Quantcast
Channel: Warna XP
Viewing all 114 articles
Browse latest View live

foto hot Toge |Mem`ek indah Terbaru

$
0
0
selamat siang Pengunjung setia warna-xp.blogspot.com kali ini Gua admin ingin berbagi postingan yang sangat seru
semua ini aku rangkum dalam edisi penutupan tahun 2012 , dan Untuk menyambut Tahun Baru 2013 , Dukung
terus Warna-xp.blogspot.com agar Lebih maju Di tahun 2013 nantinya
ok langsung saja masuk ke topikfoto hot |ABG| cewek manis IMut Tante Juga Ada hehhe yang mau Lewat , Saksikan juga Majalahku.info Berita Harian Dewasa Terbaru


Lihat saja yang satu ini, mereka merupakan sebagian dari para model cantik produksi dari dalam negeri yang tidak kalah cantik dan seksi dari para model luar negeri. Foto bugil juga sering dilakukan oleh para model ini karena profesionalnya mereka dalam bekerja. Foto seksi abg juga bisa anda dapatkan disini. Langsung aja agan lihat koleksi foto modelseksi yang admin berikan untuk anda.

KUmpulan Foto Cewek Hot Mastrubasi terbaru

$
0
0

selamat siang Pengunjung setia warna-xp.blogspot.com kali ini Gua admin ingin berbagi postingan yang sangat seru

semua ini aku rangkum dalam edisi penutupan tahun 2012 , dan Untuk menyambut Tahun Baru 2013 , Dukung

terus Warna-xp.blogspot.com agar Lebih maju Di tahun 2013 nantinya

ok langsung saja masuk ke topik foto hot |ABG| cewek manis IMut Tante Juga Ada hehhe yang mau Lewat , Saksikan juga Majalahku.info Berita Harian Dewasa Terbaru

 

Cewek Cakep Paling Cantik Punya Warna-xp

$
0
0

selamat siang Pengunjung setia warna-xp.blogspot.com kali ini Gua admin ingin berbagi postingan yang sangat seru

semua ini aku rangkum dalam edisi penutupan tahun 2012 , dan Untuk menyambut Tahun Baru 2013 , Dukung

terus Warna-xp.blogspot.com agar Lebih maju Di tahun 2013 nantinya

ok langsung saja masuk ke topik foto hot |ABG| cewek manis IMut Tante Juga Ada hehhe yang mau Lewat , Saksikan juga Majalahku.info Berita Harian Dewasa Terbaru

 

Kumpulan Cewek Cantik Teman Fb ku Terkini

$
0
0

selamat siang Pengunjung setia warna-xp.blogspot.com kali ini Gua admin ingin berbagi postingan yang sangat seru

semua ini aku rangkum dalam edisi penutupan tahun 2012 , dan Untuk menyambut Tahun Baru 2013 , Dukung

terus Warna-xp.blogspot.com agar Lebih maju Di tahun 2013 nantinya

ok langsung saja masuk ke topik foto hot |ABG| cewek manis IMut Tante Juga Ada hehhe yang mau Lewat , Saksikan juga Majalahku.info Berita Harian Dewasa Terbaru

 


Meki kenyal toket super tante Mira

$
0
0
selamat siang Pengunjung setia warna-xp.blogspot.com kali ini Gua admin ingin berbagi postingan yang sangat seru
semua ini aku rangkum dalam edisi penutupan tahun 2012 , dan Untuk menyambut Tahun Baru 2013 , Dukung
terus Warna-xp.blogspot.com agar Lebih maju Di tahun 2013 nantinya
ok langsung saja masuk ke topik foto hot |ABG| cewek manis IMut Tante Juga Ada hehhe yang mau Lewat , Saksikan juga Majalahku.info Berita Harian Dewasa Terbaru

cerita Sexs :Ngentot Memek Gadis Cantik Hot Terbaru

$
0
0
cerita dewasa terbaru kembali update dengan berita cerita sexs |cerita dewasa |mesum hot ngentot artis | cewek bispak ABG cantik dan imut sexsi terkini
sahabat warna-xp jangan lupa luangkan waktu untuk Web Baru ku Majalahku.info (Berita Harian Dewasa Terkini )

Berikut Cerita yang Berjudul "Ngentot Memek Gadis Cantik Hot Terbaru"

Pengalamanku ini cukup menarik, dan menarik untuk disajikan sebagai Cerita Dewasa dan semoga membuat pembaca tergiur. Bagaimana tidak, 4 wanita sekaligus menikamti kontolku, demikian juga aku, kunikmati sekalian 4 memek mereka yang asyik.

Yanti mulai menciumi penisku dan mengelus buah zakarku, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan mulutnya yang sangat imut itu. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku,

"Gila ini cewek pinter sekali sedotan dan kocokannya benar-benar nikmat banget," dalam batinku. Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun. Sesaat kemudian dia berhenti.

"Jok penis kamu lumayan besar dan panjang yach, keras lagi, aku semakin terangsang nich."

Yanti, sebut saja demikian, sudah tiga minggu kami saling berbagi kebutuhan biologis. Yanti adalah wanita berusia 25 tahun dengan tinggi 160 cm, dan dengan dada yang amat besar 36B ukurannya, kulit putih, dengan wajah mirip wanita bangsawan.

Hubungan kami berawal pada sebuah pesta pertunangan rekan bisnis saya, aku kenalan dengannya dan menjadi akrab dengannya bahkan aku menawarkan untuk pulang bersama karena dia bosan untuk berada disana karena dia telah ditinggal oleh temannya. Yanti pun naik ke mobilku, dia tidak keberatan dengan itu, malam itu suhunya terasa amat dingin, walaupun AC sudahku matikan tapi masih terasa dingin aku juga tidak mengerti mengapa bisa terjadi seperti itu, akhirnya aku pinjami jasku untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai gaun putih itu. Bagiku Yanti malam itu terlihat sexy dengan gaun yang dipakainya, dia memakai gaun putih tanpa lengan, dan bra hitam yang menunjukkan kemolekan tubuhnya. Dan rambut panjangnya yang terawat dibiarkan tergerai dengan bebasnya.

Karena perutku masih terasa lapar, tadi aku cuma makan sedikit karena keasyikan ngobrol dan menikmati tubuhnya yang sexy dan bahenol itu, kuajak dia makan di sebuah restoran tapi dia menolak karena dia dirumah telah masak, jadi aku diminta untuk makan ditempatnya saja, dalam hati, ini cewek baik banget selain dia sexy dan bahenol tapi juga baik hati, setelah aku berpikir lama akhirnya aku setuju.

Singkat cerita kami sampai di rumah kontrakannya dan makanlah aku disana, selesai makan aku membereskannya, lalu dia mengajakku kekamarnya untuk menemaninya malam itu, padahal aku ingin pulang karena jam sudah menunjukkan jam 00.30. Aku mencoba untuk menolak tapi karena dia terus memohon untuk menemaninya, dan akhirnya aku pun mengiyakannya karena aku juga tidak tega kalau dia terlalu memohon kepadaku.

Kamarnya terlihat rapi dan bersih semuanya tertata rapih sekali, ya, maklum kamar cewek. Dia mengontrak untuk berempat dan teman-temanya kebetulan saat itu lagi pada keluar, maklum saat itu adalah malam minggu. Singkat cerita, dia bercerita padaku bahwa dia baru putus sama pacarnya karena cowoknya kepergok telah berbuat perselingkuhan dibelakang dia. Diapun menangis mengenang masa lalu yang teramat indah bersama sang pacar dan sekarang hanyalah tinggal kemalangan belaka dan aku coba untuk memberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya, Yanti tak menolaknya.

Setelah agak tenang, kubisikan dia bahwa malam ini kamu kelihatan cantik sekali. Yanti tersenyum dan menatapku sangat dalam, lalu aku cium bibirnya yang hangat itu dan dia membalas ciumanku dengan sangat ganasnya, lalu tangannya mulai mencari dimana adik kecikku bersembunyi. Akhirnya dia mendapatkannya dan meremas dengan lembutnya.

Kamipun berciuman dengan sangat ganasnya lalu aku mulai mencium lehernya, Yantipun mendesah,

"Aaahh geli Jok aahh."

Mendengar itu aku semakin bernafsu, aku pun mulai meremas-remas payudaranya dari luar branya yang montok itu. Yanti mendesah lagi,

"Aaahh enak Jok terus Jok terus sstt."

Dan dia pun menjambak rambutku. Setelah beberapa lama aku meremas payudaranya, dia mendesah dan terus berkicau, dengan permainan yang aku buat itu. Aku pun mulai melucuti gaun yang dia masih pakai, yang tersisa hanya tinggal Branya dan CD beranda merah muda, kemudian branya pun aku lepas, tampaklah jelas gunung kembar yang sangat menantang birahiku dan punting merah-kecoklatan cerah yang sudah mengeras. Kuremas payudaranya dan kuhisap puntingnya dan kugigit kecil dengan gigiku, Yanti hanya memejamkan mata sambil menikmati hisapanku itu. Aku gigit-gigit puntingnya dan dia pun mengerang dan menggelinjang keasikan,

"Jok enak Jok, teruss Jok, hisap terus aahh sstt"

Kemudian aku lanjutkan dengan menciumi perutnya kemudian aku copot CD yang masih melekat pada dirinya. WOw ternyata jembutnya tidak terlalu lembat dan rapi, rambut disekitar bibir kemaluannya bersih. Dan vaginanya tampak kencang dengan clitoris yang cukup besar dan tampak basah.

"Kamu rajin mencukur yaa," tanyaku, dengan wajah memerah dia mengiyakan, sebab kata teman-temannya demi kesehatan vagina, dan tidak bau.

Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan lidahku mulai menjalar dari payudara kemudian puntingnya, kugigit kecil dengan gigiku, Yanti menggelinjang keasikkan dan mendesah-desah merasakan rangsangan kenikmatan,

"Ssstt terus Jok sstt."

Tangan kananku mulai memainkan clitorisnya yang sudah banjir, kemudian kujilati klitotisnya dengan lidahku perlahan-lahan, desahan dan lenguhan makin sering kudengar. Seirama dengan sapuan lidahku klitorisnya, Yanti semakin terangsang, dia bahkan menjabak rambutku dan menekan kepalaku di klitorisnya,

"Jok, enak.. Banget.. Enak.. Jok, aahh.. Jok terus Jok jilat terus sampai dalam Jok aahh.."

Desahannya dan lenguhannya membuat aku bertambah nafsu untuk melancarkan yang lebih gila dari sebelumnya dan seketika itu juga badannya mulai mengejang dan

"Jok.. Yanti.. mau.. Keeluaar aa.. Aaahh" dan terasa sekali derasnya cairan yang mengalir dari vaginanya yang terasa asam-asam pahit tapi nikmat kemudian langsung aku jilat sampai habis dan tak tersisa. Yanti kemudian berdiri.

"Sekarang giliranku," katanya.

Celanaku langsung dilucutinya dan akupun langsung berbaring diatas kasur yang empuk itu. Salah satu tangannya memegang penisku dan yang lain memegang buah zakarku, di mengelusnya dengan lembut.

"Mmmhh enak juga yaa penis kamu," ceretus dia.

"Aaahh enak Yan" desahku.

Yanti mulai menciumi penisku dan mengelus buah zakarku, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan mulutnya yang sangat imut itu. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku,

"Gila ini cewek pinter sekali sedotan dan kocokannya benar-benar nikmat banget," dalam batinku. Kupegang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun. Sesaat kemudian dia berhenti.

"Jok penis kamu lumayan besar dan panjang yach, keras lagi, aku semakin terangsang nich."

Aku hanya tersenyum, lalu kuajak dia main 69, ternyata dia mau. Vaginanya yang banjir itu tepat diwajahku, merah dan kencang, sedang Yanti sudah mengocok penisku. Aku semakin bernafsu untuk memainkan vaginanya yang semakin menantang aja, tercium wangi yang khas pada sekitar vaginanya yang sangat aku sukai sekali pada wanita, dan clitorisnya sampai memerah dan kuhisap yang sudah keluar untuk kedua kalinya.

Tiba-tiba aku kaget ketika aku melihat ke arah pintu yang tidak begitu rapat ditutupnya dan aku semakin kaget ketika ternyata teman-temannya sudah melihat semua permainan yang sedang kami lakukan. Salah satu dari dia celetuk,

"Yan main kok tidak ngajak-ngajak sih kita kan juga mau,"

Dan ternyata setelah aku ketahui namanya Yeni (24), tampa disangka mereka langsung membuka baju dan celana mereka dan seketika itu pula mereka sudah keadaan bugil. Aku semakin kelabakan karena diserang dari berbagai arah. Aku mulai memasukkan penisku ke vagina Yanti, walaupun pertama kali terasa sempit sekali jadi aku agak kesulitan memasukannya dan setelah beberapa lama aku berusaha, akhirnya aku dapat masuk setengah dan Yanti menjerit menahan sakit yang tiada tara. Tanpa aku duga ternyata ada sedikit darah mengalir di sekitar vaginanya, ternyata dia masih perawan batinku. Yanti makin mengejang sambil mendesis seperti ular, sedangkan Yeni yang tidak kalah montok dan juga payuadarannya paling besar dari pada Yanti.

Yanti pun memainkan puntingnya Dewi(24, 38), sedangkan Ati (25, 36b) memainkan vaginanya Dewi. Mereka saling mendesah membuat suasana semakin panas saja. Aku sendiri semakin cepat memainkan penisku, desahan Yanti pun semakin kencang saja bersamaan dengan kecepatan goyanganku yang semakin cepat dan Yanti semakin menikmati permainanku dan dia pun semakin mengimbangi permainanku.

"Aaahh enak Jok, terus Jok, lebih dalam lagi Jok," celotehnya aku semakin cepat dan ketika itu juga badan dia mulai mengejang bertanda dia mau orgasme. Tidak berapa lama dia,
"Jok aku ingiin keluar" dan ketika itu juga keluarlah cairan yang ketiga kalinya dengan banyak sekali dan Yanti terlihat lemas dan langsung tergeletak disampingku, tapi penisku masih tegak bagaikan mau menantang kenikmatan.

Yeni pun langsung mengambil penisku yang masih tegak itu ke dalam vaginanya ternyata sama sempitnya dengan Yanti, aku sedikit kaget karena ada sedikit darah mengalir dari vaginanya dan ternyata Yeni pun masih perawan juga batinku, perlahan kugoyang penisku, maju mundur, dan semakin keras aku mengenjotnya dan jeritanya panjang dan seketika itu juga badannya mulai mengejang yang berarti dia mau orgasme, aku pun semakin mempercepat gerakan penisku dan Yeni pun menjerit panjang,

"Jok.. Aku keeluuar aahh" dan seketika itu pula dia roboh disampingku sedangkan aku masih belum sampai puncaknya.

Aku raih tangannya Dewi dan langsung aku mainkan vaginanya dengan lidahku dan terus aku mainkan sampai diapun mendesah dengan keras. Sedangkan Ati memainkan puyudara Dewi yang sudah mengeras. Aku pun mulai memasukkan penisku ke vagina Dewi yang ternyata sempit juga tapi untung vaginanya sudah basah jadi tidak terlalu sulit. Dan ketika baru masuk setengah ada darah yang mengalir pada vaginanya dalam batin ternyata semuanya masih pada perawan dalam batinku, perlahan kugoyang penisku maju mundur membentuk angka 8, rintihan kesakitan berubah menjadi desahan kenikmatan.

Sedangkan Ati menjilati payudara Dewi dengan nafsunya dan sekali-kali Ati mencium bibirku dengan garangnya, saat kau berada diatas Dewi, kujilati payudaranya yang memerah dan Dewi tidak bisa menjerit karena bibirnya sudah disumpel dengan mulutnya Ati yang dari tadi sudah mencium bibirnya Dewi dengan garang dan kelihatan sudah bernafsu itu.

