan mulut Dewi di penisnya, sementara Amir mendesah merasakan kocokan tangan Dewi, puas dengan ngemutin penis Komar, giliran penis Amir yang diserbunya, begitulah silih berganti kedua batang kemaluan Komar dan Amir di emut-emut dan dijilat-jilat oleh mulut dan lidah Dewi, keduanya merem-melek menerima perlakuan Dewi pada batang-batang kemaluan mereka.

Malam itu Dewi betul-betul merasa puas sekali bersetubuh melawan ke empat orang ini, silih berganti penis-penis mereka mengisi semua lubang-lubang yang dimilikinya, jika si boss sedang memakai vaginanya maka si Amir yang ngentotin lubang anusnya, lalu mulutnya di isi oleh penis si Komar, jika si Abdul sedang menyodominya maka giliran si Komar menyodok vaginanya dan si boss menyodok-nyodok mulutnya. Entah berapa kali lahar kenikmatan Dewi tumpah malam ini melayani nafsu birahi para lelaki perampok itu. Begitupula dengan ke empat orang perampok itu entah sudah berapa kali penis-penis mereka memuntahkan air maninya di dalam relung-relung vagina Dewi. Persetubuhan yang mereka lakukan akhirnya terhenti saat mau memasuki adzan subuh, akhirnya ke empat orang itu meninggalkan rumah Dewi setelah terlebih dahulu meninggalkan nomor HP mereka kepada Dewi, bila suatu saat Dewi membutuhkan mereka untuk apa saja mereka akan datang untuk membantu Dewi, dan merekapun keluar dari rumah Dewi dengan tangan kosong, tanpa membawa sesuatu benda apapun dari rumah Dewi, tapi atas jasa-jasa mereka yang telah memberikan kepuasan kepada Dewi, Dewi menghadiahi mereka sejumlah uang.

andai ibu dosen kayak gini

Aura seksi gadis model cuci mobil

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cewek cantik > artis > model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, bikin mata kunang - kunang, badan merinding, gemetar & panas dalam !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com


paha mulus hot gadis korea

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cewek cantik > artis > model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, bikin mata kunang - kunang, badan merinding, gemetar & panas dalam !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com


Suzuka Ishikawa, Foto Hot Cewek 5eksi Jepang

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cewek cantik > artis > model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, bikin mata kunang - kunang, badan merinding, gemetar & panas dalam !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com

cerita seks hot | cerita dewasa persetubuhan terlarang

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cerita heboh> artis mesum> model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, Memang percintaan tanpa didasari dengan pernikahan memang terlarang simak fiksi dibawah ini untuk membangun gairah seksual anda !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com
cerita dewasa hot dan seru " hubungan sexs terlarang"
Ini adalah kisah pengalamanku yang sengaja aku beberkan untuk pertama kalinya. Sebut saja namaku Arman, aku sendiri tinggal di Bandung. Kejadian yang aku alami ini kalau tidak salah ingat, terjadi ketika aku akan lulus SMA pada tahun 1998. Sungguh sebelumnya aku tak menyangka bahwa aku akan meniduri adikku sendiri yang bernama Ratih. Dia termasuk anak yang rajin dan ulet, sebab dia adalah yang memasak dan mencuci pakaian sehari-hari. Ibuku adalah seorang pedagang kelontong di pasar, sedangkan ayahku telah lama meninggal. Entah mengapa Ibu tidak berniat untuk menikah lagi. Yang ibu lakukan setiap hari adalah sejak jam 4 subuh dia sudah pergi ke pasar dan pulang menjelang magrib, aku pun sekali-sekali pergi ke
pasar untuk membantu beliau, itu pun kalau terpaksa sedang tidak punya uang. Sedangkan adikku karena seringnya tinggal di rumah maka dia kurang pergaulan hingga kuperhatikan tampaknya dia belum pernah pacaran. Oh ya, selisih umurku dengan adikku hanya terpaut dua setengah tahun dan saat itu dia masih duduk di kelas 1 SMA. ***** Baiklah, aku akan mulai menceritakan pengalaman seks dengan adikku ini. Kejadiannya ketika itu aku baru pulang dari rumah temanku Anto pada siang hari, ketika sampai di rumah aku mendapati adikku sedang asyik menonton serial telenovela di salah satu TV swasta. aku pun langsung membuat kopi, merokok sambil berbaring di sofa. Saat itu serial tersebut sedang menampilkan salah satu adegan ciuman yang hanya sebentar karena langsung terpotong oleh iklan. Setelah melihat adegan tersebut aku menoleh kepada adikku yang ternyata tersipu malu karena ketahuan telah melihat adegan tadi. "Pantesan betah nonton film gituan" ujarku. "Ih, apaan sih" cetusnya sambil tersipu malu-malu. Beberapa menit kemudian serial tersebut selesai jam tayangnya, dan adikku langsung pergi ke WC. Kudengar dari aktifitasnya, rupanya dia sedang mencuci piring. Karena acara di televisi tidak ada yang seru, maka aku pun mematikan TV tersebut dan setelah itu aku ke WC untuk buang air kecil. Mataku langsung tertuju pada belahan pantat adikku yang sedang berjongkok karena mencuci piring. "Ratih, ikut dulu sebentar pingin pipis nih" sahutku tak kuat menahan. Setelah aku selesai buang air kecil, pikiranku selalu terbayang pada bongkahan pantat adikku Ratih. Aku sendiri tadinya tak mau berbuat macam-macam karena kupikir dia adalah adikku sendiri, apalgi adikku ini orangnya lugu dan pendiam. Tetapi dasar setan telah menggoyahkan pikiranku, maka aku berpikir bagaimana caranya agar dapat mencumbu adikku ini. Aku seringkali mencuri pandang melihat adikku yang sedang mencuci, dan entah mengapa aku tak mengerti, aku langsung saja berjalan menghampiri adikku dan memeluk tubuhnya dari belakang sambil mencium tengkuknya. Mendapat serangan yang mendadak tersebut adikku hanya bisa menjerit terkejut dan berusaha melepaskan diri dari dekapanku. Aku sendiri lalu tersadar. Astaga, apa yang telah aku lakukan terhadap adikku. Aku malu dibuatnya, dan kulihat adikku sedang menangis sesenggukan dan lalu dia lari ke kamarnya. Melihat hal itu aku langsung mengejar ke kamarnya. Sebelum dia menutup pintu aku sudah berhasil ikut masuk dan mencoba untuk menjelaskan perihal peristiwa tadi. "Maafkan.. Aa Ratih, Aa tadi salah" "Terus terang, Aa nggak tahu kenapa bisa sampai begitu" Adikku hanya bisa menangis sambil telungkup di tempat tidurnya. Aku mendekati dia dan duduk di tepi ranjang. "Ratih, maafin Aa yah. Jangan dilaporin sama Ibu" kataku agak takut. "Aa jahat" jawab adikku sambil menangis. "Ratih maafin Aa. Aa berbuat demikian tadi karena Aa nggak sengaja lihat belahan pantat kamu, jadinya Aa nafsu, lagian kan Aa sudah seminggu ini putus ama Teh Dewi" kataku. "Apa hubungannya putus ama Teh Dewi dengan meluk Ratih" jawab adikku lagi. "Yah, Aa nggak kuat aja pingin bercumbu" "Kenapa sama Ratih" jawabnya. Setelah itu aku tidak bisa berbicara lagi hingga keadaan di kamar adikku begitu sunyi karena kami hanya terdiam. Dan rupanya di luar mulai terdengar gemericik air hujan. Di tengah kesunyian tersebut lalu aku mencoba untuk memecah keheningan itu. "Ratih, biarin atuh Aa meluk kamu, kan nggak akan ada yang lihat ini" Adikku tidak menjawab hanya bisa diam, mengetahui hal itu aku mencoba membalikkan tubuhnya dan kuajak bicara. "Ratih, lagian kan Ratih pingin ciuman kayak di film tadi kan?" bujukku. "Tapi Aa, kita kan adik kakak?" jawabnya. "Nggak apa-apa atuh Ratih, sekalian ini mah belajar, supaya entar kalo pacaran nggak canggung" Entah mengapa setelah aku bicara begitu dia jadi terdiam. Wah bisa nih, gumanku dalam hati hingga aku pun tak membuang kesempatan ini. Aku mencoba untuk ikut berbaring bersamanya dan mencoba untuk meraih pinggangnya. Aku harus melakukannya dengan perlahan. Belum sempat aku berpikir, Ratih lalu berkata.. "Aa, Ratih takut" "Takut kenapa, Say?" tanyaku. "Ih, meuni geuleh, panggil Say segala" katanya. "Hehehe, takut ama siapa? Ama Aa? Aa mah nggak bakalan gigit kok", rayuku. "Bukan takut ama Aa, tapi takut ketahuan Ibu" jawabnya. Setelah mendengar perkataannya, aku bukannya memberi alasan melainkan bibirku langsung mendarat di bibir ranum adikku yang satu ini. Mendapat perlakuanku seperti itu, tampak kulihat adikku terkejut sekali, karena baru pertama kalinya bibir yang seksi tanpa lipstick ini dicumbu oleh seorang laki-laki yang tak lain adalah kakaknya sendiri. Adikku pun langsung mencoba untuk menggeserkan tubuhnya ke belakang. Tetapi aku mencoba untuk menarik dan mendekapkan lebih erat ke dalam pelukanku. "Mmhh, mmhh.., Aa udah dong" pintanya. Aku menghentikan pagutanku, dan kini kupandangi wajah adikku dan rasanya aku sangat puas meskipun aku hanya berhasil menikmati bibir adikku yang begitu merah dan tipis ini. "Ratih, makasih yah, kamu begitu pengertian ama Aa" kataku. "Kalau saja Ratih bukan adik Aa, udah akan Aa.." belum sempat aku habis bicara.. "Udah akan Aa apain" bisiknya sambil tersenyum. Aku semakin geregetan saja dibuatnya melihat wajah cantik dan polos adikku ini. "Udah akan Aa jadiin pacar atuh. Eh Ratih, Ratih mau kan jadi pacar Aa", tanyaku lagi. Mendengar hal demikian adikku lalu terdiam dan beberapa saat kemudian ia bicara.. "Tapi pacarannya nggak beneran kan" Katanya sedikit ragu. "Ya nggak atuh Say, kita pacarannya kalo di rumah aja dan ini rahasia kita berdua aja, jangan sampai temen kamu tau, apalagi sama Ibu" jawabku meyakinkannya. Setelah itu kulihat jam dinding yang ternyata sudah menunjukan jam 4 sore. "Udah jam 4 tuh, sebentar lagi Ibu pulang. Aa mandi dulu yah", kataku kemudian. Maka aku pun bangkit dan segera pergi meninggalkan kamar adikku. Setelah kejadian tadi siang aku sempat tidak habis pikir, apakah benar yang aku alami tadi. Di tengah lamunanku, aku dikejutkan oleh suara Ibuku. "Hayoo ngelamun aja, Ratih mana udah pada makan belum?" kata Ibuku. "Ada tuh, emang bawa apaan tuh Bu?" aku melihat Ibuku membawa bungkusan. Setelah aku lihat ternyata Ibu membeli bakso, kemudian Ibuku memangil Ratih dan kami bersama-sama menyantap Baso itu. Untungnya setelah kejadian tadi siang kami dapat bersikap wajar, seolah tidak terjadi apa-apa sehingga Ibuku tidak curiga sedikit pun. Malamnya aku sempat termenung di kamar dan mulai merencanakan sesuatu, nanti subuh setelah Ibu pergi ke pasar aku ingin sekali mengulangi percumbuan dengan adikku sekalian ingin tidur sambil mendekap tubuh adikku yang montok. Keesokannya rupanya setan telah menguasaiku sehingga aku terbangun ketika Ibu berpamitan kepada adikku sambil menyuruhnya untuk mengunci pintu depan. Setelah itu aku mendekati adikku yang akan bergegas masuk kamar kembali. "Ehmm, ehmm, bebas nih", ujarku. Adikku orangnya tidak banyak bicara. Mengetahui keberadaanku dia seolah tahu apa yang ingin aku lakukan, tetapi dia tidak bicara sepatah kata pun. Karena aku sudah tidak kuat lagi menahan nafsu, maka aku langsung melabrak adikku, memeluk tubuh adikku yang sedang membelakangiku. Kali ini dia diam saja sewaktu aku memeluk dan menciumi tengkuknya. Dinginnya udara subuh itu tak terasa lagi karena kehangatan tubuh adikku telah mengalahkan hawa dingin kamar ini. Kontolku yang mulai ngaceng aku gesek-gesekkan tepat di bongkahan pantatnya. "Say, Aa pingin bobo di sini boleh kan?" pintaku. "Idih, Aa genit ah, jangan Aa, entar.." "Entar kenapa?" timpalku. Belum sempat dia bicara lagi, aku langsung membalikkan tubuhnya dan langsung aku pagut bibir yang telah sejak tadi siang membuat pikiranku melayang. Aku kemudian langsung mendorongnya ke arah dinding dan menghimpit hangat tubuhnya agar melekat erat dengan tubuhku. Aku mencoba untuk menyingkap dasternya dan kucoba untuk meraba paha dan pantatnya. Walaupun dia menyambut ciumanku, tetapi tangannya berusaha untuk mencegah apa yang sedang kulakukan. Tetapi aku tersadar bahwa ciumannya kali ini lain daripada yang tadi siang, ciuman ini terasa lebih hot dan mengairahkan karena kurasakan adikku kini pun menikmatinya dan mencoba menggerakkan lidahnya untuk menari dengan lidahku. Aku tertegun karena ternyata diam-diam adikku juga memiliki nafsu yang begitu besar, atau mungkin juga ini karena selama ini adikku belum pernah merasakan nikmatnya bercumbu dengan lawan jenis. Kini tanpa ragu lagi aku mulai mencoba untuk menyelinapkan tanganku untuk kembali meraba pahanya hingga tubuhku terasa berdebar-debar dan denyut nadiku terasa sangat cepat, karena ini adalah untuk pertama kalinya aku meraba paha perempuan. Sebelumnya dengan pacarku aku belum pernah melakukan ini, karena Dewi pacarku lebih sering memakai celana jeans. Dengan Dewi kami hanya sebatas berciuman. Kini yang ada dalam pikiranku hanyalah satu, yaitu aku ingin sekali meraba, menikmati yang namanya heunceut (vagina dalam bahasa Sunda) wanita hingga aku mulai mengarahkan jemariku untuk menyelinap di antara sisi-sisi celana dalamnya. Belum juga sempat menyelipkan jariku di antara heunceutnya, Ratih melepaskan pagutannya dan mulutnya seperti ikan mas koki yang megap-megap dan memeluk erat tubuhku kemudian menyilangkan kedua kakinya di antara pantatku sambil menekan-nekan pinggulnya dengan kuat. Ternyata Ratih telah mengalami orgasme. "Aa.. aah, eghh, eghh" rintih Ratih yang dibarengi dengan hentakan pinggulnya. Sesaat setelah itu Ratih menjatuhkan kepalanya di atas bahuku. Aku belai rambutnya karena aku pun sangat menyayanginya, kemudian aku bopong tubuh yang telah lunglai ini ke atas tempat tidur dan kukecup keningnya. "Gimana Sayang, enak?" bisikku. Aku hanya bisa melihat wajah memerah adikku ini yang malu dan tersipu, selintas kulihat wajah adikku ini manisnya seperti Nafa Urbach. "Gimana rasanya, Sayang?" tanyaku lagi. "Aa, yang tadi itu apa yang namanya orgasme?" Eh, malah ganti bertanya adikku tersayang ini. "Iya Sayang, gimana, enak?" jawabku sambil bertanya lagi. "He-eh, enakk banget" jawabnya sambil tersipu. Entah mengapa demi melihat kebahagian di wajahnya, aku kini hanya ingin memandangi wajahnya dan tidak terpikir lagi untuk melanjutkan aksiku untuk mengarungi lembah belukar yang terdapat di kemaluannya hingga sesaat kemudian karena kulihat matanya yang mulai sayu dan mengantuk akibat orgasme tadi maka aku mengajaknya untuk tidur. Kami pun terus tertidur dengan posisi saling berpelukan dan kakiku kusilangkan di antara kedua pahanya. Hangat tubuh adikku kurasakan begitu nikmat sekali. Yang ada dalam pikiranku adalah betapa nikmatnya jika aku menikah nanti, pantas saja di jaman sekarang banyak yang kimpoi entah itu sudah resmi atau belum. Tanpa terasa aku pun sadar dan terbangun dari tidurku, dan kulihat jam di kamar adikku telah menunjukkan jam 9 lewat dan adikku belum juga bangun dari tidurnya. Wah gawat, berarti dia hari ini tidak sekolah, pikirku. "Ratih, bangun kamu nggak sekolah?" tanyaku membangunkannya. Ratih pun mulai terbangun dan matanya langsung tertuju pada jam dinding. Dia terkejut karena waktu telah berlalu begitu cepat, sehingga dia sadar bahwa hari ini dia tidak mungkin lagi pergi ke sekolah. "Aahh, Aa jahat kenapa nggak ngebangunin Ratih" rajuknya manja. "Gimana mau ngebangunin, Aa juga baru bangun" kataku membela diri. "Gimana dong kalo Ibu tahu, Ratih bisa dimarahin nih, ini semua gara-gara Aa" "Loo kok Aa yang disalahin sih, lagian Ibu nggak bakalan tahu kalau Aa nggak ngomongin kan" jawabku untuk menghiburnya. "Bener yah, Ratih jangan dibilangin kalau hari ini bolos" "Iyaa, iyaa" jawabku. Entah mengapa tiba-tiba terlintas di pikiranku untuk mandi bareng. Wah ini kesempatan emas, alasan tidak memberitahu Ibu bahwa dia nggak masuk sekolah bisa kujadikan senjata agar aku bisa mandi bersama adikku. "Eh, ada tapinya loh, Aa nggak bakalan bilang ama Ibu asal Ratih mau mandi bareng ama Aa" kataku sambil mengedipkan mata. "Nggak mau. Aa jahat, lagian udah gede kan malu masak mau mandi aja musti barengan" "Ya udah kalo nggak mau sih terserah" ancamku. Singkat cerita karena aku paksa dan dia tidak ingin ketahuan oleh Ibu maka adikku menyetujuinya. "Tapi Aa jangan macem-macem yah" pintanya. "Emangnya kalo macem-macem gimana?" tanyaku. "Pokoknya nggak mau, mendingan biarin ketahuan Ibu, lagian juga itu kan gara-gara Aa, Ratih bilangin Aa udah ciumin Ratih" balasnya mengancam balik. Jika kupikir-pikir ternyata benar juga, bisa berabe urusannya, seorang kakak bukannya menjaga adik dari ulah nakal laki-laki lain, eh malah kakaknya sendiri yang nakal. Maka untuk melancarkan keinginanku untuk bisa mandi dengannya, aku pun menyetujuinya. Kami berdua akhirnya bangun dari tidur dan setelah berbenah kamar, kami berdua pun pergi menuju kamar mandi. Sesampai di kamar mandi kami hanya saling diam dan kulihat adikku agak ragu untuk melepaskan pakaiannya. "Aa balik dulu ke belakang, Ratih malu nih" pintanya. "Apa nggak sebaiknya Aa yang bukain punya Ratih, dan Ratih bukain punya Aa" Tanpa pikir panjang aku menghampiri adikku dan aku cium bibirnya. Agar dia tidak malu dan canggung untuk membuka pakaiannya, aku genggam tangannya dan aku tuntun untuk membuka bajuku. Tanpa dikomando dia membuka bajuku setelah itu kutuntun lagi untuk membuka celana basket yang aku kenakan. Setelah keadaanku bugil dan hanya memakai celana dalam saja kulihat adikku tegang, sesekali dia melirik ke arah selangkanganku dimana kontolku sudah dalam keadaan siaga satu. Kini giliranku menanggalkan daster yang ia kenakan. Begitu aku buka, aku terbeliak dibuatnya karena ternyata tubuh adikku begitu bohai (body aduhai). Dia lalu berusaha menutupi selangkangannya. Lalu dengan sengaja kucolek payudaranya hingga adikku melotot dan menutupinya. Kemudian aku pun balik mencolek memeknya, hehehe.. "Idihh, Aa nggak jadi ah mandinya, malu", rajuknya. Adikku lalu mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut kemudian melangkah keluar kamar mandi, tetapi karena aku tidak mau kesempatan emas ini kabur maka aku pegang tangannya dan terus aku peluk sambil kukecup bibirnya, karena ternyata adikku sangat merasa nyaman bila bibirnya aku cium. Aku lalu menarik handuknya hingga terlepas dan jatuh ke lantai, dan aku pepet tubuhnya ke arah bak air lalu gayung kuambil dan langsung kusiramkan ke tubuh kami berdua. Merasakan tubuhnya telah basah oleh siraman air, adikku berusaha untuk melepaskan ciuman dan desakan yang aku lakukan, tapi usahanya sia-sia karena aku semakin bernafsu menyirami tubuh kami sambil kontolku aku tekan-tekan ke arah selangkangannya. Setelah tubuh kami benar-benar basah, aku bagai kemasukan setan. Selain menyedot bibirnya dengan ganas aku pun langsung mencoba untuk melepaskan celananya. Setelah celana dalamnya terlepas dari sarangnya hingga ke tepi lutut, aku pun menariknya ke bawah dengan kakiku hingga benar-benar terlepas. Sadar bahwa aku akan berbuat nekat, Ratih semakin berusaha untuk melepaskan tubuhnya. Sebelum usahanya membuahkan hasil aku melepas pagutannya. "Aa, stop please" rengeknya sambil menangis. "Ratih, tolong Aa dong. Ratih tadi subuh kan udah ngalami orgasme, Aa belum.." pintaku. Dan tanpa menunggu waktu lagi di saat tenaganya melemah, aku kangkangkan pahanya sambil kukecup bibirnya kembali sehingga dia tidak bisa menolaknya. Di saat itu aku meraih burungku dari CD-ku dan mencoba mencari sarang yang sudah lama ini ingin kurasakan. Dalam sekejap kontolku sudah berada tepat di celah pintu heunceut adikku, dan siap untuk segera menjebol keperawanannya. Merasa telah tepat sasaran maka aku pun menghentakkan pinggulku. Dan aku seperti benar-benar merasakan sesuatu yang baru dan nikmat melanda seluruh organ tubuhku dan kudengar adikku meringis kesakitan tapi tidak berusaha untuk menjerit. Melihat hal itu aku mencoba untuk mengontrol diriku dan mencoba menenangkan perasaan yang membuatku semakin tak karuan, karena aku merasa diriku dalam keadaan kacau tetapi nikmat hingga sulit untuk diuraikan dengan kata-kata. Aku mencoba hanya membenamkan penisku untuk beberapa saat, karena aku tak kuasa melihat penderitaan yang adikku rasakan. Kini pandangan aku alihkan pada kedua payudara adikku yang masih diselimuti BH-nya. Aku mencoba untuk melepaskannya tapi mendapat kesulitan karena belum pernah sekalipun aku membukanya hingga aku hanya bisa menarik BH yang menutupi payudara adikku dengan menariknya ke atas dan tiba-tiba dua bongkah surabi daging yang kenyal menyembul setelah BH itu aku tarik. Melihat keindahan payudara adikku yang mengkal dan putingnya yang bersemu coklat kemerahan, aku pun tak kuasa untuk segera menjilat dan menyedotnya senikmat mungkin. "Aa, ahh, sakit" rintih adikku. Seiring dengan kumainkannya kedua buah payudara adikku silih berganti maka kini aku pun mencoba untuk menggerakkan pinggulku maju mundur, walau aku juga merasakan perih karena begitu sempitnya lubang heunceut adikku ini. Badan kami kini bergumul satu sama lain dan kini adikku pun mulai menikmati apa yang aku lakukan. Itu dapat aku lihat karena kini adikku tidak lagi meringis tetapi dia hanya mengeluarkan suara mendesah. "Eenngghh, acchh, enngg, aacchh" "Gimana, enakk?" aku mencoba memastikan perasaan adikku. Dia tidak menjawab bahkan kini justru tangannya meraih kepalaku dan memapahnya kembali mencium mulutnya. Karena aku tidak ingin egois maka aku pun menuruti kehendaknya. Aku kulum bibirnya dan lidah kami pun ikut berpelukan menikmati sensasi yang tiada tara ini. Tanganku kugunakan untuk meremas payudaranya. Gila, kenikmatan ini sungguh luar biasa, kini aku pun mencoba untuk menirukan gaya-gaya di film BF yang pernah kulihat. Adikku kuminta menungging dan tangannya memegang bak mandi. Aku berbalik arah dan mencoba untuk segera memasukan kembali kontolku ke dalam memeknya, belum sempat niat ini terlaksana aku segera mengurungkan niatku, karena kini aku dapat melihat dengan jelas bahwa heunceut adikku merekah merah dan sangat indah. Karena gemas aku pun lalu berjongkok dan mencoba mengamati bentuk heunceut adikku ini hingga aku melongo dibuatnya. Mengetahui aku sampai melongo karena melihat keindahan heunceutnya, adikku berlagak sedikit genit, dia goyangkan pantatnya bak penyanyi dangdut sambil terkikik cengengesan. Merasa dikerjai oleh adikku dan juga karena malu, untuk mebalasnya aku langsung saja membenamkan wajahku dan kuciumi heunceut adikku ini, hingga kembali dia hanya bisa mendesah.. "Aahh, Aa mau ngapain.., ochh, enngghh" desahnya sambil mengambil nafas panjang. Mmhh, ssrruupp, cupp, ceepp, suara mulutku menyedot dan menjilati heunceut adikku ini, dan aku perhatikan ada bagian dari heunceut adikku ini yang aneh, mirip kacang mungkin ini yang namanya itil, maka aku pun mencoba untuk memainkan lidahku di sekitar benda tersebut. "Acchh, Aa, nnggeehh, iihh, uuhh, gelii", erangnya saat aku memainkan itilnya tersebut. Karena mendengar erangannya yang menggoda aku pun tak kuasa menahannya dan segera bangkit untuk memeluk adikku dan memasukannya kembali dengan cepat kontolku agar bersemayam pada heunceut adikku ini. Baru beberapa kocokan kontolku di memeknya, adikku seakan blingsatan menikmati kenikmatan ini hingga dia pun meracau tak karuan lalu.. "Aa, Ratihh, eenngghh, aahh.." Rupanya adikku baru saja mengalami orgasme yang hebat karena aku rasakan di dalam memeknya seperti banjir bandang karena ada semburan lava hangat yang datang secara tiba-tiba. Kini aku merasakan kenikmatan yang lain karena cairan tersebut bagai pelumas yang mempermudah kocokanku dalam heunceutnya. Setelah itu adikku kini lunglai tak bertenaga, yang ia rasakan hanya menikmati sisa-sisa dari orgasmenya dan seperti pasrah membiarkan tubuhnya aku entot terus dari belakang. Mengetahui hal itu aku pun kini mengerayangi setiap lekuk tubuh adikku sambil terus mengentotnya, mulai dari mencium rambutnya, menggarap payudaranya sampai-sampai aku seperti merasakan ada yang lain dari tubuhku, ada perasaan seperti kontolku ini ingin pipis tapi tubuh ini terasa sangat-sangat nikmat. "Aa, udah.. Aa, Ratih udah lemess.." kata adikku. "Tunggu Sayangg, Aa maauu nyampai nih, oohh" Kurasakan seluruh tubuhku bagai tersengat listrik dan sesuatu cairan yang cukup kental aku rasakan menyembur dengan cepat mengisi rahim adikku ini. Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan yang luar biasa ini aku memegang pantat adikku dan aku hentakkan pinggulku dengan keras membantu kontolku untuk mencapai rongga rahim adikku lebih dalam. Kami berdua kini hanya bisa bernafas seperti orang yang baru saja berlari-lari mengejar bis kota. Setelah persetubuhan yang terlarang ini kami pun akhirnya mandi, dan setelah itu karena tubuhku lemas maka aku tiduran di sofa sambil menikmati acara televisi dan adikku kulihat kembali melakukan aktifitasnya membereskan rumah meskipun tubuhnya jauh lebih lemas.

cerita dewasa hot dan seru | benci seks cuma 5 m3nit

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cerita heboh> artis mesum> model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, Memang percintaan tanpa didasari dengan pernikahan memang terlarang simak fiksi dibawah ini untuk membangun gairah seksual anda !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.com
cerita dewasa hot dan seru "cuma 5 menit"
Nama saya Iwan (samaran), tinggi 167, umur 27 tahun, kebetulan warga keturunan. Pada tahun 1995 saya kuliah di daerah Semanggi, jurusan teknik, lalu karena satu dan lain hal pada tahun 2000 saya kuliah lagi di universitas komputer terkenal di Jakarta Barat. Saya punya kecenderungan tertarik jika melihat wanita yang lebih tua, rasanya ingin sekali bermain cinta dengannya, karena menurut saya wanita tersebut sexy sekali.

Wajahku tergolong biasa saja, tidak jelek dan tidak ganteng-ganteng sekali (kata orang-orang begitu sih). Badan saya cukup atletis, sehingga kalau orang yang baru pertama kali bertemu pasti beranggapan bahwa saya rajin fitness, padahal terbilang jarang sekali, sekali-sekali saja, itu pun kalau ke rumah pacar saya yang terakhir (yang nota bene sekarang sudah bubar).

Saya tinggal di Jakarta dan sudah bekerja di Jakarta Barat. Saya akan menceritakan pengalaman sex yang agak memalukan sebenarnya untuk diceritakan, tapi ya tidak apa-apa untuk berbagi pengalaman. Kisahku ini benar-benar terjadi, bukan rekayasa dan maaf kalau kurang bisa cerita dengan baik karena ini adalah tulisan pertamaku dan saya baru tahu bahwa menulis, mendeskripsikan suatu keadaan dari kedua belah pihak itu ternyata sulit sekali!

Tidak banyak wanita yang singgah dalam kehidupanku, paling hanya beberapa saja, mungkin dikarenakan sikap dan karakterku yang pemalu. Mungkin juga karena lingkungan dimana saya dibesarkan dan pergaulan saya yang tergolong baik-baik.

Saya akan menceritakannya secara berurut, dengan wanita yang pertama terjadi pada tahun 1997, pertemuan kami terjadi di suatu acara kemahasiswaan yang diikuti oleh banyak kampus, di Villa Nisita, di kaki gunung Gede. Pada waktu itu saya masih kuliah di kampus Semanggi.

Namanya Rike (samaran), kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Grogol. Pertama kali bertemu, sikap saya biasa saja karena menurutku dia tidak begitu cantik, tapi kulitnya putih bersih, berbodi langsing dengan rambut panjang tergerai (saya suka wanita berambut panjang dan berkulit putih). Kami dikenalkan oleh temanku, saat itu mereka sedang asyik mengobrol, karena waktu itu memang saatnya makan siang.

"Rike.." katanya sembari mengulurkan tangannya.
"Iwan.." kusambut tangannya yang ternyata kulitnya halus sekali. Akhirnya kutahu juga namanya, gumamku dalam hati.

Dari obrolan siang itu aku tahu sedikit latar belakangnya, keluarganya. Rike berasal dari daerah Jawa Tengah yang mempunyai dialek khas, jadi kalau dia berbicara, orang lain pasti akan langsung tahu darimana dia berasal.

Tiga hari lamanya acara tersebut berlangsung, tidak banyak komunikasi yang terjadi, hanya sekali-kali baik saya maupun dia saling mencuri pandang saja. Pernah suatu kali tatapan mata kami bertemu tetapi kami sama-sama buang muka, lucu sekali kalau mengingat-ingat hal tersebut. Lalu kami saling bertukar nomor telepon, dan kuberi juga nomor pagerku (waktu itu masih jamannya pager).

Sewaktu kuliah saya kos di daerah dekat kampus, tiga hari setelah acara tersebut saya menelepon ke rumah dan saya diberi tahu bahwa kemarin Rike menelepon. Lalu saya langsung menelepon kosnya di daerah Grogol.

"Hallo, bisa bicara dengan Rike?" tanyaku.
"Dari siapa ini?" sahutnya di seberang sana.
"Dari Iwan" jawabku.
"Sebentar ya.." jawabnya.
"Non.., ada telepon, dari Iwan!" kudengar samar-samar suaranya memanggil Rike.
"Hallo.." terdengar suaranya yang khas.
"Hallo juga.." sahutku.
"Apa kabar? Ini Iwan, waktu itu kamu telepon ke rumahku ya?" tanyaku.
"Iya, tapi kamunya gak ada.." jawabnya.
"Kan aku kos, lupa ya?" kataku.

Singkat cerita aku diajak ke tempat kosnya di lantai 3, dan hanya 1 kamar, sedangkan adik dan cicinya ada di lantai 1 dan 2, dan seperti dugaanku kamarnya rapi sekali, memang seorang melankolis sejati, pikirku dalam hati.

Dengan berjalannya sang waktu hubungan kami semakin dekat, memang tidak ada kata 'jadian' di antara kami, hanya kami tahu sama tahu saja. Hubungan yang benar-benar tidak memikirkan sex, maklum kami masih sangat polos waktu itu. Hanya saja aku yang sering membayangkan bersetubuh dengannya karena sering menemaninya tidur-tiduran di ranjang yang sama, melihat bra-nya pada saat dia menunduk dan menulis.

Sampai pada suatu saat saya peluk dia dan minta diajari berciuman, waktu itu Rike memakai piyama kaos dan celana panjang, awalnya dia tidak mau tetapi akhirnya dia mau juga. Pertama kali berciuman rasanya agak aneh, gigi kami sering beradu. Dia mengajariku berciuman, tapi tetap saja banyak salahnya karena memang waktu itu saya belum pernah berciuman sama sekali.

Aku menindih tubuhnya, sambil berciuman saya pegang payudaranya, dan dia memperingatkanku..

"Eit, tangannya.."
"Iya deh, maaf.." sahutku.

Saking asyiknya berpagutan, posisi kami sudah terbalik, dia ada di atasku. Kali ini kucoba lagi memegang payudaranya, tapi kali ini dia diam saja, tidak memberikan respons penolakan. Tanganku kumasukkan ke dalam kaos tidurnya dan meremas dari payudara dari luar bra-nya. Sementara tanganku yang satunya lagi meremas pantatnya.

"Matiin dulu dong lampunya, kan aku malu.." pintanya. Lalu aku bangkit berdiri dan mematikan lampu, Rike membuka kaos dan bra-nya lalu berkata.
"OK deh, saya ladenin kamu, buka kaos kamu.." lalu kami berpagutan lagi.

Saya tidak bisa melihat jelas payudaranya karena kamarnya remang agak gelap dan hanya lampu depan kamarnya yang menyala, hanya putingnya saja yang terbayang bulat. Yang bisa saya rasakan hanya kenyal payudaranya saja, payudaranya tidak besar, putingnya kecil sekali. Sambil meremas kucoba memelintir putingnya hingga nafasnya memburu dan agak berat, belakangan kuketahui bahwa ukurannya 32A. Di tengah pergumulan tersebut, saya mencoba menarik turun celana panjangnya, tetapi dia tidak mengijinkannya.

"Atas aja.." katanya.

Dan besoknya, di bibir kami terlihat luka-luka bekas pertempuran semalam. Sejak saat itu setiap kali kami bertemu, kami melakukannya walaupun hanya sebatas 'bagian atas'. Karena terlalu sering datang, saya merasa tidak enak dengan adik dan kakaknya hingga kami sepakat jam kedatangan diubah menjadi jam 11 malam agar tidak diketahui orang kos. Kadang-kadang Rike yang kuajak ke kosku, jam 12 kujemput dan pulang lagi ke kosnya sekitar jam 3-an.

Pernah suatu kali, sewaktu bercumbu tanganku masuk ke dalam celana dalamnya dan kudapati celananya sangat basah dan kutanya..

"Kamu terangsang ya?" (bodohnya aku saat itu..) tapi dia tidak mau mengakui.
"Enggak.." Lalu kami melanjutkan percumbuan, lalu tiba-tiba tangannya menurunkan resleting celanaku, lalu aku berkata..
"Jangan.."
"Tapi aku pengen lebih.." sahutnya.

Akhirnya kuturunkan celana panjang dan celana dalamku biar dia leluasa, pikirku. Hari itu, percumbuan tersebut berakhir begitu saja. Sampai pada suatu saat, kejadiannya di kos saya, tengah malam tentunya, kami mulai berpagutan, kulepas kaos dan bra serta celana panjangnya hingga praktis hanya tinggal celana dalamnya, dan aku sudah bugil karena sejak dia 'minta lebih' waktu itu saya pasti menurunkan celana panjang saya.

Mungkin karena dia merasa tidak enak hanya saya yang bugil, akhirnya atas inisiatifnya sendiri dia melepaskan celana dalamnya, lalu kubantu menariknya ke bawah agar terlepas. Baru kali itu aku melihat vagina secara langsung, bulu-bulunya dicukur rapi membentuk piramid terbalik, lalu kutindih dia, kakinya dia renggangkan sehingga terasa agak hangat kurasakan. Kucoba mendorong-dorong penisku agar masuk, tapi tidak masuk-masuk juga.

"Gak pas posisinya.." ujarnya, lalu dia mengambil penisku dan memposisikan di bibir vaginanya.

Walaupun sudah kudorong-dorong, tetap saja tidak masuk, mungkin karena dia masih perawan, pikirku. Setelah sekian lama mencoba dan gagal lalu kucoba memasukkan jariku ke dalam vaginanya, basah.. Kudorong keluar masuk, licin, hangat sekali rasanya.. Lidahku menciumi putingnya, kiri dan kanan bergantian, hingga dia bergumam. Kurasakan putingnya semakin keras dan otot-ototnya menegang lalu dia melemas. Ngos-ngosan seperti habis berlari jauh.. Dan bodohnya lagi, aku tidak tahu bahwa Rike telah orgasme..

Lalu setelah dia agak tenang, kami berciuman lagi, saling mengulum lidah, dan meremas payudaranya sambil memainkan putingnya.. Lalu kutindih lagi dia, dia meregangkan kaki dan membelit pantatku agar makin mendekat. Penisku tepat di berada lubang vaginanya, kugesek-gesek di seputar bibir vaginanya, lalu dia berkata..

"Enak Rik.." lalu kuciumi payudaranya dan tanpa sadar tiba-tiba penisku masuk menyeruak ke dalam vaginanya.
"Masuk ya?" tanyaku, Rike meringis.
"Sshh.." aku tahu dia kesakitan, lalu aku coba mengubah posisi.

Ketika hendak mengubah posisi, kurasakan nikmat sekali pergesekan antara kulit penisku dan dinding vaginanya lalu kurasakan aku hendak orgasme. Karena aku tidak ingin Rike hamil di luar nikah maka segera kucabut penisku dan akhirnya spermaku muncrat di luar. Jadi kira-kira hanya 5 (lima) detik penisku berada di dalam vaginanya.

Begitu kucabut, terlihat darah segar agak banyak membanjiri spreiku, lalu malam itu juga Rike mencuci sprei yang terkena node darah keperawanannya, lalu dia menangis, tersadar bahwa dia sudah tidak perawan lagi.

"Aku sudah tidak perawan, gimana masa depanku kalau aku tidak married dengan kamu?" dia bergumam.

Tapi penyesalannya cuma bertahan dua hari, selebihnya kami tetap melakukannya sebatas petting seperti biasa karena sulit sekali menembus vaginanya, pernah dia berkata..

"Aduh Rik, masukin deh, sekali saja..", aku coba, tetapi tetap sulit sekali masuknya.

Belakangan dia baru mengakui pernah beberapa kali orgasme dengan tanganku, dan parahnya saya tidak pernah tahu kalau dia sudah orgasme.

Semua aktivitas sex yang kami lakukan benar-benar murni secara naluriah anak manusia yang belum pernah melakukan sex, dari cerita saya yang pertama sampai yang nanti saya akan saya ceritakan, saya belum pernah merasakan sex yang sesungguhnya seperti yang sering saya baca di sini.

cerita dewasa terbaru | jebol perawan sekretaris hot

$
0
0
kumpulan cerita dewasa terbaru> cerita heboh> artis mesum> model > tante > hot > paling seru> Terbaru .Cowok mana yang tahan kalau melihatnya, Foto Hot Narsis Cewek Cantik dan cerita dewasa seru Di warna-xp!!, Memang percintaan tanpa didasari dengan pernikahan memang terlarang simak fiksi dibawah ini untuk membangun gairah seksual anda !!! disarankan untuk yang belum berumur 17 keatas untuk tidak menyaksikan info dewasa ini karena bisa merusak mental adek-adek semua, semua cerita dewasa paling hot disini hanya semata untuk menghibur pemirsa semuanya , oke selamat menikmati berita terhangat kami warna-xp.blogspot.comyang ini tentang sekretaris yang masih perawan dijebol begitu saja . penasaran bagaimana ceritanya , mari kita hilangkan galau sejenak . baca sampai habis ya


Berikut pengalaman tak terlupakan dalam hidupku, selengkapnya gw ceritakan semua dalam cerita seks ini.

Aku sudah berkeluarga, tapi aku punya WIL yang juga sangat kucintai. Aku sudah menganggap ia sebagai istriku saja. Karena itu aku akan memanggilnya dalam cerita ini sebagai istriku. Dari obrolan selama ini ia mengatakan bahwa ia ingin melihatku 'bercinta' dengan wanita lain. Akhirnya tibalah pengalaman kami ini.

Siang di hari Sabtu itu terasa panas sekali, tiupan AC mobil yang menerpa langsung ke arahku dan 'istriku' kalah dengan radiasi matahari yang tembus melalui kaca-kaca jendela. Aku sedang melaju kencang di jalan tol menuju arah Bogor untuk suatu keperluan bisnis. Seperti telah direncanakan, kubelokkan mobil ke arah pom bensin di Sentul. setelah tadi tak sempat aku mengisinya. Dalam setiap antrian mobil yang cukup panjang terlihat ada gadis-gadis penjaja minuman berenergi. Sekilas cukup mencolok karena seragamnya yang cukup kontras dengan warna sekelilingnya.

Dari sederetan gadis-gadis itu tampak ada seorang yang paling cantik, putih, cukup serasi dengan warna-warni seragamnya. Ia terlalu manis untuk bekerja diterik matahari seperti ini walaupun menggunakan topi. Tatkala tersenyum, senyumnya lebih mengukuhkan lagi kalau di sini bukanlah tempat yang pantas baginya untuk bekerja. Aku sempat khawatir kalau ia tidak berada di deretanku dan aku masih hanyut dalam berbagai terkaan tentangnya, aku tidak sempat bereaksi ketika ia mengangguk, tersenyum dan menawarkan produknya. Akhirnya dengan wajah memohon ia berkata, "Buka dong kacanya.." Segera aku sadar dengan keadaan dan refleks membuka kaca jendelaku. Istriku hanya memperhatikan, tidak ada komentar.

Meluncurlah kata-kata standar yang ia ucapkan setiap kali bertemu calon pembeli. Suaranya enak didengar, tapi aku tak menyimaknya. Aku malah balik bertanya, "Kamu ngapain kerja di sini?"
"Mom, kita kan masih perlu sekretaris, kenapa tidak dia aja kita coba."
"Ya, boleh aja", jawab istriku.
"Gimana mau?" tanyaku kepada gadis itu.
"Mau.. mau Mas", katanya.

Setelah kenalan sebentar dan saling tukar nomor telepon, kulanjutkan perjalananku setelah mengisi bensin sampai penuh. Istriku akhirnya tahu kalau maksudku yang utama hanyalah ingin 'berkenalan' dengannya. Ia sangat setuju dan antusias.

Malam sekitar jam 20:00 HP istriku berdering, sesuai pembicaraan ia akan datang menemui kami. Setelah diberi tahu alamat hotel kami, beberapa saat kemudian ia muncul dengan penampilan yang cukup rapi. Ia cepat sekali akrab dengan istriku karena ternyata berasal dari daerah yang sama yaitu **** (edited), Jawa Barat. Tidak sampai setengah jam kami sudah merasa betul-betul sebagai suatu keluarga yang akrab. Ia sudah berani menerima tawaran kami untuk ikut menginap bersama. Ia sempat pamit sebentar untuk menyuruh sopir salah satu keluarganya untuk pulang saja, dan telepon ke saudaranya bahwa malam itu ia tidak pulang.