Aku mulai menekannya dengan nafsu dan tentunya dann tentunya penisku masih ada didalam vaginanya Dewi yang sangat nikmat itu.

"Ooohh nikmat sekali rasanya", dia menjerit "Ssshh", seperti ular yang sedang mendekati mangsanya. Dan kupercepat lagi goyanganku dan semakin cepat aku mengocoknya semakin keras dia menjerit kenikmatan dan seketika itu juga,

"Aaahh aku mau keeluuarr Jok, kau juga ingin keluar, kita keluarin bareng aja yaa, aahh"

Crot.. Crot.. Crot hampir bersamaan, begitu nikmatnya permain malam ini dan akupun langsung tertidur lemas karena sudah bermain dengan tiga wanita sekaligus, setelah 3 jam aku tertidur aku merasakan ada yang mengemut penisku dengan lebutnya dan setelah aku membuka mataku ternyata Ati yang belum mendapatkan jatahnya. Langsung kucium bibirnya denga bernafsu dan dia langung meminta aku untuk memasukkan penisku ke vaginanya yang ternyata sudah banjir dari tadi. Aku mencoba untuk memainkan vaginanya dan tanpa kuduga ternyata Ati telah meraih penisku dan langsung membimbingku memasuki vaginanya.

Disaat menyentuh bibir vaginanya dia mengerang kenikmatan dan akupun langsung memasukkannya dan ternyata sudah tidak begitu sempit dibandingkan dengan tiga temannya dan tanpa banyak hambatan aku mulai menggenjot dengan cepat dan terasa sekali ada yang terasa yang berdenyut-denyut di vaginanya yang berarti menandakan dia mau orgasme dan aku semakin mempercepat goyanganku dan seketika itu pula.

"Aaahh Jok, aku mau keeluuaarr sstt"

Keluarlah cairan yang sangat banyak itu dan dia langsung lemas dan ternyata mereka berempat langsung bangun dan langsung memburu aku dengan sangat garangnya, dan saat itu jam 05.30 pagi, kami berlima mandi bareng dan disaat mandipun kami masih sempat bermain walaupun hanya sebentar karena waktunya sudah tidak memungkinkan untuk bermain lama.

"Makasih yaa Jok, kamu memang hebat walaupun tubuh kamu tidak gemuk(kurus), tapi stamina kamu kuat sekali, aku jadi ingin sekali mengulangnya."

Tapi aku harus berangkat kerja, setelah kejadian itu aku masih sering bermain dengan mereka kadang aku bermain hanya berdua, kadang berempat, kadang bertiga, kadang juga langsung berlima. Tapi hampir sudah sebulan ini, aku tidak tahu kemana mereka dan tidak pernah ketemu lagi bahkan saat aku ke kontrakannya ternyata dia sudah pindah entah kemana dan aku hubungin lewat HP tak pernah aktif, aku merindukan saat itu.


Cerita Dewasa Cicipi Memek kenyal Tante Reni Basah

$
0
0
cerita dewasa terbaru kembali update dengan berita cerita sexs |cerita dewasa |mesum hot ngentot artis | cewek bispak ABG cantik dan imut sexsi terkini
sahabat warna-xp jangan lupa luangkan waktu untuk Web Baru ku Majalahku.info (Berita Harian Dewasa Terkini )
Berikut Cerita yang Berjudul "Cerita Dewasa Cicipi Memek Tante Reni Basah"

Perkenalan namaku Rendi. Dalam cerita keduaku setelah cerita kak Linda, aku mau berbagi kembali pengalamanku. Kalau belum membaca, aku mau memperkenalkan jati diriku. Aku tinggal dikota S Jawa Tengah, tinggiku 169 cm dan berat badanku 52 kg. Aku saat ini kuliah disalah satu universitas ternama di Jateng. Saat ini aku mau langsung cerita pengalamanku saat aku masih duduk kelas 1 SMP tapi aku masih ingat betul ceritanya.

Saat aku lulus di SD aku mendapat nilai yang sangat memuaskan. Seperti janji ayahku kalau nilaiku baik aku akan dikirim di luar kota yang pendidikannya lebih baik. Disana aku dititipkan dirumah pamanku, om Hari. Dia orang yang sangat kaya raya. Rumahnya sangat megah tapi terletak disebuah desa pinggir kota. Rumahnya terdapat dua lantai dan dilengkapi juga kolam renang yang lumayan besar. Om Hari orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yang sangat cantik namanya Tante Reni, wajahnya mirip dengan Amara. Dia mempunyai anak yang masih kecil. Tante Reni rajin merawat tubuhnya, walapun dia sudah mempunyai satu anak tubuhnya tetap padat berisi ditunjang dengan payudara yang sangat montok kira kira 34B. Hal itu yang membuatku tertarik akan keindahan serta anugrah dari seorang wanita.

Sesampainya dirumah Om Hari. Aku memasuki pintu rumah yang besar. Disana aku disambut oleh Om Hari dan istrinya. Om Hari menjabat tanganku sedangkan Tante menciumku. Aku agak sungkan dengan perlakuan seperti itu. Pembantu disana disuruh membawakan tasku dan mengantarkan sampai di kamarku. Aku mendapat kamar yang 3 kali lipat dari kamar tidurku dirumah. Setelah itu aku berkeliling rumah melihat kolam renang serta sempat melihat kamar mandi yang tak terbayang olehku. Disana terdapat tempat cuci tangan dengan cermin yang besar wc, bathup, dan dua shower yang satu dengan kaca buram sedangan yang satu dengan kain yang diputarkan membentuk 1/4 lingkaran (sorry aku nggak tahu namanya). Tempat itu masih dalam satu ruangan tanpa penyekat.

Sore hari, aku duduk ditepi kolam. Om Hari datang menghampiriku dia bilang mau pergi keluar kota. Dia juga mohon maaf tidak bisa menemaniku. Kami pun mengantarkan sampai pagar rumah. Setelah itu aku kembali duduk menikmati suasana kolam renang. Tiba tiba dari belakang muncul sosok yang sangat menawan. Tante dengan baluatan piyama menghampiriku.

“Ren kamu suka nggak ama rumah ini”

“Suka banget Tante, kayaknya aku kerasan banget dengan rumah ini tiap sore bisa renang”

“Kamu suka renang, yuk kita renang bareng, pas waktu ini udara sangat panas”

Wahhh kebetulan aku bisa renang ama Tante yang bahenol. Waktu bertemu pertama kali aku cuma bisa membayangkan bentuk tubuhnya waktu renang dengan balutan swimsuit. Tapi ketika dia berdiri. Dia membuka piyamanya. Kontan aku tersedak ketika dia hanya memakai Bikini yang sangat sexy dengan warna yang coklat muda. Model bawahannya G-String.

“Huhuukkk… Aduh Tante aku kira Tante mau telanjang”

“Enak aja kalau kamu, Om bilang kamu suka bercanda”

“Tante nggak malu dilihatin ama satpam Tante, Tante pake bikini seperti ini”

“Ihh ini sudah biasa Tante pake bikini kadang ada orang kampung ngintip Tante”

“Benar Tante… Tapi sayang aku lupa bawa celana renang”

“Ah… Nggak apa apa pake aja dulu celana dalam kamu. Nanti aku suruh bi’ Imah suruh beli buat kamu, yuk nyebur…” segera Tante menyeburkan dirinya. Dengan malu malu aku membuka bajuku tapi belum buka celana. Aku malu ama Tante. Lalu dia naik dari kolam. Dia memdekatiku

“Ayo cepet… Malu ya ama Tante nggak apa apa. Kan kamu keponakan Tante. Jadi sama dengan kakak perempuan kamu.”

Waktu dia mendekatiku terlihat jelas putingnya menonjol keluar. Maklum nggak ada bikini pake busa. Aku melirik bagian payudaranya. Dia hanya tersenyum.

Setelah itu dia kembali menarikku. Tanpa basa basi dengan muka tertunduk aku melorotkan celana dalamku. Yang aku takutkan kepala adikku kelihatan kalau lagi tegang menyembul dibalik celana dalamku. Setelah melepas celanaku langsung aku berenang bersama Tante.

Setelah puas renang aku naik dan segera ke kamar mandi yang besar. Aku masuk disana ketika aku ingin menutupnya, tidak ada kuncinya jadi kalau ada orang masuk tinggal buka aja. Aku segera bergegas tempat dengan penutup kain. Aku tanggalkan semua yang tertinggal ditubuhku dan aku membilas dengan air dingin. Ketika hendak menyabuni tubuhku. Terdengar suara pintu terbuka, aku mengintip ternyata Tanteku yang masuk. Kontan aku kaget aku berusaha agar tidak ketahuan. Ketika dia membuka sedikit tempatku aku spontan kaget segera aku menghadap ke belakang.

“Ehhh… Maaf ya Ren aku nggak tahu kalau kamu ada didalam. Habis nggak ada suara sih”

Langsung segera wajahku memerah. Aku baru sadar kalau Tante sudah menanggalkan bikini bagian atasnya. Dia segera menutupinya dengan telapak tangannya. Aku tahu waktu tubuhku menghadap kebelakang tapi kepalaku lagi menoleh kepadanya.

“Maaf… Juga Tante… Ini salahku” jawabku yang seolah tidak sadar apa yang aku lakukan. Yang lebih menarik telapak tangan Tante tidak cukup menutupi semua bagiannya. Disana terdapat puting kecil berwarna cokelat serta sangat kontras dengan besarnya payudara Tante.

“Tante tutup dong tirainya, akukan malu”

Segera ditutup tirai itu. Dengan keras shower aku hidupkan seolah olah aku sedang mandi. Segera aku intip Tanteku. Ternyata dia masih diluar belum masuk tempat shower. Dia berdiri didepat cermin. Disana dia sedang membersihkan muka, tampak payudaranya bergoyang goyang menggairahkan sekali. Dengan sengaja aku sedikit membuka tirai supaya aku dapat melihatnya. Aku bermain dengan adikku yang langsung keras. Kukocok dengan sabun cair milik Tante. Ketika aku intip yang kedua kali dia mengoleskan cairan disekujur tubuhnya. Aku melihat tubuh Tante mengkilap setelah diberi cairan itu. Aku tidak tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitar payudaranya agak lama. Sambil diputar putar kadang agar diremas kecil. Ketika sekitar 2 menit kayaknya dia mendesis membuka sedikit mulutnya sambildia memejamkan mata. Sambil menikmati pemandangan aku konsentrasikan pada kocokanku dan akhirnya… Crot crot…

Air maniku tumpah semua ke CD bekas aku renang tadi. Yang aku kagetkan nggak ada handuk, lupa aku ambil dari dalam tasku. Aku bingung. Setelah beberapa saat aku tidak melihat Tante di depan cermin, tapi dia sudah berada di depan shower yang satunya. Aku tercengang waktu dia melorotkan CDnya dengan perlahan lahan dan melemparkan CDnya kekeranjang dan masuk ke shower. Setelah beberapa kemudian dia keluar. Aku sengaja tidak keluar menunggu Tanteku pergi. Tapi dia menghampiriku.

“Ren koq lama banget mandinya. Hayo ngapain didalam”

Kemudian aku mengeluarkan kepalaku saja dibalik tirai. Aku kaget dia ada dihadapanku tanpa satu busanapun yang menempel ditubuhnya. Langsung aku tutup kembali.

“Rendi malu ya, nggak usah malu akukan masih Tantemu. Nggak papalah?”

“Anu Tante aku lupa bawa handuk jadi aku malu kalau harus keluar”

“Aku juga lupa bawa handuk, udahlah kamu keluar dulu aja. Aku mau ambilkan handukmu.”

Tante sudah pergi. Akupun keluar dari shower. Setelah bebrapa menit aku mulai kedinginan yang tadi adikku mengeras tiba tiba mengecil kembali. Lalu pintu terbuka pembantu Tante yang usianya seperti kakakku datang bawa handuk, akupun kaget segera aku menutupi adikku. Dia melihatku cuma tersenyum manis. Aku tertunduk malu. Setelah dia keluar, belum sempet aku menutup auratku Tanteku masuk masih tetap telanjang hanya aja dia sudah pake cd model g-string.

“Ada apa Tante. Kok masih telanjang” jawabku sok cuek bebek padahal aku sangat malu ketika adikku berdiri lagi.

“Sudah nggak malu ya…, anu Ren aku mau minta tolong”

“Tolong apa Tante koq serius banget… Tapi maaf ya Tante adik Rendi berdiri”

Dia malah tertawa.”Idih itu sih biasa kalau lagi liat wanita telanjang” jawab Tante.

“Begini aku minta Rendi meluluri badan Tante soalnya tukang lulurnya nggak datang”

Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak saat itu. Pucuk dicinta ulam tiba.

“Mau nggak…?

“Mau Tante.”

Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku ratakan disegala tubuhnya. Tiba tiba handukku terlepas. Nongol deh senjataku, langsung aku tutupi dengan tanganku

“Sudah biarin aja, yang ada cuma aku dan kamu apa sih yang kamu malukan.”

Dengan santainya dia menaruh handukku kelantai.

“Tubuh Tante bagus banget. Walaupun sudah punya anak tetap payudara Tante besar lagi kenceng”

Aku berbicara waktu aku tahu payudaranya tergencet waktu dia tengkurap. Dan dia hanya tersenyum. Aku sekarang meluluri bagian pahanya dan pantatnya.

“Ren berhenti sebentar”

Akupun berhenti lalu dia mencopot cdnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap tak berani menatap bagian bawahnya. Setelah beberapa waktu dia membalikkan badan ke arahku. Lagi lagi aku tersedak melihat pemandangan itu.

“Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah hampir keluar nih.”

Lalu dia menyuruh aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku supaya agak meremas remasnya. Aku pun ketagian acara itu disana aku melihat puting berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku sentil. Dia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan.

“Ren terus remas… Uhuhh remes yang kuat”

“Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya dan dia hanya tersenyum ketika tanganku beralih di daerah vagina.

Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar ketika tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur daerah itu sudah basah dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aku tekan bagian keduanya.

“Ren pijatanmu enak banget… Terus…”

Setelah aku terus gosok dengan lembut tiba tiba Tante menegang. Serrr serrr, aku mencari sumber bunyi yang pelan tapi jelas. Aku tahu kalau itu berasal dibagian sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas.

“Makasih ya atas acara lulurannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu ahli juga ya”

“Tentu Tante, kalau ada apa apa bisa andalkan Rendi”

Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku memakai handuk untuk menutupi bagian tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berjalan jalan dirumah tanpa sehelai benang pun. Aku pun segera masuk ke kamar tidur yang dipersiapkan, tenyata ada pembantu yang tadi mengambilkan handuk sedang menata pakaianku ke dalam almari.

“Den, Rendi, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab.

Dia memberitahukan kalau Tante itu suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke semua orang baik perempuan maupun laki laki tapi tidak berani kalau ada suaminya. Pembantu itu juga memberitahukan kejadian yang aneh dia sering renang telanjang dan yang paling aneh kadang kadang ketika dia menyirami bunga dia telanjang dada di depan rumah tepatnya halaman depan, padahal sering orang lewat depan rumah.

“Sudah ganti sana cd ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya den Rendi masih amatir” dia menggodaku.

Setelah melewati beberapa hari akupun sering mandi sama Tante bahkan hampir tiap hari. Semakin dipandang tubuhnya makin oke aja. Itu semua pengalaman saya hidup dirumah Tante Reni yang aduhai. Tapi aku kecewa waktu aku meninggalkan rumah itu. Aku disana belum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah karena ayah ibuku bekerja diluar kota dan aku harus tunggu bersama kakakku Ana.