Setelah cerita kesana-kemari akhirnya obrolan kami menjurus ke masalah seks. Setelah agak kaku sebentar kemudian suasana mencair kembali. Kini dia mulai menimpali walau agak malu-malu. Singkat cerita dia masih perawan, sudah dijodohkan oleh keluarganya yang ia belum begitu puas. Keingintahuannya terhadap masalah seks termasuk agak tinggi, tapi pacarnya itu sangat pemalu, termasuk agak dingin dan agak kampungan walau berpendidikan cukup. Kami ceritakan bahwa dalam masalah seks kami selalu terbuka, punya banyak koleksi photo pribadi, bahkan kali ini kami ingin membuat photo ketika 'bercinta'.

"Udah ah, kita sambil tiduran aja yuk ngobrolnya", ajak istriku.
"Nih kamu pakai kimono satunya", kata istriku sambil memberikan baju inventaris hotel. Sedangkan aku yang tidak ada persiapan untuk menginap akhirnya hanya menggunakan kaos dan celana dalam. Ia dan istriku sudah merebahkan badannya di tempat tidur, kemudian aku menghampiri istriku langsung memeluknya dari atas. Kucumbu istriku dari mulai bibir, pipi, leher, dan buah dadanya. Istriku mengerang menikmatinya. Aku menghentikan cumbuanku sejenak kemudian meminta tamu istimewaku untuk mengambil photo dengan kamera digital yang selalu kami bawa. Tampak ia agak kikuk, kurang menguasai keadaan ketika aku menolehnya.

Setelah aku mengajarinya bagaimana menggunakan kamera yang kuberikan itu, kemudian kuteruskan mencumbu istriku. Dengan telaten kucumbu istriku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kini tamuku tampaknya sudah menguasai keadaan, ia dengan leluasa mengintip kami dari lensa kamera dari segala sudut. Akhirnya istriku mencapai klimaksnya setelah liang senggamanya kumainkan dengan lidah, dengan jari, dan terakhir dengan batang istimewaku. Sedangkan aku belum apa-apa.

"Sekarang gantian Rin, kamu yang maen aku yang ngambil photonya", kata istriku.
"Ah Mbak ini ada-ada aja", kata Rini malu-malu.
Sebagai laki-laki, aku sangat paham dari bahasa tubuhnya bahwa dia tidak menolak. Dalam keadaan telanjang bulat aku berdiri dan langsung memeluk Rini yang sedang memegang kamera. Tangan kirinya ditekuk seperti akan memegang pinggangku, tapi telapaknya hanya dikepal seolah ragu atau malu. Kuraih kamera yang masih di tangan kanannya kemudian kuberikan kepada istriku.

Kini aku lebih leluasa memeluk dan mencumbunya, kuciumi pipi dan lehernya, sedang tanganku terus menggerayang dari pundak sampai lekukan pantatnya. Pundaknya beberapakali bergerak merinding kegelian. Kedua tangannya kini ternyata sudah berani membalas memelukku. Kemudian aku memangkunya dan merebahkannya di tempat tidur. Kukulum bibir mungilnya, kuciumi pipinya, kugigit-gigit kecil telinganya, kemudian kuciumi lehernya punuh sabar dan telaten. Ia hanya mendesah, kadang menarik nafas panjang dan kadang badannya menggelinjang-gelinjang.

Tidak terlalu susah aku membuka kimononya, sejenak kemudian tampak pemandangan yang cukup mempesona. Dua bukit yang cukup segar terbungkus rapi dalam BH yang pas dengan ukurannya. Kulitnya putih, bersih dengan postur badan yang cukup indah. Sejenak aku menoleh ke bawah, tampak pahanya cukup menawan. Sementara itu onggokan kecil di selangkangan pahanya yang terbungkus CD menambah panorama keindahan.

Ia tidak menolak ketika aku membuka BH-nya, demikian juga ketika aku melepaskan kimononya melewati kedua tangannya. Kuteruskan permainanku dengan mengitari sekitar bukit-bukit segar itu. Seluruh titik di bagian atasnya telah kutelusuri tidak ada yang terlewatkan, kini kedua bukti itu kuremas perlahan. Ia mendesah, "Eeehhh.."

Tatkala kukulum puting susunya, badannya refleks bergerak-gerak, desahnya pun semakin jelas terdengar. Kuulangi lagi cumbuanku dari mulai mengulum bibirnya, mencium pipinya, kemudian lehernya. Kemudian kuciumi lagi bukit-bukit indah itu, dan kemudian kupermainkan kedua puting susunya dengan lidahku. Gelinjangnya semakin terasa bergerak mengiringi desahannya yang terasa merdu sekali.

Petualanganku kuteruskan ke bagian bawahnya. Ia mencegah ketika aku akan membuka CD-nya yang merupakan pakaian satu-satunya yang tersisa. "Ya nggak usah dibuka" ujarku, "Aku elus-elus aja ya bagian atasnya pakai punyaku", bujukku. Ia tidak bereaksi, tapi aku langsung saja menyingsingkan CD-nya ke bawah. Tampaklah dua bibir yang mengapit lembah cintanya dihiasi bulu-bulu tipis. Kupegang burungku sambil duduk mengangkang di atas kedua pahanya, kemudian kuelus-eluskan burung itu ke ujung lembah yang sebagian masih tertutup CD. Agak lama dengan permainan itu, akhirnya mungkin karena ia juga penasaran, maka ia tidak menolak ketika kulepaskan CD-nya.

Kini kami sama-sama telanjang, tak satu helai benang pun yang tersisa. Kuteruskan permainan burungku dengan lebih leluasa. Tak lama kemudian cairan kenikmatannya pun sudah meleleh menyatakan kehadirannya. Burungku pun lebih lancar menjelajah. Tapi karena lembahnya masih perawan agak susah juga untuk menembusnya.

Ketika kucoba untuk memasukkan burungku ke dalam lembah sorganya, tampak bibir-bibir kenikmatannya ikut terdorong bersama kepala burungku. Menyadari alam yang dilaluinya belum pernah dijamah, aku cukup sabar untuk melakukan permainan sampai lembah kenikmatannya betul-betul menerimanya secara alami. Gelinjang, desahan, dan ekspresi wajahnya yang sedang menahan kenikmatan membuatku semakin bersemangat dan lebih percaya diri untuk tidak segera ejakulasi. Ia sudah tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Akhirnya kepala burungku berhasil menembus lubang kenikmatan itu.

Kuteruskan permainanku dengan mengeluarkan dan memasukkan lagi kepala burungku. Ia merintih kenikmatan, ia pasrah saja dengan keadaan yang terjadi, karena itu aku yakin bahwa rintihan itu bukan rintihan kesakitan, kalaupun ada, maka akan kalah dengan kenikmatan yang diperolehnya. Selanjutnya kulihat burung yang beruntung itu lebih mendesak ke dalam. Aku sudah tidak tahan untuk memasukkan seluruh burungku ke tempatnya yang terindah.

Kemudian kurebahkan badanku di atas tubuhnya yang indah, kuciumi pipinya sambil pantatku kugerakkan naik turun. Sementara burungku lebih jauh menjangkau ke dalam lembah nikmatnya. Akhirnya seluruh berat badanku kuhempaskan ke tubuh mungil itu. Dan.., "Blesss...." seluruh burungku masuk ke dalam surga dunia yang indah. Ia mengerang, gerakan burungku pun segera kuhentikan sampai liang kewanitaannya menyesuaikan dengan situasi yang baru.

Setelah agak lama aku pun mulai lagi memainkan gerakan-gerakanku dengan gentle. Kini ia mulai mengikuti iramaku dengan menggerak-gerakkan pinggulnya. Selang berapa lama kedua tangannya lekat mencengkram punggungku, kakinya ikut menjepit kedua kakiku. Kemudian muncul erangan panjang diikuti denyut-denyut dari lembah sorganya. "Eeehhh..." desahnya. Aku pun sudah tidak tahan lagi untuk menumpahkan seluruh kenikmatan, segera kucabut burungku kemudian kumuntahkan di luar dengan menekan ke selangkangannya. "Eeehhh..." erangku juga. Kami berdua menarik nafas panjang.

Setelah agak lama kemudian aku duduk, kuraih kaos dalamku kemudian aku mengelap selangkangnya yang penuh dengan air kenikmatanku. Tampak tempat tidurnya basah oleh cairan-cairan bercampur bercak-bercak merah. Ia pun segera duduk, sejenak dari raut wajahnya tampak keraguan terhadap situasi yang telah dialaminya. Aku dan istriku memberi keyakinan untuk tidak menyesali apa yang pernah terjadi.

Besok paginya aku sempat bermain lagi dengannya sebelum check out. Betul-betul suatu akhir pekan yang susah dilupakan. Akhirnya ia kutitipkan bekerja di perusahaan temanku.

cerita ngentot |mesum heboh tkw binal

$
0
0
cerita dewasa paling hot dan seru indonesia (tenaga kerja wanita asal indonesia) kalian pasti sudah tau yang namanya indonesia pasti banyak banget yang mengadu nasib jadi TKW .ayo kita liat sisi lainya aja  , cerita ngentot TKW ini berawal ketika saya baru saja diberi tugas untuk survey berapa kira2 jumlah visitor yang hadir setiap sore di salah satu mall di jakarta.walau sebenarnya males banget ngerjainnya tapi ya sudahlah.. apa aja asal saya gak nganggur. sampailah saya di mall itu dan mulai cek jumlah kendaraan motor dan mobil yang hadr pada jam sore disana. setelah saya bikin asumsi.. barulah saya masuk ke dalam mall untuk nambahin jumlah kira2 pengunjung disana.

Cerita Dewasa Ngentot TKW indonesia
Saya gak sadar awalnya.. ketika banyak wanita aneh yang memberikan senyum gak jelas ketika mata saya papasan sama mereka, sampai saya secara gak sengaja ada wanita yang tadinya kasih senyum dan udah gandeng pria timur tengah yang udah agak uzur.
Wah.. banyak penyamun yang bakalan nyiksa kantong saya niy..pikir saya. sampai saya gak sengaja liat cewe mungil dengan gaya jalan nunduk lewat begitu aja. Dan anehnya saya balik badan..spontan dan coba ngejar niy cewe. mba..’maaf ya, kalau bioskop adanya dilantai berapa ya..alesan saya buat ice breaking sama dia. untungnya dia jawab walau tetep aja ga mau liat muka saya.. ” masih satu lantai lagi mas… , oh..maap ya udah ganggu perjalanan kamu , itu kata-kata yang ngeluncur gitu aja dari mulut saya. oh iya.. maap lagi niy mba.. kamu lagi ada masalah ya.. kok wajahnya kaya abis dimarahin ibu tiri.. cemberut gitu.. tanya saya lagi. mba yang saya sapa ini akhirnya berani natap saya dan senyum dikit sambil bilang.. ah.. saya biasa aja kok, emang nya kenapa.. kamu mau temenin aku muter2 disini…
Jalan bareng lah saya…dan hati2 banget ngawalnya.. sampe akhirnya.. saya berani pegang tangan dia dan dia gak marah. wah…. jangan2 ini salah trik dari cewe karir di mall ini.. pikir saya. tapi bathin saya gak yakin kalau dia amatiran apalagi profesional, coz polo shirt yang dia pake.. branded dan wangi parfume nya pasti diatas 500an. Udah bolak balik , atas kebawah sampe akhirnya saya coba inisiatif untuk ajak dia makan atau sekedar minum juice.dan saya ajak dia untuk keluar dari mall itu. lanjut.. dia oke dan sama sekali ga protes ketika tangan dia saya tarik untuk segera bergegas. pas jalan keluar, secara gak sengaja tangan saya beberapa kali nyentuh bagian pinggir toket sigadis yang saya bahkan belum tau namanya siapa.. dan dia langsung rapetin tangan saya hingga bener-bener nempel abis ke samping toketnya dia. pikiran saya langsung berantakan.. yang tadinya pingin pelan2 dulu atur strategi tiba-tiba nekat ngomong..

Gimana kalau kita buka kamar dan ngobrol2 disana.., ( kalau marah .. saya akan minta maaf niy ).. dan reaksi dia bener-bener diluar dugaan saya.. dia malah tanya… emangnya mau berapa hari di hotel.. , copot jantung saya denger dia ngomong gitu… cewe pendiem gak berani natap saya, kalau ngomong sopan dan pelan, berani ngom0ng gitu ke saya. saya coba tutup kebingungan saya dengan ketaawa dan terusin jalan sampe akhirnya saya ketemu bajaj dan sebut nama hotel xxx yang gak jauh dari mall itu.
Jantung saya makin gila debarannya ketika saya bener-bener udah masuk dikamar itu.. ada beberapa keraguan saya.. ini trik baru apa cewenya rada gokil… atau malah dia sengaja mau kasih penyakit ke saya…. tapi sekali lagi bathin saya bilang.. tenang aja… dia wanita baik2 yang kebetulan suka sama saya.

TV saya nyalain, dan duduk disamping ranjang seadanya gitu. dan baru saya tanya… siapa namanya.., reaksi dia pas saya tanya begitu… ketawa dan ketawa.. dia bilang.. cowo jakarta type nya beda kaya dihongkong yah.. kalau disana.. pasti nanya nama, pekerjaan, tinggal dimana.. tapi kita kok baru tanya nama setelah masuk hotel, trus dia bilang lagi kalimat yang bikin saya makin deg degkan… emangnya penting yah nama.. bukannya paling penting romantisnya….. Kacau niy cewe pikir saya.. kok malah dia yang balik agresif dan saya dibikin KO gak bisa ngomong lagi, jalan satu-satunya saya alihkan lah pembicaraan kenapa dia bisa jalan ke mall sendirian.

Saya coba rilex dengan buka sepatu dan rebahan sambil nyalain rokok.. , saya coba gak perduli apakah dia mau rebahan juga atau ngga.. dan akhirnya cewe ini mau juga cerita siapa dirinya. “saya baru aja balik dari hongkong, saya TKW mas disana. udah 2 tahun disana, dan kontraknya baru aja abiz. asli saya dari solo, cuma baru sekarang bisa jalan2 ke mall di jakarta, sambil lanjutin cerita, dia mulai rebahan disamping saya, dan bahkan tangannya berani pegang kepala saya.. dan mainin rambut saya. ceritalah dia mulai dari awal kerja sampe seneng2nya kalau tinggal disana.

Kira-kira udah 30 menitan cerita, saya masih belum berani ambil keputusan.. ini cewe harus saya apain.., terpaksa deh saya nekad bilang sama dia… ” boleh gak.. kalau saya pake celana pendek aja ? ” dia bukan hanya ngangguk boleh malah dia juga ikutan buka kaos kaki pink nya dan buka juga polo shirt sama celana panjang katunnya.. anjriiittt saya tambah salah tingkah.. apalagi pas saya liat merk victoria secret 34B dan celana span pink yang ngasih liat bentuk pantat dan pinggulnya yang terawat banget. Meski udah agak terang .. saya tetep aja konyol pura-pura cuek .. dan nyalain rokok lagi sambil dia gantungin polo shirt dan celana panjangnya.

Sekarang posisi saya sama dia .. saya rebahan dan kepala dia.. tidur diatas dada saya yang masih pake kemeja, dan dia bilang.. “mas kamu nanti masih kerja lagi ga.., kemejanya buka aja.. nanti lecek loh.. ” glek glek.. saya ngerasa isyaratnya udah makin jelas.. tapi saya tetep aja konyol pura-pura gak tau arah nya kemana.. . saya bukalah kemeja saya dan saya rebahan dan kembali lagi kepala dia diatas badan saya . jantung saya yang tadinya deg-degkan coba saya sembunyiin dengan atur napas pelan2.. dan karena itu dia bilang spontan ke saya…. kamu dari tadi udah gak sabaran yahh…. emangnya kamu bawa pengaman………………
anjriiiiiiiitttttt……., langsung aja saya kissing bibir mungilnya dia.. dan saya mainkan lidah lidah maut saya ke mulut dia…. trus aja saya serabutan kissing dia.. mungkin saya dendam kali ya dari tadi di ledekin trus sama dia.. dan saya sempet kaget pas dia ngeluhnya persis gaya cewe2 mandarin kalau lagi mendesah..pegangan tangan dia makin kenceng kepunggung saya.. dan lidahnya dia gantian masuk ke mulut saya…. , pas moment itu saya langsung coba buka tali branya yang kudu dibuka dari depan… tiba tiba… dia berhenti dan liat saya dengan mata yang lembut tapi penuh gairah… mas nama aku lia, mas namanya siapa……. oh saya iwan… jawab saya … saya langsung kekamar mandi dan bersihin semua perabotan saya… dan dia muncul dari belakang dan ikut bersihin perabotan saya… . pas disini saya saya udah yakin… she will be mine… gak mungkin gagal lah…..
kembali ke ranjang dengan wangi sabun murahan… mulailah dia dengan kising2 sampai ke status blow job. Gosh.. ini cewe kaya pemain bokep.. lidahnya bisa kemana..dan gerakannya tenang banget.. makin turun sampai dia jilat black hole sun saya… dan saya langsung risih kasian ke dia.. tapi gak mau stopin dia juga.. coz nikmat banget lidah lembutnya dia ada di hole sun saya.. saya coba raba2 toketnya dia… tapi tangan saya ditepis sama dia… dan dia bilang.. babak ini. dia yang incharge.. dia yang berkuasa.. saya gak boleh ngapa2in… , kira2 10 menit saya disiksa dengan rasa geli sampe ke otak dan perut saya udah mulai sakit nahan geli……. gokilll… semua batang saya dilahap masuk kedalam mulut dia..dan dia yang mau muntah tapi ditahan.. masuk kedalem tenggorokan kali tuh penis saya…

Sssshhhhhh .. saya tahan terus jangan sampe croot didalam tenggorokan dia niy… dan dia makin semangat nge blow sejadi2nya… tangan kecilnya dia mulai gerayangan juga.. puting saya dipilin2 pelan sama dia.. bener-bener pelan.. sampe kaya cuma sentuh kulit luar badan saya…. annnjjrrriittt… kayanya isi rudal udah mau tumpah padahal baru fore play…… dan saya coba ganti posisi … tapi kepala saya ditahan sama tangan dia.. dan aaaaakkkkkhhhh croott crrrroooottttt…… masuklah semua lahar panas ke kerongkongan dia… dan kepala dia saya teken sekenceng2nya.. gila men… saya gak mikir bahayanya.. saya bener2 mikirin crot sampe ampas2nya…., dan ketika saya coba lepasin kontol saya dari mulutnya… saya gak tau lagi kemana isi rudal saya.. yang pasti dilahap abizz sama dia. wowwwww.. babak 1 blow blast job…. dashyat lah… coz saya belum pernah diblow sampe rudal saya masuk total ke mulut si cewe.

2 menit saya pura2 bengong.. dan saya kekamar mandi.. untuk bersih2. dibelakang saya.. dia udah nunggu mau bersih2 gak sabaran… mau bersih2 juga. Saya nyalain lagi sebatang rokok sambil nunggu dia selesai bersih2… dan pas dia selesai.. dia langsung rebahan lagi..dan rudal saya dikulum lembut banget… gak pake lama.. langsung naek lagi dah gairah saya… pas rokok udah saya buang.. dia arahin kepala saya ke mekki nya dia…dan saya gak sia2 kan lah dendam kesumat saya.. . kira2 10 menit juga saya kulum2 tuh mekki.. dan kepala saya bener dijepit sama dia… untung kaki si lia modelnya kaya kaki meja.. bukan kaki tukang beca.. saya masih bisa napas lah… akhirnya dia teriak juga… iccchhiiiiiiiii aaaaasssshhhhhh trus kepala saya di tarik ke muka dia.. dan dia kissing saya dasyat banget…. , saya masih inget dia bisikin kata2 yang romantis banget… ” thanks mas.. you are mr nice for me”

Saya yang lagi gantung… langsung aja arahin Mr P aka kontol saya ke meki yang tiada berambut itu… dan dia minta agar saya pelan2 masukin nya…. kaya baru nindik kuping.. ada beberapa lapisan yang berasa tembus sama rudah saya.. dan saya coba ambil alih situasi.. saya yang atur goyangan,,, , lia cuma merem .. sambil ngomong.. nice.. nice.. , dan gara2 kata2 itu.. tekanan makin saya beratin dah makin saya hentakkkk….satu gaya itu saya mainkan kira2 15 menit sampe saya keringetan….. dan kaki dia ngepit terus pinggul saya.. dan tetep aja bilang.. nice.. ohhh niccceeee… dan isi rudal udah hampir tumpah…. pas saya mau lepas biar aman… dia malah kepit terus pinggul saya.. dan peluk saya sekenceng2nya.. jari kuku dia.. kaya mau tusuk punggung saya.. dan dia teriaaak… massss aku keluar lagi……dan saya pun menumpahkan semua isi rudal saya kedalam memek atau meki dia…. dan saya kising dia..sampe kelehernya dia……,

Saya pikir itu permainan terakhir saya… sampe saya terkaget2.. karena dia langsung dengan semangat, nge blow saya lagi .. kali ini agak kejam nge blow nya.. karena giginya dia ..berubah jadi gergaji… rudal saya reload lagi.. naik walau agak pegel2…. dan dia langsung ambil posisi dudukin saya… dan masukin lagi ke mekki nya… kira2 baru 5 menit.. saya iseng aja bilang ke dia.. ” pernah gak pantatnya kemasukan tamu..” dan dia bilang , ga pernah..takut sakit.. dan kasian..yang punya rudal.. kan itu jijik banget.. kata dia…, lalu saya bilang.. saya sih gak masalah.. kalau mau coba.. masukin aja….. dia liat muka saya… dan akhirnya…… dia nekad.,pindahin job rudal saya ..dari mekki ke pink hole sun dia… baru dipinggir hole sun.. dilepas lagi sama dia.. begitu terus di ulang2 sama dia… sampe akhirnya pas dia mau coba lagi.. terpaksa saya angkat pinggul saya dan pundak dia saya teken kebawah… dannnn hasilnya… dia teriaaaaaakkkkkk ….. aaahhhkkk sakit nice……. aaaakkkkhhhhhh… dia meringis dan lepasin rudal saya yang agak merasa bersalah….. , saya lah sekarang yang coba ambil posisi.. karena udah sempet masuk.. saya coba yang ambil inisiatif untuk masuk ke pink hole sun dia… dan setelah saya coba perlahan2..akhirnya masuk juga semua rudal saya itu..dan saya tahan kira2 20 detik lah.. dia teriak lagi..sambil tarik seprai kasur… dan shhhh aaaakkhhh massss…. sakkiitttttt…… itu kata dia.., saya tetep gak perduli lah.. udah masuk harus kasih kenang2an dunk.. lalu pelan2 saya tarik keluar dan saya masukin lagi.. gitu terus sampe akhirnya dia peluk saya dan usap2 punggung saya…. akhirnya tekanan makin saya dalemin dan kecepatan goyangnya saya tambah….. ( sumprit , ini pengalaman pertama saya juga sebenarnya ) terus aja saya goyang sampe crrrrreeetttttt semua didalam lubang memek dia……. pas tau saya creetttt… dia buru2 ambil rudal dan di blow lagi sampe bener2 kering isi kontol saya.