Cerita Sexs Tante Ratih Goyangan Maut oowh Yeah

$
0
0
cerita dewasa terbaru kembali update dengan berita cerita sexs |cerita dewasa |mesum hot ngentot artis | cewek bispak ABG cantik dan imut sexsi terkini
sahabat warna-xp jangan lupa luangkan waktu untuk Web Baru ku Majalahku.info (Berita Harian Dewasa Terkini )
Berikut Cerita yang Berjudul "Cerita ML Tante Ratih Waktu Hujan Di Kamarnya"

Kisah ini terjadi ketika aku mash berumur delapanbelas tahun, murid kelas dua sekolah teknik setingkat SMU di sebuah kota kabupaten di Sumatera.

Namaku Didit. Aku lahir di satu keluarga pegawai perkebunan yang memiliki lima orang anak yang semua laki-laki. Yang tertua adalah aku. Dan ini menjadi akar masalah pada kehidupan remajaku. Jarang bergaul dengan perempuan selain ibuku, akupun jadi canggung kalau berdekatan dengan perempuan. Maklumlah di sekolahku umumnya juga cowok semua, jarang perempuan.

Selain itu aku merasa rendahdiri dengan penampilan diriku di hadapan perempuan. Aku tinggi kurus dan hitam, jauh dari ciri-ciri pemuda ganteng. Wajahku jelek dengan tulang rahang bersegi. Karena tampangku yang mirip keling, teman-temanku memanggil aku Pele, karena aku suka main sepakbola.

Tapi sekalipun aku jelek dan hitam, otakku cukup encer. Pelajaran ilmu pasti dan fisika tidak terlalu sulit bagiku. Dan juga aku jagoan di lapangan sepakbola. Posisiku adalah kiri luar. Jika bola sudah tiba di kakiku penonton akan bersorak-sorai karena itu berarti bola sudah sukar direbut dan tak akan ada yang berani nekad main keras karena kalau sampai beradu tulang kering, biasanya merekalah yang jatuh meringkuk kesakitan sementara aku tidak merasa apa-apa. Dan kalau sudah demikian lawan akan menarik kekuatan ke sekitar kotak penalti membuat pertahanan berlapis, agar gawang mereka jangan sampai bobol oleh tembakanku atau umpan yang kusodorkan. Hanya itulah yang bisa kubanggakan, tak ada yang lain.

Tampang jelek muka bersegi, tinggi kurus dan hitam ini sangat mengganggu aku, karena aku sebenarnya ingin sekali punya pacar. Bukan pacar sembarang pacar, tetapi pacar yang cantik dan seksi, yang mau diremas-remas, dicipoki dan dipeluk-peluk, bahkan kalau bisa lebih jauh lagi dari itu. Dan ini masalahnya. Kotaku itu adalah kota yang masih kolot, apalagi di lingkungan tempat aku tinggal. Pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang sedikit mencolok menjadi sorotan tajam masyarakat. Dan jadi bahan gunjingan ibu-ibu antar tetangga.

Oh ya mungkin ada yang bertanya mengapa kok soal punya pacar atau tidak punya pacar saja begitu penting. Ya itulah. Rahasianya aku ini punya nafsu syahwat besar sekali. Entahlah, barangkali aku ini seorang *********. Melihat ayam atau ****** main saja, aku bisa tegang. Setiap pagi penisku keras seperti kayu sehingga harus dikocok sampai muncrat dulu baru berkurang kerasnya. Dan kalau muncrat bukan main banyaknya yang keluar. Mungkin karena ukuranku yang lebih panjang dari ukuran rata-rata. Dan saban melihat perempuan cantik syahwatku naik ke kepala. Apalagi kalau kelihatan paha. Aku bisa tak mampu berpikir apa-apa lagi kalau gadis dan perempuan cantik itu lewat di depanku. Senjataku langsung tegang kalau melihat dia berjalan berlenggak-lenggok dengan panggul yang berayun ke kiri dan ke kanan. Ngaceng abis kayak siap berlaga.

Dia? Ya dia. Maksudku Lala dan ….. Tante Ratih.

Lala adalah murid salahsatu SMU di kotaku. Kecantikannya jadi buah bibir para cowok lanang seantero kota. Dia tinggal dalam jarak beberapa rumah dari rumahku, jadi tetanggaku juga. Aku sebenarnya ingin sekali seandainya Lala jadi pacarku, tapi mana bisa. Cowok-cowok keren termasuk anak-anak penggede pada ngantri ngapelin dia, mencoba menjadikannya pacar. Hampir semua bawa mobil, kadang mobil dinas bapaknya, mana mampu aku bersaing dengan mereka. Terkadang kami berpapasan kalau ada kegiatan RK atau kendurian, tetapi aku tak berani menyapa, dia juga tampaknya tidak tertarik hendak berteguran dengan aku yang muka saja bersegi dan hitam pula. Ya pantaslah, karena cantik dan dikejar-kejar banyak pemuda, bahkan orang berumur juga, dia jadi sombong, mentang-mentang. Atau barangkali itu hanya alasanku saja. Yang benar adalah, aku memang takut sama perempuan cantik. Berdekatan dengan mereka aku gugup, mulutku terkatup gagu dan nafasku sesak. Itu Lala.

Dan ada satu lagi perempuan yang juga membuat aku gelisah jika berada di dekatnya. Tante Ratih. Tante Ratih tinggal persis di sebelah rumahku. Suaminya pemasok yang mendatangkan beberapa bahan kebutuhan perkebunan kelapa sawit. Karena itu dia sering bepergian. Kadang ke Jakarta, Medan dan ke Singapura. Belum lama mereka menjadi tetangga kami. Entahlah orang dari daerah mana suaminya ini. Tapi aku tahu Tante Ratih dari Bandung, dan dia ini wuahh mak … sungguh-sungguh audzubile cantiknya. Wajah cakep. Putih. Bodinya juga bagus, dengan panggul berisi, paha kokoh, meqi tebal dan pinggang ramping. Payudaranya juga indah kenceng serasi dengan bentuk badannya. Pernah di acara pentas terbuka di kampungku kala tujuhbelas agustusan dia menyumbangkan peragaan tari jaipongan. Wah aku betul-betul terpesona.

Dan Tante Ratih ini teman ibuku. Walau umur mereka berselisih barangkali 15 tahun, tapi mereka itu cocok satu sama lain. Kalau bergunjing bisa berjam-jam, maklum saja dia tidak punya anak dan seperti ibuku tidak bekerja, hanya ibu rumahtangga saja. Terkadang ibuku datang ke rumahnya, terkadang dia datang ke rumahku.

Dan satu kebiasaan yang kulihat pada Tante Ratih ini, dia suka duduk di sofa dengan menaikkan sebelah atau kedua kakinya di lengan sofa. Satu kali aku baru pulang dari latihan sepakbola, saat membuka pintu kudapati Tante Ratih lagi bergunjing dengan ibuku. Rupanya dia tidak mengira aku akan masuk, dan cepat-cepat menurunkan sebelah kakinya dari sandaran lengan sofa, tapi aku sudah sempat melihat celah kangkangan kedua pahanya yang putih padat dan celana dalam merah jambu yang membalut ketat meqinya yang bagus cembung. Aku mereguk ludah, kontolku kontak berdiri. Tanpa bicara apapun aku terus ke belakang. Dan sejak itu pemandangan sekilas itu selalu menjadi obsesiku. Setiap melihat Tante Ratih, aku ingat kangkangan paha dan meqi tebal dalam pagutan ketat celana dalamnya.

Oh ya mengenai Tante Ratih yang tak punya anak. Saya mendengar ini terkadang jadi keluh-kesahnya pada ibuku. Aku tak tahu benar mengapa dia dan suaminya tak punya anak, dan entah apa yang dikatakan ibuku mengenai hal itu untuk menghibur dia.

Apalagi? Oh ya, ini yang paling penting yang menjadi asal-muasal cerita. Kalau bukan karena ini barangkali takkan ada cerita hehehhehe …. Tante Ratih ini, dia takut sekali sama setan, tapi anehnya suka nonton film setan di televisi hehehe …. Terkadang dia nonton di rumah kami kalau suaminya lagi ke kota lain untuk urusan bisnesnya. Pulangnya dia takut, lalu ibuku menyuruh aku mengantarnya sampai ke pintu rumahnya.

Dan inilah permulaan cerita.

Pada suatu hari tetangga sebelah kanan rumah Tante Ratih dan suaminya (kami di sebelah kiri) meninggal. Perempuan tua ini pernah bertengkar dengan Tante Ratih karena urusan sepele. Kalau tidak salah karena soal ayam masuk rumah. Sampai si perempuan meninggal karena penyakit bengek, mereka tidak berteguran.

Tetangga itu sudah tiga hari dikubur tak jauh di belakang rumahnya, sewaktu suami Tante Ratih, Om Hendra berangkat ke Singapur untuk urusan bisnes pasokannya. Sepanjang hari setelah suaminya berangkat Tante Ratih uring-uringan sama ibuku di rumahku. Dia takut sekali karena sewaktu masih hidup tetangga itu mengatakan kepada banyak orang bahwa sampai di kuburpun dia tidak akan pernah berbaikan dengan Tante Ratih.

Lanjutannya ketika aku pulang dari latihan sepakbola, ibu memanggilku. Katanya Tante Ratih takut tidur sendirian di rumahnya karena suaminya lagi pergi. Dan pembantunya sudah dua minggu dia berhentikan karena kedapatan mencuri. Sebab itu dia menyuruhku tidur di ruang tamu di sofa Tante Ratih. Mula-mula aku keberatan dan bertanya mengapa bukan salah seorang dari adik-adikku. Kukatakan aku mesti sekolah besok pagi. Yang sebenarnya seperti sudah saya katakan sebelumnya, saya selalu gugup dan tidak tenteram kalau berdekatan dengan Tante Ratih (tapi tentu saja ini tak kukatakan pada ibuku). Kata ibuku adik-adikku yang masih kecil tidak akan membantu membuat Tante Ratih tenteram, lagi pula adik-adikku itupun takut jangan-jangan didatangi arwah tetangga yang sudah mati itu hehehehe.

Lalu malamnya aku pergi ke rumah Tante Ratih lewat pintu belakang. Tante Ratih tampaknya gembira aku datang. Dia mengenakan daster tipis yang membalut ketat badannya yang sintal padat.

“Mari makan malam Dit”, ajaknya membuka tudung makanan yang sudah terhidang di meja.

“Saya sudah makan, Tante,” kataku, tapi Tante Ratih memaksa sehingga akupun makan juga.

“Didit, kamu kok pendiam sekali? Berlainan betul dengan adik-adik dan ibumu”, kata Tante Ratih selagi dia menyendok nasi ke piring.

Aku sulit mencari jawaban karena sebenarnya aku tidak pendiam. Aku tak banyak bicara hanya kalau dekat Tante Ratih saja, atau Lala atau perempuan cantik lainnya. Karena gugup.

“Tapi Tante suka orang pendiam”, sambungnya.

Kami makan tanpa banyak bicara, habis itu kami nonton televisi acara panggung musik pop. Kulihat Tante Ratih berlaku hati-hati agar jangan sampai secara tak sadar menaikkan kakinya ke sofa atau ke lengan sofa. Selesai acara musik kami lanjutkan mengikuti warta berita lalu filem yang sama sekali tidak menarik. Karena itu Tante Ratih mematikan televisi dan mengajak aku berbincang menanyakan sekolahku, kegiatanku sehari-hari dan apakah aku sudah punya pacar atau belum. Aku menjawab singkat-singkat saja seperti orang blo’on. Kelihatannya dia memang ingin mengajak aku terus bercakap-cakap karena takut pergi tidur sendirian ke kamarnya. Namun karena melihat aku menguap, Tante Ratih pergi ke kamar dan kembali membawa bantal, selimut dan sarung. Di rumah aku biasanya memang tidur hanya memakai sarung karena penisku sering tidak mau kompromi. Tertahan celana dalam saja bisa menyebabkan aku merasa tidak enak bahkan kesakitan. Tante Ratih sudah masuk ke kamarnya dan aku baru menanggalkan baju sehingga hanya tinggal singlet dan meloloskan celana blujins dan celana dalamku menggantinya dengan sarung ketika hujan disertai angin kencang terdengar di luar. Aku membaringkan diri di sofa dan menutupi diri dengan selimut wol tebal itu ketika suara angin dan hujan ditingkah gemuruh guntur dan petir sabung menyabung. Angin juga semakin kencang dan hujan makin deras sehingga rumah itu seperti bergoyang. Dan tiba-tiba listrik mati sehingga semua gelap gulita.

Kudengar suara Tante memanggil di pintu kamarnya.

“Ya, Tante?”

“Tolong temani Tante mencari senter”.

“Dimana Tante?”, aku mendekat meraba-raba dalam gelap ke arah dia.

“Barangkali di laci di dapur. Tante mau ke sana.” Tante baru saja menghabiskan kalimatnya saat tanganku menyentuh tubuhnya yang empuk. Ternyata persis dadanya. Cepat kutarik tanganku.

“Saya kira kita tidak memerlukan senter Tante. Bukankah kita sudah mau tidur? Saya sudah mengantuk sekali.”

“Tante takut tidur dalam gelap Dit”.

“Gimana kalau saya temani Tante supaya tidak takut?”, aku sendiri terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulutku, mungkin karena sudah mengantuk sangat. Tante Ratih diam beberapa saat.

“Di kamar tidur Tante?”, tanyanya.

“Ya saya tidur di bawah”, kataku. “di karpet di lantai.” Seluruh lantai rumahnya memang ditutupi karpet tebal.

“Di tempat tidur Tante saja sekalian asal ….. “

Aku terkesiap. “A … asal apa Tante?”

“Asal kamu jangan bilang sama teman-temanmu, Tante bisa dapat malu besar. Dan juga jangan sekali-kali bilang sama ibumu”.

“Ah buat apa itu saya bilang-bilang? Tidak akan, Tante”. Dalam hati aku melonjak-lonjak kegirangan. Tak kusangka aku bakalan dapat durian runtuh, berkesempatan tidur di samping Tante Ratih yang cantik banget. Siapa tahu aku nanti bisa nyenggol-nyenggol dia sedikit-sedikit.

Meraba-raba seperti orang buta menjaga jangan sampai terantuk ke dinding aku kembali ke sofa mengambil selimut dan bantal, lalu kembali meraba-raba ke arah Tante Ratih di pintu kamarnya. Cahaya kilat dari kisi-kisi di puncak jendela membantu aku menemukan keberadaannya dan dia membimbing aku masuk. Badan kami berantuk saat dia menuntun aku ke tempat tidurnya dalam gelap. Ingin sekali aku merangkul tubuh empuknya tetapi aku takut dia marah. Akhirnya kami berdua berbaring berjajar di tempat tidur. Selama proses itu kami sama menjaga agar tidak terlalu banyak bersentuhan badan. Perasaanku tak karuan. Baru kali inilah aku pernah tidur dengan perempuan bahkan dengan ibuku sendiripun tak pernah. Perempuan cantik dan seksi lagi.

“Kamu itu kurus tapi badanmu kok keras Dit?” bisiknya di sampingku dalam gelap. Aku tak menjawab.

“Seandainya kau tahu betapa ******-ku lebih keras lagi sekarang ini,” kataku dalam hati. Aku berbaring miring membelakangi dia. Lama kami berdiam diri. Kukira dia sudah tidur, yang jelas aku tak bisa tidur. Bahkan mataku yang tadinya berat mengantuk, sekarang terbuka lebar.

“Dit,” kudengar dia memecah keheningan. “Kamu pernah bersetubuh?”