Akhirnya saya bersih2 dan dia bersih2… dia peluk saya dan kising pipi saya berulang.. dan tetep bilang saya .. youre mr P is nice… thanks .. youre so nice…. , masih bugil terus … saya kembali nyalain rokok .. dan dia ikutan minta rokok… , sambil ngerokok…. dia kembali bikin pernyataan yang bikiin saya agak kaget.. dia bilang pertama kali main begini sebulan sebulan ke hongkong.. sama pacarnya dia.. dan saya orang yang kedua… percaya gak percaya sih…. tapi sudahlah.. gak penting dibahas.., sampe tiba2 saya ke pikiran.. ini saya kasih duit berapa ke dia….

Entah nyetrum atau telepathi… dia bisikin ke saya…. mas.. aku cewe baik2 ya.. ini karena aku suka sama mas..dan jangan pikir macem2 apalagi kasih uang ke dia……….. wow….. kadang pekerjaan yang tadinya nyebelin bisa jadi menyenangkan kalau ada oleh2 kaya gini. Terakhir…. , sepanjang saya kenal sama dia.. saya 8 x having sex sama dia.. itu juga sebelum dia balik lagi kehongkong… dan sekali tulis surat buat saya dari kwooloon.. dan disuratnya dia suka masturbasi kalau inget saya.. dan tanya no rekening saya berapa……….. saya gak bales.. sengaja , kali aja.. 2 tahun kedepan ketemu lagi sama dia.

Cerita Dewasa Ngentot ini saya dedikasikan buat lia..baby sitter yang kerja dihongkong.. thanks dear.. saya gak bisa lupain gaya2 liar kamu.. selalu deh. pengalaman ngentot sama kamu sunguh sangat luar biasa nikmatnya begitulah Cerita Dewasa Ngentot Tenaga Kerja Wanita Indonesia ini

cerita seks |dewasa terbaru janda muda agresif

$
0
0
Cerita dewasa paling seru |Terbaru | paling Hot Cerita sex 17tahun ini mungkin telah dinatikan banyak pecinta cerita seks yang ada. Sebagai wacana yang memang ditujukan sebagai hiburan mereka yang merasa kesepian mungkin bisa terhibur dengan adanya kisah ini. Cerita yang mengisahkan tentang janda mudah yang agresif penuh nafsu tentu saja sangat menggoda nafsu kita untuk ngentot dengan dirinya. Langsung saja kalian baca dan jangan sampai anda ketinggalan setiap katanya. Peristiwa itu bermula ketika aku berkeinginan untuk mencari tempat kos-kosan di Surabaya. Pada saat itu, pencarian tempat kost-kostan ternyata membuahkan hasil. Setelah aku menetap di tempat kost-kostan yang baru, aku berkenalan dengan seorang wanita, sebut saja namanya Varia. Usia Varia saat itu baru menginjak 30 tahun dengan status janda Tionghoa beranak satu. Perkenalanku semakin berlanjut. Pada saat itu, aku baru saja habis mandi sore. Aku melihat Varia sedang duduk-duduk di kamarnya sambil nonton TV. Kebetulan, kamarku dan kamarnya bersebelahan. Sehingga memudahkanku untuk mengetahui apa yang diperbuatnya di kamarnya.

Cerita sex terbaru Dengan hanya mengenakan handuk, aku mencoba menggoda Varia. Dengan terkejut ia lalu meladeni olok-olokanku. Aku semakin berani mengolok-oloknya. Akhirnya ia mengejarku. Aku pura-pura berusaha mengelak dan mencoba masuk ke kamarku. Eh.. ternyata dia tidak menghentikan niatnya untuk memukulku dan ikut masuk ke kamarku.

“Awas kau.. entar kuperkosa baru tahu..” gertaknya.
“Coba kalau berani..” tantangku penuh harap.

Aku menatap matanya, kulihat, ada kerinduan yang selama ini terpendam, oleh jamahan lelaki. Kemudian, tanpa dikomando ia menutup kamarku. Aku yang sebenarnya juga menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan itu.

Aku meraih tangannya, Varia tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir. Ternyata, wanita cantik ini sangat agresif. Belum lagi aku mampu berbuat lebih banyak, ternyata ia menyambar handuk yang kukenakan. Ia terkejut ketika melihat kejantananku sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi, ia menyambar kejantananku serta meremas-remasnya.

“Oh.. ennaakk.. terussh..” desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba ia berjongkok, serta melumat kepala kontolku.

“Uf.. Sshh.. Auhh.. Nikmmaat..” Ia sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepada untuk berbuat tanya.

Dengan semangat, ia terus mengulum dan mengocok kontolku. Aku terus dibuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan memaju-mundurkan kepalanya.

“Oh.. aduhh..” teriakku kenikmatan.

Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari kontolku.

“Oh.. tahann.. sshh. Uh.. aku mau kkeluaar.. Oh..”

Dengan seketika muncratlah air maniku ke dalam mulutnya. Sambil terus mencok dan mengulum kepala kontolku, Varia berusaha membersihkan segala mani yang masih tersisa.

Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Varia tersenyum. Lalu aku mencium bibirnya. Kami berciuman kembali. Lidahnya terus dimasukkan ke dalam mulutku. Aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya.

Perlahan-lahan kejantananku bangkit kembali. Kemudian, tanpa kuminta, Varia melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan CDnya. Mataku tak berkedip. Buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk kulumat. Kuremas-remas lembut payudaranya yang semakin bengkak.

“Ohh.. Teruss Ted.. Teruss..” desahnya.

Cerita Sex Kuhisap-hisap pentilnya yang mengeras, semnetara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya. Akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku mengesek-geseknya. Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya. Kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubuhnya ke kasur. Tanpa dikomando, kusibakkan pahanya. Aku melihat vaginanya berwarna merah muda dengan rumput-hitam yang tidak begitu tebal.

Dengan penuh nafsu, aku menciumi memeknya dan kujilati seluruh bibir kemaluannya.

“Oh.. teruss.. Ted.. Aduhh.. Nikmat..”

Aku terus mempermainkan klitorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan vaginanya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar di kelentitnya seperti ular cobra.

“Ted.. oh.. teruss sayangg.. Oh.. Hhh.”

Desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakkan bibir kemaluannya tanpa menghentikkan lidah dan sedotanku beraksi.

“Srucuup-srucuup.. oh.. Nikmat.. Teruss.. Teruss..” teriakannya semakin merintih.

Tiba-tiba ia menekankan kepalaku ke memeknya, kuhisap kuat lubang memeknya. Ia mengangkat pinggul, cairan lendir yang keluar dari memeknya semakin banyak.

“Aduhh.. Akku.. keluuaarr.. Oh.. Oh.. Croot.. Croot.”

Ternyata Varia mengalami orgasme yang dahsyat. Sebagaimana yang ia lakukan kepadaku, aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahku dari memeknya. Aku menelan semua cairan yang kelyuar dari memeknya. Terasa sedikit asin tapi nikmat.

Varia masih menikmati orgasmenya, dengan spontan, aku memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang basah. Bless..

“Oh.. enakk..”

Tanpa mengalami hambatan, kontolku terus menerjang ke dalam lembutnya vagina Varia.

“Oh.. Variaa.. sayang.. enakk.”

Batang kontolku sepeti dipilin-pilin. Varia yang mulai bergairah kembali terus menggoyangkan pinggulnya.

“Oh.. Ted.. Terus.. Sayang.. Mmhhss..”

Kontolku kuhujamkan lagi lebih dalam. Sekitar 15 menit aku menindih Varia.. Lalu ia meminta agar aku berada di bawah.

“Kamu di bawah ya, sayang..” bisiknya penuh nikmat.

Aku hanya pasra. Tanpa melepaskan hujaman kontolku dari memeknya, kami merobah posisi. Dengan semangat menggelora, kontolku terus digoyangnya. Varia dengan hentakan pinggulnya yang maju-mundur semakin menenggelamkan kontolku ke liang memeknya.

“Oh.. Remas dadaku.. Sayaangg. Terus.. Oh.. Au.. Sayang enakk..” erangan kenikmatan terus memancar dari mulutnya.
“Oh.. Varia.. terus goyang sayang..” teriakku memancing nafsunya.

Benar saja. Kira-kira 15 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sembari pinggulnya bergoyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya dengan menaikkan pinggulku agar kontolku menghujam lebih dalam.

“Tedii.. Ah.. aku.. Keluuaarr, sayang.. Oh..”

Ternyata Varia telah mencapai orgasme yang kedua. Aku semakin mencoba mengayuh kembali lebih cepat. Karena sepertinya otot kemaluanku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan sperma.

Kemudian aku membalikkan tubuh Varia, sehingga posisinya di bawah. Aku menganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutarkan pinggulku seperti irama goyang dangdut.

“Oh.. Varia.. Nikmatnya.. Aku keluuarr..”

Crott.. Crott.. Tttcrott.

Aku tidak kuat lagi mempertahankan sepermaku.. Dan langsung saja memenuhi liang vagina Varia.

“Oh.. Ted.. kau begitu perkasa.”

Telah lama aku menantikan hal ini. Ujarnya sembari tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena, Varia memainkan otot kemaluannya untuk meremas-remas kontolku.

Cerita sex Kemudian, tanpa kukomando, Varia berusaha mencabut kontolku yang tampak mengkilat karena cairan spermaku dan cairan memeknya. Dengan posisi 69, kemudian ia meneduhi aku dan langsung mulutnya bergerak ke kepala kontolku yang sudah mulai layu. Aku memandangi lobang memeknya. Varia terus mengulum dan memainkan lidahnya di leher dan kepala kontolku. Tangan kanannya terus mengocok-ngocok batang kontolku. Sesekali ia menghisap dengan keras lobang kontolku. Aku merasa nikmat dan geli.

“Ohh.. Varia.. Geli..” desahku lirih.

Namun Varia tidak peduli. Ia terus mengecup, mengulum dan mengocok-ngocok kontolku. Aku tidak tinggal diam, cairan rangsangan yang keluar dari vagina varia membuatku bergairah kembali. Aku kemudian mengecup dan menjilati lobang memeknya. Kelentitnya yang berada di sebelah atas tidak pernah aku lepaskan dari jilatan lidahku. Aku menempelkan bibirku dikelentit itu.

“Oh.. Ted.. nikmat.. ya.. Oh..” desisnya.

Varia menghentikan sejenak aksinya karena tidak kuat menahan kenikmatan yang kuberikan.

“Oh.. Terus.. Sss.” desahnya sembari kepalanya berdiri tegak.

Kini mememeknya memenuhi mulutku. Ia menggerak-gerakkan pinggulnya.

“Ohh.. Yaahh. Teruss.. Oh.. Ooohh” aku menyedot kuat lobang vaginanya.
“Ted.. Akukk ohh.. Keluuaarra.. Ssshhss..”

Cerita Panas - Ia menghentikan gerakannya, tapi aku terus menyedot-nyedot lobang memeknya dan hampir senmua cairan yang keuar masuk kemulutku. Kemudian dengan sisa-sisa tenaganya, kontolku kembali menjadi sasaran mulutnya. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Kuakui, Varia merupakan wanita yang sangat pintar membahagiakan pasangannya.

Varia terus menghisap dan menyedoti kontolku sembari mengocok-ngocoknya. Aku merasakan nikmat yang tiada tara.

“Oh.. Varia.. Teruss.. Teruss..” rintihku menahan sejuta kenikmatan. Varia terus mempercepat gerakan kepalanya.
“Au.. Varia.. Aku.. Keluuarr.. Oh..”

Croott.. Croott.. Croot..

Maniku tumpah ke dalam mulutnya. Sementara varia seakan tidak merelakan setetespun air maniku meleleh keluar.

“Terimakasih sayang..” ucapku..

Aku merasa puas.. Ia mengecup bibirku.

“Ted.. mungkinkah selamanya kita bisa seperti ini. Aku sangat puas dengan pelayananmu. Aku tidak ingin perbuatan ini kau lakukan dengan wanita lain. Aku sangat puas. Biarlah aku saja yang menerima kepuasan ini.” Aku hanya terdiam.

Sejak saat itu, aku sering meniduri di kamarnya, selalu dalam keadaan telanjang bulat, terkadang dia juga tidur di dalam kamar kostku, tentu saja dengan mengendap-endap. Terkadang, kami tidur saling tumpang tindih, membentuk posisi 69, aku tertidur dengan menghirup aroma segar kemaluannya, sedangkan Varia mengulum penisku. Di kala pagi, penisku selalu ereksi, diemut-emutnya penisku yang ereksi itu, sementara aku dengan cueknya tetap tidur sambil menikmati oralnya, terkadang aku jilat kemaluannya karena gemas.

cerita dewasa seru nikmatnya aku menjadi piala bergilir para wanita hot

$
0
0
"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru "cerita seru 17+ "Cerita Porno ML" Kali ini warna-xp  akan berbagi Cerita Dewasa Hot yang berjudul "Cerita Nikmatnya Jadi Pahlawan Digilir Wanita". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.
Berikut Cerita yang Berjudul "Cerita Nikmatnya Jadi Pahlawan Digilir Wanita"

Saya berasal dari Tasikmalaya dan sudah 2 tahun menempuh kuliah di Jakarta. Di siniaku tinggal di sebuah rumah kost yang dihuni banyak mahasiswa perantauan sepertiku. Kisah ini bermula ketikaaku sedang berbelanja ke sebuah mall di Jakarta.aku tidak sendirian, tapi bersama 2 gadis teman kostku, mereka adalah Diana dan Sinta. Keduanya cantik dan sama-sama warga keturunan sepertiku. Diana adalah seniorku semester akhir, sama-sama jurusan manajemen denganku, sifatnya pendiam, banyak yang mengatakan dia judes karena jarang tersenyum, karena sifat tertutupnya inilah temannya cuma sedikit, tapi kalau sudah akrab ternyata orangnya baik dan menyenangkan. Dia sering membantuku dalam tugas-tugas kuliah. Hubungan kami seperti kakak adik, orangnya putih cantik, tinggi, rambut panjang, wajah oval dan bodinya ideal, kalau dilihat-lihat mirip dengan Vivian Hsu, sedangkan Sinta seangkatan denganku tapi dari fakultas psikologi, pacarnya adalah salah satu temanku yang sedang belajar di luar negeri, sifatnya periang dan humoris, kadang-kadang suka bercanda kelewatan, tingginya skitar 160 cm, bodinya langsing, berambut lurus sebahu, wajahnya putih licin dengan hidung mancung, dia danaku termasuk beberapa dari segelintir orang yang dekat dengan Diana.

Malam itu langit sudah gelap kira-kira jam 19:00, kami sudah selesai berbelanja dan sedang menuju tempat parkir bertingkat. Tempat itu sudah sepi dan gelap karenaaku kebetulan parkir di tingkat agak atas jadi jarang ada kendaraan. Suasana di sana cukup menyeramkan hanya diterangi lampu remang-remang. Tiba-tiba kami dikejutkan oleh 2 orang preman berpenampilan sangar yang menghadang jalan kami.

"Hei babi, tunggu dulu kalo mau lewat serahin dulu duit yang kalian punya, ayo!" kata yang kurus gondrong itu.

"Wah gile bawa cewek juga nih dia, cakep-cakep lagi, eh cewek mau main sama kita nggak!" timpal temannya yang berambut cepak.aku segera bergerak menepis tangan si cepak ketika hendak mengelus pipi Diana yang tampak ketakutan.

"Hei, hei.. kalau mau duit gua ada tapi jangan macam-macan sama temanku!" bentakku padanya.

Rupanya mereka tidak terima dan si gondrong mengeluarkan pisau lipatnya dan menyerang ke arahku,aku menghindar dan menangkap pergelangan tangannya, kupuntir dengan jurus aikido yang kupelajari sejak SMA, "Ci Diana, Sinta, cepat masuk ke mobil dan lari, jangan tunggu gua!" seruku pada mereka seraya memberi kunci mobil pada Diana, mereka segera masuk ke mobil dan kudengar mesin sudah dinyalakan tapi bukannya lari malah menungguku.

"Heh bangsat, mau jadi jagoan loe, ayo kita hajar dia dulu Wan baru kita kerjain cewek-ceweknya," kata yang gondrong pada temannya. Si cepak menerjang ke arahku tapi kutendang perutnya sampai terhuyung-huyung ke belakang.

"Ayo masih berani maju?" tantangku dengan memasang kuda-kuda. Yang cepak itu masih belum kapok, dia mengeluarkan pisaunya dan mencoba menusukku, kami sempat terlibat pertarungan seperti dalam film-film action. Tanganku sempat tersabet pisau dan membuat luka gores sepanjang kira-kira 10 cm, namunaku berhasil merebut pisau si gondrong dan kupatahkan pergelangan tangannya, sementara yang cepak terkena tinjuku pada mulutnya sehingga terlihat darah pada bibirnya.

Sebenarnyaaku mulai kewalahan tapiaku mencoba tetap tenang dengan menggertak mereka dengan pisau yang kurebut sambil berdoa dalam hati, kami terdiam sesaat lalu mereka perlahan-lahan mundur, membalikkan badan dan kabur entah kemana, akhirnya berguna juga ilmu bela diri yang kupelajari selama ini.aku segera masuk mobil, kusuruh Diana segera tancap gas, dengan wajah masih tampak tegang dia segera menjalankan mobil dan keluar dari situ.

Sinta berkata padaku, "Ihh tangan kamu berdarah tuh, kamu nggak apa-apa?". Sinta membantu mengobati lukaku dengan peralatan P3K di mobilku.

"Leo, kamu nggak apa-apa, kita ke rumah sakit ya," sambung Diana.

"Ah nggak usah kok cuma luka gores aja, nggak sampai kena tulang lagi, tinggal diobatin dan diperban sendiri aja, kalian tenang sajalah, harusnya gua yang terima kasih pada kalian, kalian sudah gua suruh kabur dulu tapi malahan nungguin, kalau gua kalah tadi gimana coba!"

"Leo, kamu masih anggap Cici ini temanmu nggak sih, kamu pikir kita tega ninggalin kamu sendirian kayak gitu!" kata Diana dengan ketus dan menatap tajam ke arahku.

"Udah Ci, lagi nyetir jangan marah-marah, Leo kan tadi kuatir keselamatan kita juga, uuhh.. kamu sih asal omong!" Sinta mencoba menenangkan sambil menyikut dadaku,aku diam saja daripada ribut sama cewek, bukannya takut tapi bikin pusing apalagi mendengar omelan Sinta kalau lagi bawel.

Sesampainya di kost,aku menyuruh mereka istirahat saja supaya tenang,aku sendiri segera masuk kamar. Kira-kira jam 9 malam,aku sedang membaca tabloid Bola, pintuku diketuk, ternyata yang datang Diana dan Sinta yang sudah memakai pakaian tidur.

"Loh, ngapain kalian berdua ke sini malam-malam begini?" tanyaku.

"Kita cuma mau berterima kasih barusan itu, kamu tadi hebat banget deh Le, mirip Jet Lee aja aksinya," puji Sinta dengan tersenyum.

"Boleh kami masuk, ngobrol-ngobrol sebentar?" tanya Diana.

Akhirnya kupersilakan mereka masuk juga mumpung belum ada yang lihat.

"Gimana lukamu Le, sori banget ya demi kita kamu jadi gini, kalo nggak ada kamu nggak tau deh gimana nasib kami," kata Sinta sambil memegangi lenganku yang sudah diperban.

"Ah luka kecil, nggak lama juga sembuh kok, kalian tenang deh."

"Le, kamu hebat deh tadi, makannya kita ke sini rencananya mau membalas budi nih, kami ada hadiah kecil buat kamu," sahut Diana.

"Oh, nggak usah Ci, kita kan temen kok pake hadiah-hadiahan segala."

"Eee, harus diterima lho kalo nggak gua nggak mau omong sama kamu lagi nih!" sambung Sinta setengah memaksa.

"Ya, iya deh,aku terima aja biar kalian puas, makasih loh."

"Tapi loe tutup mata yah, soalnya ini surprise loh," katanya lagi.

"Wah, apa sih pake rahasia segala, ya udah deh, gua merem nih," kataku.

aku bersandar di ranjang sambil memejamkan mata, kudengar suara tirai ditutup dan Diana berkata, "Awas jangan ngintip ya, ntar batal loh hadiahnya!" disambung dengan suara Sinta ketawa cekikikan.

Akhirnyaaku merasakan salah seorang duduk di sampingku dan meraih tanganku.

"Sudah siap?" ternyata suara Diana.

"Sudah, boleh buka mata belum Ci?"

"Tunggu bentar lagi." jawabnya.

Tanganku disentuh & diusapkan pada suatu benda kenyal olehnya. Betapa kagetnyaaku ketika meraba benda itu ternyata adalah payudara wanita. Segera kubuka mata dan benar saja, Diana duduk di samping kiriku tanpa sehelai benangpun dan menumpangkan tanganku di payudaranya, sementara Sinta yang juga sudah polos mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu meja sehingga suasana menjadi remang-remang.