Nafasku sesak dan mereguk ludah.

“Belum Tante, bahkan melihat celana dalam perempuanpun baru sekali.” Wah berani sekali aku.

“Celana dalam Tante?”

“Hmmh”.

“Kamu mau nanggelin Dit?” dalam gelap kudengar dia menahan tawa.

Aku hampir-hampir tak percaya dia mengatakan itu.

“Nanggelin celana dalam Tante?”

“Iya. Tapi jangan dibilangin siapapun.”

Aku diam agak lama.

“Takutnya nanti bilah saya tidak mau kendor Tante”.

“Nanti Tante kendorin”.

“Sama apa?”

“Ya tanggelin dulu. Nanti bilahmu itu tahu sendiri.” Suaranya penuh tantangan.

Dan akupun berbalik, nafsuku menggelegak. Aku tahu inilah kesempatan emas untuk melampiaskan hasrat berahiku yang terpendam pada perempuan cantik-seksi selama bertahun-tahun usia remajaku. Rasanya seperti aku dapat peluang emas di depan gawang lawan dalam satu pertandingan final kejuaraan besar melawan kesebebelasan super kuat, dimana pertandingan bertahan 0-0 sampai menit ke-85. Umpan manis disodorkan penyerang tengah ke arah kiri. Bola menggelinding mendekati kotak penalti. Semua mengejar, kiper terjatuh dan aku tiba lebih dulu. Dengan kekuatan penuh kulepaskan tembakan geledek. GOL! Begitulah rasanya ketika aku tergesa melepas sarungku dan menyerbu menanggalkan celana dalam Tante Ratih. Lalu dalam gelap kuraih kaitan BH dipunggungnya, dia membantuku. Kukucup mulutnya. Kuremas buah dadanya dan tak sabaran lagi kedua kakiku masuk ke celah kedua pahanya. Kukuakkan paha itu, kuselipkan paha kiriku di bawah paha kanannya dan dengan satu tikaman kepala kontolku menerjang tepat akurat ke celah labianya yang basah. Saya tancapkan terus. MASUK!

Aku menyetubuhi Tante Ratih begitu tergesa-gesa. Sambil menusuk liang vaginanya kedua buah dadanya terus kuremas dan kuhisap dan bibirnya kupilin dan kulumat dengan mulutku. Mataku terbeliak saat penisku kumaju-mundurkan, kutarik sampai tinggal hanya kepala lalu kubenam lagi dalam mereguk nikmat sorgawi vaginanya. Kenikmatan yang baru pertama kalinya aku rasakan. Ohhhhh … Ohhhhh ….

Tetapi malangnya aku, barangkali baru delapan kali aku menggenjot, itupun batang kemaluanku baru masuk dua pertiga sewaktu dia muntah-muntah dengan hebat. Spermaku muncrat tumpah ruah dalam lobang kewanitaannya. Dan akupun kolaps. Badanku penuh keringat dan tenagaku rasanya terkuras saat kusadari bahwa aku sudah knocked out. Aku sadar aku sudah keburu habis sementara merasa Tante Ratih masih belum apa-apa, apalagi puas.

Dan tiba-tiba listrik menyala. Tanpa kami sadari rupanya hujan badai sudah reda. Dalam terang kulihat Tante Ratih tersenyum disampingku. Aku malu. Rasanya seperti dia menertawakan aku. Laki-laki loyo. Main beberapa menit saja sudah loyo.

“Lain kali jangan terlampau tergesa-gesa dong sayang”, katanya masih tersenyum. Lalu dia turun dari ranjang. Hanya dengan kimono yang tadinya tidak sempat kulepas dia pergi ke kamar mandi, tentunya hendak cebok membersihkan spermaku yang berlepotan di celah selangkangannya.

Keluar dari kamar mandi kulihat dia ke dapur dan akupun gantian masuk ke kamar mandi membersihkan penis dan pangkal penisku berserta rambutnya yang juga berlepotan sperma. Habis itu aku kembali ke ranjang. Apakah akan ada babak berikutnya? Tanyaku dalam hati. Atau aku disuruh kembali ke sofa karena lampu sudah nyala?

Tante Ratih masuk ke kamar membawa cangkir dan sendok teh yang diberikan padaku.

”Apa ini Tante?”

“Telor mentah dan madu lebah pengganti yang sudah kamu keluarkan banyak tadi”, katanya tersenyum nakal dan kembali ke dapur.

Akupun tersenyum gembira. Rupanya akan ada babak berikutnya. Dua butir telur mentah itu beserta madu lebah campurannya kulahap dan lenyap kedalam perutku dalam waktu singkat. Dan sebentar kemudian Tante kembali membawa gelas berisi air putih.

Dan kami duduk bersisian di pinggir ranjang.

“Enak sekali Tante”, bisikku dekat telinganya.

“Telor mentah dan madu lebah?”, tanyanya.

“Bukan. Meqi Tante enak sekali.”

“Mau lagi?” tanyanya menggoda.

“Iya Tante, mau sekali”, kataku tak sabar dengan melingkarkan tangan di bahunya.

“Tapi yang slow ya Dit? Jangan buru-buru seperti tadi.”

“Iya Tante, janji”.

Dan kamipun melakukannya lagi. Walau di kota kabupaten aku bukannya tidak pernah nonton filem bokep. Ada temanku yang punya kepingan VCD-nya. Dan aku tahu bagaimana foreplay dilakukan. Sekarang aku coba mempraktekkannya sendiri. Mula-mula kucumbu dada Tante Ratih, lalu lehernya. Lalu turun ke pusar lalu kucium dan kujilat ketiaknya, lalu kukulum dan kugigit-gigit pentilnya, lalu jilatanku turun kembali ke bawah seraya tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Lalu kujilat belahan vaginanya. Sampai disini Tante Ratih mulai merintih. Kumainkan itilnya dengan ujung lidahku. Tante Ratih mengangkat-angkat panggulnya menahan nikmat. Dan akupun juga sudah tidak tahan lagi. Penisku kembali tegang penuh dan keras seakan berteriak memaki aku dengan marah “Cepatlah *******, jangan berleha-leha lagi”, teriaknya tak sabar. Penis yang hanya memikirkan mau enaknya sendiri saja.

Aku merayap di atas tubuh Tante Ratih. Tangannya membantu menempatkan bonggol kepala penisku tepat di mulut lobang kemaluannya. Dan tanpa menunggu lagi aku menusukkan penisku dan membenamkannya sampai dua pertiga. Lalu kupompa dengan ganas.

“Diiiiiiiit”, rengeknya mereguk nikmat sambil merangkul leher dan punggungku dengan mesra. Rangkulan Tante Ratih membuat aku semakin bersemangat dan terangsang. Pompaanku sekarang lebih kuat dan rengekan Tante Ratih juga semakin manja. Dan kupurukkan seluruh batangku sampai ujung kepada penisku menyentuh sesuatu di dasar rahim Tante. Sentuhan ini menyebabkan Tante menggeliat-geliat memutar panggulnya dengan ganas, meremas dan menghisap kontolku. Reaksi Tante ini menyebabkan aku kehilangan kendali. Aku bobol lagi. Spermaku muncrat tanpa dapat ditahan-tahan lagi. Dan kudengar Tante Ratih merintih kecewa. Kali ini aku keburu knocked out selagi dia hampir saja mencapai orgasme.

“Maafkan Tante”, bisikku di telinganya.

“Tak apa-apa Dit,” katanya mencoba menenangkan aku. Dihapusnya peluh yang meleleh di pelipisku.

“Dit, jangan bilang-bilang siapapun ya sayang? Tante takut sekali kalau ibumu tahu. Dia bakalan marah sekali anaknya Tante makan”, katanya tersenyum masih tersengal-sengal menahan berahi yang belum tuntas penuh. Kontolku berdenyut lagi mendengar ucapan Tante itu, apa memang aku yang dia makan bukannya aku yang memakan dia? Dan aku teringat pada kekalahanku barusan. Ke-lelakian-ku tersinggung. Diam-diam aku bertekad untuk menaklukkannya pada kesempatan berikutnya sehingga tahu rasa, bukan dia yang memakan aku tetapi akulah yang memakan dia.

Aku terbangun pada kokokan ayam pertama. Memang kebiasaanku bangun pagi-pagi sekali. Karena aku perlu belajar. Otakku lebih terbuka mencerna rumus-rumus ilmu pasti dan fisika kalau pagi. Kupandang Tante Ratih yang tergolek miring disampingku. Dia masih tidak ber-celana dalam dan tidak ber-BH. Sebelah kakinya menjulur dari belahan kimono di selangkangannya membentuk segitiga sehingga aku dapat melihat bagian dalam pahanya yang putih padat sampai ke pangkalnya. Ujung jembutnya juga kulihat mengintip dari pangkal pahanya itu dan aku juga bisa melihat sebelah buah dadanya yang tidak tertutup kimono. Aku sudah hendak menerkam mau menikmatinya sekali lagi sewaktu aku merasa desakan mau buang air kecil. Karena itu pelan-pelan aku turun dari ranjang terus ke kamar mandi.

Aku sedang membasuh muka dan kumur-kumur sewaktu Tante Ratih mengetok pintu kamar mandi. Agak kecewa kubukakan pintu dan Tante Ratih memberikan handuk bersih. Dia sodorkan juga gundar gigi baru dan odol.

“Ini Dit, mandi saja disini,” katanya. Barangkali dia kira aku akan pulang ke rumahku untuk mandi? Goblok bener.

Akupun cepat-cepat mandi. Keluar dari kamarmandi dengan sarung dan singlet dan handuk yang membalut tengkuk, kedua pundak dan lengan kulihat Tante Ratih sudah di dapur menyiapkan sarapan.

“Ayo sarapan Dit. Tante juga mau mandi dulu,” katanya meninggalkan aku.

Kulihat di meja makan terhidang roti mentega dengan botol madu lebah Australia disampingnya dan semangkok besar cairan kental berbusa. Aku tahu apa itu. Teh telor. Segera saja kuhirup dan rasanya sungguh enak sekali di pagi yang dingin. Saya yakin paling kurang ada dua butir telor mentah yang dikocokkan Tante Ratih dengan pengocok telur disana, lalu dibubuhi susu kental manis cap nona dan bubuk coklat. Lalu cairan teh pekat yang sudah diseduh untuk kemudian dituang dengan air panas sembari terus dikacau dengan sendok. Lezat sekali. Dan dua roti mentega berlapis juga segera lenyap ke perutku. Kumakan habis selagi berdiri. Madu lebahnya kusendok lebih banyak.

Tante tidak lama mandinya dan aku sudah menunggu tak sabar.

Dengan hanya berbalut handuk Tante keluar dari kamar mandi.

“Tante, ini teh telornya masih ada”, kataku.

“Kok tidak kamu habiskan Dit?” tanyanya.

“Tante kan juga memerlukannya” , kataku tersenyum lebar. Dia menerima gelas besar itu sambil tersenyum mengerling lalu menghirupnya.

“Saya kan dapat lagi ya Tante”, tanyaku menggoda. Dia menghirup lagi dari gelas besar itu. “Tapi jangan buru-buru lagi ya?” katanya tersenyum dikulum. Dia menghirup lagi sebelum gelas besar itu dia kembalikan padaku. Dan aku mereguk sisanya sampai habis.

Penuh hasrat aku mengangkat dan memondong Tante Ratih ke kamar tidur.

“Duh, kamu kuat sekali Dit”, pujinya melekapkan wajah di dadaku.

Kubaringkan dia di ranjang, handuk yang membalut tubuh telanjang-nya segera kulepas. Duhhh cantik sekali. Segalanya indah. Wajah, toket, perut, panggul, meqi, paha dan kakinya. Semuanya putih mulus mirip artis filem Jepang.

Semula aku ragu bagaimana memulainya. Apa yang mesti kuserang dulu, karena semuanya menggiurkan. Tapi dia mengambil inisiatif. Dilingkarkannya tangannya ke leherku dan dia dekatkan mulutnya ke mulutku, dan akupun melumat bibir seksinya itu. Dia julurkan lidahnya yang aku hisap-hisap dan perasan airludahnya yang lezat kureguk. Lalu kuciumi seluruh wajah dan lehernya. Lalu kuulangi lagi apa yang aku lakukan padanya tadi malam. Meremas-remas payu daranya, menciumi leher, belakang telinga dan ketiaknya, menghisap dan menggigit sayang pentil susunya. Sementara itu tangan Tante juga liar merangkul punggung, mengusap tengkuk, dan meremas-remas rambutku.

Lalu sesudah puas menjilat buah dada dan mengulum pentilnya, ciumanku turun ke pusar dan terus ke bawah. Seperti kemarin aku kembali menciumi jembut di vaginanya yang tebal seperti martabak Bangka, menjilat klitoris, labia dan tak lupa bagian dalam kedua pahanya yang putih. Lalu aku mengambil posisi seperti tadi malam untuk menungganginya.

Tante menyambut penisku di liang vaginanya dengan gairah. Karena Tante Ratih sudah naik birahi penuh, setiap tusukan penisku menggesek dinding liangnya tidak hanya dinikmati olehku tetapi dinikmati penuh oleh dia juga.

Setiap kali sambil menahan nikmat dia berbisik di telingaku “Jangan buru-buru ya sayang, …….. jangan buru-buru ya sayang.” Dan aku memang berusaha mengendalikan diri menghemat tenaga. Kuingat kata-kata pelatih sepakbola-ku. Kamu itu main dua kali 45 menit, bukannya cuman setengah jam. Karena itu perlu juga latihan lari marathon. Dari pengalaman tadi malam kujaga agar penisku yang memang berukuran lebih panjang dari orang kebanyakan itu jangan sampai terbenam seluruhnya karena akan memancing reaksi liar tak terkendali dari Tante Ratih. Aku bisa bobol lagi. Aku menjaga hanya masuk dua pertiga atau tiga perempat.

Dan kurasakan Tante Ratih juga berusaha mengendalikan diri. Dia hanya menggerakkan panggulnya sekadarnya menyambut kocokan batangku. Kerjasama Tante membantu aku. Untuk lima menit pertama aku menguasai bola dan lapangan sepenuhnya. Kujelajahi sampai dua pertiga lapangan sambil mengarak dan mendrible bola, sementara Tante merapatkan pertahanan menunggu serangan sembari melayani dan menghalau tusukan-tusukanku yang mengarah ke jaring gawangnya. Selama lima menit berikutnya aku semakin meningkatkan tekanan. Terkadang bola kubuang ke belakang , lalu kugiring dengan mengilik ke kiri dan ke kanan, terkadang dengan gerakan berputar. Kulihat Tante mulai kewalahan dengan taktik-ku. Lima menit berikutnya Tante mulai melancarkan serangan balasan. Dia tidak lagi hanya bertahan. Back kiri dan bek kanan bekerjasama dengan gelandang kiri dan gelandang kanan, begitupun kiri luar dan kanan luar bekerjasama membuat gerakan menjepit barisan penyerangku yang membuat mereka kewalahan. Sementara merangkul dan menjepitkan paha dan kakinya ke panggulku Tante Ratih berbisik mesra “jangan buru-buru ya sayang …. jangan tergesa-gesa ya Dit?”. Akupun segera mengendorkan serangan, menahan diri. Dan lima menit lagi berlalu. Lalu aku kembali mengambil inisiatif menjajaki mencari titik lemah pertahanan Tante Ratih. Aku gembira karena aku menguasai permainan dan lima menit lagi berlalu. Tante Ratih semakin tersengal-sengal, rangkulannya di punggung dan kepalaku semakin erat. Dan aku tidak lagi melakukan penjajakan. Aku sudah tahu titik kelemahan pertahanannya. Sebab itu aku masuk ke tahap serangan yang lebih hebat. Penggerebekan di depan gawang. Penisku sudah lebih sering masuk tiga perempat menyentuh dasar liang kenikmatan Tante Ratih. Setiap tersentuh Tante Ratih menggelinjang. Dia pererat rangkulannya dan dengan nafas tersengal dia kejar mulutku dengan mulutnya dan mulut dan lidah kamipun kembali berlumatan dan kerkucupan.

“Dit”, bisiknya. “Punyamu panjang sekali.”

“Memek Tante tebal dan enak sekali”, kataku balas memuji dia. Dan pertempuran sengit dan panas itu berlanjut lima lalu sepuluh menit lagi. Lalu geliat Tante Ratih semakin menggila dan ini menyebabkan aku semakin gila pula memompa. Aku tidak lagi menahan diri. Aku melepaskan kendali syahwat berahiku selepas-lepasnya. Kutusuk dan kuhunjamkan kepala ******-ku sampai ke pangkalnya berkali-kali dan berulang-ulang ke dasar rahimnya sampai akhirnya Tante Ratih tidak sadar menjerit “oooooohhhhhh…” . Aku terkejut, cepat kututup mulutnya dengan tanganku, takut kedengaran orang, apalagi kalau kedengaran oleh ibuku di sebelah. Sekalipun demikian pompaanku yang dahsyat tidak berhenti. Dan saat itulah kurasakan tubuh Tante Ratih berkelojotan sementara mulutnya mengeluarkan suara lolongan yang tertahan oleh tanganku. Dia orgasme hebat sekali.

“Sudah Dit, Tante sudah tidak kuat lagi”, katanya dengan nafas panjang-singkatan setelah mulutnya kulepas dari bekapanku. Kulihat ada keringat di hidung, di kening dan pelipisnya. Wajah itu juga kelihatan letih sekali. Aku memperlambat lalu menghentikan kocokanku. Tapi senjataku masih tertanam mantap di memek tebalnya.

“Enak Tante?”, bisikku.

“Iya enak sekali Dit. Kamu jantan. Sudah ya? Tante capek sekali”, katanya membujuk supaya aku melepaskannya. Tapi mana aku mau? Aku belum keluar, sementara batang kelelakianku yang masih keras perkasa yang masih tertancap dalam di liang kenikmatannya sudah tidak sabaran hendak melanjutkan pertempuran.

“Sebentar lagi ya Tante,” kataku meminta , dan dia mengangguk mengerti. Lalu aku melanjutkan melampiaskan kocokanku yang tadi tertunda. Kusenggamai dia lagi sejadi-jadinya dan berahinya naik kembali, kedua tangannya kembali merangkul dan memiting aku, mulutnya kembali menerkam mulutku. Lalu sepuluh menit kemudian aku tak dapat lagi mencegah air mani-ku menyemprot berkali-kali dengan hebatnya, sementara dia kembali berteriak tertahan dalam lumatan mulut dan lidahku. Liang vaginanya berdenyut-denyut menghisap dan memerah sperma-ku dengan hebatnya seperti tadi. Kakinya melingkar memiting panggul dan pahaku.

Persetubuhan nikmat diantara kami ternyata berulang dan berulang dan berulang dan berulang lagi saban ada kesempatan atau tepatnya peluang yang dimanfaatkan.

Suami Tante Ratih Om Hendra punya hobbi main catur dengan Bapakku. Kalau sudah main catur bisa berjam-jam. Kesempatan itulah yang kami gunakan. Paling mudah kalau mereka main catur di rumahku. Aku datangi terus Tante Ratih yang biasanya berhelah menolak tapi akhirnya mau juga. Aku juga nekad mencoba kalau mereka main catur di rumah Tante Ratih. Dan biasanya dapat juga walau Tante Ratih lebih keras menolaknya mula-mula. Hehe kalau aku tak yakin bakalan dapat juga akhirnya manalah aku akan begitu degil mendesak dan membujuk terus.

Tiga bulan kemudian sesudah peristiwa pertama di kala hujan dan badai itu aku ketakutan sendiri. Tante Ratih yang lama tak kunjung hamil, ternyata hamil. Aku khawatir kalau-kalau bayinya nanti hitam. Kalau hitam tentu bisa gempar. Karena Tante Ratih itu putih. Om Hendra kuning. Lalu kok bayi mereka bisa hitam? Yang hitam itu kan si Didit. Hehehehe … tapi itu cerita lain lagilah. 

Cerita ngentot HOt : Operator Full service (ML)

$
0
0
cerita dewasa terbaru kembali update dengan berita cerita sexs |cerita dewasa |mesum hot ngentot artis | cewek bispak ABG cantik dan imut sexsi terkini
sahabat warna-xp jangan lupa luangkan waktu untuk Web Baru ku Majalahku.info (Berita Harian Dewasa Terkini )
Peristiwa ini bermula saat salah satu operator telpon seluler xxx-xx mengadakan semacam chatting via handphone ke nomor operator seluler tadi yaitu xxxx. Sebut saja aku Ion asal kota Surabaya iseng-iseng ikutan mendaftar dengan cara mengirimkan ID, umur, jenis kelamin dan asal kota ke nomor xxxx tersebut, setelah beberapa saat aku mendapat balasan yg berisi ID, umur, jenis kelamin dan asal kota dari masing-masing anggota yang mendaftar yang tentunya jenis kelaminnya berlawan jenis dengan aku. Kemudian aku coba menghubungi salah satu dari ID (Ratna) tadi dan ternyata memberikan sambutan yang antusias sekali.

Ion : hi

Ratna : hi juga

Ion : leh kenalan gak

Ratna : leh, aku ratna di sby

Ion : drpd kita chat lewat nomor opr, bs minta no hp kamu gak ?

Ratna : ini xxxxxxx, trus no kamu ?

Ion : lho no nya kok berubah jadi xxxxxxx semua neh

(memang operator mungkin memblokir semua hal yang berhubungan dengan nomor telpon, jadi berubah menjadi xxxxxxx semua)

Ratna : coba gini deh, aku pake kode aja ok. Kalo a=0 b=1 dst ok. Ini no aku abcdefg

Ion : ok deh, aku hub kamu yach di nomor ini

Selanjutnya aku hubungi dia langsung dan basa basi layaknya orang yang baru kenalan. Pada waktu itu aku mengaku dari jakarta yang kebetulan dinas di surabaya. Begitu selanjutnya kita berhubungan lewat phone sampai suatu ketika aku atau dia (aku tidak ingat pastinya) mengajak kontak via darat dan disepakati kita bertemu disalah satu plaza yang ada di Surabaya dibagian informasinya pada jam 5 sore.

Jam 5 lebih 15 menit aku sudah disana dan aku langsung menuju ketempat yang kita sepakati tapi aku tidak menemukan orang dengan ciri-ciri seperti Ratna. Lalu aku call dia dan ternyata masih terjebak kemacetan (karena ada demonstrasi mahasiswa katanya) dan aku di suruh menunggunya. Sampai satu jam aku menunggu lamanya, kemudian ada telpon masuk dan aku lihat ternyata Ratna, langsung aja aku angkat

Ratna : aku sudah nyampe, sekarang lagi memarkir kendaraan

Aku : kamu parkir disebelah mana ?

Ratna : aku parkir disebelah barat

Aku : ok deh aku kesana

Aku langsung aja cabut menuju tempat parkiran tapi tetap juga nggak aku temukan ciri2 cewek seperti ratna. Kemudian aku telpon ke dia mau menanyakan posisinya sekarang dimana

Aku : kamu sekarang dimana ?

Ratna : sebentar, aku ada di parkiran lagi menitipkan jaket neh

Aku : ok deh aku tunggu

Aku langsung menuju tempat parkiran yang dimaksud. Tak lama berselang handphone ku berbunyi lagi dan aku lihat ratna yang menelpon aku, langsung aja aku angkat dan aku tanya sudah sampai dimana, ia bilang kalau sudah sampai di depan salah satu restoran fast food terkenal, karena aku berjalan juga kearah restoran tersebut jadi dapat aku lihat Ratna. Ia mengenakan celana sexy dan baju yang lumayan membuat setiap laki-laki menelan ludah bila melihatnya. Kemudian aku bilang bahwa aku sudah melihat dia.

Aku langsung dikenalin ama cewek yang ternyata adiknya dan Ratna langsung menggandeng aku mengajak jalan-jalan di plaza tersebut. Sebenarnya aku agak risih juga melihat keagresifan Ratna yang tiba-tiba menggandeng tanganku, aku berbisik ’nggak enak tuh ama adikmu’, kataku, tapi ia cuek aja malah balik bertanya ’kenapa sih, masak Cuma menggandeng tangan aja nggak boleh’, tapi akhirnya dilepas juga tuh tangannya dari tanganku.

Tidak berapa lama setelah jalan-jalan dan adiknya dibelikan kaos kita langsung pulang dan dia minta aku mengantarnya pulang sedang adiknya naik sepeda motor nya sendirian. Karena kita parkir ditempat berbeda maka aku sarankan dia menunggu di tempat parkiran bersama adiknya untuk mengambil helm dan aku mengambil sepeda motorku sendiri.

Setelah mengambil sepeda motor aku langsung menuju ketempat dia parkir bersama adiknya. Setelah itu dia langsung membonceng aku dan adiknya naik sepeda motor sendiri. Tak kusangka dia naik di belakang ku sambil memeluk aku, aku berpikir anak ini moderat juga ya baru kenal langsung berani memeluk erat dibonceng ama cowok. Tapi itu gak aku pikirin, belum lama berjalan tiba-tiba gerimis datang dan aku menawarkan apa perlu pakai jas hujan apa enggak tapi dia malah menolaknya. Kemudian aku mengkhawatirkan adikya dia malah menjawab kok nggak mengkhawatirkan aku sih, aku cuma tersenyum dan diam aja.

Sesampainya di rumahnya aku dipersilakan menunggu dulu sambil dia ganti baju. Sambil duduk aku juga membersihkan sisa-sisa air hujan yang menempel di celana blue jeans ku. Tak berapa lama kemudian ia keluar dengan hanya mengenakan baju tidur yang mini sekali dan terkihat lebih sexy dari pertama aku melihat nya, dan tanpa rasa malu langsung duduk bersandar di pundakku. Sebagai seorang laki-laki tentu saja hal ini membuat darahku berdesir, dan rupanya dia mengerti keadaan ku. Kami cuma sekedar bicang-bincang sekedarnya, dan juga dikarenakan waktu yang sudah larut maka aku langsung pamit aja dan buat appointment untuk berjumpa lagi keesokan harinya. Dan entah disengaja atau tidak dia menyentuh bagian sensitif dari tubuhku dan dia cuma tersenyum aja. Dia Cuma pesan hati-hati terhadap ‘adik’ ku. Aku cuma tersenyum melihat tingkah lakunya, dan sebelum aku pulang dia minta disayang dan aku cium aja pipinya kiri dan kanan (maklum belum terbiasa).

Singkat cerita aku sering maen-maen ke rumahnya dan pada suatu hari yang panas aku dan dia berdua di ruang tamu lagi cerita-cerita yang akhirnya masuk ke hal yang sensitif yaitu sex. Dengan agak mendesah dia mulai berani memegang paha kanan ku dan mengelus-ngelusnya sampai akhirnya naik ke resleting celana jeans ku. Aku hanya bisa memeluk dan mulai meraba-raba kedua payudaranya. Rupanya dia sudah mulai terangsang oleh gerakan tanganku pada payudaranya, hal ini segera saja tidak aku sia-siakan. Aku langsung membuka resleting celana ku dan aku suruh dia megang langsung mr P aku, dan tanpa pikir panjang dia langsung memegang nya erat sambil sesekali mengocoknya perlahan begitu juga aku tak mau ketinggalan tanganku langsung masuk kebalik bra nya yang warna hitam danaku cari puting nya ingá kau puntir perlahan-lahan dimana dia langsung menggelinjang berat. Tak hanya disitu tangan ku yang satunya langsung meraba kedua pahanya bergantian dan tak berapa lamanya langsung saja tanganku masuk dibalik celana dalam nya yang juga berwarna hitam dan langsung menuju memeknya yang ternyata sudah basah. Tanpa pikir panjang aku langsung masukkin jari tangannku ke dalam Luang vagina nya dan aku mulai maju mundurkan hingga membuat dia mendesah dan malah lebih erat mencengkeram penis ku tambah keras. Lalu aku bisikkan apa mau dia mengulum penisku dan dia langsung saja menuju ke arah penisku dan mengulumya dengan rakusnya. Hal ini malah menambah diriku menjadi tak terkendali ditambah lagi jari tanganku sudah dijepit didalam vaginanya yang masih rapet sekali. Aku tak bisa menahan lagi dengan cara dia mengulum penisku, kemudian aku bisikan bahwa aku sebentar lagi mau keluar minta istirahat dulu. Dan ternyata dia nggak mau dan malah meneruskan dengan bersemangatnya hingga ahhhhh …… spermaku keluar dan langsung masuk ke mulutnya dimana jari tangannya malah dengan eratnya mengocok-ngocok penisku sampai habis semua spermaku masuk kedalam mulutnya dan aku juga makin dalam memasukkan jariku kedalam vagina nya hingga dia melepaskan mulunya dari penisku dan kau juga melepaskan jariku dari vagina nya. Dengan muka merah dia merapikan bajunya dan setelah itu ke kamar mandi untuk membuang semua sperma yang telah masuk didalam mulutnya.

Dengan lelah aku merapikan celana dan bajuku, aku terkulai lemas di sofa ruang tamu hingga dia balik dan tersenyum padaku

Ratna : wuih banyak sekali tuh sperma di mulutku sampai tertelan sedikit

Ion : lho kamu telan semua juga nggak apa-apa kok malah menyehatkan

Ratna : ah yang bener neh,kalau gitu sekali lagi yuk aku kulum penis kamu

Ion : ah nggak deh, istirahat dulu yach ok

Lalu dengan manjanya dia rebah di dadaku dan aku memeluknya erat serta mencium keningnya.

Elegi Buat Ratna (2)

Cerita ini merupakan kelanjutan dari ceritaku yang pertama dimana setelah kejadian dia mengulum penisku dan menampung spermaku di mulutnya kita masih sering ketemu dan melakukan hal itu berulang-ulang dan rupanya dia merasa gak puas Cuma melakukan oral sex hingga pada suatu hari dia menawarkan hal yang menurut aku nggak masuk akal

Ratna : mas, gimana kalau penis kamu dimasukkin ke vagina aku pasti rasanya enak

Ion : hah gimana cara melakukannya ? di ruang tamu ini ?

Ratna : iya, gimana ? mau nyoba nggak ?

Ion : boleh juga deh

Tanpa banyak bicara dia langsung melepas cd nya dan memasukkannya ke dalam kamarnya, dia kembali dengan wajah berbinar. Langsung saja resleting celana jeans ku di bukanya dan dia mulai mengulum nya hingga penisku menjadi keras dan dengan membelakangiku dia langsung naik di pahaku sambil mengangkat roknya yang mini dan tangan satunya memegang penisku dan mulai memasukkannya kevagina nya. Mula-mulanya nya agak kesulitan juga memasukkan penisku tapi aku langsung megang memek nya dan mulai menggesek-gesekan jariku hingga basah kemudian aku tuntun pantatnya menuju penisku dan bless….. masuklah penisku kedalam vagina nya. Entah karena memeknya yang kecil atau penisku yang besar tiba-tiba dia menarik pantatnya hingga terlepas penisku dari memeknya. Dengan terengah-engah ia berkata bahwa Sangat terangsang sekali saat penisku masuk kedalam vagina nya.