"Nah kalo gini kan jadi romantis suasananya." katanya.

Benar-benar kaget bercampur terangsang aku saat itu,aku baru pertama kalinya melihat mereka polos. Tubuh Diana ternyata benar-benar aduhai, perut rata, paha jenjang yang mulus, bulu kemaluan yang rapi dan lebat, dan payudaranya lumayan besar dan kencang, benar-benar mirip dengan Vivian Hsu yang sering kulihat gambar-gambar bugilnya. Tubuh Sinta tidak kalah menarik walaupun payudaranya tidak sebesar Diana, mungkin hanya 34 dengan puting merah muda dengan bulu kemaluan yang lebat pula.

"Loh, kok.. kok begini sih, terima kasihnya kelewatan deh kayaknya," kataku sedikit gagap dan jantungku berdebar kencang karenaaku belum pernah main dengan perempuan lain selain pacarku sendiri.

"Tidak Le, kamu memang pantas menerimanya, jadi hutang budi ini impas," jawab Diana lalu dia membuka ikat rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai bebas sedada.

"Wah, Ci liat, mukanya merah tuh, dia malu sama kita kali," kata Sinta sambil tertawa.

"Nggak usah malu Le, kita kan temen dekat bukan orang lain," kata Diana seraya membelai pipiku dan mencium bibirku. Imanku langsung runtuh karena perlakuan mereka, begitu bibirnya menempel di bibirku segera kusambut dengan tarian lidahku di mulutnya, lidah kami saling beradu dengan penuh nafsu, tanganku sudah mulai memijat-mijat buah dadanya dan mulai turun meraba-raba paha mulusnya naik lagi ke kemaluannya dan kuberikan sentuhan halus pada klistorisnya.

Diana yang biasanya pendiam dan lemah lembut itu, malam itu begitu liar & penuh nafsu jauh dari yang sehari-hari. Sinta tidak tinggal diam, dia memelorotkan celana trainingku dan CD-ku sehingga barangku yang sudah tegang menyembul keluar. "Wah besar juga nih, pantes si Vivi betah sama lu Le," godanya. Dijilatinya senjataku dengan penuh nafsu, lalu dimasukkan ke mulutnya dan diemut-emut seperti seperti permen lolipop. Sementara ciumanku pada Diana sudah mulai turun ke dagunya, lalu ke leher. Kusibakkan rambut panjangnya ke samping kiri lalu kujilat-jilat leher kanannya, kugigit pelan sambil menyapunya dengan lidahku. Nafas Diana sudah mulai kacau matanya terpejam sambil mendesah dan meremas-remas rambutku,aku sendiri merasakan sensasi hebat pada batanganku yang sedang dikulum Sinta, baru pertama kalinya kurasakan kenikmatan bercinta dengan dua wanita.

Tanganku mulai naik dari kemaluannya menuju dadanya dan lidahku turun menuju sasaran yang sama, akhirnya kutangkap dada kanannya dengan tanganku dan dada kirinya dengan mulutku, disaat yang sama juga tangan kiriku mengelus-elus pantatnya yang indah itu. Puting yang ranum itu kusedot dan kutarik-tarik dengan mulutku dan dada kanannya kuremas-remas sambil memencet putingnya.

Setelah beberapa saat kurasakan barangku mau meledak karena kuluman Sinta.

"Sin, Sin udah stop dulu.. gua udah nggak tahan nih!" kataku terbata-bata.

Akhirnya dia menghentikan kegiatannya dan berkata, "Lu gitu ah, masa mainnya sama Ci Diana terus, kamu nggak suka Sinta ya, ntar gua bilangin loh ke Ko Hendy (pacar Diana) biar digebuk hehehe.."

"Sori dong Sin, abis kan tadi Ci Diana yang mulai dulu, jadi dia yang duluan dapet."

"Ya udah, biar adil kita undi saja siapa yang lebih dulu melayani Leo, gimana Sin?" Diana memberi usul. Mereka berdua suit dan yang menang adalah Diana.

"Yah, Sinta kalah, ya udah Cici duluan deh, jahat ah!" kata Sinta mencibir pada Diana.

"Tenang Sin kamu juga ntar kebagian kok, Leo kan kuat, ya nggak," kata Diana sambil melirik padaku. Kini Diana berbaring terlentang di ranjang dan Sinta duduk di tepi ranjang menunggu. Kuciumi sekujur tubuhnya mulai dari bibir dan sesampainya di kemaluan, kuangkat kedua kakinya ke bahuku sampai tubuhnya setengah terangkat lalu kudekatkan wajahku ke pangkal pahanya. Bulu-bulu lebat itu kusibakkan dengan jariku dan kujilati belahan di tengahnya. Lidahku bermain-main dengan ganas di daerah itu membuat tubuh Diana mengelinjang-gelinjang disertai suara-suara rintihannya. Tidak kuhiraukan lagi bahwa gadis ini sebenarnya adalah seniorku dan kuanggap kakak angkatku yang harusnya kuhormati, yang terpikir saat itu hanyalah nafsu dan nafsu yang makin membara.

Mendadak kurasakan sebuah tangan dengan jari-jarinya yang lembut menggenggam batang kemaluanku yang nganggur. Pemilik tangan lembut itu adalah Sinta yang tidak tahan hanya menjadi penonton. Dikocoknya batang kejantananku lalu dimasukkan ke mulutnya dan diemut-emut, sementara lidahku terus bekerja di liang kewanitaan Diana, tanganku membuka bibir kemaluan yang rapat itu sampai kulihat tonjolan kecil di tengahnya, dan kumasukkan lidahku lebih dalam lagi agar bisa menjilat benda itu. Rintihan Diana makin menjadi-jadi sambil meremas-remas sprei dan Sinta berpindah menciumi payudara Diana.

Sesaat kemudian kedua paha Diana mulai menjepit kepalaku, badannya tertekuk ke atas. "Oh, Leo.. akhh.. ah!" Erangan itu diiringi menyemburnya cairan hangat berwarna bening membasahi mulutku, setelah itu kuturunkan badannya dan Sinta membantuku menjilati cairan yang masih tersisa di kemaluan Diana sampai bersih, tubuh Diana mulai melemas kembali.

"Leo, kamu waktu main sama Vivi juga seperti ini ya, permainanmu bagus sekali," puji Diana padaku.

"Ah biasa aja kok Ci," sahutku sambil memiringkan tubuhnya dan kuarahkan batangku ke lubang yang sudah basah itu. Sedikit demi sedikit batang itu mulai tertancap di lubang itu diikuti desisan Diana sampai akhirnya dengan susah payah akhirnya mentok juga batangku di kemaluannya yang sempit itu. Setelah ituaku mulai memacu badanku maju mundur sambil meremas-remas payudaraya dan Sinta menjulurkan lidahnya untuk beradu dengan lidahku. Sungguh nikmat sekali rasanya menikmati pijatan-pijatan dinding liang kewanitaan Diana sambil memijat payudaranya dan bermain lidah dengan Sinta, sekali-sekali Sinta juga menjilati leher dan telingaku. Benar-benaraku merasakan diriku bagaikan seorang kaisar yang sedang dilayani selir-selirku saat itu.

Beberapa saat kemudianaku merasa mau keluar dan berkata, "Ci, mau keluar sebentar lagi nih."

"Siram di mulut.. ohh.. ahh.. di mulut Cici!" katanya lirih.

Akhirnya kami klimaks bersama dan kusuruh dia membuka mulut untuk menyemprot spermaku. Cairan putih kental membanjiri mulutnya sampai menetes di sekitar bibirnya, Sinta pun ikut menjilati spermaku yang masih berlepotan di batangku. Diana sekarang tergolek lemas dengan sisa-sisa sperma masih membekas di bibir, dagu, dan lehernya, sesudah mengatur nafas dia tersenyum padaku dan berkata, "Bisa-bisa besok pagi Cici nggak bisa kuliah gara-gara kecapean nih," jarang-jarang dia tersenyum begitu, padahal wajahnya semakin manis kalau lagi senyum. "Sama Ci, saya juga gitu mungkin, sekarang Cici istirahat aja dulu deh, Sinta udah nggak sabar nih," jawabku sambil merengkuh tubuh Sinta dalam pelukanku.

"Sin, biarin Cici istirahat di ranjang dulu ya, kita mainnya di tempat lain dulu, oke.."

"Ya terserah kamu deh, asal jangan di luar kamar, kan malu," katanya sambil memencet hidungku dengan nakal.

"Ya, iyalah masa di luar sih, dasar cewek sableng," kataku sambil membantunya berdiri.

Kami berdiri berhadapan saling peluk tanpa mengenakan selembar benangpun, kutatap wajah dan matanya dalam-dalam, semakin dilihat semakin cantik. Kurapatkan dia ke tembok, kukecup keningnya merambat ke telinganya dimanaaku berbisik, "Sin, kamu pernah melakukan ini pada siapa saja?"

"Baru loe, Andry, dan bekas pacar gua di SMA, loe sendiri gimana Le, gua ini cewek keberapa yang luperlakukan begini?"

aku terdiam sesaat lalu kujawab, "Selain Vivi dan Ci Diana mungkin kamu yang ketiga dan terakhir bagiku Sin."

"Kenapa loe bilangaku yang terakhir Le?"

"Ya, karenaaku sudah berdosa pada Vivi,aku tidak mau menambahnya lagi."

"Hihihi, ternyata masih ada juga pria lugu seperti kamu Le."

Lalu dia berkata di dekat telingaku, "Jadi loe belum bisa membedakan antara seks dan cinta," habis menyelesaikan kata-kata dia langsung mengulum telingaku dan kubalas dengan meraba punggung mulus dan pantatnya.

Kami saling raba bagian-bagian sensitif selama beberapa saat dan kini kuangkat kaki kanannya masih dalam posisi berdiri dengan bersandar di tembok. Pelan-pelan kumasukkan batang kemaluanku ke liang yang sudah becek itu, benar-benar sempit milik Sinta ini, lebih sempit dari Diana sehingga dia meringis kesakitan sambil mempererat cengkramannya di pundakku saat kumasukkan batangku.

"Aduhh.. ahh.. pelan-pelan Le, sakit.. ahh..!" Sedikit demi sedikit batangku sudah masuk setengahnya.

Kuhentikan gerakanku sejenak sambil berkata, "Sin, kamu siap?"

"Siap apaan sih.. aawww..sakitt!" jeritnya. Sebab saat dia bilang 'sih' kuhujamkan sekuat tenaga sisa batangku yang belum masuk sampai mentok dan kurasakan kepala batang kejantananku menghantam dasar kemaluannya dengan kuat sehingga tubuhnya tersentak dan matanya membelakak kaget, telapak tanganku sudah kusiapkan di belakang kepalanya agar ketika terkejut kepalanya tidak membentur tembok.

"Jahat loe, bikin kaget gua aja," tanpa banyak bicara lagi kugerakkan pantatku maju mundur membuatnya mengerang-erang setiap kusentakkan tubuhku ke depan. Dadaku saling bergesekan dengan dadanya. Sambil terus menggenjot kuciumi terus bibirnya sehingga erangannya tertahan, yang terdengar hanya suara, "Emmhh.. emmhh.. emhmm.."

Beberapa saat kemudian tubuhnya kurasakan seperti menggigil dan dia mempererat pelukannya, demikian juga aku makin erat memeluknya sampai kurasakan hangat pada batang kejantananku disusul keluarnya cairan bening dari liang senggama Sinta, cairan itu mengalir deras dari sumbernya terus turun ke pahanya dan sampai ke ujung kakinya. Perlahan-lahan gerakanku melemah dan akhirnya berhenti, kuturunkan kakinya dan kulepaskan batangku yang masih menancap di kemaluannya. Tubuh Sinta yang sudah basah kuyup oleh keringat melemas kembali dan merosot sampai terduduk di lantai, keringat di punggungnya membasahi tembok di belakangnya. Kuambil tisu lalu kubersihkan cairan kenikmatan yang mengalir membasahi tungkainya.

Kami berdua terdiam sesaat memulihkan tenaga kami yang terkuras. Setelah kurasa segar kembali kuperhatikan dia yang masih terduduk lemas di lantai dengan kaki kiri ditekuk, mataku terpaku mengagumi keindahan tubuhnya membuat gairahku bangkit kembali. "Ngapain sih loe, serem amat melototin gua kaya gitu," katanya sambil menyilangkan kedua tangan menutupi dadanya. Tanpa menjawabnya kutarik lengannya lalu kubuat posisinya berdiri membelakangiku dengan kedua tangannya bertumpu di pinggir meja belajarku. "Aduh.. tunggu dulu Le, gua masih capek, loe jahat ih!"

Dengan segera kubasahi batang kejantananku dengan ludah lalu kumasukkan ke lubang pantatnya dengan paksa dan kuhentakkan biasa saja tapi dia malah menjerit histeris, "Awww.. sakit, toloongg!" Jeritannya ini sempat membuatku kaget juga karena kencang sekali,aku takut sampai mengundang perhatian tetangga sebelahku, untungnya lokasi kamarku ini agak di ujung namun jeritannya tadi cukup luar biasa.aku melepaskan sebentar tusukanku dan mengintip dari jendela apakah ada yang datang ke sini, legaaku melihat koridor masih sepi tanpa suara dan kamar sebelahku juga sudah gelap, kurasa dia sudah terlelap.

Kudekati Sinta masih tetap dalam posisinya. "Aduh Sin, itu suara tolong dikecilin dong volumenya, gawat nih kalo ada yang tau, pake tolong segala lagi, bisa-bisa dikira ada pembunuhan."

Dasar cewek bandel, dia malah sambil tertawa berkata, "Lucu tampang kamu lagi panik Le, masa kamu lupa si Ferry tetangga sebelah loe kan lagi pulang makanya gua kagetin loe, ini balasan waktu tadi ngagetin gua (ketika posisi berdiri), jadi kita seri hihihi!"

"Ooo jadi loe sengaja ya, awas loe ayo sini tunggu ya balasan gua ntar!" kataku menghampirinya. Dia malah berkelit sambil berlari kecil.

"Wek, sini tangkep kalo bisa," ejeknya dengan menjulurkan lidah.

"Cewek bandel, awas kalo kena ya!"

"Lho kalian lagi ngapain, kok kayak anak kecil aja sih, dari tadi ribut terus," kata Diana yang sudah bangun.
"Ini Ci, gua lagi kasih pelajaran buat si bandel nih."

Akhirnya kutangkap setelah dia terdesak di lemari pakaianku di sudut ruangan, kupeluk dia dari belakang, "Nah ketangkep loe sekarang, mau ke mana lagi."

"Hihihi Leo ampun ah, jangan kasar-kasar!" dia masih tertawa-tawa ketika itu, laluaku membuat posisinya seperti tadi lagi, kini kedua tangannya yang bertumpu pada lemari.

"Sekarang tau rasa nih balesan gua!" kataku dengan senyum penuh kemenangan.

Kutuntun batang kejantananku memasuki lubang pantatnya yang sempit, sedikit demi sedikit akhirnya amblas seluruhnya. Waktu kumasukkan suara tawanya perlahan-lahan berubah menjadi suara rintihan, senyumnya sirna berganti menjadi ekspresi kesakitan, "Hi.. hi.. hi.. Leo udah ah, lepasin ah.. ahh.. jangan.. ahh.. sakit..!" Mendengar rintihan tak karuan itu nafsuku semakin bangkit, pinggulku segera bergerak maju mundur dengan ganas. Dasar sifatnya bawel, waktu bertempurpun dia masih sempat berceloteh sambil merintih, "Akhh.. kamu.. sadis.. ah.. ntar gua mau.. ohh.. lapor.. aakhh.. sama.. sama Vivi.. ahh!"

Pinggulnya ikut berpacu menyelaraskan dengan gerakanku, yang paling enak adalah saat sentakan kita saling berlawanan arah sehingga menambah tenaga tusukanku agar menancap lebih dalam, bila sudah begitu selalu histeris tapi tidak sehisteris waktu mengagetkanku tadi. Payudaranya juga ikut berayun-ayun kesana kemari, kedua putingnya kutangkap dengan jariku, kupuntir, kutarik, dan kupencet tanpa menyentuh dadanya,aku sengaja berbuat begitu agar dia penasaran dan memohon padaku. Benar saja perkiraanku setelah beberapa lama kumainkan putingnya tanpa menyentuh dadanya dia mulai memohon.

"Le.. ahh.. kamu kok.. oohh.. cuma mainin.. aahh putingnya.. remas dadaku Le.. please!"

"Hehehe.. gua kan udah janji mau ngebales loe tadi, tunggu aja sampai saatnya nanti Sin, hehehe," jawabku sambil tetap menggenjot lalu tangan kiriku menjambak rambutnya hingga kepalanya menengadah ke atas.

"Aaawww.. kamu.. kamu.. ahh.. jahat.. kasar.. awas ya nanti!" Puas hatiku menyiksa si bandel ini hingga tak berkutik memohon-mohon padaku. Menurutku bercinta dengannya lebih enak daripada Diana yang agak pasif, Sinta cukup pintar mengimbangi gerakan-gerakanku, staminanya pun lebih baik sedangkan Diana belum apa-apa sudah takluk, maklum Sinta ini orangnya rajin fitness.

"Uaah.. mau keluar Sin!" jeritku ketika mau mencapai puncak.

"Gua juga.. aahh.. ayo perdalam lagi.. ouchh!"

"Uahh.." begitu spermaku muncrataku langsung berteriak dan meremas kedua buah dada Sinta dengan keras disusul pula oleh jeritannya.

"Aaakkhh sakiitt.. eenakk..!" Tanpa melepas batang kejantananku , kepalaku menyelinap ke balik ketiak kirinya, sasaranku adalah puting susu yang ranum itu. Mulutku menangkap benda itu lalu kusedot dengan gemas sementara tanganku masih meremas buah dadanya. Kubalikkan tubuhnya hingga kami saling berdiri berhadapan. "Sin, kamu nggak menyesal melakukannya padaku?" tanyaku, dia hanya menggeleng dengan nafas yang masih memburu, tubuhnya licin mengkilap karena berkeringat. "Le gua capek berdiri terus, bantu gua ke ranjang dong," pintanya. Maka kugendong dia ke ranjang dengan kedua tanganku sambil bercumbu mesra, kubaringkan dia di sebelah Diana yang sudah bangun, laluaku duduk di tepi ranjang karena ranjangku tidak cukup berbaring 3 orang.

"Wuiih main sama Sinta ribut banget, sori ya ngebangunin Cici nih," kataku pada Diana.

"Eee.. loe yang sadis kok masih nyalahin gua, awas ya!" kata Sinta sambil menangkap kemaluanku dan menggenggamnya erat.

"Idiih.. idihh.. gitu ya, lepasin Sin malu tuh diliatin Ci Diana!"

"Minta ampun dulu, kalo nggak kagak bakalan gua lepas nih!"

"Iya, sori.. sori deh yang mulia putri, sekarang lepas dong!" gila bukannya dilepas malahan dijilatinya batang kejantananku yang masih ada sisa-sisa sperma dan cairannya itu.

"Kalian kok berantem melulu sih, lucu ah!" kata Diana lalu dia mendekati kami dan ikut menjilati batang kejantananku.aku jadi merem melek keenakan menikmati permainan mulut mereka sambil mengelus-elus rambut indah Diana.aku lalu menyandarkan badanku di ujung ranjang agar lebih nyaman, kedua gadis cantik ini kini berada di depanku sedang mempermainkan kemaluanku. Jilatan demi jilatan, emutan demi emutan membuatku menyemburkan kembali maniku namun kali ini sudah tidak banyak lagi yang keluar akibat terkuras pada ronde-ronde sebelumnya. Dengan rakusnya mereka berebutan melahap cairan putih itu sampai habis bersih, pada bibir-bibir mungil itu masih terlihat percikan spermaku.

Mereka lalu menyuruhku telentang di ranjang,aku tidak tahu mereka mau apa lagi tapi kuturuti saja. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda. Sinta naik ke atas wajahku berhadapan dengan Diana dan menyuruhku agar menjilati kemaluannya. Sambil kuelus-elus pantat yang mulus itu, lidahku menjelajahi liang kemaluannya, gerakan lidahku bervariasi dari berputar-putar membuat lingkaran, mempermainkan klitorisnya, menggigit lembut klistorisnya, menusukkan jari tengahku sampai mendorong-dorongkan lidahku ke liang itu.

Tanganku bargantian memijati kedua payudara Sinta dan mengelus paha serta pantatnya, suatu ketika kuraba payudaranya, tanganku juga bertemu tangan Diana di situ, jadi masing-masing payudara Sinta dipijati 2 tangan. Suara desahan mereka berdua memenuhi kamarku, terkadang suara itu berubah menjadi, "Emhh.. emhh.. emhh!" sepertinya itu suara mereka berdua sedang berciuman sehingga desahannya terhambat,aku tidak tahu persis karena waktu itu pandanganku tertutup tubuh Sinta.

Goyangan pinggul Sinta bertambah dahsyat ditambah lagi jepitan pahanya terkadang mengencang membuatku agak kewalahan mengatasinya, sementara Diana yang tidak kalah gilanya makin mempercepat gerakannya sehingga terasa sedikit sakit pada buah pelirku akibat tindihannya.aku pun tak mau kalah, kubalas dengan menggerakkan pinggulku, kurasakan batang kejantananku sudah terasa licin dan hangat oleh cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, bersamaan dengan itu terdengarlah jeritan histeris Diana yang tidak lama sesudahnya disusul erangan Sinta dan tetesan cairan kenikmatannya ke wajahku. Tubuh keduanya mengejang di atas tubuhku selama beberapa saat, kurasakan goyangan Diana mulai melemah sampai akhirnya berhenti, Sinta turun dari wajahku dan langsung menjatuhkan diri di sampingku. Kulihat tampang Diana sudah kusut, rambut panjangnya berantakan sampai menutupi sebagian wajahnya dan tubuhnya sudah bermandikan keringat, dia jatuh telungkup di atasku, payudaranya menindih dadaku, empuk dan nikmat sekali rasanya, lebih enak dari ditindih bantal bulu angsa sekalipun.