Tetapi dengan perlahan dan pasti dia mulai menjilati penisku dengan rakusnya dan langsung memasukkan kepala penisku ke mulutnya dengan lahapnya. Begitu terasa olehnya sudah tegang sekali kembali dia berdiri dan mulai memasukkan penis ku ke dalam vagina nya, kali ini lebiih mudah mungkin karena dia sudah sangat terangsang dan memeknya sudah basah sekali. Dengan pelan dia mulai menaik turunkan pantat nya dengan aku bantu memegangi pantatnya. Makin lama makin cepat temponya dia menaik turunkan pantat nya hingga tak berapa lama estela itu aku sudah tidak tahan dan aku berbisik ‘ rat, aku sudah nggak tahan neh sebentar lagi keluar oh… oh….’, nggak apa-apa keluarin didalam aja ok begitu kata ratna sambil terengah-engah. ‘wah jangan nanti kamu hamil, ditaruh mulut kamu aja ok’, begitu aku protes. Dan ternyata dia sepertinya tidak mempermasalahkan maka begitu aku casi aba-aba dia langsung melepaskan pantatnya dari penisku dan langsung mulai mengulum dan mengurut cepat penisku hingga sperma ku keluar tumpah di mulutnya, dengan rakus dia melahap penisku yang sudah keluar sperma sampai bersih dan langsung melepasnya begitu dirasa sudah tidak ada sperma yang keluar dan langsung merapikan rok dan bajunya kemudian membuang nya di kamar mandi.

Dengan letihnya aku juga merapikan baju dan celana jeans ku, langsung aku mengambil gelas berisi es jeruk dan meminumnya sampai habis. Setelah dari kamar mandi ratna kembali ke ruang tamu sambil senyum-senyum dan berkata ‘wuihhh hebat kamu yach, rasanya seperti melayang situ deh’ sambil mengecup bibir ku lembut. Aku hanya tersenyum saja melihat kelakuan nya. Lalu kami saling berpelukan dan aku mencium mesra rambutnya yang wangi.

Dan tiba-tiba dia memandang ke arah ku sambil berkata pelan ‘mas bagaimana kalau kita ngelakuin kayak gitu tadi di hotel, pasti rasanya lebih siiip deh dan kita bisa dengan bebas ngelakuinnya gimana ?’ aku sedikit bingung juga menjawab pertanyaan ini. Agak berapa lama aku terdiam sampai dia menggoyang tanganku dan aku tersadar ‘wah gimana yach, soalnya aku nggak pernah ke hotel atau tempat sebangsa nya jadi aku nggak tahu dimana tempatnya’. Tanpa aku sangka ratna berkata ‘kalau masalah itu aku bisa tanya sama teman-teman aku yang pernah maen di hotel ok’. Aku hanya tersenyum mendengar keinginannya yang menggebu-gebu.


Seminggu setelah itu dia menghubungi aku via handphone,

Ratna : mas aku sudah dapat info dimana kita bisa menyewa hotel buat ml

Ion : dimana itu dik ?

Ratna : di hotel xxxxxxx , disini privacy dan keamanan terjamin

Ion : ok deh, kapan kita kesana ?

Ratna : sekarang bisa ?

Ion : ok deh, aku jemput yach

Ratna : ok, aku tunggu


Lokasi hotel ternyata didaerah pinggiran deket sebuah kampus PTS terkenal. Pertama kali kesana kami hanya lewat di depannya dulu untuk memastikan bahwa memang itu tempatnya, dan setelah agak jauh kami putar balik langsung menuju tempatnya. Ternyata hotel itu terdiri dari semacam kamar-kamar yang terpisah dan masing-masing mempunyai garasi sendiri. Begitu masuk pelataran hotel seorang office boy langsung memandu kami untuk memasuki salah satu kamar yang kosong.

Begitu sampai didalam kami berdua langsung berpelukan dan saling mencium, aku langsung menarik keatas tank top yang dikenakannya dan langsung melepas bra nya sambil aku pilin-pilin ke dua putingnya. Tak mau ketinggalan dia langsung melepas sabuk yang aku kenakan dan melorotkan celana dan cd ku hingga penisku mengacung tegak pas di hadapannya dan langsung di lahapnya dengan rakus sambil mengulum dan mengelus-elus kedua buah pelirku, sambil aku buka baju aku juga melorotkan celana panjang nya. Karena nggak tahan di kulum langsung aja aku rebahin dia di tempat tidur lalu aku posisiin dia 69 supaya aku bisa menjilati memeknya yang ternyata wuih sedap banget bo. Ternyata ciuman bibirku di memeknya membuat dia terangsang banget sampai-sampai bibirku basah oleh cairan kewanitaannya yang berbau khas.

Karena sudah lama pengen ml ditempat yang bebas atau karena sudah terangsang ratna langsung aja melepas kulumannya pada penisku dan aku dipaksa terlentang hingga dia dengan ganasnya menaiki perut ku dan mulai mengarahkan penisku ke lubang vagina nya yang sudah mulai basah.

Dengan wajah penuh nafsu dia menaik turunkan pantatnya dan sambil bergoyang terus-menerus membuat aku mau tidak mau harus ikut mengimbangi permainannya. Kedua pahanya aku remas-remas hingga hal ini membuat nafsunya makin menjadi-jadi. Karena merasa tidak tahan dengan posisi ini aku langsung saja membalik dia agar menungging hingga kita melakukan doggy style. Sambil aku remas kedua payudaranya aku mengocok vaginanya lebih kencang hingga membuat dia semakin liar goyangannya. Lalu aku bailik lagi tubuh ratna dengan gaya konvensional dan langsung saja aku kulum kedua putingnya hingga membuat dia menggelinjang keenakan. Hingga akhirnya aku nggak tahan ‚’oh rat, aku dah mau keluar neh’, dan tanpa disangka dia memaksa aku untuk telentang dan dia langsung saja mengulum penis ku denga rakusnya dan menyedot hingga aku sudah nggak tahan dan ’ah, aku mau keluar neh, dia malah mempercepat kulumannya sampai aku memuncratkan sperma ku masuk di mulutnya dan dia dengan ganas menyedot hingga sudah tidak ada lagi sperma yang tersisa, semua masuk di mulutnya yang mungil dan dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membuang sperma ku.

Aku tergeletak lemas setelah di sedot penisku oleh ratna hingga spermaku serasa habis masuk semua kemulutnya. Dari kamar mandi dia langsung rebah di sampingku dan memeluk aku erat sekali. Dia tersenyum dan mengajak aku untuk ml lagi.

’mas ayo kita maen lagi yo’, kata ratna

‘sebentar dong say aku mau istirahat dulu ok’, kataku.

’bagaimana rasanya spermaku say’, sambungku lagi

’wuih rasanya asin gimana gitu lho’ katanya manja

‘kalau pengen enak lagi tuh sperma kamu telan aja say’ kataku lagi

’yang bener mas, masak enak’, sambil berkata begitu dia mulai mengulum batang penisku yang masih tertunduk lemas.

Karena aku masih capek, terpaksa aku cuma diam aja rebahan di tempat tidur sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang barusan dan kuluman bibirnya yang maut itu. Tidak berapa lama penisku sudah mengacung tegak dan tanpa berkata lagi dia langsung menaikki penis ku dan mulai memasukkannya ke dalam lubang vaginanya. Dengan segera dia mengoyangkan pantatnya hingga membuat nafsuku langsung naik lagi. Sambil memutar-mutar pantatnya dia sesekali menjilati dadaku dan aku juga nggak mau ketinggalan meremas-remas payudaranya hingga suaranya mendesah-desah nggak karuan. Cukup lama dia diatas ku sambil sesekali menduduki penisku agak lama yang menimbulkan sensasi luar biasa. Tak ketinggalan aku juga mengangkat tinggi-tinggi pantatku hingga serasa mentok ke lubang vagina nya. Karena capek dia meminta aku untuk diatas dan dia dibawah, kemudian aku miringkan tubuhnya dan aku masukkan penisku kedalam lubang vaginanya dari belakang lewat bawah kedua kakinya dan langsung aku sodok hingga masuk ke dalam lubang vagina nya.

’terus mas, ohh rasanya mentok neh’,

Kemudian aku ganti posisi dia tengkurap tapi pantatnya aku naikkan hingga membentuk segitiga tanpa melepas penisku dari vaginanya. Dan ternyata hal ini menambah sensasi yang luar biasa yang ratna rasakan dan aku rasakan. Hingga karena aku tidak tahan langsung aku lepas penisku dan aku telentang yang langsung dilahap penisku dengan mulutnya serta di kocok-kocok dan di kulumnya dengan cepat dan dengan cepat serasa ada yang mendesak kepengen keluar dari ujung penisku ‘ohhh … ohh rat aku sudah nggak tahan neh’, dan dia mengerti maksudku hingga mengocok penisku lebih cepat dan ‘arrghh, oh …. Sayang aku mau keluar neh’, hingga membuat dia lebih mengatup eratkan mulutnya dan menampung semua sperma yang aku keluarkan hingga habis dan dia langsung menelannya pelan-pelan sambil tersemyum kepadaku dan berkata ‘seperti apa yach, hi hi hi’ sambil tertawa ‘nikmat sekali sperma kamu mas’.

Setelah itu kami saling berpelukan dan istirahat hingga kami ketiduran sambil saling berpelukan. Setelah tidur yang cukup lama aku bangun dan ternyata ratna masih tertidur pulas dalam pelukanku. Aku langsung ke kamar mandi membersihkan diri sambil hujan-hujanan dibawah shower, entah sudah berapa lama punggungku di guyur oleh air, tiba-tiba dari belakang ratna memeluk tubuhku hingga buah dadanya menempel hangat di punggungku. Sambil memeluk aku, tangan yang satunya memegang penisku dan mengosok-gosoknya hingga membuat perlahan-lahan tegak kembali. Mula-mula dia hanya mengosok-gosok saja, tapi lama-lama dia mulai arahkan mulutnya ke kepala penis ku dan di kulumnya dengan lembut. Aku Cuma bisa mendesah-desah dibawah shower sambil memegang kepala nya yang maju mundur melahap penisku dengan rakus. Karena aku lelah jadi aku biarkan saja dia mengulum semaunya dan ternyata dia mengerti apa yang aku mau. Makin lama makin hot saja dia mengulumnya ingá tak terasa 10 menit sudah berlalu dan ternyata seperti ada yang mau keluar dari dalam pangkal penisku sehingga aku makin menekan kepalanya kearah penisku lebih keras dan akhirnya keluarlah spermaku dan langsung masuk ke mulutnya serta ditelan semuanya tanpa sisa sehingga kami berdua kelelahan duduk dibawah shower sambil menikmati derasnya air hangat yang keluar serasa mandi hujan.

Setelah mandi dibawah shower kami lanjutkan lagi tiduran di tempat tidur sambil menunggu pesanan makan siang yang tertunda

Cerita Ngentot Hot : Exsekusi 3 ronde teler juga

$
0
0
cerita dewasa terbaru kembali update dengan berita cerita sexs |cerita dewasa |mesum hot ngentot artis | cewek bispak ABG cantik dan imut sexsi terkini
sahabat warna-xp jangan lupa luangkan waktu untuk Web Baru ku Majalahku.info (Berita Harian Dewasa Terkini )
Saya (sebut saja Aswin), umur hanpir 40 tahun, postur tubuh biasa saja, seperti rata-rata orang Indonesia, tinggi 168 cm, berat 58 kg, wajah lumayan (kata ibuku), kulit agak kuning, seorang suami dan bapak satu anak kelas satu Sekolah Dasar. Selamat mengikuti pengalamanku.
  Cerita yang aku paparkan berikut ini terjadi hari Senin. Hari itu aku berangkat kerja naik bis kota (kadang-kadang aku bawa mobil sendiri). Seperti hari Senin pada umumnya bis kota terasa sulit. Entah karena armada bis yang berkurang, atau karena setiap Senin orang jarang membolos dan berangkat serentak pagi-pagi. Setelah hampir satu jam berlari ke sana ke mari, akhirnya aku mendapatkan bis.

Dengan nafas ngos-ngosan dan mata kesana kemari, akhirnya aku mendapat tempat duduk di bangku dua yang sudah terisi seorang wanita. Kuhempaskan pantat dan kubuang nafas pertanda kelegaanku mendapatkan tempat duduk, setelah sebelumnya aku menganggukkan kepala pada teman dudukku. Karena lalu lintas macet dan aku lupa tidak membawa bacaan, untuk mengisi waktu dari pada bengong, aku ingin menegur wanita di sebelahku, tapi keberanianku tidak cukup dan kesempatan belum ada, karena dia lebih banyak melihat ke luar jendela atau sesekali menunduk.

Tiba-tiba ia menoleh ke arahku sambil melirik jam tangannya.
"Mmacet sekali ya?" katanya yang tentu ditujukan kepadaku.
"Biasa Mbak, setiap Senin begini. Mau kemana?" sambutku sekaligus membuka percakapan.
"Oh ya. Saya dari Cikampek, habis bermalam di rumah orang tua dan mau pulang ke Pondok Indah," jawabnya.
Belum sempat aku buka mulut, ia sudah melanjutkan pembicaraan,
"Kerja dimana Mas?"
"Daerah Sudirman," jawabku.

Obrolan terus berlanjut sambil sesekali aku perhatikan wajahnya. Bibirnya tipis, pipinya halus, dan rambutnya berombak. Sedikit ke bawah, dadanya tampak menonjol, kenyal menantang. Aku menelan ludah. Kuperhatikan jarinya yang sedang memegang tempat duduk di depan kami, lentik, bersih terawat dan tidak ada yang dibiarkan tumbuh panjang. Dari obrolannya keketahui ia (sebut saja Mamah) seorang wanita yang kawin muda dengan seorang duda beranak tiga dimana anak pertamanya umurnya hanya dua tahun lebih muda darinya. Masa remajanya tidak sempat pacaran. Karena waktu masih sekolah tidak boleh pacaran, dan setelah lulus dipaksa kawin dengan seorang duda oleh orang tuanya. Sambil bercerita, kadang berbisik ke telingaku yang otomatis dadanya yang keras meneyentuh lengan kiriku dan di dadaku terasa seer! Sesekali ia memegangi lenganku sambil terus cerita tentang dirinya dan keluarganya. "Pacaran asyik ya Mas?" tanyanya sambil memandangiku dan mempererat genggaman ke lenganku. Lalu, karena genggaman dan gesekan gunung kembar di lengan kiriku, otakku mulai berpikiran jorok. "Kepingin ya?" jawabku berbisik sambil mendekatkan mulutku ke telinganya. Ia tidak menjawab, tapi mencubit pahaku.

Tanpa terasa bis sudah memasuki terminal Blok M, berarti kantorku sudah terlewatkan. Kami turun. Aku bawakan tasnya yang berisi pakaian menuju kafetaria untuk minum dan meneruskan obrolan yang terputus. Kami memesan teh botol dan nasi goreng. Kebetulan aku belum sarapan dan lapar. Sambil menikmati nasi goreng hangat dan telor matasapi, akhirnya kami sepakat mencari hotel. Setelah menelepon kantor untuk minta cuti sehari, kami berangkat.

Sesampai di kamar hotel, aku langsung mengunci pintu dan menutup rapat kain horden jendela. Kupastikan tak terlihat siapapun. Lalu kulepas sepatu dan menghempaskan badan di kasur yang empuk. Kulihat si Mamah tak tampak, ia di kamar mandi. Kupandangi langit-langit kamar, dadaku berdetak lebih kencang, pikiranku melayang jauh tak karuan. Senang, takut (kalau-kalau ada yang lihat) terus berganti. Tiba-tiba terdengar suara tanda kamar mandi dibuka. Mamah keluar, sudah tanpa blaser dan sepatunya. Kini tampak di hadapanku pemandangan yang menggetarkan jiwaku. Hanya memakai baju putih tipis tanpa lengan. Tampak jelas di dalamnya BH hitam yang tak mampu menampung isinya, sehingga dua gundukan besar dan kenyal itu membentuk lipatan di tengahnya. Aku hanya bisa memandangi, menarik nafas serta menelan ludah.

Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. Ia lalu mendekat ke ranjang, melatakkan kedua tangannya ke kasur, mendekatkan mukanya ke mukaku, "Mas.." katanya tanpa melanjutkan kata-katanya, ia merebahkan badan di bantal yang sudah kusiapkan. Aku yang sudah menahan nafsu sejak tadi, langsung mendekatkan bibirku ke bibirnya. Kami larut dalam lumat-lumatan bibir dan lidah tanpa henti. Kadang berguling, sehingga posisi kami bergantian atas-bawah. Kudekap erat dan kuelus punggungnya terasa halus dan harum. Posisi ini kami hentikan atas inisiatifku, karena aku tidak terbiasa ciuman lama seperti ini tanpa dilepas sekalipun. Tampak ia nafsu sekali. Aku melepas bajuku, takut kusut atau terkena lipstik. Kini aku hanya memakai CD. Ia tampak bengong memandangi CD-ku yang menonjol. "Lepas aja bajumu, nanti kusut," kataku. "Malu ah.." katanya. "Kan nggak ada yang lihat. Cuma kita berdua," kataku sambil meraih kancing paling atas di punggungnya. Dia menutup dada dengan kedua tangannya tapi membiarkan aku membuka semua kancing. Kulempar bajunya ke atas meja di dekat ranjang. Kini tinggal BH dan celana panjang yang dia kenakan. Karena malu, akhirnya dia mendekapku erat-erat. Dadaku terasa penuh dan empuk oleh susunya, nafsuku naik lagi satu tingkat, "burung"-ku tambah mengencang.

Dalam posisi begini, aku cium dan jilati leher dan bagian kuping yang tepat di depan bibirku. "Ach.. uh.." hanya itu yang keluar dari mulutnya. Mulai terangsang, pikirku. Setelah puas dengan leher dan kuping kanannya, kepalanya kuangkat dan kupindahkan ke dada kiriku. Kuulangi gerakan jilat leher dan pangkal kuping kirinya, persis yang kulakukan tadi. Kini erangannya semakin sering dan keras. "Mas.. Mas.. geli Mas, enak Mas.." Sambil membelai rambutnya yang sebahu dan harum, kuteruskan elusanku ke bawah, ke tali BH hingga ke pantatnya yang bahenol, naik-turun.

Selanjutnya gerilyaku pindah ke leher depan. Kupandangi lipatan dua gunung yang menggumpal di dadanya. Sengaja aku belum melepas BH, karena aku sangat menikmati wanita yang ber-BH hitam, apalagi susunya besar dan keras seperti ini. Jilatanku kini sampai di lipatan susu itu dan lidahku menguas-nguas di situ sambil sesekali aku gigit lembut. Kudengar ia terus melenguh keenakan. Kini tanganku meraih tali BH, saatnya kulepas, ia mengeluh, "Mas.. jangan, aku malu, soalnya susuku kegedean," sambil kedua tangannya menahan BH yang talinya sudah kelepas. "Coba aku lihat sayang.." Kataku memindahkan kedua tangannya sehingga BH jatuh, dan mataku terpana melihat susu yang kencang dan besar. "Mah.. susumu bagus sekali, aku sukaa banget," pujiku sambil mengelus susu besar menantang itu. Putingnya hitam-kemerahan, sudah keras.

Kini aku bisa memainkan gunung kembar sesukaku. Kujilat, kupilin putingnya, kugigit, lalu kugesek-gesek dengan kumisku, Mamah kelojotan, merem melek, "Uh.. uh.. ahh.." Setelah puas di daerah dada, kini tanganku kuturunkan di daerah selangkangan, sementara mulut masih agresif di sana. Kuusap perlahan dari dengkul lalu naik. Kuulangani beberapa kali, Mamah terus mengaduh sambil membuka tutup pahanya. Kadang menjepit tangan nakalku. Semua ini kulakukan tahap demi tahap dengan perlahan. Pertimbanganku, aku akan kasih servis yang tidak terburu-buru, benar-benar kunikmati dengan tujuan agar Mamah punya kesan berbeda dengan yang pernah dialaminya. Kuplorotkan celananya. Mamah sudah telanjang bulat, kedua pahanya dirapatkan. Ekspresi spontan karena malu.

Kupikir dia sama saja denganku, pengalaman pertama dengan orang lain. Aku semakin bernafsu. Berarti di hadapanku bukan perempuan nakal apalagi profesional. Kini jari tengahku mulai mengelus perlahan, turun-naik di bibir vaginanya. Perlahan dan mengambang. Kurasakan di sana sudah mulai basah meski belum becek sekali. Ketika jari tengahku mulai masuk, Mamah mengaduh, "Mas.. Mas.. geli.. enak.. terus..!" Kuraih tangan Mamah ke arah selangkanganku (ini kulakukan karena dia agak pasif. Mungkin terbiasa dengan suami hanya melakukan apa yang diperintahkan saja). "Mas.. keras amat.. Gede amat?" katanya dengan nada manja setelah meraba burungku. "Mas.. Mamah udah nggak tahan nikh, masukin ya..?" pintanya setengah memaksa, karena kini batangku sudah dalam genggamannya dan dia menariknya ke arah vagina. Aku bangkit berdiri dengan dengkul di kasur, sementara Mamah sudah dalam posisi siap tembak, terlentang dan mengangkang. Kupandangi susunya keras tegak menantang.

Ketika kurapatkan "senjataku" ke vaginanya, reflek tangan kirinya menangkap dan kedua kakinya diangkat. "Mas.. pelan-pelan ya.." Sambil memejamkan mata, dibimbingnya burungku masuk ke sarang kenikmatan yang baru saja dikenal. Meski sudah basah, tidak juga langsung bisa amblas masuk. Terasa sempit. Perlahan kumasukkan ujungnya, lalu kutarik lagi. Ini kuulangi hingga empat kali baru bisa masuk ujungnya. "Sret.. sret.." Mamah mengaduh, "Uh.. pelan Mas.. sakit.." Kutarik mundur sedikit lagi, kumasukkan lebih dalam, akhirnya.. "Bles.. bles.." barangku masuk semua. Mamah langsung mendekapku erat-erat sambil berbisik, "Mas.. enak, Mas enak.. enak sekali.. kamu sekarang suamiku.." Begitu berulang-ulang sambil menggoyangkan pinggul, tanpa kumengerti apa maksud kata "suami".

Mamah tiba-tiba badannya mengejang, kulihat matanya putih, "Aduuh.. Mas.. aku.. enak.. keluaar.." tangannya mencengkeram rambutku. Aku hentikan sementara tarik-tusukku dan kurasakan pijatan otot vaginanya mengurut ujung burungku, sementara kuperhatikan Mamah merasakan hal yang sama, bahkan tampak seperti orang menggigil. Setelah nafasnya tampak tenang, kucabut burungku dari vaginanya, kuambil celana dalamnya yang ada di sisi ranjang, kulap burungku, juga bibir vaginanya. Lantas kutancapkan lagi. Kembali kuulangi kenikmatan tusuk-tarik, kadang aku agak meninggikan posisiku sehingga burungku menggesek-gesek dinding atas vaginanya. Gesekan seperti ini membuat sensasi tersendiri buat Mamah, mungkin senggamanya selama ini tak menyentuh bagian ini. Setiap kali gerakan ini kulakukan, dia langsung teriak, "Enak.. terus, enak terus.. terus.." begitu sambil tangannya mencengkeram bantal dan memejamkan mata. "Aduuhm Mas.. Mamah keluar lagi niikh.." teriaknya yang kusambut dengan mempercepat kocokanku.

Tampak dia sangat puas dan aku merasa perkasa. Memang begitu adanya. Karena kalau di rumah, dengan istri aku tidak seperkasa ini, padahal aku tidak pakai obat atau jamu kuat. Kurasakan ada sesuatu yang luar biasa. Kulirik jam tanganku, hampir satu jam aku lakukan adegan ranjang ini. Akhirnya aku putuskan untuk terus mempercepat kocokanku agar ronde satu ini segera berakhir. Tekan, tarik, posisi pantatku kadang naik kadang turun dengan tujuan agar semua dinding vaginanya tersentung barangku yang masih keras. Kepala penisku terasa senut-senut,
"Mah.. aku mau keluar nikh.." kataku.
"He.. eeh.. terus.. Mas, aduuh.. gila.. Mamah juga.. Mas.. terus.. terus.."
"Crot.. crot.." maniku menyemprot beberapa kali, terasa penuh vaginanya dengan maniku dan cairannya. Kami akhiri ronde pertama ini dengan klimaks bareng dan kenikmatan yang belum pernah kurasakan. Satu untukku dan tiga untuk Mamah.

Setelah bersih-bersih badan, istirahat sebentar, minum kopi, dan makan makanan ringan sambil ngobrol tentang keluarganya lebih jauh. Mamah semakin manja dan tampak lebih rileks. Merebahkan kepalanya di pundakku, dan tentu saja gunung kembarnya menyentuh badanku dan tangannya mengusap-usap pahaku akhirnya burungku bangun lagi. Kesempatan ini dipergunakan dengan Mamah. Dia menurunkan kepalanya, dari dadaku, perut, dan akhirnya burungku yang sudah tegang dijilatinya dengan rakus. "Enak Mas.. asin gimana gitu. Aku baru sekali ini ngrasain begini," katanya terus terang. Tampak jelas ia sangat bernafsu, karena nafasnya sudah tidak beraturan. "Ah.." lenguhnya sambil melepas isapannya. Lalu menegakkan badan, berdiri dengan dengkul sebagai tumpuan. Tiba-tiba kepalaku yang sedang menyandar di sisi ranjang direbahkan hingga melitang, lalu Mamah mengangkangiku.

Posisi menjadi dia persis di atas badanku. Aku terlentang dan dia jongkok di atas perutku. Burungku tegak berdiri tepat di bawah selangkangannya. Dengan memejamkan mata, "Mas.. Mamah gak tahaan.." Digenggamnya burungku dengan tangan kirinya, lalu dia menurunkan pantatnya. Kini ujung kemaluanku sudah menyentuh bibir vaginanya. Perlahan dan akhirnya masuk. Dengan posisi ini kurasakan, benar-benar kurasakan kalau barang Mamah masih sempit. Vagina terasa penuh dan terasa gesekan dindingnya. Mungkin karena lendir vaginanya tidak terlalu banyak, aku makin menikmati ronde kedua ini. "Aduuh.. Mas, enak sekali Mas. Aku nggak pernah sepuas ini. Aduuh.. kita suami istri kan?" lalu.. "Aduuh.. Mamah enak Mas.. mau keluar nikh.. aduuh.." katanya sambil meraih tanganku diarahkan ke susunya. Kuelus, lalu kuremas dan kuremas lagi semakin cepat mengikuti, gerakan naik turun pantatnya yang semakin cepat pula menuju orgasme.

Akhirnya Mamah menjerit lagi pertanda klimaks telah dicapai. Dengan posisi aku di bawah, aku lebih santai, jadi tidak terpancing untuk cepat klimaks. Sedangkan Mamah sebaliknya, dia leluasa menggerakkan pantat sesuai keinginannya. Adegan aku di bawah ini berlangsung kurang lebih 30 menit. Dan dalam waktu itu Mamah sempat klimaks dua kali. Sebagai penutup, setelah klimaks dua kali dan tampak kelelahan dengan keringat sekujur tubuhnya, lalu aku rebahkan dia dengan mencopot burungku. Setelah kami masing-masing melap "barang", kumasukkan senjataku ke liang kenikmatannya. Posisinya aku berdiri di samping ranjang. Pantatnya persis di bibir ranjang dan kedua kakinya di pundakku. Aku sudah siap memulai acara penutupan ronde kedua. Kumulai dengan memasukkan burungku secara perlahan. "Uuh.." hanya itu suara yang kudengar. Kumaju-mundurkan, cabut-tekan, burungku. Makin lama makin cepat, lalu perlahan lagi sambil aku ambil nafas, lalu cepat lagi. Begitu naik-turun, diikuti suara Mamah, "Hgh.. hgh.. " seirama dengan pompaanku.

Setiap kali aku tekan mulutnya berbunyi, "Uhgh.." Lama-lama kepala batanganku terasa berdenyut.
"Mah.. aku mau keluar nikh.."
"Yah.. pompa lagi.. cepat lagi.. Mamah juga Mas.. Kita bareng ya.. ya.. terus.." Dan akhirnya jeritan..
"Aaauh.." menandai klimaksnya, dan kubalas dengan genjotan penutup yang lebih kuat merapat di bibir vagina, "Crot.. crott.." Aku rebah di atas badannya. Adegan ronde ketiga ini kuulangi sekali lagi. Persis seperti ronde kedua tadi.

Pembaca, ini adalah pengalaman yang luar biasa buat saya. Luar biasa karena sebelumnya aku tak pernah merasakan sensasi se-luar biasa dan senikmat ini. Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi, meski aku tahu alamatnya. Kejadian ini membuktikan, seperti yang pernah kubaca, bahwa selingkuh yang paling nikmat dan akan membawa kesan mendalam adalah yang dilakukan sekali saja dengan orang yang sama. Jangan ulangi lagi (dengan orang yang sama), sensasinya atau getarannya akan berkurang. Aku kadang merindukan saat-saat seperti ini. Selingkuh yang aman seperti ini.