Begitu w bahkan Diana, gadis bagaikan gunung es itu sudah tidak perawan lagi, tapiaku tidak peduli soal itu yang penting kenikmatan yang kudapat waktu itu sangat hebat, lagipula liang kemaluan mereka masih sempit karena menurut pengakuan mereka jarang melakukannya karena pacar mereka tinggal terpisah jadi jarang bertemu. Gara-gara permainan liar malam itu besok paginyaaku tidak ikut kuliah jam 7 karena tubuhku pegal-pegal terutama bagian pinggang seperti mau copot rasanya, kumatikan wekerku dan meneruskan tidur sampai jam 10.00 ketika si bandel Sinta menggedor pintuku, "Wei.. wei.. bangun pemalas, semalam ngapain aja loe!"

Cerita Dewasa Terbaru Nikmati Memek Rapat Cewek Lonte

$
0
0
"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru "cerita seru 17+ "Cerita Porno ML" Kali ini warna-xp  akan berbagi Cerita Dewasa Hot yang berjudul "Memek Rapat Si Gadis Panggilan (Lonte)". Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+. Cerita ini lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita ini hanyalah fiksi belaka, Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.
jangan lupa saksikan yang heboh berikut : Ngentot Enak dengan Polwan
Berikut Cerita yang Berjudul "Memek Rapat Si Gadis Panggilan (Lonte)"

cerita dewasa terbaru | Kehidupan di dunia memang berjalan seperti nasehat Sang Budha di atas. Setidaknya itulah romantika kehidupan yang dialami kedua tokoh dalam cerita kita kali ini. Tokoh yang pertama adalah Faried, seorang sopir taksi berusia 31 tahun yang melewatkan hari demi hari kehidupannya dengan beragam nuansa: terkadang sangat melodramatis, romantis, sentimentil, bahkan lucu. 

Selama bekerja sebagai sopir taksi di ibukota selama beberapa tahun Faried telah banyak menemui kejadian yang menegaskan fenomena itu. Suatu ketika, ia mengembalikan dompet seorang ibu yang ketinggalan di taksinya.Sesungguhnya, ia tidak mengharapkan keuntungan apa-apa dari situ, sebab baginya kejujuran dan kepolosan sudah menjadi bagian integral dari jiwa, tubuh dan segenap aktifitas kesehariannya. Kalau pun kemudian, si ibu dengan ekspresi wajah lega dan ucapan terima kasih tak terhingga, lalu memberikan uang sebagai penghargaan atas 'jasa' nya, dan kemudian dengan halus si sopir itu menolaknya, itu semata-mata karena apa yang telah ia lakukan sudah menjadi tugasnya. Komitmen Faried untuk menjunjung tinggi 'harkat ke-supir taksi-an' saya, tak lebih. Pada kesempatan lain, ia menolong seorang korban kecelakaan lalu lintas di depan kampus sebuah perguruan tinggi. Ia segera membawanya ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat, dengan tidak memperhitungkan lagi berapa tarif taksi yang dapat diperolehnya bila ia tetap mengabaikan kejadian itu. Semua terasa seperti tindakan 'bawah sadar' yang telah terbentuk sedemikian rupa selama bertahun-tahun, sejak ayahnya yang telah almarhum menanamkan nilai-nilai kearifan tradisional dalam diri Faried.

Hari itu Faried kembali menjalani rutinitasnya seperti biasa. Untuk yang satu ini memang bukan rutinitas yang lazim, karena setiap petang tiba, ia menjemput Ayu (25 tahun), tokoh sentral berikutnya, yang adalah seorang wanita panggilan 'kelas atas’ yang tinggal di sebuah rumah mewah di sebuah kompleks pemukiman real estate, untuk kemudian membawanya ke suatu tempat, di mana saja, yang telah disepakati sebelumnya oleh pelanggan setianya itu. Ayu sudah menyewa taksi Faried selama enam bulan. Jadi pada jam-jam tertentu–biasanya petang hari–Faried menjemputnya di rumah tersebut, membawanya ke tempat yang senantiasa berbeda-beda tergantung mana yang ditunjuk wanita itu, lantas mengantarnya kembali pulang setelah 'bisnis'-nya usai pada jam-jam tertentu pula. Ayu membayar cukup mahal untuk tugas tersebut dan Faried menerima itu sebagai bagian tak terpisahkan dari harkat 'ke-supir taksi-an' nya. Ia tidak menganggap itu sebagai kerja yang hina lantaran menerima bayaran dari hasil desah dan keringat maksiat Ayu. Ini bagian dari tugas, demikian ia mencari alasan pembenarannya. Faried selalu menganggap persetan dengan semua anggapan sinis tentang dirinya. Baginya, ia tetap memiliki hak untuk menentukan sikap dan melakukan apa yang terbaik bagi dirinya sendiri. Prinsip sederhana memang tapi logis. Sudah empat bulan lamanya Faried melakukan 'tugas rutin' itu. Ia sudah berusaha menghilangkan beban psikologis apa pun termasuk perasaan cinta. Terus terang sebagai seorang pria, Faried memang tidak dapat mengingkari kata hati bahwa Ayu memang cantik dan diam-diam ia telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Dengan rambut sebahu, wajah oval proporsional, hidung bangir, kulit putih dan postur tubuh ramping semampai, Ayu tampil mempesona mata setiap pria yang melihatnya, termasuk dirinya. Sebagai lelaki bujangan dan normal, Faried tidak dapat menepis getar-getar aneh saat wangi parfum Ayu yang khas menyerbu hidung ketika ia masuk ke taksinya. Tapi ia berusaha menekan perasaan itu sekuat-kuatnya. 

Terlebih, ketika muncul rasa cemburu, saat Ayu terlihat digandeng oom-oom kaya yang lebih pantas menjadi ayahnya. Faried seyogyanya harus menempatkan diri pada posisi yang benar: ia adalah pelanggan dan saya hanya supir taksi. Maka ia mematuhi 'rambu-rambu' itu secara konsisten. Terlebih secara fisik dan finansial ia kalah jauh dibanding Ayu, mana mungkin wanita gedongan dan sudah terbiasa menikmati kemewahan seperti Ayu mau dengan sopir taksi miskin dengan tampang ndeso seperti dirinya, bukankah itu bagaikan pungguk merindukan bulan? Faried cukup tahu diri mengenai hal ini. Percakapan mereka pun, baik ketika pergi maupun pulang, biasa-biasa saja. Tak ada yang istimewa, bahkan nyaris bersifat rutin. Faried berusaha menjaga jarak dengan Ayu agar tidak terlibat lebih jauh ke masalah yang sifatnya terlalu pribadi. Namun belakangan ini sudah ada sedikit 'peningkatan kualitas pembicaraan'. Tidak hanya sekedar, 'Mau ke mana?' atau 'Jam berapa mau dijemput?', dan sebagainya. Ayu mulai menanyakan latar belakang pribadi sang sopir langganannya itu hingga menanyakan ada berapa jumlah penumpang di taksinya untuk hari ini. Tentu Faried pun ada rasa gembira pada perkembangan menarik ini. Mulanya sang sopir agak rikuh tapi perlahan ia mulai dapat menyesuaikan diri dan menjadi pembicara atau pun pendengar yang baik.

Ayu 

Seiring berjalannya waktu, hubungan emosional mereka pun berlangsung hangat. Ayu mulai tak canggung-canggung mengungkap riwayat hidupnya pada si sopir. Ia ternyata produk keluarga broken home. Ayah dan ibunya bercerai ,ibunya kabur bersama pria lain sehingga ia ikut ayahnya yang pemabuk dan tukang main pukul. Ia tidak tahan dan prihatin dengan kondisi seperti itu sehingga memutuskan untuk minggat dari rumahnya dan mengadu nasib ke ibukota. Kuliahnya pun tidak selesai. Awalnya ia tinggal di rumah seorang famili jauhnya dan mulai mencari pekerjaan agar dapat mandiri.

“Saya harus terus hidup dan berjuang”, kata Ayu menetapkan hati.

Bermodalkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, ia menjadi SPG lalu tak lama mulai memasuki dunia model. Foto-foto dirinya pernah menghiasi majalah fashion, lifestyle hingga majalah pria dewasa. Selain itu ia juga mendapat peran kecil dalam beberapa sinetron lokal. Namun, tanpa disadarinya, perlahan namun pasti ia terjerumus ke lembah nista. Kehidupan malam dan hingar bingar pesta, sepertinya memberikan keleluasaan baru dan ia bagai memperoleh jati diri di sana. Sejak itu Ayu pun dikenal sebagai model plus-plus, ia menjadi primadona di kalangan atas. Hampir semua klien-nya siap melakukan apa pun untuk berkencan dengannya. Belakangan, ia kemudian menjadi ‘simpanan' seorang direktur sebuah bank swasta ternama di negeri ini, dengan tip dan bayaran yang sangat besar plus rumah mewah komplit segala isinya. Sang Direktur hanya datang pada waktu-waktu tertentu saja untuk menemui Ayu. Meskipun begitu, profesinya tak juga ditinggalkan, selain menjadi model ia menjadi wanita panggilan kelas atas.

"Saya menyukai pekerjaan ini," katanya suatu ketika, suaranya terdengar serak dan terkesan dipaksakan.

Faried melirik melalui kaca spion, wanita cantik itu duduk santai di belakang, menyelonjorkan kaki dan menyalakan rokok. Faried tersenyum dan kembali mengalihkan pandangan ke depan. Ayu tak menjelaskan lebih jauh pernyataan yang telah dikeluarkan. Hanya kepalanya terangguk-angguk pelan menikmati lagu melankolis 'When A Man Loves A Woman'-nya Michael Bolton yang mengalun dari radio di tape mobil Faried.

"Omong-omong...Abang sudah punya pacar atau udah berkeluarga?" tanyanya tiba-tiba.

Kontan Faried gelagapan dan agak kehilangan konsentrasi mengemudi.

"Saya sih udah cerai Mbak" ia menjawab tersipu, “ya waktu masih di kampung dulu sampai sekarang yah ginilah, masih sendiri”

Sebuah jawaban yang jujur terlontar dari mulut si sopir itu. Ayu terkekeh. Ia menghirup rokoknya dalam-dalam. Rimbun asapnya mengepul-ngepul, memenuhi kabin taksi. Faried menelan ludah.

"Kalau Mbak Ayu sendiri bagaimana?" ia balik bertanya.

"Abang tahu sendiri, kan? Banyak. Banyak sekali," sahut Ayu, suaranya terdengar hambar, kedengarannya ia seperti melontarkan sebuah lelucon atau apologi? entahlah

"Banyak memang. Tapi hampa," Faried menanggapi dengan getir.

Untuk beberapa saat Ayu terdiam. Ia mematikan rokoknya, lalu merenung...lama. Hanya deru mesin mobil dan getar alat air conditioner taksi terdengar. Lalu lintas di larut malam itu memang telah sepi. Sebagian lampu jalan telah dipadamkan. Faried tiba-tiba menyadari kecerobohan dan kelancanganya, maklum sebagai orang kampung ia terbiasa bicara ceplas-ceplos apa adanya.

"Eh...maaf ya Mba,apa saya...."

"Nggak apa-apa Bang. Itu emang benar, mereka hampa, cuma punya tubuh dan nafsu, bukan jiwa dan cinta," Ayu bertutur dengan lirih. 

Faried menghela nafas panjang, ia merasa dadanya sesak, simpati pada nasib wanita secantik Ayu harus bernasib demikian.

"Hidup menawarkan banyak pilihan, Mbak."

"Tapi saya tak punya pilihan!" sangkal Ayu dengan nada suaranya meninggi. 

"Kearifan menyikapi dengan landasan moral, itu kunci untuk memilih. Kita memang tak akan pernah tahu apakah pilihan hidup kita sudah tepat. Tapi setidaknya, kita mesti punya pegangan yang kokoh untuk menentukan ke mana kita mesti melangkah," Faried berkata lembut berusaha menghiburnya.

Terdengar nafas berat Ayu di belakang. Suasana terkesan kering dan kaku.Keduanya tak bercakap-cakap lagi hingga taksi Faried tiba di gerbang depan rumah yang dituju. 

Ayu hanya mengucapkan 'Selamat malam. Sampai jumpa besok sore'. 

Faried pun pulang ke rumah kontrakannya dengan rasa bersalah yang bertumpuk, sepertinya ia telah menyinggung wanita itu dengan omongannya. Ketika selesai tugas malam itu, ia menemukan sebuah lipstick di lantai belakang taksinya.

Keesokan harinya

Hari itu adalah hari terakhir kontrak sewa Faried dengan Ayu. Ia menjalani rutinitas ekstranya seperti biasa, ia menjemput Ayu pada waktu dan tempat yang sama. 

“Maaf, apa ini punya Mbak? Kemarin saya nemuin di belakang” kata Faried sambil menunjukkan lipstick yang dipungutnya kemarin

“Ohh...iya benar, makasih ya Bang, sepertinya jatuh waktu saya ngambil rokok kemarin” Ayu tersenyum berterima kasih seraya mengambil lipstick itu.

Kekakuan komunikasi akibat 'insiden' semalam berangsur-angsur lenyap. Faried pun berusaha untuk lebih hati-hati berkata-kata agar menjaga perasaan Ayu.

"Apa Mbak tidak bosan dengan rutinitas seperti ini?" ia membuka percakapan, 

"Apa Abang punya ide yang baik?" wanita cantik itu balas bertanya.

"Yah... misalnya rutinitas yang baru. Kawin dengan lelaki yang mampu memberi nafkah cukup lahir batin–tidak sekedar limpahan materi yang semu belaka, hidup bahagia, punya anak dan menikmati kehidupan," Faried mengucapkan kalimat tersebut sesantai mungkin tanpa beban, ia ingin mendengar pendapat Ayu mengenai hal ini.

Sejenak Ayu terdiam. Faried kembali melirik ke belakang lewat kaca spion mobil. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan make up tipisnya, parasnya yang memukau seperti bercahaya, dibanding para pelacur warung remang-remang atau pinggir jalan tentu ibarat bumi dan langit. Ia melepas pandang ke luar melalui kaca jendela taksi yang buram, sepertinya memikirkan sesuatu.

"Itu angan-angan yang terlalu ideal, Bang," jawabnya pada akhirnya.

"Jangan melihat ini sebagai sesuatu yang naif, Mbak. Saya rasa pendapat saya cukup realistis. Gak mengada-ada. Setiap orang, baik lelaki maupun wanita, pasti pernah berpikir mengenai hal itu: Kebahagiaan hidup berkeluarga. Semuanya akan kembali pada prinsip dan keinginan orang yang bersangkutan, sepanjang ia sadar dan yakin hal itu bakal memberikan ketenteraman bagi jiwanya, hatinya dan segenap aktifitas kesehariannya," Faried mencoba berargumen.

"Kita punya takaran penilaian yang berbeda Bang. Tak akan bisa bertemu. Jangan terlalu banyak bermimpi. Kita hidup berada dalam kemungkinan-kemungkinan. Apa yang bakal terjadi kemudian, kita gak bisa menebak. Dan itu sering tidak persis sama seperti yang kita bayangkan," ujar Ayu lirih dengan bibir bergetar.

Faried menarik nafas, putus asa.

"Apakah Mbak menganggap bahwa lakon hidup yang Mbak lakukan selama ini sama persis seperti yang Mbak bayangkan sebelumnya?"

"Memang gak sama Bang. Bahkan sangat jauh berbeda. Saya gak pernah mengimpikan menjalani kehidupan seperti ini. Tapi, bukankah ini bagian dari kemungkinan-kemungkinan hidup? Gak berarti saya mengatakan bahwa saya menolak kehidupan berkeluarga. Saya bukan orang yang munafik lah, terus terang dalam hati saya tetap mendambakan seorang suami yang dapat menyayangi dan memanjakan saya serta anak sebagai tambatan hati. Namun, kalau saya telah menemukan ketenangan pada profesi yang saya lakoni saat ini, bagi saya bukanlah suatu pilihan yang keliru. Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk memaknai hidupnya."

"Apa Mbak merasa bahagia dengan memaknai hidup dengan jalan ini?"

"Saya gak bisa menjawabnya Bang. Abang gak akan pernah tahu ukuran dan nilai kebahagiaan bagi saya seperti apa. Begitu pula sebaliknya. Kita punya 'nilai rasa' yang berbeda dalam menakar kebahagiaan," Ayu bertutur pelan dengan tidak mengalihkan pandangan ke arah luar taksi.

Faried terdiam, ia tak bisa berkata apa-apa lagi. Ia sadar, wanita itu cukup konsisten memegang prinsipnya. Mendadak, kesedihan merambah dalam hati sopir taksi itu. Hari ini adalah hari terakhirnya bersama Ayu. Besok, Ayu akan berangkat berlibur ke Singapura dan Australia mendampingi sang direktur selama sebulan. Ia tidak tahu apakah Ayu akan menyewa 'jasa' nya lagi kelak atau mungkinkah mereka bisa bertemu lagi kelak. Baginya itu tidak penting. Kebersamaan dengan wanita penghibur kelas atas itu selama ini, tanpa sadar membangkitkan rasa cinta dan keinginan melindungi dalam hatinya. Wanita itu bukan hanya sekedar langganan, namun telah menjadi teman baginya. Melalui kaca spion mobil, ia melirik Ayu. Ia begitu cantik, sangat cantik, mengapa bunga yang begitu indah harus terhanyut dalam kubangan kotor? Faried membatin sekaligus nelangsa. Tak lama kemudian, mereka telah sampai ke tujuan. Faried segera mematikan mesin mobil dan pikirannya galau sepanjang menanti panggilan dari Ayu untuk mengantarnya pulang, tak terasa lima puntung rokok telah habis sampai kotak rokoknya kosong. Hujan deras mengguyur ibukota di tengah perjalanan pulang mengantarkan wanita itu. Setibanya di rumah Ayu, Faried turun dan mengeluarkan payung sebelum membuka pintu belakang dan memayungi wanita itu hingga ke gerbang. 

“Bang, masuk dulu aja, minum dulu sambil tunggu hujan reda!” tawar Ayu setelah membuka gembok.

“Tapi Mbak...”

“Sudahlah Bang, masuk saja, hujannya terlalu deras, mana ada yang numpang saat-saat gini?” Ayu malah menarik lengan Faried memasuki pekarangan rumahnya.

Faried tidak bisa menolak lagi ajakan wanita itu, malah hati kecilnya merasa girang. Mereka berlari kecil ke pintu. Ayu membuka pintu dan mempersilakan sopir taksi itu masuk. Faried langsung merasakan kehangatan begitu memasuki rumah itu. Ayu memang pandai menata interior ruangan sehingga kelihatan menarik dan nyaman. Dekorasi ruangan tamunya bertema oriental, beberapa buah patung menghiasi berbagai sudut. Faried terbengong-bengong memandangi sekitar ruangan itu, entah perlu gaji berapa puluh tahun baru bisa membeli rumah seperti ini. 

"Duduk Bang!” Ayu mempersilakannya duduk di sofa “mau minum apa nih? Teh? Kopi? Juice?" tawarnya sambil ke mini bar dekat situ. 

"Kopi panas aja Mbak, makasih ya!" jawab Faried sambil menjatuhkan diri di sofa. 

Ada beberapa majalah dan surat kabar di bawah meja ruang tamu. Faried pun membuka-buka sebuah majalah sambil menunggu Ayu membuatkan minum. Di sebuah sudut ruangan nampak sebuah koper besar dan sebuah yang kecil, Ayu memang telah selesai mengepak barang-barang yang akan dibawa sehingga besok tinggal diangkut ke mobil.

"Silakan Bang, diminum dulu kopinya" tiba-tiba Ayu sudah berada di depannya dan meletakkan segelas kopi yang masih mengepul atas meja di depanku. 

Badannya agak membungkuk, sehingga sopir taksi itu bisa melihat sekelebatan tonjolan dua bukit dadanya yang kencang dan dibalut bra hitam lewat gaun terusannya yang longgar. Sejenak dadanya berdesir dan ia merasa celananya tiba-tiba menjadi sempit. 

"Makasih ya Mbak!"

Ayu kemudian duduk di sebelahnya cukup dekat untuk ukuran seorang sopir taksi dan penumpangnya. Keduanya mulai mengobrol dan bercerita tentang apa saja, juga saling bertukar lelucon dan mereka tertawa lepas. 

“Ini hari terakhir kita bertemu Bang! Besok saya pergi...makasih ya bantuannya selama ini” kata Ayu berkata sambil menghela nafas.

Hingga suatu saat, Faried memberanikan diri dengan dada berdebar keras memegang jemari tangan wanita itu, ia ingin memberinya penghiburan sebelum pergi jauh dalam waktu relatif lama. Ayu agak tertegun, tapi tidak menolak.

"Mbak...jaga diri di sana ya" kata Faried singkat. 

Ayu tersenyum, "Ya...makasih, Abang juga, semoga dapat jodoh yang baik” balasnya. 

Tiba-tiba Ayu melepaskan tangan sopir taksi itu lalu berdiri kemudian menuju kamarnya. 

"Tunggu bentar ya Bang!" katanya sambil tersenyum penuh arti, ia lalu mengambil remote TV di meja ruang tamu dan menyalakan TV di depan mereka, “nonton aja dulu ya sambil nunggu!” lalu ia masuk ke kamarnya.

Di ruang tamu, Faried mendengar sayup-sayup suara air yang mengucur deras dari dalam kamar itu. Rupanya di dalam ada kamar mandi dalam. Tak lama kemudian, Ayu keluar dari kamarnya, kini ia sudah memakai kimono sutra berwarna biru. Sungguh cantik dan menggairahkan ia dalam balutan pakaian tersebut, belahan pahanya memperlihatkan pahanya yang indah. 

"Ayo sini Bang!" ajak Ayu sambil menggandeng tangan Faried.

“Tapi Mbak...mau apa?” Faried gugup dengan ajakan wanita tersebut.

Ia menurut saja walau merasa canggung karena baru pernah seorang wanita mengajaknya masuk ke kamarnya seperti ini. 

"Eeennggg....kamarnya bagus ya Mbak!" pujinya sambil menutup kegugupan, “kita mau apa Mbak?”

Ayu hanya menjawab terima kasih, dia terus menuntun Faried hingga memasuki kamar mandinya. Di dalam kamar mandi, ia melihat air kran masih mengucur deras hampir memenuhi separuh dari bathtub. Wangi harum dari bubble bath segera memenuhi paru-paru pria itu.

“Bang...makasih ya atas bantuannya selama ini” kata Ayu lalu tiba-tiba merangkul sambil mendorong Faried ke belakang sehingga tubuh pria itu terhimpit ke tembok, tangannya lalu meraba sekujur tubuh sopir itu, “abang orang baik, tulus, jarang saya temui orang seperti abang jaman sekarang ini, apalagi di dunia saya”

“Eeee...apaan nih Mbak?” Faried mencoba menghindar antara mau dan tidak.

“Anggap ini hadiah perpisahan dari saya Bang...sekaligus terima kasih untuk mengembalikan lipstik saya itu” habis berkata Ayu lalu mencium Faried dengan bernafsu sekali sambil tangannya meremas-remas selangkangan pria itu. 

Iman Faried pun dengan cepat runtuh. Ia pun membalasa mencium dan memagut bibir indah Ayu sambil tangannya meremas lembut pantatnya. Ayu mulai melepaskan satu persatu kancing seragam sopir Faried. Belaian tangan lembut wanita itu pada dadanya sungguh membangkitkan gairah si sopir taksi, kelelakiannya terasa makin keras sehingga celana panjangnya terasa semakin sesak. Tangannya agak gemetar dan mulai berani meraba dan meremas lembut bukit dada Ayu. Wanita itu melenguh dan semakin ganas dengan permainan "french kiss" nya. Sebentar saja seragam sopir itu sudah lepas dan jatuh ke lantai. Ayu melanjutkan dengan membuka celana panjang pria itu. Faried pun mulai melepaskan tali pinggang yang membalut kimono Ayu. Payudaranya yang sudah membusung dengan putingnya yang tegak telah membayang di balik kimononya, terlihat jelas ia sudah tidak memakai bra lagi. 

Ayu meraba dan meremas lembut batang kemaluan Faried yang masih dibalut celana dalamnya. Dia memainkan jemarinya dan mulai merogoh masuk celana dalam itu, menjemput batang kelelakian si sopir taksi. Dengan sekali tarik, terbukalah kimono Ayu, wanita itu lalu meloloskan tangannya sehingga kimono itu segera jatuh ke lantai. Betapa indah tubuh di baliknya yang sudah tidak memakai apa-apa lagi, kulitnya putih mulus dan begitu terawat. Kemaluannya ditumbuhi bulu-bulu yang halus dan dicukur rapi, tidak terlalu lebat, tapi juga tidak terlalu tipis. Celah kewanitaannya membayang di balik bulu-bulu tersebut. Telanjang sudah wanita cantik itu di depan Faried yang selama ini mengisi fantasinya. Bukit dadanya yang ranum dengan putingnya yang berwarna kemerahan telah menegang seolah menantang untuk mengulumnya. Perlahan, Faried mulai menyusuri bukit dadanya yang sebelah kiri dengan lidahnya. Ia memainkan lidahnya hingga ke putingnya. Ayu pun mendesis saat lidah pria itu menyentil dan mengitari putingnya, sementara tangan kiri pria itu meremas lembut dan memainkan bukit dada dan putingnya yang kanan. Ayu mendesah nikmat. Tangannya merenggut celana dalam Faried dan menurunkannya dengan cepat hingga terlepas ke lantai. Dengan ganas ia memainkan dan mengocok batang kelelakian yang telah ereksi maksimal itu.

“Yuk...kita sambil berendam aja!” Ayu "menuntun" penis Faried menuju bathtub. 

Faried hanya bisa pasrah tidak bisa berkata-kata menikmati pelayanan Ayu. Ia merebahkan diri ke dalam bathtub dan Ayu dengan perlahan mengocok dan mengurut penisnya di antara busa-busa sabun dan air hangat. Wanita duduk di antara dua kakinya sambil masih terus mengurut dan mengocok penisku. Faried memejamkan mata menikmati setiap sensasi yang menjalari sekujur tubuhnya. Rasa geli yang nikmat ia rasakan setiap gerakan lembut tangan Ayu beraksi naik turun. 

“Eeemmmhhh...enak Mbak...!” erang Faried.

Entah berapa lama ia menikmati permainan tangan Ayu. Lalu ia menarik bahu wanita itu dan membalikkan badannya ke arah badannya. Dipeluknya Ayu dari belakang. Kini gilirannya untuk memberikan kenikmatan buat wanita itu. Tangannya memainkan payudaranya dengan jalan meremas, meraba dan memilin-milin lembut dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya juga tidak tinggal diam, memainkan paha, lipat paha dan daerah gerbang kewanitaan Ayu. Ayu mengerang, mendesis dan melenguh. Hidung dan lidah Faried menciumi dan menjilati daerah di belakang daun telinga Ayu dan sekitar tengkuknya. Jari-jari kasarnya memilin dan memencet-mencet lembut klitoris dan labia mayora wanita itu.

"Oohhhhhh....Bang, enak Bang...terushhh...saya milikmu malam ini!" desah Ayu 

Faried sedang menciumi leher Ayu, tangannya meremas lembut payudara montok itu. Ayu yang sudah sangat berpengalaman dalam hal ini, tak mau kalah. Ia mengocok pelan penis Faried. Sopir bertampang ndeso itu pun semakin buas karena terangsang, ia memutar wajah wanita itu ke belakang lantas bibir mereka bertemu, saling pagut, saling gigit, lidah keduanya berbelitan dan air ludah mereka bercampur

Akhirnya setelah seperempat jam, mereka pun menyudahi pemanasan yang penuh gairah itu karena kulit mereka mulai keriput disebabkan oleh terlalu lamanya kami berendam dalam air bubble bath. Ayu menciumi wajah ndeso itu dengan penuh kelembutan dan akhirnya keduanya melakukan "french kiss" lagi dengan posisi saling mendekap. Setelah puas melakukan "french kiss", Ayu berdiri dan memutar kran shower untuk membilas tubuh mereka. Di bawah derai siraman air shower, keduanya kembali berpelukan dan melakukan "french kiss" lagi. Saling meraba, saling mengelus dan menyusuri tubuh pasangan masing-masing. 

Rupanya Ayu sudah birahi tinggi. Ia menaikkan satu kakinya ke pinggir bathtub dan menuntun penis Faried ke arah gerbang kewanitaannya. 

“Saya udah kepengen banget Bang, ayo setubuhi saya...buat saya menggelepar keenakan!” pintanya.

Faried membantunya sambil tangan kirinya memilin-milin puting payudara kanannya. Ia menggeser-geserkan ujung kepala kemaluannya pada klitorisnya. Perlahan, ia mendorong masuk penisnya ke dalam liang kemaluan Ayu. Pelan.. lembut.. perlahan.. sambil terus mengulum bibir merahnya. Ayu mendekap si sopir taksi sambil mendesis di sela-sela ciuman mereka. Akhirnya amblaslah kira-kira tiga per empat dari panjang kemaluan Faried, dan mulai maju-mundur menggenjot vagina wanita itu. Ayu memejamkan matanya sambil terus mendesis dan melenguh. Ia memeluk pria itu semakin kencang. Faried mengayunkan pantatnya semakin cepat dengan tusukan-tusukan dalam yang ia kombinasikan dengan tusukan-tusukan dangkal. Ayu membantu dengan putaran pinggulnya, membuat batang kemaluan Faried seperti disedot dan diputar oleh liang kemaluannya. Guyuran air shower menambah erotis suasana dan nikmatnya sensasi yang mereka alami. 
Faried merasakan lubang kemaluan Ayu semakin licin dan semakin mudah baginya untuk melakukan tusukan-tusukan kenikmatan yang mereka rasakan bersama. Setelah agak lama melakukan posisi ini, Ayu menarik pantatnya sehingga batang kemaluan pria itu terlepas dari lubang kemaluannya. Kemudian ia membalikkan badannya dan agak membungkuk, menahan tubuhnya dengan berpegangan pada dinding kamar mandi. Rupanya dia ingin merasakan posisi "rear entry" atau yang lebih populer dengan istilah "doggy style". Kemaluannya yang berwarna merah jambu sudah membuka, menantang, dan terlihat licin basah. Perlahan Faried memasukkan batang kemaluannya yang tegang kaku dan keras ke dalam lubang kemaluan Ayu. 

“Aaaahh....yahhh!” desis Ayu dengan tubuh mengejang. 

Faried mulai mengayunkan pantatnya maju-mundur, menusuk-nusuk lubang kemaluan Ayu. Ayu merapatkan kedua kakinya sehingga batang kemaluan pria itu semakin terjepit di dalam liang kemaluannya. Faried merasakan kenikmatan yang luar biasa dan sensasi yang sukar dilukiskan dengan kata-kata setiap kali ia menghujamkan kemaluannya. Tangannya meremas-remas pantat Ayu bergantian dengan remasan-remasan pada payudaranya. Sesekali, ia menggigit-gigit kecil di daerah sekitar tengkuk dan pundak wanita itu. 

Setelah cukup lama bergumul dalam posisi doggie, tiba-tiba Ayu meminta berhenti lalu membalik badannya dari posisi "rear entry" ke posisi berhadapan.

“Nikmatiaku sepuas-puasnya malam ini Bang, mungkin ini pertama dan terakhir kalinya buat kita!” katanya dengan nafas tersenggal-senggal.

Habis berkata Ayu langsung mencium Faried dengan ganasnya sambil mencengkeram erat punggung pria itu, merapatkan tubuhnya dan meraih penisnya yang masih menegang. Faried mengangkat kaki kiri wanita itu dan mengarahkan penisnya ke liang kemaluannya. Dengan sekali dorong penis itu pun kembali memasuki liang kewanitaan Ayu yang sudah sangat berlendir itu. Setelah penisnya masuk, Faried pun menyentak-nyentaik batang kemaluannya lagi, semakin keras, semakin cepat dan bertenaga. Keduanya semakin lepas kontrol, erangan mereka sahut-menyahut berpadu dengan suara shower akibat dilanda nikmat yang luar biasa.

“Aaaarrgghh….entot memekku, Bang…, yah…gituuuuuhh…yang keras, yang keras….oohhhh, kontol Abang enak bangettthhh!” ceracau Ayu tidak karuan 

Faried pun jadi merasa sangat perkasa dan semakin bergairah karena merasa berhasil membuat wanita itu keenakan. Maka ia semakin kuat menyodoki batang kemaluannya di dalam vagina Ayu. Seiring dengan semakin kuatnya rintihan dan erangannya. Ayu merasakan klimaksnya sudah sangat dekat. 

"Saya keluaarr Bang..! Aaagghh..!" serunya sambil memeluk Faried erat-erat. 

Ayu merasakan liang kemaluannya berdenyut-denyut seperti menghisap-hisap kemaluan Faried. Pria itu juga merasakan tubuh Ayu yang menjadi lemas setelah mengalami wanita orgasme. Namun ia masih saja memompa kemaluannya sambil menyangga tubuhnya. Mulutnya menghisap-hisap puting payudaranya, kiri-kanan sambil lidahnya berputar-putar pada ujungnya. Sesekali jari-jariku meraba dan memutar-mutar klitorisnya. Ayu seperti orang yang sedang tak sadarkan diri. Dia hanya ber-ah-uh saja sambil sesekali menciumi bibir tebal Faried. Setelah beberapa saat, mendadak dia mengejang lagi, melenguh dan mengerang, 

"Aaagghh..! Ooohh Bang...saya keluaarr lagii..!" 

Ayu engalami orgasmenya yang kedua kalinya atau istilahnya multiple orgasm. Ayu menciumi pria itu dengan ganasnya sebagai ekspresi kenikmatan orgasme yang diraihnya. 

"Mbak..tahan yah.. saya juga mau keluar sedikit lagi.." kata Faried sambil memacu pantatnya lebih cepat lagi menghujam liang kemaluan Ayu. 

Ayu hanya bisa pasrah. Akhirnya, Faried pun merasakan sebuah gelombang besar yang mencari jalan keluar. Ia mencoba untuk menahannya selama mungkin, tapi gelombang itu semakin besar dan semakin kuat, maka ia mengatur pernapasan, berkonsentrasi penuh. Tangannya yang kokoh mendekap erat tubuh Ayu. 

"Aaahhh...saya keluar Mbaaakkk!" erangnya melepas orgasme

Faried merasakan kenikmatan yang luar biasa menjalari sekujur tubuhnya. Ada rasa hangat menyelubungi tubuhku. Kemaluannya berdenyut-denyut di dalam liang kemaluan Ayu. Perasaan yang baru pernah dirasakannya seumur hidup, bahkan dengan mantan istrinya di kampung yang lugu dan gagap seks. Ayu menjerit kecil merasakan semburan hangat memenuhi vaginanya memberinya sensasi nikmat yang luar biasa. 

"Fantastis...beneran nih Abang cuma pernah main sama mantan istri Abang dulu?" Ayu setengah tak percaya. 

"Iya sumpah Mbak, emang kenapa?" tanya pria itu keheranan. 

"Jajan juga gak pernah?" tanya Ayu lagi sambil meraih penis Faried yang masih tegang yang baru saja lepas dari himpitan vaginanya

Faried menggeleng, menatap wajah Ayu yang semakin cantik pasca orgasme dan dalam keadaan basah di bawah siraman shower.

"Saya percaya, orang seperti Abang gak ada bakat untuk bohong" Ayu tertawa renyah. 

Faried hanya nyengir kuda lalu mencium lembut kening wanita itu. Ketika mencuci batang kelelakiannya di bawah shower. Ayu memeluk Faried dari belakang dan membantu mencuci batang itu. Setelah selesai mandi bareng, mereka saling mengeringkan diri dengan handuk. Ketika Faried hendak mengenakan pakaiannya kembali, Ayu melarangnya dan menawarkan untuk bermalam di situ. 

“Abang capek? Malam ini nginep aja di sini...hujannya juga belum berhenti!” tawar Ayu

“Eerrr...Mbak!” Faried menepuk pundak Ayu yang membelakanginya

“Iya...eeemmm!”

Saat Ayu menoleh, Faried mencuri sebuah ciuman dan dibopongnya Ayu ke arah tempat tidurnya yang berukuran queen size dengan warna serba pink. Diletakkannya tubuh telanjang Ayu perlahan di tempat tidurnya. Ia ciumi sekujur tubuhnya. Setelah puas, ia berbaring di sebelahnya, tangannya mendekap tubuh wanita itu dan mulutnya menciumi di sekitar daun telinganya sambil tangannya mengelus-elus punggungnya. Tak lama kemudian Ayu tertidur dengan senyum di bibirnya. Faried mengecup lembut bibirnya, lalu ikut tidur di sampingnya, beredekapan, telanjang di bawah selimut. 

Keesokan pagi

Faried terbangun saat ia merasakan ada jari-jari halus meraba-raba dadanya dan ciuman di keningnya. Ayu telah lebih dahulu bangun dan dia membangunkan pria itu. Ayu mengecup bibir tebal itu perlahan dan mereka pun terlibat dalam sebuah "french kiss". Tangan Faried mengelusi punggung putih mulus Ayu sementara Ayu mengelus-elus rambutnya. 

"Mbak...bukannya hari ini harus ke bandara? Nanti telat" kata Faried. 

"Masih ada waktu..." jawab Ayu "pesawatnya berangkat sore jam lima, kenapa gak kita habiskan bersama saja?”

“Apa gak akan ada orang lain lagi ke sini? Kalau kita ketauan kan gak enak" Faried agak was-was kalau ketahuan ia sedang meniduri wanita simpanan orang kaya, bisa-bisa digebuki seperti di film-film.

“Nggak...dia terlalu sibuk jam-jam segini, nanti baru nyusul di bandara” Ayu tersenyum lalu mengecup kembali bibir Faried. “pokoknya Bang...sekarang ini waktu cuma buat kita berdua, santai dan nikmati aja!" 

Ayu mulai menciumi sekujur tubuh sopir taksi itu, menjilati dadanya dan menggelitiki putingnya dengan lidahnya. Tangannya menjalari sekujur tubuhnya dan meraba-raba batang kelelakian Faried, memainkannya, mengelus dan mengurutnya sehingga penis itu pun bangun dari tidurnya. Ayu tersenyum. Perlahan, disusurinya perut, pusar dan pinggangku dengan lidahnya. 

“Eeemmhh...Mbak!” desah Faried yang merasakan geli-geli nikmat yang membuatnya merinding. Ia mengusap-usap kepala Ayu dengan penuh kelembutan. Disisirnya rambut wanita itu dengan jari-jarinya dan sesekali diraba-raba tengkuk dan balik telinganya. 

Perlahan jilatan lidah Ayu semakin turun ke arah selangkangan Faried. Dengan jemari tangan kirinya yang halus, ia menggenggam penis Faried, mendongakkannya, dan dia mulai menjilati daerah pangkalnya. Disusurinya penis itu dengan lidahnya hingga ke ujungnya yang bersunat. Ia memutar-mutar ujung lidahnya ke arah lubang dan sekitarnya pada ujung batang penis pria itu. Ia memang profesional dalam membuat Faried merasa seperti melayang. 

Dari ujung penis itu, Ayu kembali menyusurinya hingga ke bawah, menjilat-jilat buah pelirnya, sesekali mengecup dan agak menghisapnya. Rasa aneh antara sakit, geli, dan enak membuat Faried menggeliat-geliat. 

"Enakkhh...Mbak...geli...uuhh" desah Faried sambil meremasi rambut Ayu. 

Ayu memandang pria itu dengan pandangan mata yang menggemaskan 

“Sungguh bidadari sejati.. betapa cantiknya kamu Ayu!” kata Faried dalam hatinya

Tiba-tiba Ayu berhenti melakukan oral seksnya. Dia mendekati wajah Faried. Menciumnya dengan mesra dan lembut bibir tebal pria itu. Kemudian ia membalikkan badannya dan membelakangiku, seperti posisi "69". Ia memegangi penis Faried dan mulai menghisap, mengulum dan menjilatinya.

Kembali rasa geli dan nikmat mendera pria itu. Ia mencium wangi harum yang khas dari gerbang kewanitaan Ayu yang terpampang menantang di depan wajahnya. Gerbangnya sudah mulai terbuka, berwarna merah muda dengan dihiasi bulu-bulu halus dan dicukur rapi. Penisnya berdenyut-denyut di antara hisapan dan geseran lidah wanita itu. Ia memegangi dan mengelus pantat Ayu dengan kedua tangannya. Ia arahkan gerbang kewanitaannya ke arah mulutnya. Dijilatinya bibir vagina itu dan daerah sekitarnya. Ayu mengerang di antara hisapan-hisapannya pada batang kemaluan Faried. Vagina itu mulai licin dan basah, serta terus menebarkan aroma yang khas harum karena rajin dirawat. 

Faried mendapati sebuah tonjolan kecil di antara belahan gerbang kewanitaannya, dijilatinya benda itu. Ayu pun mengerang dan mendesis, sejenak melepaskan batang kelelakian itu dari mulutnya. Faried menjilat dengan lembut dan sesekali lidahnya menggeser-geser tonjolan kecil yang ada di belahan gerbang kewanitaan Ayu. Ayu mendongakkan kepalanya dan mendesis-desis kenikmatan sambil menggoyang-goyangkan pantatnya. 

"Oooh Bang... kok jilatannya enak bangethhh!" kata Ayu di antara erangannya. 

Ayu mengurut dan mengocok penis itu makin cepat sambil mulutnya menghisap ujungnya. Kedua tangan Faried tidak tinggal diam saat lidahnya beraktivitas. Terkadang jari-jari tangannya menggaruk mesra punggung Ayu dengan lembut, atau meraba, mengusap dan memainkan payudaranya yang menggantung menantang di atas perutnya. 

Setelah beberapa lama saling menjilat, menghisap dan menikmati permainan ini, Ayu beranjak dari posisinya. 

"Bang...sekarang yah!" katanya sambil memegang penis yang tegang tegak kaku menghadap langit-langit. 

Ayu mengangkangi Faried sambil memunggunginya. Ia mengarahkan batang kelelakian itu ke gerbang kewanitaannya. Faried menggeser-geserkan ujung penisnya pada tonjolan kecil di antara belahan gerbang kewanitaannya untuk membantu penisnya masuk. Ayu memejamkan matanya sambil mendesah saat penis pria itu memasuki liang kemaluannya yang sudah licin basah. Pelan.. lembut.. Ayu perlahan menurunkan pantatnya, membuat penis itu masuk semakin dalam. Terus turun hingga akhirnya mentok dan menyisakan kira-kira seperempat dari panjang penis pria itu. Ayu agak terpekik saat ujung penis itu menyentuh dinding rahimnya. Kemudian Ayu mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun-naik-turun. Pada mulanya perlahan hingga beberapa gerakan, akhirnya Ayu semakin cepat. Mereka menikmati sensasi yang luar biasa saat kedua alat kelamin keduanya menyatu dan saling bergesekan. Ayu berulang kali mendesah, melenguh, mendesis, meracaukan kata-kata yang tak jelas. Faried juga menikmatinya dengan pikiran yang melayang meresapi rasa geli dan nikmat yang menjalari sekujur tubuhnya. 

Beberapa menit kemudian, Faried mengangkat badannya sekitar 45 derajat dan bersandar pada kepala tempat tidur Ayu. Ayu sambil membelakangi bertumpu pada perut pria itu dan terus mengayuh tubuhnya naik-turun pada selangkangan pria itu divariasikan dengan memutar-mutar pinggulnya. 

"Aaaghh.. Mmmbbakkk.." teriak Faried sambil memegangi pinggangnya yang ramping dan putih mulus karena penisnya serasa dipelintir ketika Ayu meliuk-liukkan tubuhnya. 