Cerita Mesum Hot | Mastrubasi Gila Tante Hot

$
0
0
cerita dewasa m3sum Hot terbaru kembali update dengan berita cerita sexs |cerita dewasa |mesum hot ngentot artis | cewek bispak ABG cantik dan imut sexsi terkini
sahabat warna-xp jangan lupa luangkan waktu untuk Web Baru ku Majalahku.info (Berita Harian Dewasa Terkini )


Cerita Mesum Ngentot HOtini adalah kisah nyata hidupku yang tak akan terlupakan, cerita ini di
mulai waktu ada acara keluarga di Villa Tretes minggu lalu. Sekarang ini aku
duduk di sebuah perguruan tinggi swasta di surabaya, Namaku hady, umurku 20
taon.
Begini kisahnya.... Hari minggu itu keluargaku ada acara temu kangen di Malang.
Seluruh anggota keluarga hadir dalam acara itu, kira kira ada 3 keluarga. Ada
hal yang paling ku gemari dalam acara itu, yaitu acara perkenalan tiap2
keluarga.
Pada kesempatan itu adik ibuku bernama Henny memperkenalkan keluarganya satu
persatu. Aku lihat gaya bicara Tante Henny yang sangat mempesona,... terus
terang Tante Henny bila aku gambarkan bak bidadari turun dari langit..wajahnya
yang cantik kulitnya yang mulus dan bodynya yang okey ... membuat tiap laki2
pasti jatuh hati padanya..
Perkenalan demi perkenalan telah terlewati malam itu , sekitar pukul 9 malam,
kami beristirahat. Badanku terasa penat dan aku pergi untuk mandi ...sekalian
persiapan untuk acara besok. Waktu aku akan mandi, tanpa sengaja aku lihat
tanteku barusan keluar dari kamarnya memakai kimono putih yang agak transparan
dan terliahat samar samar lekuk tubuhnya yang indah, dengan agak basa basi aku
menanyakan padanya .... "Mau kemana Tante?".. tanyaku . Tanteku dengan kagetnya
menjawab "Oi Hadi, bikin tante kaget nich,..Tante mau mandi pake BathTub"
jawabnya. "sama nich." kataku.. "Rasanya memang malam ini penat sekali
yach,"..Akhirnya kami melangkah bersamaan menuju bathroom di sebelah belakang
Villa kami. Malam itu agak dingin rasanya...sampai sampai ..sambil agak mendesah
Tanteku menahan dingin..
Sesampainya di depan kamar mandi aku berhenti sambil memperhatikan tingkah Tante
yang agak aneh..(maklum aku masih anak kecil, belum pernah liat yang kayak
gituan)..."Had...kamu duluan yach..!!".. kata Tante ku sambil mendesah..."Nggak
ach tante, Tante dulu dech." kataku sambil rasa dingin (duch rasanya seperti
dalam freezer tuch)..."Ok, Had...Tante duluan yach"....
Tanteku masuk ke dalam kamar mandi itu.... terdengar suara pakaiannya yang di
tanggalkan, gemericik air juga mulai mengisi bathtub itu...Aku menunggu di luar
dengan rasa dingin yang sangat mengigit sambil melamun ..."Had, mana nich
sabunnya".. teriak tanteku yang mengagetkanku... Seketika itu juga aku menjawab
"Disitu Tante"..."Dimana sich?"..kata tanteku.."Kamu masuk aja Had, ambilin dech
sabunnya..Tante nggak tau nich".
Dengan hati yang berdetak keras aku masuk kekamar mandi sambil mencari cari
sabunnya. Ternyata sabunnya dibawah Wastafel. Segera aku mengambilnya dan
memberikannya pada tanteku. Tanpa sengaja aku melihat body tanteku yang aduhai
.. yang tak sehelai benang pun melekat pada tubuhnya. Dengan wajah merah padam
aku memberikan sabunnya. Tanteku bertanya " Mengapa Had,...belum pernah liat
yach..!!" kata tanteku dengan mengerlingkan matanya yang indah itu. dengan
malu-malu ku jawab"belon pernah tuh,tante......kulihat tanteku hanya tersenyum
kecil....sambil menggandeng tanganku,ia menyuruhku masuk..........sengaja atau
tidak kontolku bediri......had,punya kamu berdiri tuh...(kalimat itu makin
mendebarkan jantungku )dengan malu aku berusaha menutupi kontolku yang telah
bediri.......
ngapain malu had..."tanya tanteku..aku hanya tertsenyum kecut..trus tanteku
melepaskan handukku sambil berkata...tante boleh lihat punyaku....jangan tante
nanti om tau....ah ,nggak papa om orang nya sangat fair banget,,,,
akhirnya aku hanya bisa pasrah trus dengan lembutnya tanteku mempermaunkan
kontolku sambil berkata gila benar punya kamu had,barang sebesar ini kok di
diemin aja ....aku hanya bisa meringis keenakan ,karena memang aku kagak pernah
merasakan hal itu...hehehee...hatiku tertawa....
dengan lembutnya tanteku mengulum kontolku,dengan refleks aku meraba toket
tanteku yang montok itu ohhhhhhh ..nikmat sekali.......dituntunnya aku untuk
mengulum tempiknya ....aku bertannya ini apa tante ?....ooo itu clorotis
...sayang...jawabnya...aku trus saja mengulum ..vaginanya...lama juga aku
mengulumtempek nya itu.....dengan gaya 69 kami saling menikmati hal itu...tanpa
sepengetahuan kami berdua ternyata kakakku mengintip apa yang kami lakukan
...trus kakakku masuk dan berkata ah ..tante kok tega main sama adik gua kok
kagak bilang-bilang sama aku..sambil tersenyum kecil....
mungkin karena terangsang dengan apa nyang kami lakukan akhirnya kakakku ikut
melepaskan pakaiannya ...tanteku berkata"ayo sini punya adik kamun enak lho..aku
hanya tak bisa terpikirkan ternyata kakakku suka gituan juga .Baru pertama kali
ini aku melihat polos tubuh kakakku ternyata kakakku tak kalah dengan tante
malah toketnya lebih besar dari punya tate...
tanpa pikir panjang aku tarik tangan kakakku langsung aku kulum toketnya nyang
besar itu..hahaha...aku tertawa nikmat.trus tanteku bilang ,had masukin donk
punya kamu..(SAMBIL MEMOHON)...AKHIRNYA aku masukin punyaku ke tempek tanteku oh
nikmat sekaliiiiiii....tantteku hanya bisa mendesah kenikmatan .dengan goyanga
yang sererti di film aku berusaha sekuat tenaga menghabisi tempek
tanteku....selang berapa lama air mani tanteku keluar...akhhhhh...desahan itu
keluar dari mulut tanteku....tapi aku belon apa-apa akhirnya tanpa rasa dosa aku
tarik kakakku untuk juga merasakan hebatnya kontolku..heheheh...kakakku ternyata
telah nggak perawan lagi itu ku ketahui waktu kumasukan kontol ke
tempeknya....kakakku menggeliang keenakan sambil berkata ngapain nggak dari dulu
minta di "tusuk"sama kontol ku....aku terus mnggenjotnya.....pada waktu lagi
asyiknya....aku menusuk tempek kakakku sepupuku masuk eeeehhhh....lagi ngapain
kalian "tanyanya...aku cuek aja sambil berkata ,kalo mao sini aja ...
tanpa aku sadari ternyata sepupuku telah menanggal kan pakaiannya....oh gila
...sepupuku tuh biar masih smu ternyata,,,bodinya hebat juga...tanpa oikir
panjang...aku tarik tanganya trus aku kulum susunya ,sambil terus mengentu
tempek kakakku...aku lihat kakakku asik mengulum tempek sepupuku itu...ternyata
kakakku telah di puncak kenikmatan hhh....ia menggeliat seperti cacing
kepanasan...kurasakan semburan air hangat keluar dari tempek
kakakku..oooohhkkkkk ...teriak kakakku...aku tersenyum puas karena aku masih
bisa bertahan....dengan perkasa ganti sepupuku "mira" aku gasak ia hanya bisda
pasrah dalam dekapan kejantanku...aku coba masukan kontolku dengan pelan pelan
ternyata sepupuku itu masih perawan cing.....sangat sulit pertama kali ku
masukan kontolku...ia merintih kesakitan aku tidak kurang akal aku ludahi
tempeknya...dan kumasuka jari tanganku...lalu ku coba masukan kontol ku kali ini
bisa walau dengan susa payah....akhhhh nikmat sekali tempek
perawan....kataku...kulihat mira hanya merintih dan mendesah di antara sakit dan
nikmat.akhirnya aku merasakan juga puncak kenikmatan itu kami sama sama
klimaks......akkkkhhhhhh ....terak kami berdua....owwwww.......akhir nya kami
keluar bersamaan .

Aksi Cewek Bok`ingan Di Kamar Hotel

Yang Muda Makin Nikmat cantik dan seksi

Foto Sekretaris Montok Toket Jumbo

Foto Model Panas Terbaru


Koleksi Tante Bohai

Cewek BIspak Tarif Cuma-cuma

Call Of Duty Advanced Warfare Repack Blackbox

$
0
0
Call Of Duty Advanced Warfare Repack Blackbox pc game free download from Warna XP. Cod Advanced Warfare introduces a new hi-tech, advanced arsenal and ability set, arming players with all-new equipment, technology, perks, and vehicles like hoverbikes and highly specialized drones.

Screenshot




System requirements
Minimum:
OS: Windows 7 64-Bit or Higher
Processor: Intel® Core™ i3
Memory: 4 GB RAM
Graphics: NVIDIA® GeForce® GTS 450 @ 1GB / ATI® Radeon™ HD 5870 @ 1GB
DirectX: Version 11
Hard Drive: 55 GB available space
Sound Card: DirectX Compatible

Install
1. Extract RAR part1 (if need pass: www.p30download.com)
2. Burn or mount the .iso
3. Run setup.exe and install
4. copy crack to installdirec
5. Playgame

Download

Warna XP Blog

$
0
0
About Warna XP Blog
Warna-XP is blog that shares games, softwares, movies, and android apps to download full version free. It Created and Published by Nuri Kurniawan. so if there is problem you can see us for contact me.

URL= http://warna-xp.blogspot.com/
Domain = Blogspot

Tutorial Cara Install Windows 10 Dengan Cepat

$
0
0
Tutorial Cara Install Windows 10 Dengan Cepat 

Tutorial Cara Install Windows 10 Dengan Cepat

Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit bercerita bagaimana sih cara install windows 10 ? Baru saja Windows 10 Final dirilis, semua sudah sangat penasaran dan tertarik untuk mencobanya. Gampang banget bagi kamu yang ingin mencoba windows saja, kamu tinggal download windows 10 lalu tinggal melakukan install ulang. Saya lebih menyarankan kamu melakukan install ula ng fresh dari awal dibanding upgrade agar proses instalasi bisa lebih sempurna ketimbang upgrade. Disini, saya akan mencoba sharing cara install windows 10 dari 0 melalui media Flashdisk ataupun DVD dimulai dari proses setting BIOS. Belum Punya Windows 10 ?? Download disini… NB : Perlu kamu pastikan, segala kesalahan dalam proses instalasi bukan tanggung jawab kami. Silahkan baca kembali baik-baik tutorial ini. Jika kamu sudah mengikuti langkah-langkah ini dengan benar, pastinya data-data kamu akan selamat. Terima Kasih. sebelumnya download windows 10 pro nya disini ya :D

Berikut adalah tutorial cara install windows 10 :

  1. PENTING ! Pertama-tama, pelajari dahulu sistem partisi windows kamu sebelumnya. Secara umum, sebuah laptop/PC memiliki 2 partisi hardisk yang biasa orang sebut Drive C dan Drive D. Tahu perbedaannya? Drive C biasanya merupakan partisi system dan Drive D merupakan drive data. Namun, kebanyakan orang selalu salah mengartikan drive C dan selalu meletakkan data disitu. Yang harus kamu lakukan pertama kali sebelum install windows 10 adalah, PASTIKAN DATA KAMU AMAN. Segeralah backup seluruh data kamu mulai dari Desktop, My Documents, dll. Pindahkan ke Drive D semuanya tanpa kecuali. Untuk folder Program Files disarankan tidak perlu di backup semuanya, akan lebih baik jika nantinya kamu menginstallnya menggunakan master installer setelah windows 10 selesai diinstall.
  2. Jika semuanya sudah dilakukan, silahkan buat bootable windows. Bootable windows disini berarti sobat harus membuat installer windows 10 ke dalam sebuah media. Media tersebut boleh berupa Flashdisk maupun DVD. Bagaimana caranya? Pertama-tama, siapkan dahulu drivenya. Untuk flashdisk usahakan 4GB keatas dan untuk burning usahakan ke DVD (4.7GB) . Jangan ke CD !! Karena sizenya hanya 700MB. Disini saya akan mempraktekkannya dengan menggunakan Flashdisk.
  3. Colok Flashdisk kamu ke PC/laptop lalu jalankan software Rufus. Download rufus disini.
  4. Pilih drive flashdisk kamu lalu select juga file ISO Windows 10 yang telah didownload disini.rufus
  5. Pilih menu start dan tunggu hingga selesai. Jika sudah, close rufusnya dan jangan dicabut flashdisknya.
  6. Silahkan restart PC kamu lalu jika sudah memulai start, tekan hotkey untuk masuk ke dalam sistem BIOS. Hotkey tersebut bisa kamu perhatikan di bagian pojok kanan bawah PC kamu. Apakah bios itu? Secara kasar bisa disimpulkan bahwa BIOS itu sejenis pengaturan awal sebelum kamu melakukan booting ke PC.  Secara default, hotkey untuk memasuki BIOS ada bermacam-macam mulai dari F2 , F4, F10, F8, F12 dan DEL tergantung dari merk PC masing-masing. Usahakan agak cepetan nekannya agar proses ini tidak terlewatkan. Jika terlambat, silahkan ulang restart kembali. Untuk proses ini pastikan flashdisk kamu dalam keadaan tercolok.acerasus
  7. Selanjutnya, jika sudah berhasil memasuki BIOS pasti kamu akan menjumpai tampilan yang berwarna biru-biru. Lalu, masuk ke tab Boot dan cari boot options/boot order. Setting boot order kamu agar pilihan Removeable Disk (jika tidak ada, cari saja nama merk flashdisk kamu contoh : Kingston atau yang lain) kamu bisa berada paling atas. Disusul oleh Harddisk/HardDrive (jika tidak ada cari yang ada embel-embel HDD atau merk harddisk kamu contoh : Hitachi) dipilihan kedua.
  8. Jika sudah tersusun seperti itu, lakukan save and exit dengan tombol F4 atau F10 (tergantung dari merk BIOSnya) silahkan baca aturan key-nya disebelah pojok kanan bawah.bios
  9. Setelah proses save selesai, maka PC kamu akan kembali restart. Namun, yang akan kamu jumpai setelah ini adalah logo installer Windows 10. Hmm, sudah mulai nih proses seriusnya hehe.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-19-51-33
  10. Sampai disini, pilih bahasa yang mau kamu gunakan. Selebihnya biarkan saja. Lalu klik install now.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-19-51-57Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-19-52-06
  11. Nah sekarang kamu akan dihadapkan dengan inputan serial. JANGAN PANIK !! Kamu nggak perlu cari cari serial lagi. Cukup di skip saja hehe. Harus jeli dong nyari tulisan skipnya :pWin 10 - BAGAS31-2015-07-21-19-52-35
  12. Selanjutnya ada 2 pilihan instalasi. Pilih saja costum. Daan, kamu akan menuju pengaturan partisi. Untuk sesi ini harap diperhatikan baik-baik. Kamu akan menjumpai partisi-partisi apa saja yang akan ada di PC kamu. Sekarang, select drive C kamu. JANGAN SAMPAI SALAH atau data-data kamu yang di partisi D pun juga akan lenyap. Dalam screenshot saya dibawah ini, kebetulan size drive C saya adalah 20GB. Maka, itulah yang akan saya format. Pilih menu format lalu yes. Tunggu sebentar, kemudian pastikan drive yang sedang terselect / dipilih adalah drive C tadi. Lalu silahkan klik next untuk melanjutkan, jangan sampai salah.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-19-53-04select
  13. Proses instalasi sedang berlangsung. Proses ini akan memakan waktu hingga sekitar 20-30 menit.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-19-55-40
  14. Jika sudah, pc kamu akan otomatis melakukan restart. PENTING!! Saat melakukan proses restart dan sudah muncul logo merk PC/laptop kamu langsung cabut flashdisknya !! Atau proses instalasi akan kembali diulang. Ribet kan kalau ngulang lagi hehe.
  15. Tunggu proses restart hingga lebih kurang 10 menit , jika sudah maka akan kembali otomatis restart kembali. Setelah itu , kamu akan kembali lagi dihadapkan dengan pilihan serial. Wah-wah, ngotot bener ya pihak microsoftnya.
  16. Pilih saja do this later lalu akan diarahkan ke menu settings. Pilih tombol Use Express Settings agar nggak ribet lagi hehe. Tunggu sebentar hingga proses automatic settings selesai.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-20-20-48
  17. Selanjutnya, ada lagi pertanyaan “Who owns this PC?” Pilih saja I own it lalu next.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-20-25-05
  18. Sekarang, kamu akan diminta login dengan microsoft account. Cukup di skip aja, kalau mau login cukup dilakukan nanti setelah semuanya selesai.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-20-26-12
  19. Di bagian Create User Accounts, isikan nama kamu dan juga password. Jika tidak mau berpassword, cukup kosongkan saja lalu next.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-20-26-26
  20. Tunggu loading sebentar, lalu kamu akan diarahkan ke dalam Windows.Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-20-27-16Win 10 - BAGAS31-2015-07-21-20-29-03
  21. Selesai !
Viewing all 114 articles
Browse latest View live