Ia meraih tubuh Ayu dari belakang. Ia remas-remas lembut kedua payudaranya yang terasa keras tapi kenyal. Putingnya ia pilin-pilin dengan mesra. Ayu menghentikan sejenak ayunan pantatnya. Dia mendesah, mendesis. Faried merasakan batang kemaluannya dan liang kemaluan Ayu sama-sama berdenyut-denyut. Diciuminya tengkuk wanita itu, sesekali digigit-gigit ringan tengkuk, bahu kanannya, dan belakang telinganya. 

“Putar sini Mbak!" pinta Faried pada Ayu untuk membalikkan posisinya. 

Wanita itu berbalik tanpa melepaskan batang kemaluan Faried dari liang kemaluannya. Batang kemaluan itu pun serasa ada yang memuntirnya. Sekarang keduanya berhadapan. Mereka saling memeluk, saling meraba. Faried mereasakan penisnya masih berdenyut-denyut di dalam liang kemaluan Ayu yang juga terasa berdenyut-denyut seperti menghisap batang kemaluan itu. Mereka berpagutan, saling menggigit, menghisap dan mengulum. Tangan dan jemari Faried dengan lincahnya bergerak di sekujur badan Ayu, membuat wanita itu kegelian dan merinding. Sekitar setengah jam dalam posisi demikian, akhirnya Faried merasakan ada sensasi luar biasa yang membuat tubuhnya serasa mau meledak. Ia mengerang dan mengatur napasnya. Rasanya ada gelombang besar dari pinggangnya yang hendak mencari jalan keluar melalui batang kemaluannya. 

"Mbak Ayu sayang...saya hampir keluar sedikit lagi.." kata Faried terengah-engah. 

"Barengan ya Bang!" jawab Ayu lalu memagut bibir tebal pria itu

Faried pun balas menciumnya. Mereka sama-sama diam dalam posisi berciuman sambil terus memacu tubuh. Faried merasakan seperti ada aliran listrik mulai merayapi sekujur tubuhnya. Sekujur tubuhnya terasa hangat, begitu juga dengan tubuh Ayu. Sambil terus bermain lidah, mereka menikmati sensasi yang luar biasa itu. 

“Aaaaahhhhh....!!” erang Faried melepas ciuman

“Iyaahhhh....teruusss.....teruussshhh!!”Ayu juga merasakan hal yang sama

Faried merasa seperti melayang ke langit. Senyap, pandangan matanya berkunang-kunang walaupun memejamkan matanya. Rasa nikmat yang aneh disertai oleh rambatan sensasi menjalari setiap bagian tubuh mereka. Mereka mengejang hingga akhirnya merasakan suatu yang sangat melegakan. Nikmat...cahaya terang yang membuat berkunang-kunang itu berubah menjadi kegelapan. Ia rubuh menindih tubuh Ayu, mereka terdiam dengan nafas naik turun. Ayu menatap wajah ndeso si sopir taksi, dia tersenyum penuh arti dan kemudian mencium keningnya. Faried balas memagut kecil dagu Ayu. Tak lama, Ayu mendorong tubuh pria itu hingga berbaring saling bersebelahan.

“Istirahat dulu yuk, abis ini kita makan!” kata Ayu lalu mengajak Faried kembali ke balik selimut. Mereka berpelukan sambil masih dalam kondisi sama-sama telanjang bulat. 

Sore harinya

Satu hal yang mengganjal di hati Faried sejak peristiwa semalam dan tadi pagi, ia ingin mengungkapkan perasaannya pada Ayu namun belum ada keberanian untuk itu. Faried memang pria yang tulus, namun pengetahuannya tentang wanita terbilang minim. Kepada mantan istrinya dulu saja ia tidak pernah mengatakan ‘saya cinta kamu’ karena memang mereka dijodohkan. Pasangan yang ketika itu masih sangat hijautidak pernah merasakan saat-saat romantis hingga akhirnya perceraian mereka. Sepanjang perjalanan ke bandara ia tidak ada kesempatan untuk itu karena Ayu sibuk bicara melalui ponselnya, yang pertama dengan seorang teman, yang kedua dengan si direktur, yang membakar api cemburu dalam hati Faried. Ketika taksi yang dikemudikannya akhirnya tiba di bandara, Faried turun duluan dan menurunkan barang bawaan Ayu dari bagasi, saat itu Ayu masih berbicara di ponselnya. Ini adalah saat terakhir, juga mumpung antrian kendaraan di gerbang keberangkatan tidak terlalu padat, maka Faried pun membulatkan tekadnya, ia masuk ke jok kemudi. Ayu baru saja hendak membuka handle pintu belakang ketika sopir taksi itu akhirnya berseru.

"Ayu, tunggu!" pertama kali ia memanggil wanita itu dengan namanya.

Ia mengurungkan niatnya dan memandang nya. Matanya bertanya. Dada pria itu berdegup kencang.

"Saya mencintai kamu, Ayu," Faried mengungkapkan perasaan itu dengan tenggorokan tercekat.

Ayu menatap tak percaya. Faried segera meraih tangannya, meraba jemarinya yang halus, mengalirkan keyakinan. Mata mereka saling bertatapan tanpa berkata-kata, hening selama beberapa saat

"Hentikan semua ini, Ayu. Kamu seharusnya hidup lebih layak, terhormat dan bernilai. Apa yang kamu lakukan selama ini hanya akan membuat hidupmu didera kesalahan dan dosa. Hiduplah dengan saya. Kita kawin. Saya berjanji akan membahagiakan kamu."

Ayu menggigit bibir. Ia tampaknya memikirkan sesuatu. Faried berharap-harap cemas dalam hatinya, ia menggigit bibir bawahnya dan jantungnya berdebar kencang sekali, inilah pertama kalinya dalam hidup ia terus terang mengungkapkan cinta pada seorang wanita. Ia sudah menabah-nabahkan hati untuk siap menerima kemungkinan terburuk. Matanya memandang Ayu dengan tajam dan penuh harap.

Ayu akhirnya tersenyum, ia mempererat genggaman tangan si sopir taksi. Tatapan matanya seperti menyiratkan sesuatu. Sesuatu yang sangat misterius sebelum akhirnya berkata,

"Baiklah Bang....” ia berhenti sesaat, “saya memang harus menentukan pilihan, pada akhirnya. tapi kita hidup dalam dunia yang berbeda. Bang, Abang tak akan bisa memahami saya, seperti saya pun tak bisa memahami Abang. Terima kasih atas ketulusan tawaran Abang. Saya menghargainya. Biarkan saya memilih dan melewati jalan yang menurut saya terbaik. Abang orang baik, terus terang, saya suka Abang, seandainya takdir mempertemukan kita lebih awal atau di tempat yang lain dari sekarang, kita mungkin bisa bersatu. Saya doakan Abang kelak mendapat jodoh yang baik...jauh lebih baik dan suci, tidak seperti wanita di depanmu ini. Maafkan saya...selamat tinggal!" Ayu mengucapkannya dengan bibir bergetar, pelupuk matanya basah, namun ia menyekanya cepat-cepat, lalu membuka handle pintu tergesa-gesa dan pergi. Faried tak bisa mencegahnya lagi. Ia hanya sempat memandangi punggungnya serta gaunnya yang berkibar ditiup angin berjalan memasuki bandara ke gerbang keberangkatan, untuk terakhir kali tanpa menoleh ke belakang, dengan pandangan kosong. Terasa ada yang hilang dalam dirinya, bak istana pasir yang diterpa ombak dan lenyap seketika, sesuatu yang tak dapat ia ungkapkan bagaimana adanya. Dua puluh menit Faried termenung di taksinya di luar bandara, matanya kosong menatap langit biru. Sebagian dirinya serasa hilang bersama wanita itu. Tiga batang rokok telah dihabiskannya sejak Ayu meninggalkannya tadi.

“Faried...ayo kamu bisa! Dunia belumlah kiamat, kehidupan terus berjalan! Bangkit!! Bangkit!! Jangan harap Bapak akan menemui kamu di akhirat nanti kalau kamu sampai bunuh diri gara-gara patah hati! Bangkit...bangkit...bangg...bangg” Faried sekonyong-konyong mendapat seruan itu dalam lamunannya, almarhum ayahnya seperti sedang menyemangatinya

“Bang....bang...narik ga nih?” tiba-tiba saja sebuah suara dari sebelah menyadarkannya, rupanya ia setengah tertidur di tengah lamunannya.

“Ooohh....iya...iya Pak, narik lah...ayo silakan masuk!” ia membukakan pintu belakang untuk pria berumur empat puluhan itu, “kemana nih Pak?”

“Sudirman, cuma lagi ada demo deket situ...bisa ga Bang? Saya buru-buru nih, daritadi udah dua sopir nolak!” jawab pria yang menenteng tas laptop itu.

“Beres Pak...saya coba lewat jalan tikus, moga-moga keburu!” sahut Faried lalu segera tancap gas dari situ,
“Ayo Faried, kamu bisa, semangat!!” ia kembali menyemangati dirinya, ia harus tegar seperti apa yang selalu ayahnya ajarkan sejak kecil.

Delapan tahun kemudian
Foodcourt sebuah mall

“Oke..oke..., kamu urus saja, yang ginian gak usah pakai lapor, belajar lah memutuskan sendiri!” Faried berbicara lewat ponsel dengan seseorang, “pokoknya pastikan jangan sampai terlambat, ketepatan waktu yang bikin perusahaan kita dipercaya orang, ngerti?!”

“Baik Pak...saya usahakan sebaik mungkin, Bapak tenang aja, nanti saya kabari lagi” jawab suara di seberang sana.

“Gitu dong....oke ditunggu kabar baiknya, sampai nanti ya!” ia menuntup pembicaraan lalu melanjutkan makannya yang tinggal sedikit lagi.

Faried yang sekarang sudah berbeda dari Faried yang dulu, rambutnya kini telah dicukur cepak dan rapi, sebagian kecil nampak telah beruban, di atas bibirnya yang tebal itu telah tumbuh kumis tipis. Soal level kegantengan yang di bawah rata-rata sih memang tidak terlalu mengalami kemajuan, tapi kini ia terlihat lebih dewasa. Pakaian yang melekat di tubuhnya bukan lagi seragam sopir taksi seperti dulu, melainkan sebuah kaos berkerah merek ternama dan ponsel yang dipakainya bukan lagi barang seken atau murahan lagi, melainkan keluaran terbaru yang masih mulus. Hasil kerja keras, pengalaman dan tabungannya selama ini telah mengubah nasibnya, kini ia telah memiliki sebuah perusahaan travel yang sangat berkembang, bahkan telah membuka cabang di kota lain. Ia baru saja menyeruput minumannya ketika sesuatu tiba-tiba membentur sepatunya. Ia melongok ke bawah meja dan menemukan sebuah mobil-mobilan. Seorang bocah laki-laki mengejar dari belakang dan hendak mengambil mobil itu.

“Michael...Mom said don’t play it here...now you see!” sahut seorang wanita

Faried memungut mainan itu dan memberikannya kembali pada si bocah berparas blasteran bule itu.

“Thank you sir!” kata si anak.

“Maaf ya Pak...come say sorry to uncle!” kata wanita itu, “Hah....kamu!”

Faried juga tertegun begitu melihat ibu dari anak itu, mereka saling tatap selama beberapa saat seperti tidak percaya pengelihatan masing-masing.

“Faried? Bang Faried?” wanita itu membuka suara duluan.

“Iya...Ayu kan?” yang dijawab wanita itu dengan anggukan kepala.

Tidak banyak yang berubah pada wanita itu, ia tetap cantik dan tubuhnya masih langsing walau telah memiliki anak. Rambutnya kini agak bergelombang dan disepuh kecoklatan. Pakaian yang dikenakannya serta wajahnya dengan make up tipis membuat penampilannya jadi keibuan.

“Eeemmm...sudah lama ga jumpa ya...gimana kabarnya sekarang?” sapa Faried yang merasa senang kembali bertemu dengan wanita itu, ia sangat penasaran dengan kabarnya selama tujuh tahun ini yang tidak pernah kedengaran lagi, “ayo duduk dulu!” 

Ayu duduk di depan Faried dan keduanya saling berpandangan dengan gembira.

"Kelihatannya banyak yang sudah berubah" kata Ayu melihat penampilan pria yang dulu menjadi sopir langganannya itu yang juga pernah menghabiskan semalam penuh gairah bersamanya.

"Ya...banyak, sangat banyak, kehidupan ini memang dramatis" jawab Faried "kamu di mana saja selama ini? Pulang kampung?"

"Bukan...jauh...jauh sekali, benar kata Abang kehidupan itu dramatis, selain itu juga penuh misteri"

Ayu kini telah menikah dengan seorang bule Inggris. Setahun setelah perpisahan mereka di bandara, ia berhenti menjadi wanita simpanan si direktur yang mulai berpindah ke lain hati. Di tengah kesepiannya, ia berkenalan dengan ekspatriat asal Inggris, hubungan mereka makin serius. Pria itu ternyata tulus mencintai Ayu tanpa memandang masa lalunya yang kelam, ia sendiri seorang duda tanpa anak. Hubungan mereka pun berlanjut ke pernikahan dan pria itu memboyong Ayu ke negaranya. Demikian pula Faried yang kini telah sukses, ia sudah menikah empat tahun yang lalu dan memiliki seorang putri berusia tiga tahun. Mereka berbagi cerita sambil tertawa-tawa, sesekali Ayu memperingatkan anaknya yang asyik dengan mainannya agar tidak jauh-jauh darinya.

“Akhirnya, hari ini saya benar-benar lega” kata Faried, 

“rasa penasaran selama ini selesai sudah dan kamu menemukan kebahagiaan kamu, seperti yang dulu kita obrolin di taksi, ingat?”

“Ya...doa saya agar Abang mendapat jodoh yang baik pun sudah terjawab. Tuhan memang kadang terlalu baik pada umatnya Bang, saya tidak pernah bermimpi wanita seperti saya akhirnya bisa menjadi ibu dan istri seperti sekarang ini, bagi wanita seperti saya, ini lebih dari yang saya harapkan” mata Ayu nampak berkaca-kaca, nampaknya ia antara sedih dan gembira membandingkan dirinya dulu dan sekarang.

“Satu misteri kehidupan yang saya akhirnya singkap hari ini, kadang memang ada dua orang saling mencintai tapi tidak ditakdirkan untuk bersatu, seperti ada jurang yang dalam yang memisahkan mereka, namun pada akhirnya mereka akan menemukan kebahagiaannya di jalannya masing-masing dan bersama pasangannya yang lain yang berada di satu tebing dengan mereka” Faried berfilsafat.

“.....dan kebahagiaan mereka pun bertambah ketika melihat cinta lamanya di seberang jurang itu akhirnya berbahagia walau bersama orang lain” Ayu menyambung lalu mereka hening, saling tatap selama kira-kira sepuluh detik sementara Michael asyik membuka tutup pintu mobil-mobilannya.

“Ahahha...abang ambil kuliah filsafat ya setelah saya pergi?” Ayu tiba-tiba tertawa renyah sambil menangkap mobil-mobilan yang diluncurkan anaknya padanya di meja.

“Hehe...sopir taksi kaya saya umur waktu itu udah kepala tiga mana sempat kuliah lagi, filsafat itu kadang keluar dari pengalaman hidup kita kok Lin, kan para filsuf sama nabi juga mendapatkannya dari pengalaman hidup dan lingkungan mereka dulu, cuma mereka lebih pandai merenungkan dan mengutarakan pada orang banyak”

“Tuh...kan berfilsafat lagi...hihihi....!” mereka saling tertawa lepas, lega setelah beban di hati masing-masing akhirnya terangkat.

Tiba-tiba BB Ayu berbunyi dan ia permisi untuk mengangkatnya.

“Ok baby...we’ll meet you soon!” kata Ayu lalu menuntup pembicaraan

“Papanya...udah nunggu di depan ngejemput!” kata Ayu, “Oke Bang...kita sudah harus berpisah lagi, tapi kali ini perpisahan yang melegakan, ya kan?” wanita itu lalu bangkit dan berpamitan pada Faried, “Michael, say goodbye to uncle!” katanya pada buah hatinya.

“Eeeii...Ma...udah selesai salonnya?” Faried tiba-tiba melambai ke arah belakang Ayu pada seorang wanita lain yang menghampiri mereka, “ini istri saya, Anita!” ia memperkenalkan wanita itu pada Ayu, “Ini Ayu...langganan taksi dulu waktu narik hehehe....”

“Ya udahlah, rapiin rambut aja ngapain pake lama?” jawab wanita itu lalu beralih menyapa Ayu dan anaknya, “Hai....”

Anita dengan senyum ramah menjabat tangan Ayu dan juga membelai anak itu, gemas akan wajah indo-nya yang imut-imut. Secara fisik memang Anita kalah dibanding Ayu, kulitnya tidak terlalu putih dan agak gemuk, apalagi kini sedang hamil empat bulan. Namun, wanita inilah yang banyak membantu Faried mencapai sukses, ia adalah pedagang kecil di pasar yang adalah tetangga di dekat kontrakan Faried. Seorang wanita yang rajin dan ulet, sudah terbiasa kerja keras membantu perekonomian keluarga dengan berjualan kue di rumahnya dan secara online, belakangan ia mulai membuat kuenya sendiri. Anita dan keluarganya juga cocok dengan Faried yang jujur dan pekerja keras, hubungan mereka semakin dalam terutama setelah Faried berpisah dari Ayu dulu hingga akhirnya mereka menikah dan mempunyai anak. Dari seluruh keuntungan usaha jualan kue keringnya lah Anita membantu Faried mendirikan usahanya sendiri hingga akhirnya sukses setelah melalui jalan yang cukup terjal dan berliku. Mereka pun akhirnya berpisah setelah ngobrol basa-basi sebentar.

“Ayo Pa, kalau telat, nanti kasian Lina nunggu sendirian di sekolah, udah mau jamnya nih!” kata Anita mengajak suaminya untuk segera meninggalkan mall itu.

“Oke Ma, yukk!!” Faried menggandeng tangan istrinya dan mempercepat langkah.

“Omong-omong Papa punya langganan cantik juga ya...pantes Papa betah lama-lama jadi sopir taksi dulu hehehe” canda Anita sambil tetap berjalan.

Faried hanya tertawa nyengir, hatinya tenang kini, ia dan Ayu telah menemukan kebahagiaannya masing-masing. Segala sesuatu memang ada waktunya masing-masing, manusia hanya perlu berusaha sebaik-baiknya, kelak karma dan darma akan datang pada saatnya kelak

Foto Hot Pantat Montok habiss

$
0
0
foto hot Pantat bahenol panas hot menggairahkan

warna-xp kembali update dengan foto hot model Tante Pamer Meki |Toge| Sampai Telanjang lihat juga"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru"cerita seru 17+ "Cerita Porno ML"Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+.Cerita Dewasa Dan Foto lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.
cewek hot banget
cewek hot banget
cewek hot banget
cewek hot banget


Dokter Cantik hot Bu9il body mulus

$
0
0
Dokter Seksi banget montok body mulus
warna-xp kembali update dengan foto hot model Tante Pamer Meki |Toge| Sampai Telanjang lihat juga"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru "cerita seru 17+ "Cerita Porno ML"Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+.Cerita Dewasa Dan Foto lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.

Koleksi Pantat Padat Berisi Terbaru

$
0
0
Koleksi Pantat Padat Berisi Terbaru 
warna-xp kembali update dengan foto hot model Tante Pamer Meki |Toge| Sampai Telanjang lihat juga"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru "cerita seru 17+ "Cerita Porno ML"Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+.Cerita Dewasa Dan Foto lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.
[imagetag][imagetag]
[imagetag]
[imagetag]

Gamer Yang seksi sambil Bu9*L

$
0
0
GAmer seksi Lagi bugil 
warna-xp kembali update dengan foto hot model Tante Pamer Meki |Toge| Sampai Telanjang lihat juga"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru "cerita seru 17+ "Cerita Porno ML"Cerita ini khusus buat teman-teman yang pingin tau kisahnya dan khusus untuk umur 18+.Cerita Dewasa Dan Foto lumayan Hot dan lumayan membuat Konak. untuk lebih jelasnya bisa disimak di bawah ini. Cerita Nama, Foto dan Tempat kejadian dalam cerita ini hanya Fiksi Belaka.
foto pose gadis imut & cantik ini buat mata para lelaki bersinar,pose narsisnya bikin gemesin banget, ditambah body mulus,payudara mungil dan pose narsis yang menggemaskan. dada semoknya bikin konak seakan ingin meremas payudara mungilnya , memeluk tubuh seksinya dengan kehangatan semuanya bisa dinikmati disini,hehehehhe SUMBER:

cewek Lagi Pamer M*mek Mulus dan Toket Imut

$
0
0
Toket dan Memek Mulus Gadis Seksi – Kumpulan foto hot seksi bugil cewek tante sma artis bokep, Mawar dunia adalah sebuah situs blog yang berisi kumpulan foto-foto bugil artis, foto bugil cewek, cewek mesum, cewek ngentot, cewek nyepong, seksi, tante hot, perawan, vagina dan foto khusus dewasa lainnya. Hanya untuk 21+!!. is a blog that contains a collection of photographs of the adult, containing hot and nude photos, it is expected that the policy of the entire audience in a blog entry today to be wise, if you want to take photographs of the collection “mawardunia” welcome to copy our collection provided acknowledgment of the source or the address of our blog, so many of us, may you all be comforted with the content. Berikut ini adalah Toket dan Memek Mulus Gadis Seksi.
,
 
 
.
 
 

Toket ABG Mulus Bersih Montok Abis

$
0
0
Toket ABG Mulus Bersih Montok Abiswarna-xp kembali update dengan foto hot model Tante Pamer Meki |Toge| Sampai Telanjang lihat juga"Kumpulan Cerita Dewasa Paling Seru "
Toket ABG Mulus Bersih Montok Pink Dijamin Mantap! – Kumpulan foto hot seksi bugil cewek tante sma artis bokep, Mawar dunia adalah sebuah situs blog yang berisi kumpulan foto-foto bugil artis, foto bugil cewek, cewek mesum, cewek ngentot, cewek nyepong, seksi, tante hot, perawan, vagina dan foto khusus dewasa lainnya. Hanya untuk 21+!!.





You might also like:
Viewing all 114 articles
Browse latest View live